Perbedaan Antara Laporan Keuangan Komersial dengan Laporan Koreksi Fiskal Atas Laporan Keuangan.

Rumus Menghitung PKP Peredaran bruto objek ajak Wajib Pajak Badan XXX Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan XXX - Penghasilan netto XXX Kompensasi kerugian jika ada XXX - PKP XXX

C. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan

Fiskal

1. Perbedaan Antara Laporan Keuangan Komersial dengan Laporan

Keuangan Fiskal. Menurut Suandy 2008:79, perbedaan antara laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Perbedaan Waktu. Adalah perbedaan yang bersifat sementara karena adanya ketidaksamaan waktu pengakuan penghasilan dan beban antara peraturan perpajakan dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK. Perbedaan waktu dapat dibedakan menjadi perbedaan waktu positif dan perbedaan waktu negatif. Perbedaan waktu positif terjadi apabila pengakuan beban untuk akuntansi lebih lambat dari pengakuan beban untuk pajak atau pengakuan penghasilan untuk tujuan pajak lebih lambat dari pengakuan penghasilan untuk tujuan akuntansi. Perbedaan waktu negatif terjadi jika ketentuan perpajakan mengakui beban lebih lambat dari pengakuan beban akuntansi komersial atau akuntansi mengakui penghasilan lebih lambat dari pengakuan penghasilan menurut ketentuan pajak. b. Perbedaan Tetap. Adalah perbedaan yang terjadi karena peraturan pajak menghitung laba fiskal berbeda dengan penghitungan laba menurut SAK tanpa koreksi dikemudian hari. Perbedaan tetap dapat dibagi menjadi perbedaan tetap positif dan perbedaan tetap negatif. Perbedaan tetap positif terjadi karena ada laba akuntansi yang tidak diakui oleh ketentuan perpajakan dan pembebasan pajak. Perbedaan tetap negatif disebabkan adanya pengeluaran sebagai beban laba akuntansi yang tidak diakui oleh ketentuan fiskal.

2. Koreksi Fiskal Atas Laporan Keuangan.

Adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya antara akuntansi komersial dan akuntansi fiskal dapat menimbulkan perbedaan dalam menghitung besarnya PKP. Hal ini disebabkan adanya perbedaan kepentingan antara akuntansi komersial yang mendasarkan laba pada konsep dasar akuntansi dengan akuntansi fiskal yang tujuan utamanya adalah penerimaan negara. Wajib Pajak harus selalu mengacu kepada peraturan perpajakan yang berlaku dalam menghitung besarnya PKP. Oleh karena itu, dalam penyusunan laporan keuangan fiskal perlu melakukan koreksi fiskal terlebih dahulu sebelum menghitung besarnya PKP. Koreksi fiskal atas laporan keuangan dibedakan menjadi: a. Koreksi fiskal positif Adalah penyesuaian yang dilakukan terhadap penghasilan neto komersial dalam rangka menghitung PKP yang bersifat menambah penghasilan atau mengurangi biaya. b. Koreksi fiskal negatif Adalah penyesuaian yang dilakukan terhadap penghasilan neto komersial dalam rangka menghitung PKP yang bersifat mengurangi penghasilan atau menambah biaya. 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan terhadap suatu objek tertentu secara menyeluruh dan mendalam sehingga hasil dari penelitian ini hanya berlaku untuk objek yang diteliti saja.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. XXX. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini ialah PT. XXX. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini ialah Pajak Penghasilan PPh Wajib Pajak badan.