PKB XXIII Leading Internal Medicine to Best Care of Patient: Based on Novel Research
Denpasar, 05-07 November 2015
dengan riwayat gangguan hemostasis. Yang paling penting adalah anamnesis riwayat perdarahan. Walaupun hasil pemeriksaan penyaring
normal, pemeriksaan hemostasis yang lengkap perlu dikerjakan jika ada riwayat perdarahan.
Pemeriksaan hemostasis dapat digolongkan atas pemeriksaan penyaring dan pemeriksaan khusus. Pemeriksaan penyaring terdiri dari:
10 - 14
1. Percobaan pembendungan 2. Masa perdarahan
3. Hitung trombosit 4. Masa protrombin plasma Prothrombin time, PT
5. Masa tromboplastin parsial teraktivasi Activated partial thromboplastin
time, APTT
6. Masa thrombin Thrombin time, TT
1. Percobaan Pembendungan Rumpel Leede
Percobaan ini bermaksud menguji ketahanan dinding kapiler darah dengan cara mengenakan pembendungan kepada vena, sehingga tekanan
darah di dalam kapiler meningkat. Dinding kapiler yang kurang kuat akan menyebabkan darah keluar dan merembes ke dalam jaringan sekitarnya
sehingga Nampak titik merah kecil pada permukaan kulit, titik itu disebut petekia.
Untuk melakukan
percobaan ini
mula-mula dilakukan
pembendungan pada lengan atas dengan memasang tensimeter pada pertengahan antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan itu
dipertahankan selama 10 menit. Jika percobaan ini dilakukan sebagai lanjutan masa perdarahn, cukup dipertahankan selama 5 menit. Setelah
waktunya tercapai bendungan dilepaskan dan ditunggu sampai tanda- tanda stasis darah lenyap. Kemudian dipersiksa adanya petekia di kulit
lengan bawah bagian voler, pada daerah dengan garis tengah 5cm kira- kira 4cm dari lipat siku.
Pada orang normal, tidak atau sedikit sekali didapatkan petekia. Hasil positif bila terdapat lebih dari 10 petekia. Seandainya di daerah
tersebut tidak ada petekia tetapi jauh di distal ada, hasil percobaan ini positif juga.
PKB XXIII Leading Internal Medicine to Best Care of Patient: Based on Novel Research
Denpasar, 05-07 November 2015
Jika pada waktu dilakukan pemeriksaan masa perdarahan sudah terjadi petekia, berarti percobaan pembendungan sudah positif hasilnya
dan tidak perlu dilakukan. Walaupun percobaan pembendungan ini dimaksudkan untuk
mengukur ketahana kapiler, hasil tes ini ikut dipengaruhi juga oleh jumlah dan fungsi trombosit. Trombositopenia sendiri dapat menyebabkan
percobaan ini berhasil posistif.
2. Masa Perdarahan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai kemampuan vascular dan trombosit untuk menghentikan perdarahan.
Prinsip pemeriksaan ini adalah menentukan lamanya perdarahan pada luka yang mengenai kapiler. Terdapat 2 macam cara yaitu cara Ivy
dan Duke. Pada cara Ivy, mula-mula dipasang tensimeter dengan tekanan 40
mmHg pada lengan atas. Setelah dilakukan tindakan antisepsis dengan kapas alcohol, kulit lengan bawah bagian voler diregangkan lalu dilakukan
tusukan dengan lanset sedalam 3 mm. stopwatch dijalankan waktu darah keluar. Setiap 30 detik darah dihisap dengan kertas saring. Setelah darah
tidak leuar lagi, stopwatch dihentikan. Nilai normal berkisar antara 1-6 menit.
Pada cara Duke, mula-mula dilakukan tindakan antisepsis pada anak daun telinga. Dengan lanset, dilakukan tusukan pada tepi anak daun
telinga. Stopwatch dijalankan waktu darah keluar. Setiap 30 detik, darah dihisap dengan kertas saring. Setelah darah tidak keluar lagi, stopwatch
dihenttikan. Nilai normal berkisar antara 1-3 menit. Cara Duke sebaiknya hanya dipakai untuk bayi dan anak kecil dimana sukar atau tidak mungkin
dilakukan pembendungan.
Pemeriksaan masa perdarahan merupakn suatu tes yang kurang memuaskan karena tidak dapat dilakukan standardisasi tusukan baik
mengenai dalamnya, panjangnya, lokalisasinya maupun arahnya sehingga korelasi antara hasil tes ini dan keadaan klinik tidak begitu baik. Perbedaan
suhu kulit juga dapat mempengaruhi hasil tes ini.
Pada pemeriksaan ini tusukan harus cukup dalam, sehingga salah satu bercak darah pada kertas saring mempunyai diameter 5 mm ata lebih.
PKB XXIII Leading Internal Medicine to Best Care of Patient: Based on Novel Research
Denpasar, 05-07 November 2015
Masa perdarahan yang kurang dari 1 menit juga disebabkan tusukann yang kurang dalam. Dalam hal seperti ini, percobaan dianggap batal dan perlu
diulang.
Hasil pemeriksaan menurut cara Ivy, lebih dapat dipercaya dari pada cara Duke, karena pada cara Duke tidak diadakan pembendungan
sehingga mekanisme hemostasis kurang dapat dinilai. Apabila pada cara Ivy perdarahan berlangsung lebih dari 10 menit dan hal ini diduga karena
tertusuknya vena, perlu dilakukan pemeriksaan ulang pada membuktikan adanya suatu kelainan dalam mekanisme hemostasis. Tindakan
selanjutnya
adalah mencari
letak kelainan
hemostasis dengan
mengerjakan pemeriksaan-pemeriksaan lain.
3. Hitung Trombosit