commit to user
Tabungan Negara Cabang Surakarta sudah baik sesuai dengan prosedurnya dan Kuncoro 2011, dengan pembahasan mengenai sistem pengendalian
internal pemberian kredit pada PD BKK Mojosongo dengan hasil bahwa sistem pengendalian sudah berjalan dengan baik karena sudah adanya
pemisahan fungsi berdasarkan struktur organisasi yang sudah ada, yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas . Referensi tersebut
dipilih karena memiliki objek penelitian yang berbeda, tetapi tema pembahasan sama. Oleh sebab itu, membatu dalam proses pembuatan Tugas
Akhir untuk penulis. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menyusun
tugas akhir dengan judul: “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT PERUMAHAN RAKYAT KPR PADA PT. BANK
TABUNGAN NEGARA PERSERO Tbk. SURAKARTA.”
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Bagaimana Sistem Pengendalian Internal kredit perumahan yang
diterapkan pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta? 2.
Apa kelemahan Sistem Pengedalian Internal pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta?
3. Bagaimana rekomendasi yang di upayakan pada Bank Tabungan Negara
Cabang Surakarta?
commit to user
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan atas penulisan ini dapat dinyatakan sebagai berikut ini. 1.
Mengidentifikasi sistem pengendalian internal kredit perumahan pada PT BTN Cabang Surakarta.
2. Mengidentifikasi kelemahan pada Sistem Pengendalian Internal Kredit
Perumahan pada PT. BTN Cabang Surakarta. 3.
Menentukan rekomendasi terhadap Sistem Pengendalian Internal Kredit Perumahan pada PT. BTN Cabang Surakarta.
E. MANFAAT PENELITIAN
Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat member manfaat pada pihak- pihak berikut ini.
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian memberikan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan untuk memperbaiki sistem akuntansi pemberian kredit yang telah ada ke
depannya bisa berjalan lebih baik lagi. 2.
Bagi pembaca Hasil penelitian digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang sistem akuntansi pemberian kredit, serta dapat digunakan sebagai bahan referensi penyusunan tugas akhir di masa yang akan datang.
commit to user
25
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Bank
Pengertian bank menurut undang-undang RI NO. 7 tahun 1992 tentang perbankan, sebagaimana telah diubah dengan undang-
undang NO. 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 pasal 1 ayat 1 menyebutkan bank adalah “Badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Menurut Ajuha dalam Hasibuan, 2004: 2, Bank menyalurkan
modal dari mereka yang tidak dapat menggunakan secara menguntungkan kepada mereka yang dapat membuatnya lebih produktif untuk
keuntungan masyarakat. Bank juga berarti saluran untuk menginvestasikan tabungan secara aman dan dengan tingkat suku bunga yang menarik.
Dapat disimpulkan dari berbagai pendapat di atas bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama: 1. menghimpun dana,
2. menyalurkan dana, dan 3. memberikan jasa bank lainnya.
commit to user
Seperti tersirat dalam namanya Bank Tabungan Negara, bank ini memusatkan kegiatan pada pengumpulan deposito dan tabungan kecil di
seluruh Indonesia. Dana-dana bank terdiri rekening tabungan lain serta dana dari bank sentral, moral, dan cadangan umum maupun cadangan
lain. Sumber dana utama terbesar berasal dari tabanas dan dana dari bank sentral. Yang terakhir ini terutama diberikan pada tahun 1976 yaitu
sejak pelaksanaan pemberiaan kredit perumahan kecil atau murah oleh BTN. Lapangan investasi atau penggunaan dana yang utama adalah
pinjaman pada bank-bank lainnya. Pinjaman-pinjaman jangka pendek serta investasi pada surat-surat berharga relatif kecil dan terus turun.
Pinjaman perumahan sejak tahun 1976 merupakan lapangan investasi BTN yang utama. Sejak tahun 1974 BTN telah diberi tugas
memberikan kredit guna pembangunan perumahan murah. Program pembangunan perumahan yang menyangkut kegiatan pemberiaan kredit
jangka panjang relatif baru dan belum pernah ditangani secara serius dan terpadu pada waktu yang lalu.
2. Pengertian sistem dan prosedur
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu Mulyadi, 2001: 2. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut:
commit to user
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur sistem terdiri dari
subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yan lainnya dan sifat serta kerja sama antarunsur sistem tersebut
mempunyai bentuk tertentu. 3.
Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu, sehingga unsur-unsur dari
sistem tersebut akan bekerjasama guna mencapai tujuan tertentu. 4.
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Menurut Mulyadi 2001: 5, Prosedur adalah suatu urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan
prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal. 3.
Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah suatu set sumber daya manusia dan modal
dalam suatu organisasi yang bertugas untuk menyiapkan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan
dan pengolahan data transaksi Baridwan, 1985: 3. Menurut Mulyadi 2001: 3, sistem akuntansi merupakan organisasi formulir, catatan, dan
commit to user
laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan. Masing-masing unsur sistem akuntansi dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut.
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen,
karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam didokumentasikan di atas secarik kertas.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data
lainnya. Sumber informasi pencatatan jurnal adalah formulir. c.
Buku Besar Buku besar
genera l ledger
terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal. d.
Buku Pembantu Buku pembantu
subsidiary ledger
terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening
tertentu dalam buku besar. e.
Laporan
commit to user
Laporan merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada monitor komputer.
4. Konsep Sistem Pengendalian Intern
Perusahaan pada umumnya menggunakan Sistem Pengendalian Intern untuk mengarahkan operasi perusahaan dan mencegah terjadinya
penyalahgunaan sistem. Oleh karena pentingnya pemberian fasilitas KPR bagi pihak PT BTN Persero, perlu adanya suatu sistem pengendalian
yang baik dari pihak manajemen perusahaan terhadap prosedur pemberian fasilitas KPR tersebut.
Menurut Mulyadi 2002: 181, Sistem Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen,
dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan, yakni kendala pelaporan
keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efisiensi operasi.
Dari pengertian-pengertian pengendalian internal di atas, kita dapat pahami bahwa pengendalian intern merupakan suatu proses yang terdiri
dari kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk dilaksanakan oleh orang- orang untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian
tujuan-tujuan tertentu yang saling berkaitan. Dengan adanya penerapan pengendalian intern dalam setiap kegiatan operasi perusahaan, maka
diharapkan tidak akan terjadi tindakan-tindakan penyelewengan yang
commit to user
dapat merugikan perusahaan, misalnya penggelapan
fra ude
baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja.
Menurut Mulyadi 2001: 164 tujuan sistem pengendalian intern dapat di uraikan sebagai berikut.
1. Menjaga kekayaan organisasi.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan menajemen.
Menurut Mulyadi 2001: 164 unsur pokok pengendalian intern adalah: 1
Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang secara tegas.
Dalam Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum
Lampiran SE No.522DPNP tanggal 29 September 2003, Sistem Pengendalian Intern yang efektif mensyaratkan
adanya pemisahan fungsi dan menghindari pemberian wewenang dan tanggung jawab yang dapat menimbulkan berbagai benturan
kepentingan
conflict of interest
. Seluruh aspek yang dapat menimbulkan
pertentangan kepentingan
tersebut harus
diidentifikasi, diminimalkan, dan dipantau secara hati-hati oleh pihak lain yang independen, seperti akuntan publik.
Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
commit to user
a Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan
dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki
wewenang melaksanakan suatu kegiatan perusahaan. Setiap kegiatan perusahaan memerlukan otorisasi dari
manajer fungsi operasi ini. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva
perusahaan. Fungsi akuntansi memiliki wewenang mencatat peristiwa keuangan perusahaan.
b Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh
untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. 2
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan. Dalam organisasi atau perusahaan, setiap transaksi
hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang mewakili wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.
Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur
pembagian wewenang
untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi. 3
Praktik yang sehat. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem
wewenang yang telah ditetapkan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik
yang sehat dalam pelaksanaannya. Cara-cara yang umumnya
commit to user
ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah seperti berikut ini.
a Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang
pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.
b Pemeriksaan mendadak.
Pemeriksaan mendadak
dilaksanakan tanpa
ada pemberitahuan sebelumnya dengan jadwal yang tidak
teratur. c
Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi tanpa ada
campur tangan dari orang atau unit organisasi yang lain. d
Perputaran jabatan. Perputaran jabatan secara rutin akan dapat menjaga
independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya. e
Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan kunci perusahaan diharuskan mengambil cuti
sebagai haknya sehingga seandainya ada kecurangan dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikannya.
f Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan
dengan catatannya. Hal ini dimaksudkan untuk mengecek kekayaan perusahaan dan mengecek keandalan catatan
akuntansinya.
commit to user
g Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk
mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain. Unit organisasi ini disebut satuan
pengawas intern atau staf pemeriksa intern. 4
Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Bagaimana pun baiknya struktur suatu organisasi
maupun sistem yang diciptakan, semuanya sangat tergantung pada manusia yang melaksanakannya. Diantara 4 empat unsur
pokok sistem pengendalian intern diatas, unsur mutu karyawan merupakan unsur pokok sistem pengendalian intern yang
paling penting. Jika perusahaan mempunyai karyawan yang kompeten
dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat diturunkan ke tingkat yang paling minimal dan perusahaan tetap mampu
menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan
jujur, dapat dilaksanakan dengan cara: a
seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Program yang baik dalam
seleksi calon karyawan akan menjamin diperolehnya karyawan yang memiliki kompetensi sesuai jabatan yang
akan didudukinya, dan
commit to user
b pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi
karyawan perusahaan, sesuai tuntutan perkembangan pekerjaannya.
