Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Data dan Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan terhadap suatu objek tertentu secara menyeluruh dan mendalam sehingga hasil dari penelitian ini hanya berlaku untuk objek yang diteliti saja.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. XXX. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini ialah PT. XXX. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini ialah Pajak Penghasilan PPh Wajib Pajak badan.

D. Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data–data yang diperlukan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Data Langsung a. Laporan keuangan komersial perusahaan tahun 2010. b. Rekonsiliasi fiskal perusahaan tahun 2010. c. Rincian biaya dan pendapatan perusahaan. 2. Data Tidak Langsung a. Sejarah perusahaan. b. Struktur organisasi. c. Data-data lain mengenai gambaran umum perusahaan. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini ialah: 1. Wawancara Wawancara merupakan bentuk teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak–pihak yang terkait. Wawancara ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan informasi secara lebih terperinci mengenai gambaran umum perusahaan dan juga objek yang akan diteliti. 2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan bentuk teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan mempelajari data yang telah tersedia mengenai objek yang akan diteliti. Dalam hal ini, data yang dimaksud ialah berupa data laporan keuangan komersial, rekonsiliasi fiskal, data aktiva tetap beserta penyusutannya, serta berupa rincian pendapatan dan biaya.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan analisis komparasi. Langkah–langkah yang akan di tempuh adalah sebagai berikut: 1. Membandingkan antara penghitungan PPh yang dilakukan oleh perusahaan dengan penghitungan PPh menurut peraturan perundang- undangan perpajakan yang berlaku. Komponen yang dibandingkan meliputi: a. Cara menentukan penghasilan bruto. b. Cara menentukan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. c. Cara menentukan besarnya PKP. d. Cara menentukan besarnya PPh yang terutang. 2. Membuat kesimpulan. Penghitungan PPh yang dilakukan oleh perusahaan dapat dikatakan mengacu dengan peraturan perundang–undangan perpajakan yang berlaku, apabila semua komponen berikut ini dapat terpenuhi: a. Cara menentukan penghasilan bruto yang dilakukan oleh perusahaan telah mengacu pada peraturan perundang-undangan perpajakan. b. Cara menentukan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang dilakukan oleh perusahaan telah mengacu pada peraturan perundang-undangan perpajakan. c. Cara menentukan besarnya PKP yang dilakukan oleh perusahaan telah mengacu pada peraturan perundang-undangan perpajakan. d. Cara menentukan besarnya PPh yang terutang yang dilakukan oleh perusahaan telah mengacu pada peraturan perundang-undangan perpajakan. Akan tetapi, jika salah satu komponen tidak terpenuhi, maka penghitungan PPh yang dilakukan oleh perusahaan belum dapat dikatakan mengacu pada peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN