Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia ada bermacam-macam jenis pajak yang dikenakan kepada Wajib Pajak. Salah satu jenis pajak yang dikenal di Indonesia ialah Pajak Penghasilan PPh. PPh ini biasanya dikenakan kepada orang pribadi dan badan berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak yang saat ini diatur dalam Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang PPh. Bagi Wajib Pajak badan terutama perusahaan, pajak merupakan suatu beban yang dapat mengurangi laba perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin agar dapat membayar pajak sekecil mungkin. Hal ini mengakibatkan perusahaan akan berusaha untuk menghindari pajak atau bahkan melakukan penggelapan pajak. Selain itu, setiap Wajib Pajak dalam membayar pajak tidak mendapatkan kontraprestasi secara langsung sehingga akan ada kemungkinan bahwa Wajib Pajak tersebut akan melakukan tindak kecurangan. Sedangkan bagi negara, pajak merupakan salah satu sumber pendapatan penting negara yang nantinya akan dimanfaatkan untuk membiayai pengeluaran negara. Oleh sebab itu, pemerintah mengharapkan agar perusahaan dapat taat dalam membayar pajak. Salah satu sistem pemungutan pajak yang diterapkan di Indonesia ialah menggunakan Self Assessment System. Menurut Waluyo 2010:17, Self Assessment System adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. Dengan adanya sistem ini, maka akan menimbulkan peluang besar bagi Wajib Pajak untuk melakukan tindakan kecurangan. Hal ini dikarenakan besarnya pajak terutang yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak tersebut hanya diketahui oleh Wajib Pajak itu sendiri. Dalam melakukan penghitungan terhadap PPh yang terutang harus mengacu dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Hal ini sangat penting karena penghitungan PPh sangat menentukan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan agar nantinya tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pemahaman bagi perusahaan dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Kekurangpahaman perusahaan dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam penghitungan PPh yang terutang. Kesalahan tersebut dapat berupa kesalahan dalam menentukan pendapatan dan biaya yang boleh diakui menurut peraturan perundang- undangan perpajakan yang berlaku. Apabila hal ini terjadi, maka akan dapat merugikan pihak perusahaan maupun pihak pemerintah. Akan tetapi, apabila perusahaan telah melakukan penghitungan PPh sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, maka perusahaan tidak akan mendapatkan sanksi perpajakan.

B. Rumusan Masalah