32
2.1.11 Glass Temperature Transition
Glass temperature transition adalah salah satu sifat penting dari epoksi dan merupakan daerah dimana suhu transisi polimer dari bahan glass yang keras
ke bahan yang elastis. Karena epoksi adalah material thermosetting dan bahan kimia yang memiliki crossed-link pada proses curing, maka pada akhir proses
curing, epoksi tidak meleleh atau reflow ketika dipanaskan tidak seperti termoplastik, tetapi mengalami sedikit perubahan fasa melunak pada temperatur
tinggi.
Gambar 2.15 Grafik Glass Temperature Transition
33
2.2 Tinjauan Pustaka
Dionisius 2005 telah melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Suhu Dan Lama Curing Terhadap Sifat Mekanis dan Fisis Komposit Matrik Polimer Dengan Penguat Serat E-glass Woven dan Matrik Justus 108
” yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik dan regangan dari serat E-glass dan
matrik Justus 108, melihat perubahan yang terjadi akibat variasi suhu dan lama curing terhadap sifat mekanis dan fisis komposit berpenguat serat. Pengujian pada
penelitian ini meliputi pengujian tarik dan struktur mikro. Kesimpulan yang didapat dari penelitian tersebut adalah kekuatan tarik maksimal sebesar 24,2
kgmm
2
dihasilkan pada suhu 105
o
C dengan lama waktu pemanasan 30 menit, kekuatan tarik terkecil sebesar 21,63 kgmm
2
dihasilkan pada suhu 90
o
C dengan lama waktu pemanasan 30 menit, regangan tertingi sebesar 2,8 dihasilkan pada
suhu 55
o
C dengan lama waktu pemanasan 60 menit, regangan terendah sebesar 2,5 dihasilkan pada suhu 65
o
C dan 105
o
C dengan lama waktu pemanasan 60 menit.
Sementara itu, Budhiaji 2005 telah melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Suhu Curing Terhadap Sifat Mekanis dan Fisis Komposit Polimer
20 E-glass 79,7 Resin Eternal 2504; 0,3 Katalis ” yang bertujuan untuk
mengetahui kekuatan tarik dan regangan dari matrik pengikat yang berupa resin eternal 2504 dan serat penguat E-glass serta untuk mengetahui kekuatan tarik
serta regangan dan struktur mikro dari komposit dengan variasi suhu curing. Penelitian ini melalui proses curing yang terbatas pada suhu dan waktu curing,
komposisi persentase volume pada benda uji komposit yaitu 20 serat E-glass, 79,7 resin eternal 2504, 0,3 katalis mepox. Kesimpulan yang diambil secara
keseluruhan dari hasil penelitian tersebut adalah kekuatan tarik komposit untuk lama curing 3 jam menghasilkan kekuatan tarik tertinggi pada suhu 120
o
C sebesar 150 MPa, kekuatan tarik komposit untuk lama curing 4 jam menghasilkan
kekuatan tarik tertinggi pada suhu 90
o
C sebesar 161 MPa, regangan tertinggi untuk lama curing 3 jam didapatkan pada suhu 65
o
C sebesar 4,4, regangan tertinggi untuk lama curing 4 jam didapatkan pada suhu 105
o
C sebesar 4,5.