Asas-asas kursus mengemudi Tinjauan Umum Kursus Mengemudi

40 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat 2 merumuskan bahwa: “Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional ”.

2.2.4. Asas-asas kursus mengemudi

Kursus mengemudi yang dikategorikan sebagai pendidikan nonformal yang memiliki hubungan erat dalam memperbaiki kualitas diri dari individu.Berikut merupakan asas-asas yang terkait dalam pendidikan. 1. Asas inovasi Salah satu tuntutan pembaharuan pendidikan adalah adanya potensi daripada usaha yang ditempuh didalam penyempurnaan sistem pendidikan luar sekolah sesuai dengan sasaran yang dikehendaki.Hoyle, seorang guru besar pada The Open Universitydi Inggris menempatkan pengertian inovasi sebagai salah satu elemen didalam pengertian “perubahan”.Hoyle juga menambahkan bahwa perubahan adalah istilah generasi yang meliputi serangkaian konsep atau pengertian serta menekankan bahwa menggunakan kata inovasi sebagai benda umum untuk menunjukkan objek, ide, maupun praktek baru.Jadi dapat dikatakan bahwa istilah inovasi tidak dapat dipisahkan dari perkataan yaitu “ide baru” ke benda baru. 24 2. Asas wawasan masa depan 24 Ieda Joebaidah, 2012, Asas-Asas Pendidikan Non- Formal, http:joebaidahasibuand.blogspot.co.id201205asas-pls.html . diakses tanggal 20 Oktober 2015 41 Didalam merencanakan dan mengembangkan program-program pendidikan formal ataupun nonformal tingkatan minimal itu harus selalu dihubungkan dengan jenis dan tingkat pengetahuan.Sikap serta jenis dan tingkat keterampilan yang harus dikuasai oleh seseorang anggota masyarakat.Studi kasus yang telah banyak dilakukan terhadap program pendidikan formal menunjukkan bahwa secara potensi sasaran populasi pendidikan nonformal meliputi a. Semua anggota masyarakat yang tidak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program pendidikan formal disekolah. b. Semua anggota masyarakat yang karena satu dan lain tidak dapat menyelesaikan studi pada tingkat pendidikan tertentu secara bulat drop out. c. Anggota masyarakat yang meskipun telah menyelesaikan studi pada tingkat pendidikan tertentu masih menganggap perlu untuk mendapatkan pendidikan melalui program pendidikan nonformal. Hal ini disebabkan oleh semakin majunya perkembangan ekonomi dan teknologi, serta keinginan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta produktivitas sebagai warga negara. Proses penyusunan kebijakan pendidikan nonformal yang berorientasi kemasa depan dapat dilakukan sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Meyer dan Greenwood melaluilangkah-langkah sebagai berikut : 1. Menetapkan tujuan umum yaitu memilih dan menentukan tujuan-tujuan yang luas dan berjangka panjang. 42 2. Menilai kebutuhan yaitu menentukan perkiraan kebutuhan terhadap pendidikan nonformal dimasa depan serta masyarakat industri dan informasi. 3. Menetapkan tujuan-tujuan khusus adalah memilih dan menetapkan target- target khusus, biasanya bersifat kuantitatif dan dapat diukur walaupun tidak mengabaikan analisa kualitatif, serta dapat dilaksanakan dalam perspektif waktu tertentu. 4. Merancang kegiatan alternatif merupakan upaya kreatif untuk mengidentifikasi berbagai kegiatan atau cara yang akan dilaksanakan dalam mencapai tujuan khusus. 5. Memperkirakan konsekuensi merupakan upaya menganalisis berbagai kemungkinan pengaruh positif dan pengaruh negatif dari kegiatan alternatif. 6. Menetapkan komponen-komponen program kegiatan yaitu memilih dan menentukan perangkat yang dianggap paling tepat untuk melaksanakan kegiatan. 7. Melaksanakan kegiatan mencakup pelaksanaan kegiatan alternatif yang terdiri atas urutan tindakan yang direncanakan tersendiri dalam perencanaan administratif kegiatan tersebut. 8. Mengevaluasi menetapkan hasil nyata dan proses kegiatan yang telah dipilih. 9. Mengkaji umpan balik untuk mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan umum telah tercapai. 3. Asas kebutuhan 43 Kebutuhan hidup manusia merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan upaya manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya. Dalam buku yang berjudul “motivation and personality” Maslow menjelaskan lima tingkatan kebutuhan yang harus dan dapat dipenuhi oleh manusia dalam mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya. Lima tingkatan kebutuhan itu dimulai dari kebutuhan fisiologisdasar, kebutuhan rasa aman, kebutuhan social, kebutuhan penghargaan, dan hingga ketingkat paling tinggi yaitu kebutuhan aktualitas diri. Terpenuhinya kebutuhan dasar merupakan syarat bagi seseorang untuk memenuhi tingkat kebutuhan lainnya sehingga pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Dalam mengoperasionalkan arti kebutuhan, pakar psikologi Bradshaw mengklasifikasi kebutuhan kedalam empat tipe yaitu: 1. Kebutuhan normatif timbul apabila seseorang atau suatu kelompok orang berada dalam keadaan dibawah suatu ukuran yang telah ditetapkan. 2. Kebutuhan terasa didefinisikan melalui wawancara dengan seseorang atau sekelompok yang mengenai apa yang mereka inginkan. 3. Kebutuhan yang dinyatakan merupakan kebutuhan hampir sama dengan keperluan dalam konsep ekonomi. 4. Kebutuhan banding akan timbul apabila karakteristik suatu populasi yang tidak menerima suatu layanan dalam keadaan hampir sama dengan karakteristik populasi lain yang memperoleh layanan. Dalam pendidikan nonformal, identifikasi kebutuhan yang diantisipasi ini akan membantu dalam mempersiapkan peserta didik agar mampu memantau 44 lingkungan dan memahami kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi dimasa depan. Kebutuhan ini juga sangat diperlukan oleh para perencana pendidikan dan pembangunan untuk menghindari kekagetan dimasa depan dalam perkembangan dan hasil pendidikan dimasa depan. 4. Asas relevansi Asas relevansi dengan pembangunan telah memberikan tekanan pada pentingnya program-program pendidikan nonformal yang dikaitkan secara erat dengan pembangunan masyarakat. Asas relevansi dengan pembangunan masyarakat mengandung tiga makna: 1. Bahwa kehadiran pendidikan nonformal didasarkan atas kebutuhan masyarakat dan muncul karena tuntutan pembangunan masyarakat. 2. Program-program pendidikan nonformal berfungsi menggarap pengembangan sumber daya manusia yang menjadi pelaku utama dalam pembangunan masyarakat dan sekaligus menerima pengaruh dari pembangunan masyarakat itu. 3. Istilah pendidikan nonformal lahir dimasyarakat industri. Salah satu sasaran yang ingin dicapai oleh pendidikan nonformal dalam pembangunan masyarakat adalah tumbuhnya masyarakat gemar belajar learning society.Kegiatan untuk menumbuhkan masyarakat gemar belajar diawali oleh upaya membelajarkan masyarakat dalam aspek ekonomi.Sehingga mereka mampu melakukan fungsi penyediaan sarana, produksi, dan pemasaran hasil.

2.2.5. Manfaat kursus mengemudi