Evaluasi atas Lingkungan Pengendalian Internal pada Bank

commit to user per bulan sebesar 70 dari penghasilan bersih setelah dipotong biaya hidup. Kelebihan Kredit Perumahan Ruko adalah nilai kredit bebas. Kekurangan Kredit Perumahan Ruko adalah: 1. bunga yang berlaku adalah bunga pasarkomersial, 2. jangka waktu maksimal hanya 15 tahun, dan 3. maksimal kredit hanya sampai 70 dari nilai harga jual.

C. Evaluasi terhadap Sistem Pengendalian Internal Kredit Perumahan

Rakyat KPR pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta. Pengendalian internal terdiri atas beberapa unsur-unsur, namun hendaknya tetap diingat bahwa unsur-unsur tersebut saling berhubungan dalam suatu sistem.

1. Evaluasi atas Lingkungan Pengendalian Internal pada Bank

Tabungan Negara Cabang Surakarta. Lingkungan Pengendalian Internal yang dilaksanakan pada PT. Bank Tabungan Negara persero Tbk. Cabang Surakarta adalah sebagai berikut ini. a. Struktur Organisasi Pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta sudah terdapat pemisahan tanggung jawab berdasarkan struktur organisasinya. Pada Bank tersebut melakukan pengendalian lingkungan dengan keterlibatan pihak manajemen dan karyawan yang bekerjasama untuk commit to user kelancaran operasional kerja. Sruktur organisasi juga terbentuk sangat jelas seperti yang dapat dilihat pada bab sebelumnya, serta pemisahan wewenang atau tugas sesuai jabatan yang ada. Prosedur yang dilaksanakan oleh BTN Kantor Cabang Surakarta tersebut sudah sesuai Standa rd Operating Prosedur SOP yang ditetapkan. Pada sistem pemberian fasilitas KPR pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta memisahkan fungsi dalam pelaksanaan dan pemutusan kredit. Fungsi pelaksana dalam pemberian kredit perumahan dilakukan oleh fungsi Loa n Service, fungsi Loan Ana lyst, dan fungsi loa n a dministration. Sementara itu, fungsi pemutus kredit dilakukan oleh Bra nch Ma na ger, fungsi DBM Commersia l. Fungsi Collection Work out CWO adalah sebagai fungsi yang melakukan pembinaan kredit. Fungsi-fungsi tersebut adalah peran terpenting dalam menentukan keputusan kredit. Adanya sistem pembagian wewenang dalam pemberian kredit perumahan terhadap calon debitur sebagai berikut ini. 1. Loan Service melakukan identifikasi dengan melakukan wawancara terhadap calon debitur. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah calon debitur itu bonafit atau tidak. Setelah mendata semua keterangan calon debitur kemudian data diserahkan kepada pihak analisis atau fungsi Loa n Ana lyst . 2. Loan Ana lyst menerima data dari loan service kemudian data langsung diolah untuk menghasilkan suatu keputusan. Peran analis commit to user dalam pemutusan kredit sangat penting.dalam tahap penetuan calon debitur. Dalam pengambilan keputusan kredit, pihak analis harus menggunakan prinsip dasar 6 C. 3. Loan Adminstration melakukan peninjauan langsung terhadap calon debitur. 4. DBM Commersia l adalah ikut berperan dalam memberi keputusan kredit bersama fungsi Loa n Ana lyst. 5. Bra nch Manager adalah melakukan pelaksanaan rapat kelompok kredit dan memberi otorisasi jika rapat kelompok kredit memutuskan permohonan kredit tersebut. 6. Collection Work Out CWO. Pada fungsi tersebut memiliki wewenang untuk melaksanakan pembinaan dan penyelamatan kredit dengan cara mengirimkan surat konfirmasi angsuran dan surat penagihan kepada debitur. Namun, dalam melakukan pengawasan dan pembinaan kelancaran pembayaran angsuran debitur dilakukan oleh collection workout unit. Kurangnya petugas pada divisi CWO Collection work out yang bertugas memberikan pembinaan kepada debitur bermasalah sehingga pembinaan tidak dapat dilakukan secara maksimal dan menyeluruh. commit to user b. Keterlibatan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan anggaran dasar Bank BTN dan ketentuan perundang- undangan dengan melakukan pengawasan terhadap pengelolaanpengurusan Bank BTN yang dilakukan oleh Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi, termasuk mengenai rencana pengembangan Bank BTN, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Dewan Komisaris juga bertanggung jawab mengawasi kinerja dan kepatuhan Direksi terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Untuk memastikan tugas-tugas Dewan Komisaris tersebut maka Komisaris juga telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi untuk membantu Komisaris dalam memenuhi kewajiban memonitor pengelolaan operasional Bank BTN. c. Kebijakan dan Praktik Perusahaan dalam Mengelola Sumber Daya Manusianya. Pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta menerapkan praktik-praktik dalam mengelola SDM yang bekerja pada Bank tersebut. Pengembangan mutu karyawan Bank Tabungan Negara cabang Surakarta dilakukan dengan cara: commit to user 1. Program keselamatan kerja, keamanan, kesehatan kerja, dan kompensasi. Program keselamatan kerja, keamanan, kesehatan kerja, dan kompensasi ini sangat diperlukan oleh para karyawan, karena kita tidak tahu kapan kita sakit atau akan terkena musibah. Hal ini dapat digunakan sebagai jaminan kerja bagi para pegawai untuk dapat bekerja dengan nyaman di bank tersebut. 2. Pelatihan khusus Hampir setiap bulan program pelatihan khusus bagi para pegawai di masing masing bagian diadakan oleh PT. BTN Persero Tbk. Pusat Jakarta. Program pelatihan khusus ini diadakan guna untuk membangun citra diri dan talenta yang dimiliki oleh masing – masing individu SDM karena dengan adanya pelatihan khusus ini dapat membangun citra PT. BTN Persero Tbk. Cabang Surakarta sebagai bank yang memberikan pelayanan transaksi keuangan khususnya dalam hal kredit perumahan. 3. Perputaran Posisi atau rotasi pegawai. Pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang Surakarta Dalam hal ini, para pegawai di PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk. Cabang Surakarta mendapatkan posisi pekerjaan ke antar cabang yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, selain itu juga para pegawai agar tidak bosan. Namun, commit to user hal tersebut jarang dilakukan oleh PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk. Cabang Surakarta. Jadi dengan adanya kegiatan di atas dapat mengembangkan mutu karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang Surakarta.

2. Evaluasi atas Penilaian Risiko pada Bank Tabungan Negara Cabang