PKB XXIII Leading Internal Medicine to Best Care of Patient: Based on Novel Research
Denpasar, 05-07 November 2015
Masa perdarahan yang kurang dari 1 menit juga disebabkan tusukann yang kurang dalam. Dalam hal seperti ini, percobaan dianggap batal dan perlu
diulang.
Hasil pemeriksaan menurut cara Ivy, lebih dapat dipercaya dari pada cara Duke, karena pada cara Duke tidak diadakan pembendungan
sehingga mekanisme hemostasis kurang dapat dinilai. Apabila pada cara Ivy perdarahan berlangsung lebih dari 10 menit dan hal ini diduga karena
tertusuknya vena, perlu dilakukan pemeriksaan ulang pada membuktikan adanya suatu kelainan dalam mekanisme hemostasis. Tindakan
selanjutnya
adalah mencari
letak kelainan
hemostasis dengan
mengerjakan pemeriksaan-pemeriksaan lain.
3. Hitung Trombosit
Hitung trombosit dapat dilakukan dengan cara langsung dan tak langsung. Cara langsung dapat dilakukan dengan cara manual,
semiotomatik dan otomatik. Pada cara manual, mula-mula darah diencerkan dengan larutan
pengencer lalu diisikan ke dalam kamar hitung dan jumlah trombosit dihitung di bawah mikroskop. Untuk larutan pengencer dapat dipakai
larutan Rees Ecker atau larutan ammonium oksalat 1. Cara manual mempunyai ketelitian dan ketepatan yang kurang baik, karena trombosit
kecil sekali sehingga sukar dibedakan dari kotoran kecil. Lagi pula trombosit mudah pecah dan cenderung saling melekat membentuk
gumpalan serta mudah melekat pada permukaan asing. Oleh karena itu alat-alat yang dipaki harus betul-betul bersih dan larutan pengencer harus
disaring lebih dahulu. Sebagai bahan pemeriksaan dipakai darah dengan antikoagulan sodium ethylendiamine tetraacetate yang masih dalam batas
waktu yang dijinkan artinya tidak lebih dari 3 jam setelah pengambilan darah.
Pada cara semi otomatik dan otomatik dipakai alat electronic particle counter
sehingga ketelitiannya lebih baik dari pada cara manual. Akan tetapi cara ini masih mempunyai kelemahan, karena trombosit yang
besar giant thrombocyte atau beberapa trombosit yang menggumpal tidak ikut terhitung, sehingga jumlah trombosit yang dihitung menjadi lebih
rendah.
PKB XXIII Leading Internal Medicine to Best Care of Patient: Based on Novel Research
Denpasar, 05-07 November 2015
Pada cara tak langsung, jumlah trombosit pada sediaan hapus dibandingkan dengan jumlah eritrosit kemudian jumlah mutlaknya dapat
diperhitungkan dari jumlah mutlak eritrosit. Karena sukarnya dihitung, penilaian semi kuantitatif tentang jumlah
trombosit dalam sediaan hapus darah sangat besar artinya sebagai pemeriksaan penyaring. Pada sediaan hapus darah tepi, selain dapat
dilakukan penilaian semi kuantitatif, juga dapat diperiksa morfologi trombosit serta kelainan hematologi lain. Bila sediaan hapus dibuat
langsung dari darah tanpa antikoagulan, maka trombosit cenderung membentuk gumpalan. Jika tidak membentuk gumpalan berarti terdapat
gangguan fungsi trombosit.
Dalam keadaan normal jumlah trombosit sangat dipengaruhi oleh cara menghitungnya dan berkisar antara 150.000-400.000 per ul darah.
Pada umunnya, jika morfologi dan fungsi trombosit normal, perdarahan tidak terjadi jika jumlah trombosit lebih dari 100.000ul. Jika
fungsi trombosit normal, pasien dengan jumlah trombosit di atas 50.000ul tidak mengalami perdarahan kecuali terjadi trauma atau operasi. Jumlah
trombosit kurang dari 50.000ul digolongkan trombositopenia berat dan perdarahan spontan akan terjadi jika jumlah trombosit kurang dari
20.000ul.
4. Masa Protrombin Plasma prothrombin time PT