5. Pengertian Kredit
Istilah “kredit” berasal dari bahasa Yunani ”
credere
” yang berarti “kepercayaan” atau dalam bahasa latin “
creditum
”yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Penertian kredit dalam praktek sehari-hari adalah kemampuan
untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan ditangguhkan pada suatu jangka
waktu yang disepakati Muljono, 1994: 9-10. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan peminjam yang mewajibkan peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga SE PT. Bank Tabungan Negara, 2007: 3.
Raymond P. Kent mengatakan bahwa kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada
waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang- barang sekarang Suyatno, 1995: 13. Menurut wikipedia, kredit merupakan
suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali
dalam jangka waktu yang ditentukan. 6.
Unsur-unsur Kredit
commit to user
Suatu lembaga kredit akan memberikan kepercayaan apabila ia benar-benar yakin bahwa penerima kredit akan mengembalikan pinjaman
yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah disetujui oleh kedua pihak. Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam
pemberian suatu kredit menurut Kasmir 2002: 94 adalah sebagai berikut ini.
a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit yang
diberikan berupa uang, barang, atau jasa akan benar-benar diterima kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
b. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian tertulis agar masing-masing pihak
menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. c.
Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau
jangka panjang. d.
Risiko, yaitu adanya suatu tenggang waktu pengembelian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagih macet pemberian kredit.
7. Tujuan dan Fungsi Kredit
Tujuan kredit yang diberikan oleh bank menurut Suyatno, dkk 1995: 15 adalah sebagai berikut ini.
a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan. b.
Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
commit to user
c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan dapat
memperluas usahanya. Fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan
menurut Suyatno, dkk 1995: 16-17 antara lain sebagai berikut. a.
Meningkatkan daya guna uang. b.
Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. c.
Meningkatkan daya guna dan peredaran barang. d.
Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi. e.
Meningkatkan kegairahan berusaha. f.
Meningkatkan pemerataan pendapatan. g.
Sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional. 8.
Prinsip-prinsip kredit Untuk dapat melaksanakan kegiatan perkreditan secara sehat telah
dikenal adanya prinsip 5C atau ada juga yang menyebutnya 6C. Prinsip kredit menurut Muljono 1994: 11-18 adalah sebagai berikut:
a.
Chara cter Chara cter
merupakan suatu penilaian yang memberikan keyakinan pada pihak bank bahwa peminjam mempunyai moral, watak
ataupun sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif, dan juga mempunyai rasa tanggung jawab baik dalam kehidupan pribadi
sebagai manusia, kehidupannya sebagai anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.
b.
Ca pa city
commit to user
Ca pa city
merupakan suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban dari kegiatan
usaha yang dilakukannya atau kegiatan usaha yang akan dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank.
c.
Ca pita l Ca pita l
merupakan jumlah danamodal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur. Kemampuan modal sendiri ini merupakan benteng
yang kuat agar tidak mudah terkena goncangan dari luar, biasanya calon debitur yang telah menanamkan dananya dalam jumlah besar
dibanding dengan kredit yang diperoleh dari bank tentu akan melakukan usahanya dengan penuh kesungguhan dan biasanya akan
berhasil. d.
Colla tera l Colla tera l
merupakan barang-barang jaminan yang diserahkan oleh penjamindebitur sebagai jaminan atas kredit yang diterima.
Manfaat
colla tera l
yaitu sebagai alat pengaman apabila usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain di mana
debitur tidak mampu melunasi kreditnya dari hasil usahanya yang normal.
commit to user
e.
Condition of Economy Condition of Economy
merupakan situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya, dan laian-lain yang mempengaruhi keadaan
perekonomian pada suatu saat maupun untuk suatu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran
usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit. f.
Constraint Constraint
merupakan batasan-batasan
atau hambatan-
hambatan yang tidak memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat. Walaupun prinsip 5C memungkinkan atau cukup baik.
B. PEMBAHASAN