Pasal 5 1 ’Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk Pasal 17 ayat 1 ’Pendidikan dasar merupakan jenjang Pasal 32 ayat 1 ’Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi Pasal 36 ayat 2, yang berbunyi, ”Kurikulum pada semua jenjang Pasal

4. Arah dan sasaran pendidikan meliputi 1 pemerataan pendidikan, 2 mutu

pendidikan, yang mencakup a mutu pribadi sosial, dan b keunggulan ilmu-teknologi-vokasi dan profesi. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SDLB Negeri Karangasem antara lain apabila kegiatan belajar mengajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan berjalan efektif apabila dilakukan melalui persiapan dan perencanaan yang matang dengan harapan agar peserta didik mampu mandiri dan meningkatkan potensinya secara optimal sehingga dapat berguna bagi dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan batas kemampuan masing-masing peserta didik.

B. Landasan

Landasan hukum penyusunan KTSP didasarkan pada ; 1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 31 tentang Pendidikan Nasional mengamanatkan: a. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan; Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya;

b. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang;

c. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-

kurangnya 20 dari angggaran pendapatan dan belanja negara serta APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional;

d. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan

menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang: Sistem

Pendidikan Nasional , berbunyi sebagai berikut: a. Pasal 1 ayat 19 ’Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.’

b. Pasal 5 1 ’Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk

memperoleh pendidikan yang bermutu’. 2 Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, danatau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. 3 warga negara di daerah terpencil atau terbelakang, serta masyarakat adat yang terpenciul berhak memperoleh pendidikan layanan khusus. 4 warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.

c. Pasal 17 ayat 1 ’Pendidikan dasar merupakan jenjang

pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah’

d. Pasal 32 ayat 1 ’Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi

peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses 02C. MODEL KURIKULUM SDLB TUNAGRAHITA RINGAN -2007 6 pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial danatau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa’. Ayat 2 ’Pendidikan Layanan Khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil danatau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi. Ayat 3 ’Ketentuan mengenai pelaksanaan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 2 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

e. Pasal 36 ayat 2, yang berbunyi, ”Kurikulum pada semua jenjang

dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik”.

f. Pasal 38 ayat 2, yang berbunyi, “Kurikulum pendidikan dasar

dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolahmadrasah di bawah koordinasi dan suvervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupatenkota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang