Komposisi dan Bentuk Serat

26 Bahan komposit dibuat untuk memperbaiki sifat-sifat dari bahan penyusunnya. Komposit meningkatkan kekuatan tarik matrik dan mengurangi regangan matrik. Komposit juga menurunkan kekuatan tarik serat dan meningkatkan regangan serat. Serat yang bersifat getas tetapi memiliki kekuatan tarik yang tinggi dipadukan dengan matrik yang memiliki kekuatan tarik rendah dan regangan yang besar. Perpaduan tersebut menciptakan suatu bahan yang memiliki sifat-sifat yang lebih baik. Perbaikan sifat-sifat inilah yang membuat komposit banyak digunakan sebagai bahan yang digunakan dalam bidang teknik dan industri. Perpaduan bahan-bahan terus dilakukan untuk mendapatkan bahan baru yang mempunyai sifat-sifat lebih baik dari bahan-bahan yang sudah ada. Dibawah ini adalah perhitungan tentang bahan komposit: a. Massa Komposit m c � � = � � + � � 2.1 Dengan: m m = massa matrik m r = massa reinforcing b. Volume komposit V c � � = � � + � � + � � 2.2 Dengan: V m = volume matrik V r = volume reinforcing V v = volume voids rongga, cacat c. Kerapatan komposit ρ c � � = � � � � = � � + � � � � = � � × � � + � � × � � � � 2.3 Dengan: ρ m = kerapatan matrik ρ r = kerapatan reinforcing atau: � � = � � × � � + � � × � � 2.4 Dengan: � � = � � � � dan � � = � � � � 2.5 27

2.1.8 Rumus Perhitungan Tegangan dan Regangan

Pada pengujian tarik yang dilakukan, hasilnya berupa print-out grafik hubungan beban dan pertambahan panjang. Untuk menghitung besarnya kekuatan tarik dari pengujian tersebut, maka rumus yang digunakan adalah rumus tegangan, yaitu: � = � � 2.6 Dimana: σ = kekuatan tarik kgmm 2 P = beban kg A = luas penampang mm 2 = lebar x tebal Hasil dari pengujian tarik juga dapat digunakan untuk mencari regangan dari benda uji, yaitu dengan menggunakan rumus: � = ∆� �� × 2.7 Dimana: ε = regangan ΔL = pertambahan panjang mm Lo = panjang mula-mula mm

2.1.9 Kerusakan Pada Komposit

Pada umumnya ada tiga macam pembebanan yang menyebabkan rusaknya suatu bahan komposit, yaitu pembebanan tarik tekan baik dalam arah longitudinal maupun transversal, serta geser.

2.1.9.1 Kerusakan Akibat Beban Tarik Longitudinal

Pada bahan komposit yang akan diberi beban tarik searah serat, keruskan bermula dari serat-serat yang patah pada penampang terlemah. Semakin besar beban, akan semakin banyak pula serat yang patah. Pada kebanyakan kasus, serat tidak patah sekaligus secara bersamaan. Apabila serat yang patah semakin banyak, maka akan terjadi beberapa kemungkinan: