Sistem Kelompok Pemasaran Bunga Di Kelompok Tani Kembang Manoko Cikahuripan Lembang
ii
ABSTRACT
There are 53 flower farmers registered at Manoko’s Flower Farmer Group at April 2011. From tthe number of those members there are about 53 flower receiving transactions recorded from those members every week and about 20 flower sales transactions everyday. But to collect members data or also all those data transactions, KTKM still using bookkeeping methods for the datas so they’ve got complicates to collect datas, processing datas and also to collect out the datas appropriate for the expected period.
System development from the system before to computerization system is one of solution to fix the problems. One of system development method which suitable to synchronizing between the developer and the KTKM without users from KTKM know about what’s input and output needed, is prototype model. On this model, developer analyzing all KTKM’s needs and then devising a new system with object oriented methods of systems approach to be review by KTKM is appropriate or not with what they needs.
The result of the system devising named Information System Of Flower Marketing KTKM was feels ease KTKM to collect datas, processing datas and also to collect out the datas appropriate for the expected period.
Keyword : “Information System Of Flower Marketting At Manoko Flower Farmsers Grup Cikahuripan Lembang”
(2)
i
penerimaan bunga dari seluruh anggota tersebut setiap minggu serta sekitar 20 transaksi penjualan bunga setiap harinya. Namun semua pendataan baik data anggota maupun transaksi-transaksi yang terjadi, pihak KTKM masih menggunakan metode pembukuan untuk setiap datanya sehingga mempersulit mereka dalam melakukan pendataan, pengolahan data serta mengumpulkan data sesuai periode yang diharapkan.
Pengembangan sistem dari sistem yang sedang berjalan di KTKM ke sistem komputerisasi adalah salah satu solusi kendala di atas. Salah satu metode pengembangan sistem yang cocok dalam menyinkronkan antara pihak KTKM dan pengembang sistem tanpa harus pihak KTKM tahu masukkan maupun keluaran
apa yang diperlukan, adalah dengan model prototype. Dalam model ini,
pengembangan menganalisa kebutuhan-kebutuhan dari pihak KTKM lalu merancang sistem yang baru dengan metode pendekatan sistem berorientasi objek untuk ditinjau kembali oleh pihak KTKM apakah sesuai dengan kebutuhan mereka atau tidak.
Hasil dari perancangan sistem yang bernama Sistem Informasi Pemasaran Bunga KTKM dirasakan telah cukup mempermudah pihak KTKM dalam melakukan pendataan, pengolahan data, serta mengumpulkan data sesuai periode yang diharapkan.
Kata Kunci : “Sistem Informasi Pemasaran Bunga Di Kelompok Tani Kembang Manoko Cikahuripan Lembang”
(3)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Kelompok Tani Kembang Manoko atau sering disebut KTKM adalah sebuah badan organisasi milik warga Kampung Manoko Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang yang membantu para petani kembang di kampung tersebut dalam pemasaran hasil perkebunan bunga mereka.
Tercatat 53 orang petani kembang yang terdaftar sebagai anggota KTKM pada bulan April 2011 saat ini dan 85 buah greenhouse yang terdapat di daerah Manoko saat ini. Dari semua anggota tersebut, KTKM mencatat sekitar 53 transaksi penerimaan bunga hasil panen mereka setiap minggunya. Dan setiap anggota rata – rata menghasilkan 3 jenis kembang yang berbeda. Selain itu tercatat sekitar rata – rata 20 transaksi penjualan kembang tiap harinya di KTKM.
Dalam pembagian hasil penjualan, KTKM menghitung persentase antara jumlah tangkai kembang masing – masing petani yang diterima oleh KTKM dengan jumlah stok tangkai keseluruhan pada jenis kembang yang sama pada setiap bulannya. Persentase ini lah yang nantinya akan diterima oleh masing – masing petani dengan total penjualan per jenis kembang.
Adapun pengolahan setiap data transaksi yang terjadi di KTKM saat ini adalah dengan melakukan pencatatan setiap transaksi ke dalam buku penjualan sebagai arsip penjualan dan buku penerimaan kembang sebagai arsip anggota bulanan.
(4)
Dengan volume data anggota dan volume data transaksi yang telah disebutkan di atas. Sering terjadi permasalahan seperti perhitungan bagi hasil yang dirasakan cukup sulit dan memakan waktu yang cukup lama. Selain itu untuk menghitung jumlah tangkai yang diterima dari petani dengan stok yang ada di KTKM sebelumnya juga memakan waktu yang cukup lama melihat dari jumlah anggota yang tergolong cukup banyak dan tidak ada pengurutan pada arsip anggota bulanan tersebut, sehingga diperlukan waktu untuk mencari stok dari salah satu anggota yang ada sebelumnya. Begitupun dalam perhitungan total penjualan pada setiap jenis bunga yang dijual di KTKM tersebut setiap bulannya, KTKM mengalami kesulitan karena harus mengkalkulasikannya dari arsip penjualan yang ada.
Berdasarkan hal di atas, maka penyusun tertarik dan mencoba untuk membuat suatu sistem informasi yang baru di KTKM dengan judul “SISTEM INFORMASI PEMASARAN BUNGA DI KELOMPOK TANI KEMBANG
MANOKO CIKAHURIPAN LEMBANG”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka pokok masalah yang penyusun temukan adalah sebagai berikut :
1. Terjadi kesulitan dalam pengolahan data penerimaan bunga dari setiap anggotanya per jenis kembang yang mereka terima setiap bulannya.
(5)
3
2. Dalam perhitungan total penjualan dari setiap jenis bunga yang terjadi di KTKM setiap bulannya, masih memakan waktu yang cukup lama dan sering terjadi kesalahan.
3. Perhitungan persentase setiap anggota dengan setiap jenis bunga yang nantinya akan dijadikan acuan sebagai hasil penerimaan bulanan anggota masih mengalami kendala.
Dari pokok – pokok masalah di atas, penyusun merumuskan masalah menjadi sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi di KTKM yang ada saat ini.
2. Bagaimana merancang suatu Sistem Informasi Pemasaran Bunga untuk
mengolah data penerimaan, penjualan dan persentase bagi hasil di KTKM.
3. Bagaimana pengujian hasil dari rancangan Sistem Informasi Pemasaran Bunga.
4. Bagaimana implementasi berdasarkan hasil rancangan Sistem Informasi Pemasaran yang sudah dibuat ke dalam bahasa pemrograman sehingga dihasilkan program Sistem Informasi Pemasaran Bunga Di KTKM Cikahuripan Lembang.
(6)
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini yaitu merancang dan membangun satu sistem informasi pengolahan data pemasaran di KTKM Cikahuripan Lembang.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan laporan skripsi adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Sistem Informasi yang sedang berjalan di KTKM
Cikahuripan Lembang.
2. Untuk merancang satu Sistem Informasi dalam mengolah data
penerimaan, penjualan, bunga layu dan persentase pembagian hasil di KTKM Lembang.
3. Untuk menguji hasil dari rancangan Sistem Informasi Pemasaran Bunga.
4. Untuk mengimplementasikan hasil rancangan Sistem Informasi yang telah dibuat ke dalam bahasa pemrograman yang nantinya akan berbentuk Program SI Pemasaran Bunga KTKM Cikahuripan Lembang.
1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Akademis
Bagi penyusun, penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan tentang cara merancang suatu sistem informasi yang baik.
(7)
5
Bagi universitas, penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai bahan referensi untuk mahasiswa lain ataupun tenaga pengajar dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
1.4.2. Kegunaan Praktis
Bagi KTKM Cikahuripan Lembang, penelitian ini diharapkan mampu memperbaiki atau bahkan menggantikan sistem yang telah ada.
1.5. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi pelebaran atau perluasan masalah ke luar pembahasan yang diharapkan, maka penyusun membatasi masalah ini agar terarah dan sesuai dengan yang diharapkan, yaitu :
1. Sistem informasi ini membahas pengolahan data anggota di KTKM. 2. Sistem informasi ini membahas penerimaan bunga dari anggota di
KTKM.
3. Sistem informasi ini membahas penjualan bunga di KTKM.
4. Sistem informasi ini membahas kelayuan bunga di KTKM.
5. Sistem informasi ini membahas persentase bagi hasil yang akan diterima setiap anggota di KTKM setiap bulannya.
6. Masa kesegaran bunga adalah 1 bulan atau lebih, sehingga bunga yang bisa dinyatakan layu adalah bunga yang terdata pada stok awal bulan setiap anggota dan yang berjenis satuan kodi dan lusin.
(8)
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di KTKM yang beralamat di Kampung Manoko Desa Cikahuripan Keamatan Lembang.
1.6.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang direncanakan adalah : Tabel 1.1. Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Bulan / Tahun 2011
Mei Juni Juli
III IV I II III IV I II III
1 Analisis Kebutuhan User
2 Membuat Prototype
3 Menyesuaikan Prototype
(9)
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem
Menurut Fathansyah, Ir. (1999), sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.
Dan menurut Bambang Hariyanto, Ir., MT. (2004), sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Dari kedua definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sebuah tatanan atau kumpulan baik berupa objek maupun komponen – komponen fungsional yang saling berinteraksi satu sama lain untuk memenuhi satu tujuan tertentu.
2.1.1. Karakteristik Sistem
Dalam bukunya, Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D. (1999) mengatakan bahwa suatu sistemmempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap susbsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem
(10)
yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
5. Masukan Sistem
Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses
(11)
9
6. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2.2. Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamuddin B (2004), informasi merupakan suatu pengetahuan yang diperoleh dari data.
Dan menurut Edhy Sutanta (2004), informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.
Dari kedua definisi di atas, informasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk pengetahuan hasil dari pengolahan data yang berguna bagi penerimanya untuk
(12)
dijadikan dasar pengambilan keputusan yang mempunyai dampak secara langsung maupun tidak langsung.
2.3. Sistem Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamuddin B (2005), sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
Dan menurut Edhy Sutanta (2004), sistem informasi adalah sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data,
menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing)
dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi
pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang.
Dari kedua definisi di atas, sistem informasi dapat diartikan sebagai sebuah kumpulan subsistem atau komponen-komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi antara satu dengan lainnya yang melakukan fungsi pengolahan data dari bentuk masukan sampai keluaran di dalam organisasi untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan informasi.
(13)
11
2.4. Kriteria Kualitas Informasi
Seperti yang dikemukakan oleh Hartono (1999) kriteria kualitas informasi itu tergantung dari 3 hal, yaitu :
1. Akurat. Informasi yang disediakan haruslah benar dan lengkap,
pengguna tidak boleh disesatkan.
2. Tepat waktu. Tentunya lebih baik bila didukung dengan teknologi
informasi yang canggih, jadi informasi yang diberikan dapat lebih menyingkat waktu, sehingga pengguna bisa mendapatkan referensi lebih cepat dan banyak.
3. Relevan. Informasi yang diberikan harus ada manfaatnya, terutama
sesuai bidang si pengguna.
Sebenarnya ada satu lagi kriteria kualitas informasi ini yaitu ekonomis biaya. Yang dimaksud disini adalah informasi yang diterima oleh pengguna lebih banyak manfaatnya daripada biaya yang harus dikeluarkan.
2.5. Metode Pengembangan Sistem Informasi
Proses pengembangan perangkat lunak memuat serangkaian langkah yang dapat diprediksi harus ditempuh untuk menciptakan produk perangkat lunak yang berkualitas tinggi serta sesuai jadwal yang ditentukan.
Berikut ini adalah beberapa contoh metode pengembangan sistem informasi, yaitu :
(14)
2.5.1. Prototype
Seringkali pemesan mendefinisikan kumpulan sasaran untuk diakomodasi
oleh perangkat lunak tanpa dapat mengidentifikasi rincian-rincian masukan, pengolahan dan keluaran yang diharapkannya.
Gambar 2.1. Model Prototype
Sumber :
(15)
13
Terlihat pada gambar 2.1. terdapat beberapa langkah dalam metode
pengembangan sistem model prototype, yaitu :
1. Analisis kebutuhan user
Pengembang dan pengguna atau pemilik sistem melakukan diskusi dimana pengguna atau pemilik sistem menjelaskan kepada pengembang tentang kebutuhan sistem yang mereka inginkan.
2. Membuat prototype
Pengembang membuat prototype dari sistem yang telah dijelaskan oleh
pengguna atau pemilik sistem.
3. Menyesuaikan prototype
Dengan keinginan user, pengembang menanyakan kepada pengguna atau
pemilik sistem tentang prototype yang sudah dibuat, apakah sesuai atau
tidak dengan kebutuhan sistem.
4. Menggunakan prototype
Sistem mulai dikembangkan dengan prototype yang sudah dibuat.
2.5.2. Waterfall
Model ini menawarkan cara pembuatan perangkat lunak secara lebih
nyata. Metodologi waterfall terdiri dari :
1. Pengumpulan data
Mengumpulkan data secara lengkap untuk bisa dianalisis kebutuhan data yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun.
(16)
2. Analisis
Menganalisis data yang terkumpul serta mengidentifikasikan kebutuhan data yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun.
3. Perancangan
Merancang sistem informasi menjadi sistem perangkat lunak atau perangkat keras. Pada tahapan ini akan terlihat gambaran atau rancangan sistem informasi yang akan dibuat.
4. Pengkodean
Merancang kode yang atau rumus yang bisa dimengerti oleh mesin dan bisa dieksekusi oleh komputer.
5. Pengujian
Pada tahapan ini hasil jadi perangkat lunak akan diuji apakah sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
2.6. Metode Pendekatan Sistem Informasi
Metode pendekatan sistem informasi adalah pendekatan bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi. Terdapat dua metode pendekatan sistem informasi, yaitu :
2.6.1. Metode Terstruktur
Metode ini memiliki karakteristik berorientasi pada proses dan data. Yang dimana metode ini mengacu pada dokumen-dokumen yang telah ada pada sistem sebelumnya untuk mengetahui proses-proses yang terjadi dan data-data yang mengalir dalam sebuah sistem informasi.
(17)
15
Adapun alat yang digunakan dalam metode ini adalah diagram alir (FlowMap), diagram kontek (Context Diagram), diagram alir data (Data Flow Diagram), kamus data (Data Dictionary), Entity Relational Diagram (ERD) dan
Normalisasi.
2.6.2. Berorientasi Objek
Pendekatan berorientasi objek adalah cara memandang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar konsep objek yang mengkombinasikan struktur data dan perilaku suatu entitas. Pada metode ini, organisasi perangkat lunak adalah sebagai kumpulan objek diskrit yang saling bekerja sama, berkomunikasi dan berinteraksi menuju sasaran tertentu.
Adapun alat yang digunakan dalam metode ini adalah use case diagram,
activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, class diagram, statechart diagram, component diagramdan deployment diagram.
2.7. Jaringan (Network)
Menurut Bunafit Nugroho (2005:9), jaringan dapat diartikan sebagai
network. Di dalam ilmu komputer akan disebut computer network apabila ada beberapa komputer yang saling berhubungan satu sama lain dan dapat menggunakan perangkat lain secara bersama. Kelompok komputer akan didaftar ke dalam kelompok atau group yang sama. Kondisi seperti itulah yang disebut
computer network atau jaringan komputer.
Jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan sebuah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer
(18)
yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung
sejumlah komputer ke sebuah/beberapa server.
Server adalah komputer yang difungsikan sebagai “pelayanan” pengiriman dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung.
Tujuan dibangunnya sutau jaringan komputer adalah membawa informasi
secara tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju ke sisi
penerima (receiver) melalui media komunikasi.
2.8. Perangkat Lunak Pendukung
Untuk perangkat lunak pendukung, penulis mengembangkannya melalui dua macam aplikasi yang berbeda, yaitu :
1. Borland Delphi 7.0
2. Microsoft SQL Server 2000
2.8.1. Sekilas Tentang Borland Delphi 7.0
Borland delphi 7.0 atau yang disebut delphi 7 saja, merupakan sebuah
bahasa pemrograman yang bersifat objek (Object Oriented Programming).
Artinya delphi adalah sebuah program yang mempunyai objek-objek tertentu dalam pemrogramannya. Selain itu Delphi adalah sebuah program yang bersifat visual artinya mempunyai tampilan grafik-grafik yang mudah dimengerti oleh
pemula sekalipun dengan GUI (Graphical User Interface) System. Delphi hanya
bisa bekerja di bawah sistem Microsoft Windows sedangkan untuk sistem yang lain seperti Linux atau Unix Delphi mempunyai saudara kembarnya yang bisa
(19)
17
Gambar 2.2.
Tampilan Dasar Borland Delphi 7.0.
Berikut adalah bagian-bagian yang terdapat pada aplikasi delphi 7, yaitu :
1. Menu Bar
Menu bar pada aplikasi delphi 7 merupakan tempat kumpulan menu, toolbar dan toolbox yang merupakan fasilitas dari delphi.
2. Object Treeview
Object treeview delphi 7 adalah tampilan diagram pohon dari objek-objek yang ada di dalam sebuah form sesuai dengan hirarki dari masing-masing objek tersebut.
3. Object Inspector
Object inspector pada delphi 7 merupakan kumpulan properti atau atribut serta method-method yang dimiliki oleh sebuah objek atau form yang sedang aktif.
(20)
4. Design Form
Design form merupakan ruang kerja visual programer untuk mendesain form yang akan berfungsi sebagai interface user nantinya. Di sinilah tempat objek-objek dari delphi dipasang.
5. Code Editor
Code editor merupakan tempat dimana kode-kode program ditulis baik sesuai objek maupun fungsi atau method yang menjadi penggerak program nantinya.
2.8.2. Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL server 2000 atau sebut saja SQL server 2000 merupakan
sebuah perangkat lunak DBMS (Database Management System) yang
multithread, multi-user dan sangat populer di kalangan programer.
SQL server 2000 mampu bekerja sebagai database server yang memiliki berbagai macam fasilitas seperti pembuatan database, query table, security dan sebagainya. Fasilitas-fasilitas inilah yang menjadi kemampuan SQL server sebagai salah satu database provider yang cukup handal untuk digunakan dalam sistem informasi client server.
(21)
19
BAB III
OBJEK PENELITIAN
3.1. Profil Perusahaan
Penguatan petani melalui penumbuhan kelembagaan, merupakan hal yang tepat dan layak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penigkat kesejahteraan dan pendapatan petani.
Kelompok Tani “Manoko” memang bukan hanya sebatas nama. Tetapi merupakan wadah tempat berpadunya kesadaran yang tumbuh dari bawah (petani) untuk bersatu dan bekerja keras meraih sejahtera. Kita telah berada di era globalisasi.
Seiring dengan bertambahnya waktu serta beberapa perubahan fungsi lahan pertanian yang terjadi di Kampung Manoko Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang dan meningkatnya populasi petani yang beralih dari sayuran ke kembang, Kelompok Tani “Manoko” membentuk sebuah wadah organisasi baru dengan nama Kelompok Tani Kembang Manoko pada 28 Agustus 2010. Yang merupakan suatu wadah organisasi bagi para petani yang bergerak di bidang kembang dalam ruang lingkup Kampung Manoko.
Dan “pemberdayaan” memang sebuah kata yang manis, meski keberhasilan upaya tersebut tidaklah semudah membalik telapak tangan. Setumpuk harapan untuk memperkuat posisi tawar dan peningkatan kesejahteraan, harus terus kita kembangkan secara mandiri. Bersatu, bekerjasama dan saling membantu, akan membuat kita kuat.
(22)
KELOMPOK TANI “MANOKO”
KTKM
KETUA
BENDAHARA SEKRETARIS
HUMAS
PERSONALIA PEMASARAN INVENTORY ADMINISTRASI
ANGGOTA
Garis Komando Garis Koordinasi
Dasar : Peraturan KT “Manoko” Nomor : 21 Tahun 2010
Mampukah Kelompok Tani Kembang Manoko menjadi salah satu aset pembangunan SDM pertanian di Manoko atau Cikahuripan atau Lembang atau Bandung atau bahkan nasional? Inilah tantangan bagi pengurus dan anggota KTKM. Harapan ini akan diraih meskipun jalan itu masih terlalu panjang.
Secara administrasi kelompok tani kembang ini berdiri di lingkungan Kampung Manoko dibawah organisasi Kelompok Tani “Manoko” dengan perkebunan kembang seluas ±59 ha untuk tahun 2010 dan diperkirakan akan bertambah pada tahun-tahun berikutnya seiring dengan peralihan fungsi lahan pertanian sayuran menjadi perkebunan kembang.
3.2. Struktur Organisasi
(23)
21
3.3. Deskripsi Kerja
Adapun deskripsi kerja pihak yang terkait sesuai dengan bahasan kali ini adalah :
1. Personalia
Fungsi personalia adalah menentukan petani yang layak untuk menjadi anggota tetap KTKM dan mengelola pendataan anggota yang ada.
2. Pemasaran
Fungsi bagian pemasaran adalah mengelola pendataan penjualan dan melaporkannya ke bagian administrasi.
3. Inventory
Fungsi bagian inventory adalah mengelola pencatatan penerimaan kembang dari setiap anggota serta melakukan perawatan terhadap kembang yang telah terdata dan melaporkannya ke bagian administrasi.
4. Administrasi
Fungsi bagian administrasi adalah mengkalkulasikan seluruh data hasil pencatatan penjualan serta penerimaan yang ada dan mengolahnya serta merekapnya sebagai data bagi hasil bulanan.
3.4. Pengumpulan Data
Pada pelaksanaan penelitian dari pengumpulan data sampai penyusunan skripsi, peneliti melakukan beberapa cara agar mendapatkan data-data yang lebih baik. Data-data didapatkan melalui sumber data primer dan sumber data sekunder.
(24)
3.4.1. Sumber Data Primer
Sumber data primer yaitu data yang diperoleh dari responden yang terkait di KTKM secara langsung.
Data primer pada penelitian kali ini, penulis mendapatkannya dengan cara observasi langsung ke objek penelitian dan melakukan wawancara secara langsung terhadap pihak yang terkait di KTKM.
3.4.2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder didapatkan dari dokumen-dokumen yang ada di tempat penelitian berupa kartu anggota KTKM, struk penjualan KTKM serta laporan bagi hasil bulanan.
3.5. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan model protype.
Prototype merupakan metode pengembangan sistem yang berpokus pada kebutuhan pengguna yang tidak dapat mengidentifikasikan rincian masukan, proses serta keluaran yang dibutuhkan dalam sistem informasi yang akan dibangun.
Penulis menggunakan metode ini karena penulis melihat kurang dekatnya serta pengetahuan yang kurang dari pihak KTKM tentang sistem informasi, sehingga pihak KTKM sendiri tidak dapat memberitahukan apa-apa saja yang akan menjadi masukan serta keluaran pada sistem informasi yang akan dibangun. Penulis hanya mendapatkan apa-apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna yang harus ada pada sistem informasi yang akan dibangun.
(25)
23
Adapun tahapan dari pengmbangan model prototype adalah :
1. Mendefinisikan Sasaran-Sasaran Umum
Dalam tahapan ini, penulis mencari sasaran-sararan umum serta tujuan
atau goal dari sistem yang sedang berjalan yang nantinya akan menjadi
acuan sebagai kebutuhan pengguna dan melalukan analisis terhadap kebutuhan-kebutuhan tersebut.
2. Mengidentifikasikan Kebutuhan Yang Telah Diketahui.
Setelah melakukan analisis terhadap kebutuhan-kebutuhan pengguna,
penulis merancang prototype sistem informasi yang akan dibangun sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan tadi.
3. Mencari Bidang-Bidang Yang Masih Perlu Disesuaikan
Setelah membuat sebuah prototype, penulis menunjukkannya kepada
pengguna untuk mencari apa-apa saja yang masih perlu disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan yang tidak didapatkan pada tahapan-tahapan sebelumnya.
4. Menggunakan Sistem Yang Telah Dibangun
Setelah tahapan sebelumnya dan semua kebutuhan pengguna tercapai,
maka sistem informasi siap dibangun sesuai prototype akhir pada tahapan
sebelumnya.
3.6. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode pendekatan berorientasi objek.
(26)
Pendekatan berorientasi objek adalah cara pandang bukan sekedar algoritma yang diterapkan pada bahasa berorientasi objek. Cara pandang orientasi objek adalah segala sesuatu dipandang sebagai objek.
Penulis menggunakan metode pendekatan ini adalah karena metode ini bisa dengan mudah dipahami oleh pengguna di KTKM. Karena metode ini merupakan gambaran objek-objek yang ada dari sistem informasi tanpa pengguna harus tahu algoritma atau aliran data yang terjadi dalam sistem informasi yang akan dibangun.
Adapun alat-alat pendekatan sistem berorientasi objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.6.1. Use Case Diagram
Use case diagram menyediakan cara mendeskripsikan pandangan eksternal terhadap sistem dan interaksi-interaksinya dengan dunia luar.
Dengan use case diagram, pengguna dapat melihat proses apa saja yang
akan terjadi dan interaksi-interaksinya dengan aktor dalam sistem informasi yang akan dibangun.
3.6.2. Activity Diagram
Pada dasarnya, ativity diagram adalah flowchart yang diperluas yang
menunjukkan aliran kendali satu aktifitas ke aktifitas lain.
Dengan activity diagram, pengguna bisa mengetahui aktifas-aktifitas apa
(27)
25
3.6.3. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk memodelkan barisan kejadian yang terjadi dalam satu eksekusi sistem.
Melalui sequence diagram, pengguna dapat melihat aliran rinci dari suatu
proses dalam satu eksekusi sistem pada sistem informasi yang akan dibangun.
3.6.4. Collaboration Diagram
Seperti halnya sequence diagram, collaboration diagram adalah
gambaran aliran proses atau baris kejadian yang terjadi di dalam sebuah sistem
informasi. Namun sequence diagram fokus pada waktu sementara, sedangkan
collaboration diagram fokus pada ruang dan menggambarkan kejadian yang terjadi bukan pada satu eksekusi sistem, melaikan proses-proses yang terjadi pada satu aktor.
Dengan collaboration diagram, pengguna dapat melihat aliran proses
yang terlibat oleh satu aktor terhadap sistem pada sistem informasi yang akan dibangun.
3.6.5. Class Diagram
Class diagram menunjukkan kelas-kelas yang ada pada sistem informasi dimana kelas-kelas tersebut memiliki attribut-attribut dan operas-operasi di setiap
kelasnya. Class diagram juga merupakan gambaran tentang database dalam suatu
sistem informasi.
Dengan class diagram, pengguna bisa mengetahui kelas apa saja yang
(28)
3.6.6. Component Diagram
Component diagram memodelkan pandangan implementasi fisik dari
sistem. Pada dasarnya, diagram ini merupakan class diagram yang berfokus pada
komponen-komponen sistem.
Dengan component diagram, pengguna dapat mengetahui
komponen-komponen yang ada pada sistem informasi yang akan dibangun.
3.6.7. Deployment Diagram
Untuk bahasan kali ini, penulis menggunakan sistem client/server. Dan
deployment diagram di sini digunakan untuk memodelkan sistem client/server
berupa komponen-komponen yang ada didalamnya pada sistem.
Dengan deployment diagram, pengguna dapat mengetahui gambaran
sistem kerja komponen-komponen yang digunakan dalam sistem client/server
(29)
27
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem adalah penguraian suatu sistem informasi yang utuh beserta komponen – komponen di dalamnya sebagai acuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi permasalahan atau hambatan dan kebutuhan yang diharapkan agar dapat diusulkan perbaikan – perbaikan.
4.1.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Berikut adalah analisis sistem pemasaran bunga yang sedang berjalan pada KTKM saat ini.
4.1.1.1. Model Use Case Diagram
Use case diagram menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem tersebut. Use case menggambarkan funsionalitas sistem atau
(30)
Anggota
Pendaftaran
Personalia
Gudang Penerimaan
Penjualan
Kasir Customer
Administrasi
Perhitungan Bagi Hasil
Cetak Laporan
Manager
Use Case Diagram Sistem yang Sedang Berjalan
Berikut ini adalah use case diagram sistem yang sedang berjalan di
KTKM Cikahuripan Lembang :
(31)
29
4.1.1.2. Skenario Use Case
Skenario use case mendeskripsikan aktor – aktor yang melakukan
proses atau prosedur – prosedur di dalam sistem, serta menjelaskan respon dari sistem tersebut terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor.
Berikut ini adalah skenario use case yang sedang berjalan di KTKM
Cikahuripan Lembang :
1. Nama Use Case : Pendaftaran
Aktor : Anggota - Personalia
Anggota Personalia
1. Mengisi data personal secara lengkap sesuai yang tertera pada formulir pendaftaran.
2. Memeriksa kelayakan data calon anggota dari formulir pendaftaran.
3. Mengkonfirmasi pendaftaran 4. Mencatat data anggota
5. Membuat kartu anggota 6. Menerima kartu anggota
2. Nama Use Case : Penerimaan
Aktor : Anggota - Gudang
Anggota Gudang
1. Melampirkan kartu anggota
2. Mencatat penerimaan bunga 3. Mencatat penerimaan bunga
ke kartu anggota 4. Menerima kembali kartu
(32)
3. Nama Use Case : Penjualan
Aktor : Customer - Kasir
Customer Kasir
1. Membeli Bunga
2. Mencatat data transaksi
penjualan
3. Membuat struk penjualan 4. Menerima struk penjualan
4. Nama Use Case : Perhitungan Bagi Hasil
Aktor : Administrasi
Administrasi Sistem
1. Meminta data anggota, data penerimaan, data stok bunga dan penjualan
2. Melampirkan data anggota, data penerimaan, data stok bunga dan penjualan
3. Menghitung persentase
anggota
4. Menghitung jumlah yang diterima setiap anggota
5. Menyimpan data bagi hasil
5. Nama Use Case : Cetak Laporan
Aktor : Administrasi - Manager
Administrasi Manager
1. Menyiapkan data laporan penerimaan, penjualan dan bagi hasil
2. Mencetak laporan
penerimaan, penjualan dan bagi hasil
3. Menerima laporan
penerimaan, penjualan dan bagi hasil
(33)
31
4.1.1.3. Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Untuk lebih memahami tentang sistem yang akan dibuat,
diperlukan activity diagram dari sistem yang sedang berjalan.
Berikut ini adalah activity diagram pendaftaran anggota yang sedang
berjalan :
Gambar 4.2. Activity diagram pendaftaran anggota di KTKM
yang sedang berjalan
Personalia Calon Anggota
Mengisi Formulir Pendaftaran
[Start]
Memeriksa Data Calon Anggota
Menyetujui Calon Anggota
Menolak Calon Anggota Mencatat Data Anggota Baru
Membuat Kartu Anggota
Kartu Anggota
Menerima Kartu Anggota
[Finish]
(34)
Gudang Anggota
Menunjukkan Kartu Anggota
[Start]
Mencatat Transaksi Penerimaan Bunga
Mencatat Transaksi Ke Kartu Anggota
Kartu Anggota
Menerima Kartu Anggota
[Finish] Kartu Anggota
Adapun activity diagram penerimaan bunga yang sedang berjalan di
KTKM adalah sebagai berikut :
Gambar 4.3. Activity diagram penerimaan bunga di KTKM
(35)
33
Adapun activity diagram penjualan bunga yang sedang berjalan di
KTKM adalah sebagai berikut :
Gambar 4.4. Activity diagram penjualan bunga di KTKM
yang sedang berjalan Kasir Customer
Membeli Bunga
[Start]
Mencatat Transaksi Penjualan
Membuat Struk Penjualan
Struk Penjualan
Menerima Struk Penjualan
(36)
Partition2Manager Partition4
Penjualan Administrasi Gudang
[Start]
Data Terima
Menghitung Persentase Stok Anggota
[Finish]
Menyediakan Data Penjualan Menyediakan Data Penerimaan
Data Penjualan
Menghitung Jumlah Yang Diterima Anggota
Membuat Laporan Bulanan
Laporan Bulanan
Menerima Laporan Bulanan Menyediakan Data Bunga Layu
Dan berikut ini adalah activity diagram bagi hasil yang sedang berjalan
di KTKM :
Gambar 4.5. Activity diagram bagi hasil di KTKM
(37)
35
4.1.2. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan serta hasil wawancara dan pengamatan langsung di lokasi, penyusun menemukan beberapa kelemahan dalam sistem yang sedang berjalan saat ini.
Kelemahan dari sistem pemasaran yang sedang berjalan di KTKM adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1. Permasalahan yang ditemukan di sistem yang sedang berjalan
No. Permasalahan Worker Solusi
1. Banyaknya data transaksi
penerimaan yang terjadi yang harus diolah, sehingga menyulitkan bagian gudang dalam pengelompokkan data penerimaan per anggota pada setiap setiap jenis bunga. Dan bisa mengakibatkan ketidak akuratan data pada waktu bagi hasil.
Gudang Membangun sebuah sistem penerimaan bunga yang dapat mengolah data secara otomatis sehingga mempermudah proses kerja gudang.
2. Banyaknya data transaksi
penjualan yang terjadi sehingga mempersulit bagian data penjualan dan mengelompokkannya per jenis bunga yang digunakan sebagai acuan dalam proses bagi hasil.
Penjualan Membangun sebuah sistem penjualan bunga yang lebih otomatis untuk mempermudah proses kerja bagian penjualan.
3. Banyaknya jumlah anggota,
transaksi penerimaan, penjualan dan data bunga layu
yang ada sehingga mempersulit pihak
Administrasi Membangun sebuah
sistem perhitungan otomatis untuk menghitung jumlah yang
(38)
Permasalahan yang ditemukan di sistem yang sedang berjalan (lanjutan)
No. Permasalahan Worker Solusi
administrasi untuk menghitung persentase sebagai acuan jumlah yang diterima setiap anggota. Dan bisa mengakibat keterlambatan dalam penyajian laporan bulanan.
sehingga mempermudah
proses kerja bagian administrasi.
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu kegiatan pengembangan dan perbaikan suatu terhadap sistem yang sedang berjalan. Di tahapan ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem pada objek yang digunakan, perancangan arsitektur program yang akan dibangun, perancangan tampilan serta perancangan menu.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Adapun tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memberikan gambaran umum mengenai sistem yang sedang dikembangkan atau sistem baru kepada pemakai.
Tahapan perancangan sistem memiliki dua tujuan utama, yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai rancang bangun
sistem yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya
yang terlibat.
Adapun tujuan dari perancangan sistem pada penyusunan kali ini adalah untuk menghasilkan perancangan pengolahan data anggota, penerimaan bunga,
(39)
37
penjualan bunga serta perhitungan bagi hasil di KTKM sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan efisiensi kerja dari sistem yang sedang berjalan.
4.2.2. Gambaran Sistem Yang Diusulkan
Gambaran umum sistem yang diusulkan dalam proses perancangan sistem ini, penyusun akan membangun sebuah sistem informasi pemasaran bunga yang
berbasis client-server. Dengan harapan dapat menangani permasalah yang ada
sebelumnya pada sistem pemasaran bunga di KTKM. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan juga dapat meningkatkan efisiensi serta efektifitas kerja dalam pelaksanaannya.
4.2.3. Perubahan Alur Kerja Sistem
Dalam perancangan sistem informasi pemasaran bunga di KTKM terdapat
beberapa perubahan alur kerja sistem yang sedang berjalan ke dalam sistem baru yang diusulkan, diantaranya adalah :
1. Penyimpanan data yang sebelumnya menggunakan buku atau catatan
tertulis, dirubah ke dalam bentuk database.
2. Kartu anggota KTKM sebagai bukti keanggotaan KTKM memiliki
ukuran yang lebih kecil yang hanya mencakup ID serta nama anggota beserta pas fotonya.
3. Sebagai bukti tanda terima bunga dari anggota, sistem tidak lagi
mencatat transaksi ke dalam kartu anggota. Melainkan sistem akan melampirkan lembar bukti penerimaan setiap terjadi transaksi.
(40)
Pendataan Anggota
Personalia
Penjualan
Pendataan Bunga
Pendataan Bunga Layu Penerimaan
Gudang
Kasir
Administrasi
Manager Login
<< Include>>
<< Include>> << Include>> << Include>>
<< Include>>
Use Case Diagram yang Diusulkan
Perhitungan Bagi Hasil
Cetak Laporan << Include>>
<< Include>>
4.2.4. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
Perancangan prosedur ini mencakup use case diagram, activity diagram,
collaboration diagram, class diagram, sequence diagram, component diagram
dan deployment diagram. Proses yang dirancang diuraikan menjadi beberapa bagian yang dapat membentuk sistem tersebut menjadi satu kesatuan komponen.
4.2.4.1. Use Case Diagram
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, use case diagram adalah
gambaran interaksi aktor dengan fungsionalitas sistem.
Berikut ini adalah use case diagram yang diusulkan di KTKM
Cikahuripan Lembang :
(41)
39
4.2.4.2. Skenario Use Case
Aktor - aktor yang melakukan prosedur dalam sistem dan respon yang ditanggapi oleh sistem terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor dijelaskan
dalam skenario use case yang diusulkan di KTKM, yaitu sebagai berikut :
1. Nama Use Case : Login
Aktor : Personalia, Kasir, Gudang, Administrasi dan
Manager
User Sistem
1. User mengisi form login
2. Apabila username atau
password ada yang kosong, maka sistem akan memberi peringatan
3. Apabila username dan
password tidak kosong, maka sistem akan melakukan
validasi terhadap username dan password yang dimasukkan.
4. Apabila valid, maka sistem akan membuka menu sesuai hak akses user tersebut.
2. Nama Use Case : Pendataan Anggota
Aktor : Personalia
Personalia Sistem
1. Input data anggota
2. Menyimpan data anggota ke
dalam database
(42)
3. Nama Use Case : Pendataan Bunga
Aktor : Gudang
Gudang Sistem
1. Menginputkan data bunga
2. Menyimpan data bunga ke
dalam database
4. Nama Use Case : Penerimaan
Aktor : Gudang
Gudang Sistem
1. Menginputkan data transaksi penerimaan
2. Menyimpan data transaksi penerimaan ke dalam
database
3. Mencetak bukti penerimaan
5. Nama Use Case : Pendataan Bunga Layu
Aktor : Gudang
Gudang Sistem
1. Menginputkan data bunga layu
2. Menyimpan data bunga layu
ke dalam database
6. Nama Use Case : Penjualan
Aktor : Kasir
Kasir Sistem
1. Menginputkan data transaksi penjualan
2. Menyimpan data transaksi penjualan bunga ke dalam
database
(43)
41
7. Nama Use Case : Perhitungan Bagi Hasil
Aktor : Administrasi
Administrasi Sistem
1. Menginputkan bulan yang akan diproses
2. Kalkulasi data penerimaan, penjualan dan bunga layu
dari database
3. Menghitung persentase
anggota per jenis bunga 4. Menghitung jumlah rupiah
yang diterima setiap anggota per jenis bunga
5. Menyimpan data stok awal bulan bunga per anggota dan per jenis bunga ke dalam
database
6. Menyimpan data bagi hasil
ke dalam database
7. Menampilkan hasil
perhitungan bagi hasil
8. Nama Use Case : Cetak Laporan
Aktor : Manager
Manager Sistem
1. Menginputkan periode
laporan yang diinginkan per laporan
2. Menampilkan form laporan
3. Mengklik tombol [print]
pada form laporan
(44)
Sistem Personalia
[Start]
Cetak Kartu Anggota
[Finish]
Menyimpan Data Anggota
Ke Dalam Database
Menginputkan Data Anggota
4.2.4.3. Activity Diagram
Activity diagram di bawah ini menggambarkan proses ataupun tahapan dalam sistem pemasaran di KTKM yang diusulkan oleh penyusun.
Berikut ini adalah activity diagram keanggotaan di KTKM yang
diusulkan :
Gambar 4.7. Activity diagram keanggotan di KTKM
(45)
43
Sistem Gudang
Input Data Bunga
Simpan Data Bunga Ke
Dalam Database
[Finish]
[Start]
Adapun activity diagram pendataan bunga di KTKM yang diusulkan
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.8. Activity diagram pendataan bunga di KTKM
(46)
Sistem Gudang
Input Data Penerimaan
Simpan Data Penerimaan Ke
Dalam Database
Cetak Bukti Penerimaan
[Finish]
[Start]
Adapun activity diagram penerimaan bunga di KTKM yang diusulkan
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.9. Activity diagram penerimaan bunga di KTKM
(47)
45
Sistem Gudang
Input Data Bunga Layu
Simpan Data Bunga Layu Ke
Dalam Database
[Finish]
[Start]
Adapun activity diagram pendataan bunga layu di KTKM yang
diusulkan adalah sebagai berikut :
Gambar 4.10. Activity diagram pendataan bunga layu di KTKM
(48)
Sistem Kasir
Input Data Penjualan
Simpan Data Penjualan Ke
Dalam Database
Cetak Struk Penjualan
[Finish]
[Start]
Adapun activity diagram penjualan bunga di KTKM yang diusulkan
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.11. Activity diagram penjualan bunga di KTKM
(49)
47
Sistem Administrasi
Input Bulan Yang Akan Diproses
[Finish]
[Start]
Hitung Persentase Setiap Anggota
Simpan Data Stok Awal Per Anggota Untuk
Bulan Berikutnya
Hitung Jumlah Terima Setiap Anggota
Simpan Data Bagi Hasil Ke Dalam Database
Tampilkan Hasil Perhitungan
Bagi Hasil
Dan berikut ini adalah activity diagram bagi hasil di KTKM yang
diusulkan :
Gambar 4.12. Activity diagram bagi hasil di KTKM
(50)
4.2.4.4. Sequence Diagram
Sequence diagram menjelaskan secara detil urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case yaitu : interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.
1. Sequence diagram login
Untuk melakukan login, user harus menginputkan username dan
password yang ada pada form login. Setelah itu sistem akan melakukan validasi ke database. Jika valid, maka sistem akan membuka menu
utama sesuai hak akses dari username tersebut.
Gambar 4.13. Sequence diagram login
2. Sequence diagram input data anggota
Bagian personalia akan melakukan input data anggota untuk anggota baru ke dalam database melalui form daftar anggota. Dan sistem akan memeriksa nomor anggota terakhir yang tercatat pada tanggal yang sama dari database untuk digenerate sebagai nomor anggota baru. Lalu
Personalia, Gudang, Kasir, Admin, Manager
Form Login Validasi Login Database
Input Username dan Password ()
Login ()
Cek Database ()
Membuka Menu Utama Sesuai Hak Akses ()
Sequence Diagram Login
Invalid
(51)
49
sistem akan menyimpan data anggota ke dalam database dan mencetak kartu anggota.
Gambar 4.14. Sequence diagram input data anggota
3. Sequence diagram input data bunga baru
User gudang menginputkan data bunga dan sistem akan mengambil id bunga terakhir untuk generate id bunga yang baru. Lalu sistem akan menyimpan data bunga tersebut ke dalam database.
Gambar 4.15. Sequence diagram input data bunga baru
Form Daftar Anggota
Personalia
Input Data Anggota
Database
Get Nomor Anggota Terakhir Sesuai Tanggal
Generate Nomor Anggota Simpan Data Anggota Cetak Kartu Anggota
Sequence Diagram Input Data Anggota
Gudang
Form Input Data Bunga Database
Input Data Bunga Baru
Get Id Bunga Terakhir
Generate Id Bunga
Simpan Data Bunga
(52)
4. Sequence diagram input data penerimaan bunga
User gudang menginputkan data penerimaan bunga pada form input data penerimaan. Lalu sistem akan mengambil nomor transaksi penerimaan anggota terakhir dan akan di generate sebagai no transaksi yang nantinya akan disimpan ke dalam database dengan data penerimaan yang diinputkan tadi.
Gambar 4.16. Sequence diagram input data penerimaan bunga
5. Sequence diagram cetak laporan penerimaan
User gudang menginputkan data bunga layu dan sistem akan mengambil id layu terakhir untuk generate id layu yang baru. Lalu sistem akan menyimpan data bunga layu tersebut ke dalam database.
Gudang
Form Input Data Penerimaan Database
Input Data Penerimaan Bunga
Get Nomor Penerimaan Bunga Terakhir Anggota
Generate Nomor Transaksi Anggota
Simpan Data Penerimaan Bunga
Cetak Bukti Penerimaan
(53)
51
Gudang
Form Input Data Bunga
Layu Database
Input Data Bunga Layu
Get Id Layu Terakhir
Generate Id Layu Simpan Data Bunga Layu
Sequence diagram input data bunga layu
Gambar 4.17. Sequence diagram input data bunga layu
6. Sequence diagram cetak laporan penerimaan
Manager menginputkan periode laporan yang akan dicetak pada form cetak laporan penerimaan. Lalu sistem akan mengambil data penerimaan sesuai periode yang diminta dan akan menyiapkan laporan yang nantinya akan dicetak sebagai laporan penerimaan.
Gambar 4.18. Sequence diagram cetak laporan penerimaan
7. Sequence diagram input data penjualan
Kasir menginputkan data transaksi penjualan pada form penjualan. Lalu sistem akan mengambil nomor transaksi terakhir dari database sesuai
Manager
Form Cetak Laporan Penerimaan
Input Periode Laporan
Database
Get Data Penerimaan Sesuai Periode Yang Diinputkan
Prepare Laporan
Cetak Laporan Penerimaan
(54)
tanggal transaksi untuk digenerate sebagai nomor transaksi yang baru. Setelah itu sistem akan menyimpan data penjualan ke dalam database dan mencetak struk penjualan.
Gambar 4.19. Sequence diagram input data penjualan
8. Sequence diagram cetak laporan penjualan
Manager menginputkan periode laporan yang akan dicetak pada form cetak laporan penjualan. Lalu sistem akan mengambil data penjualan sesuai periode yang diminta dan akan menyiapkan laporan yang nantinya akan dicetak sebagai laporan penjualan.
Gambar 4.20. Sequence diagram cetak laporan penjualan
Kasir
Form Penjualan Database
Input Data Transaksi Penjualan
Get Nomor Transaksi Terakhir Sesuai Tanggal
Generate Nomor Transaksi Baru
Simpan Data Transaksi Penjualan
Cetak Struk Penjualan
Sequence diagram input data penjualan
Manager
Form Laporan Penjualan Database
Input Periode Laporan
Get Data Penjualan Sesuai Periode
Prepare Laporan Penjualan
Cetak Laporan Penjualan
(55)
53
9. Sequence diagram rekap data jumlah yang diterima setiap anggota Admin menginputkan periode bulan yang akan diproses pada form rekap data bagi hasil. Lalu sistem akan mengambil data penjualan serta penerimaan dari database sesuai bulan yang bersangkutan. Dan sistem akan melakukan kalkulasi persentase oleh setiap anggota. Lalu sistem akan mengurangi stok setiap anggota dengan persentase tadi sebagai stok awal bulan berikutnya dan menyimpannya dalam databse. Setelah itu sistem akan menghitung jumlah yang diterima setiap anggota yang nantinya akan direkap oleh admin sebagai data bagi hasil bulanan ke dalam database.
Gambar 4.21. Sequence diagram rekap data jumlah yang diterima
Setiap anggota
Admin
Form Rekap Data Bagi
Hasil Database
Input Periode Bulan
Get Data Penjualan
Get Data Penerimaan
Hitung Persentase Setiap Anggota
Simpan Stok Awal Bulan Berikutnya
Hitung Jumlah Yang Diterima Setiap Anggota
Tampilkan Hasil Perhitungan
Rekap Data Anggota
Simpan Data Bagi Hasil
Sequence diagram rekap data jumlah yang diterima setiap anggota
(56)
10. Sequence diagram cetak laporan bagi hasil bulanan
Manager menginputkan periode bulan laporan pada form cetak laporan bagi hasil. Sistem akan mengambil data bagi hasil dari database dan menyiapkan laporan yang nantinya akan dicetak sebagai laporan bagi hasil bulanan.
Gambar 4.22. Sequence diagram cetak laporan bagi hasil
4.2.4.5. Collaboration Diagram
Collaboration diagram menunjukkan informasi yang sama persis
dengan sequence diagram, tetapi dalam bentuk dan tujuan yang berbeda. Pada
sequence diagram, keseluruhan interaksi berdasarkan urutan waktu, tetapi pada
collaboration diagram, interaksi antar objek atau aktor ditunjukkan dengan arah panah tanpa keterangan waktu.
Berikut ini adalah collaboration diagram untuk personalia pada SI
Pemasaran Bunga di KTKM :
Manager
Form Cetak Laporan BagiHasil Database
Input Periode Bulan
Get Data Bagi Hasil
Prepare Laporan Bagi Hasil
Cetak Laporan Bagi Hasil
(57)
55
Personalia
Form Daftar Anggota Anggota
1.1 Input Data Anggota
1.2 Simpan Data Anggota 1.3 Get Data Anggota Collaboration Diagram Personalia
Gudang
Form Penerimaan
1.1 Inp ut Data
Terim a
Penerimaan 1.2 Simpan Data Terima
1.3 Get Data Terima
Form Bunga Bunga
2.1 Input Data Bunga
2.2 Simpan Data Bunga 2.3 Get Data Bunga
Form Layu Layu
3.1 In put Data L
ayu 3.2 Simpan Data Layu
3.3 Get Data Layu
Collaboration Diagram Gudang
Gambar 4.23. Collaboration diagram personalia
SI Pemasaran Bunga di KTKM
Berikut ini adalah collaboration diagram untuk gudang pada SI
Pemasaran Bunga di KTKM :
Gambar 4.24. Collaboration diagram gudang
SI Pemasaran Bunga di KTKM
Berikut ini adalah collaboration diagram untuk kasir pada SI
(58)
Admin
Form Bulan
1.1 In put B
ulan
Penerimaan
1 .2 G et D ata P en erim
aan
Collaboration Diagram Admin
Penjualan 1.3 G
et D ata P
en ju
alan
Stok_Awal
1.4 G et D ata Sto k A wal Layu 1.5 G et D
ata Layu
Bagi_Hasil 1.6 Simpan Bagi Hasil
Form Bagi Hasil 1.7 Get Data Bagi Hasil
Form Daftar User 1.2 In
put D ata U
ser
User_Login 2.1 Simpan Data User
2.2 Get Data User
Gambar 4.25. Collaboration diagram kasir
SI Pemasaran Bunga di KTKM
Berikut ini adalah collaboration diagram untuk admin pada SI
Pemasaran Bunga di KTKM :
Gambar 4.26. Collaboration diagram admin
SI Pemasaran Bunga di KTKM
Berikut ini adalah collaboration diagram untuk manager pada SI
Pemasaran Bunga di KTKM : Kasir
Form Penjualan Bunga
1.1 Input Data Jual
1.2 Simpan Data Jual 1.3 Get Data Jual
(59)
57
Manager
Form Laporan Penerimaan
1.1 In put Peri
ode L
aporan Laporan Penerimaan 1.2 Call Laporan Pembelian
Form Laporan Penjualan Laporan Penjualan 2.1 Input Periode Laporan 2.2 Call Laporan Penjualan
Form Laporan Bagi Hasil Laporan Bagi Hasil
3.1 Input Periode L
aporan
3.2 Call Laporan Bagi Hasil Collaboration Diagram Manager
Penerimaan 1.3 Get Data Penerimaan
Penjualan 2.3 Get Data Penjualan
Bagi_Hasil 3.3 Get Data Bagi Hasil
Gambar 4.27. Collaboration diagram manager
SI Pemasaran Bunga di KTKM
4.2.4.6 Class Diagram
Class diagram menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem dimana kelas mengandung informasi dan tingkah laku yang berkaitan dengan informasi tersebut.
(60)
+ tambah() + hapus() + get() - id_jual : char - customer : char - tanggal_jual : char - total_harga : int - username : char
Penjualan
+ tambah() + hapus() + get() - id_terima : char - id_anggota : char - tanggal_terima : date - username : char
Penerimaan
+ tambah() + edit() + hapus() + get() - id_anggota : char - nama_anggota : char - alamat_anggota : char - alamat_kebun : char - foto : image
Anggota
+ tambah() + hapus() + get() - id_jual : char - id_bunga : char - harga : int - jumlah_jual : int
Dtil_Jual
+ tambah() + hapus() + get() - id_terima : char - id_bunga : char - jumlah_terima : int
Dtil_Terima
+ tambah() + hapus() + get() - bulan : char - id_anggota : char - id_bunga : char - jumlah_stok : int
Stok_awal
+ tambah() + edit() + hapus() + get() - id_bunga : char - nama_bunga : char - satuan : char - harga_jual : int
Bunga 1..* 1 1 1..* 1 1..* 1..* 1 1..* 1 1..* 1 1 1..* + tambah() + hapus() + get()
- id_bagi_hasil : char - id_anggota : char
- stok_awal_bulan_anggota : int - jumlah_terima : int - persen_layu : int - jumlah_layu_anggota : int - jumlah_stok_anggota : int - jumlah_persen : int - hasil_rupiah : int
Dtil_Bagi_hasil 1..* 1 + tambah() + edit() + hapus() + get() - username : char - password : char - nama_lengkap : char - hak_akses : char
user_login 1 1..* 1 1..* 1..*1 + tambah() + hapus() + get()
- id_bagi_hasil : char - bulan : char - id_bunga : char - stok_awal_bulan : int - total_terima : int - total_layu : int - total_stok : int - total_terjual : int - total_harga_jual : int
Bagi_Hasil 1..* 1 1..* 1 1..* 1 1..* 1 1..* 1 1..* 1 + tambah() + hapus() + get() - id_layu : char - id_bunga : char - tanggal_layu : date - jumlah_layu : int
Layu 1..* 1 1..* 1 1..* 1
Berikut ini adalah class diagram sistem informasi pemasaran bunga di
KTKM :
Gambar 4.28. Class diagram
(61)
59
Database
Aplikasi SI Pemasaran Bunga KTKM
File Transaksi Laporan Bantuan User
Bunga
Anggota
User_Login
Penerimaan
Penjualan
Dtil_Jual
Dtil_Terima
Bagi_Hasil Stok_Awal
Penerimaan
Penjualan
Penerimaan
Penjualan
Bagi Hasil
Info Program Personalia
Gudang
Kasir
Admin
Manager
Dtil_Bagi_Hasil
Layu
4.2.4.7. Component Diagram
Component diagram menunjukkan model secara fisik komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka.
Berikut ini adalah component diagram sistem informasi pemasaran
bunga di KTKM :
(62)
4.2.4.8. Deployment Diagram
Deployment diagram menampilkan rancangan fisik dari arsitektur sebuah sistem.
Berikut ini adalah deployment diagram sistem informasi pemasaran
bunga di KTKM :
Gambar 4.30. Deployment diagram SI Pemasaran Bunga di KTKM
4.2.5. Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka bertujuan untuk memberikan interface tentang
desain program yang akan dibuat.
4.2.5.1. Perancangan Input
Perancangan input merupakan gambaran dalam pembuatan antarmuka untuk memasukkan data. Berikut adalah perancangan input Sistem Informasi Pemasaran Bunga di KTKM :
Client
Windows XP
Aplikasi SI Pemasaran Bunga KTKM
Server
ADODC
(63)
61
1. Login
Tampilan login berfungsi sebagai pembatas hak akses pada perangkat lunak ini. Berikut rancangan tampilan login :
Gambar 4.31. Form Login
2. Input Data Anggota
Tampilan input data anggota digunakan oleh bagian personalia untuk mencatat data anggota baru. Berikut tampilan input data anggota :
Gambar 4.32. Form Input Data Anggota
3. Input Data Bunga
Tampilan input data bunga digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat data bunga yang dikelola oleh KTKM. Berikut tampilan input data bunga :
(64)
Gambar 4.33. Form Input Data Bunga
4. Input Data Penerimaan
Tampilan input data penerimaan digunakan oleh gudang untuk mendata setiap penerimaan yang terjadi. Berikut tampilan input data penerimaan :
Gambar 4.34. Form Input Data Penerimaan
5. Input Jumlah Bunga
Tampilan input jumlah bunga digunakan oleh gudang dan kasir untuk mengisi jumlah bunga pada setiap bunga yang akan dimasukkan ke dalam
(65)
63
detail penerimaan atau detail penjualan. Berikut adalah tampilan input jumlah bunga :
Gambar 4.35. Form Input Jumlah Bunga
6. Input Data Bunga Layu
Tampilan ini digunakan oleh gudang untuk mencatat data bunga yang layu. Berikut adalah tampilan input data bunga layu :
Gambar 4.36. Form Input Data Bunga Layu (Cari Bunga)
(66)
7. Input Data Penjualan
Tampilan input data penjualan digunakan oleh kasir untuk mencatat setiap transaksi penjualan yang terjadi. Berikut adalah tampilan input data penjualan :
Gambar 4.38. Form Input Data Penjualan
8. Input Bulan Bagi Hasil
Tampilan input bulan bagi hasil digunakan oleh bagian administrasi untuk melakukan proses bagi hasil sesuai bulan yang diinputkan. Berikut adalah tampilan input bulan bagi hasil :
(67)
65
4.2.5.2. Perancangan Output
Perancangan output merupakan rencana pembuatan antarmuka untuk keluaran program. Berikut ini adalah perancangan output pada Sistem Informasi Pemasaran Bunga di KTKM :
1. Form Periode Laporan (Penerimaan dan Penjualan)
Tampilan form periode laporan digunakan oleh manager untuk menampilkan dan mencetak laporan (penerimaan dan penjualan) sesuai dengan periode yang diinputkan. Berikut adalah tampilan form periode laporan :
Gambar 4.40. Form Periode Laporan (Penerimaan dan Penjualan)
2. Form Periode Bagi Hasil
Tampilan form periode bagi hasil digunakan oleh manager untuk menampilkan dan mencetak laporan bagi hasil sesuai dengan periode yang diinputkan. Berikut adalah tampilan input periode bagi hasil :
(68)
66 5.1. Pengujian
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian adalah untuk menjamin perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.
Dalam pengujian perangkat lunak ini, penulis menggunakan suatu metode pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang
dibangun. Metode yang diambil adalah metode pengujian black box. Pengujian
black box adalah pengujian yang sistemnya tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.
5.1.2. Data Penguji Program
Berikut adalah data pekerja dari pihak KTKM selaku penguji program aplikasi SI Pemasaran Bunga KTKM :
Nama : Karya Sunarya
Jabatan : Staff Administrasi (bagian pengarsipan) KTKM
Alamat : Kampung Manoko RT 01/03 No. 3 Desa Cikahuripan
(69)
67
5.1.3. Kasus dan Hasil Pengujian
Kasus dan hasil pengujian dibuat untuk mengetahui apakah sistem informasi pemasaran bunga di KTKM dapat berjalan dengan baik atau tidak.
5.1.3.1. Pengujian Login
Pengujian login terbagi menjadi 5 bagian yaitu login untuk personalia, gudang, kasir, admin dan manager.
Tabel 5.1. Pengujian Login Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masuk Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Username : p_oriel
Password : 10504464 hak akses personalia*
Login berhasil dan sistem membuka tab menu untuk bagian personalia
Dapat login dan sistem membuka tab menu bagian personalia
[X] Diterima [ ] Ditolak
Username : g_oriel
Password : 10504464 hak akses gudang*
Login berhasil dan sistem membuka tab menu untuk bagian gudang
Dapat login dan sistem membuka tab menu bagian gudang
[X] Diterima [ ] Ditolak
Username : k_oriel
Password : 10504464 hak akses kasir*
Login berhasil dan sistem membuka tab menu untuk bagian kasir
Dapat login dan sistem membuka tab menu bagian kasir
[X] Diterima [ ] Ditolak
Username : a_oriel
Password : 10504464
hak akses admin*
Login berhasil dan sistem membuka tab menu untuk bagian admin
Dapat login dan sistem membuka tab menu bagian admin
[X] Diterima [ ] Ditolak
Username : m_oriel
Password :
Login berhasil dan sistem membuka tab menu untuk
Dapat login dan sistem membuka tab menu bagian
[X] Diterima [ ] Ditolak
(70)
10504464 hak akses manager*
bagian manager manager
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Username : bebas
Password : bebas
Login gagal dan sistem
menampilkan pesan gagal
User tidak dapat
login dan mendapatkan
pesan gagal.
[X] Diterima [ ] Ditolak
5.1.3.2. Pengujian Input Data Anggota
Pengujian ini dilakukan pada tahapan menginputkan data anggota. Tabel 5.2. Pengujian Input Data Anggota
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masuk Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
User personalia menginputkan
semua field text
pada form input data anggota dengan atau tanpa foto.
Data anggota tersimpan ke dalam database.
Data anggota yang diinputkan
berhasil tersimpan ke dalam database
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
User personalia menginputkan
sebagian field pada
form input data
anggota kecuali foto
Data anggota tidak tersimpan ke dalam database dan sistem menampilkan
pesan error
Data anggota gagal disimpan
dan user
personalia
mendapat pesan
error
[X] Diterima [ ] Ditolak
5.1.3.3. Pengujian Input Data Bunga
(71)
69
Tabel 5.3. Pengujian Input Data Bunga Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masuk Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
User gudang menginputkan
semua field text
pada form input data bunga. Data bunga tersimpan ke dalam database. Data bunga berhasil disimpan ke dalam database
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
User gudang menginputkan
sebagian field pada
form input data bunga
Data bunga tidak tersimpan dan sistem
menampilkan
pesan error
Data bunga gagal
disimpan dan user
gudang mendapat
pesan error
[X] Diterima [ ] Ditolak
5.1.3.4. Pengujian Input Data Penerimaan Bunga
Pengujian ini dilakukan pada tahapan menginputkan data penerimaan bunga.
Tabel 5.4. Pengujian Input Data Penerimaan bunga Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masuk Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
User gudang menginputkan
semua field pada
form input data penerimaan bunga dan minimal terdapat satu data
pada detail penerimaan.
Data penerimaan bunga tersimpan ke dalam database
Data penerimaan bunga berhasil tersimpan ke dalam database
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
User gudang tidak menginputkan satu
atau lebih field
pada form input data penerimaan bunga atau tidak
Data penerimaan bunga tidak tersimpan ke dalam database dan sistem akan menampilkan
Data penerimaan bunga gagal tersimpan dan
user gudang
mendapatkan
pesan error
[X] Diterima [ ] Ditolak
(72)
ada satu pun data
pada detail penerimaan
pesan error
5.1.3.5. Pengujian Input Data Bunga Layu
Pengujian ini dilakukan pada tahapan menginputkan data bunga layu. Tabel 5.5. Pengujian Input Data Bunga Layu
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masuk Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
User gudang menginputkan
semua field text
pada form input data bunga layu dan jumlah pada bunga layu tidak melibihi stok yang tersedia
(stok awal - jumlah layu)
Data bunga layu tersimpan ke dalam database
Data bunga layu berhasil tersimpan ke dalam database
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
User gudang tidak menginputkan satu
atau lebih field
pada form input data bunga layu dan jumlah pada bunga layu melibihi stok yang
tersedia
Data bunga layu tidak tersimpan ke dalam database dan sistem akan menampilkan
pesan error
Data bunga layu gagal tersimpan
dan user gudang
mendapatkan
pesan error
[X] Diterima [ ] Ditolak
5.1.3.6. Pengujian Input Data Penjualan Bunga
Pengujian ini dilakukan pada tahapan menginputkan data penjualan bunga.
(73)
71
Tabel 5.6. Pengujian Input Data Penjualan Bunga Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masuk Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
User Kasir menginputkan
semua field text
pada form input data penjualan bunga dan minimal terdapat satu data
pada detail penjualan
Data penjualan bunga tersimpan ke dalam database
Data penjualan bunga berhasil tersimpan ke dalam database
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
User Kasir tidak menginputkan satu
atau lebih field
pada form input data penjualan bunga dan tidak ada satupun data
pada detail penjualan Data penjualan bunga tidak tersimpan ke dalam database Data penjualan bunga gagal tersimpan ke dalam database dan user kasir mendapatkan
pesan error
[X] Diterima [ ] Ditolak
5.1.4. Kesimpulan Pengujian
Setelah melakukan pengujian dengan kasus sample uji di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa perangkat lunak sistem informasi pemasaran bunga di KTKM dapat berjalan dengan baik dan secara fungsional sistem dapat menghasilkan
output yang diharapkan. 5.2. Implementasi
Impelementasi sistem informasi pemasaran bunga di KTKM dilakukan menggunakan bahasa dan lingkungan pemrograman Delphi, dengan basis data yang digunakan adalah SQL Server 2000. Bahasa pemrograman Delphi dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi windows dan perangkat keras
(74)
yang mendukung sistem operasi windows. Adapun implementasi serta pengujian
sepenuhnya telah dilakukan di perangkat keras PC (Personal Computer) dan
notebook (Laptop) dengan sistem operasi Microsoft Windows XP dan Microsoft Windows 7.
5.2.1. Batasan Implementasi
Batasan implementasi dari pembuatan aplikasi sistem informasi ini adalah implementasi perangkat lunak dan implementasi perangkat keras.
5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak
Untuk implementasi perangkat lunak ini menggunakan Borland Delphi 7.0 dan Microsoft SQL Server 2000.
Borland Delphi 7.0 dipilih sebagai perangkat lunak untuk membangun aplikasi Sistem Informasi Pemasaran Bunga KTKM karena menurut penulis, Delphi 7.0 adalah bahasa pemrograman desktop yang lebih stabil dengan proses
kecepatan yang cukup tinggi yang mampu berjalan di berbagai platform windows.
SQL Server 2000 dipilih sebagai perangkat lunak untuk pengembangan database pada aplikasi Sistem Informasi Pemasaran Bunga KTKM karena menurut penulis, SQL Server 2000 cukup stabil dan mampu berjalan pada
berbagai platform windows.
5.2.3. Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras minimal yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi pemasaran bunga di KTKM ini adalah sebagai berikut :
(75)
73
1. Server :
a. Processor Pentium 4 atau yang sekelasnya.
b. Menggunakan minimal RAM 256 MB.
c. Harddisk 40 GB.
d. Keyboard, mouse dan monitor.
2. Client :
a. Processor Pentium 4 atau sekelasnya.
b. Menggunakan minimal RAM 256 MB.
c. Harddisk 40 GB.
d. Keyboard, mouse dan monitor.
5.2.4. Implementasi Basis Data
Implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan bahasa SQL, dimana aplikasi pemrograman yang digunakan adalah SQL Server 2000, implementasi basis datanya dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut :
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[anggota]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[anggota] GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[bunga]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[bunga] GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[penerimaan]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[penerimaan] GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[dtil_terima]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[dtil_terima] GO
(76)
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[layu]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[layu] GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[penjualan]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[penjualan] GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[dtil_jual]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[dtil_jual] GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[stok_awal]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[stok_awal] GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[bagi_hasil]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[bagi_hasil] GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[dtil_bagi_hasil]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[dtil_bagi_hasil] GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[user_login]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[user_login] GO
CREATE TABLE [dbo].[anggota] (
[id_anggota] [varchar] (9) COLLATE Latin1_General_CI_AS NOT NULL , [nama_anggota] [varchar] (30) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [alamat_anggota] [varchar] (75) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [alamat_kebun] [varchar] (75) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [foto] [image] NULL
) ON [PRIMARY] TEXTIMAGE_ON [PRIMARY] GO
(77)
75
CREATE TABLE [dbo].[bunga] (
[id_bunga] [varchar] (5) COLLATE Latin1_General_CI_AS NOT NULL , [nama_bunga] [varchar] (20) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [satuan] [varchar] (10) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [harga_jual] [float] NULL
) ON [PRIMARY] GO
CREATE TABLE [dbo].[penerimaan] (
[id_terima] [varchar] (11) COLLATE Latin1_General_CI_AS NOT NULL , [id_anggota] [varchar] (9) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [tanggal_terima] [datetime] NULL ,
[username] [varchar] (20) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL ) ON [PRIMARY]
GO
CREATE TABLE [dbo].[dtil_terima] (
[id_terima] [varchar] (11) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [id_bunga] [varchar] (5) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [jumlah_terima] [float] NULL
) ON [PRIMARY] GO
CREATE TABLE [dbo].[layu] (
[id_layu] [varchar] (11) COLLATE Latin1_General_CI_AS NOT NULL , [tanggal_layu] [datetime] NULL ,
[id_bunga] [varchar] (5) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [jumlah_layu] [float] NULL
) ON [PRIMARY] GO
CREATE TABLE [dbo].[penjualan] (
[id_jual] [varchar] (11) COLLATE Latin1_General_CI_AS NOT NULL , [customer] [varchar] (20) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [alamat_customer] [varchar] (75) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [tanggal_jual] [datetime] NULL ,
[total_harga] [float] NULL ,
[username] [varchar] (20) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL ) ON [PRIMARY]
GO
CREATE TABLE [dbo].[dtil_jual] (
[id_jual] [varchar] (11) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [id_bunga] [varchar] (5) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [harga] [float] NULL ,
[jumlah_jual] [float] NULL ) ON [PRIMARY]
(1)
SI
DI
DISTEM I
I KELO
C
Diajukan unPROG
FAKULT
UNIV
INFORM
MPOK
CIKAHU
ntuk memen StrataTan
GRAM ST
TAS TEK
VERSITAS
MASI PE
TANI K
URIPAN
SKRIP nuhi syarat ka Satu Sistem
Oleh
n Ory Jaka
105044
TUDI SIS
KNIK DA
S KOMP
BANDU
2011
EMASA
KEMBAN
N LEMB
PSI kelulusan p m Informas :a Perdana
464
STEM IN
N ILMU
UTER IN
UNG
1
ARAN BU
NG MAN
BANG
ada Program siFORMA
KOMPU
NDONESI
UNGA
NOKO
m StudiSI
UTER
IA
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra Bin Ladjamuddin B. 2004. Konsep sistem basis data dan implementasinya.
Edhy Sutanta. 2004. Sistem basis data. Fathansyah, Ir. 1999. Basis data.
Bambang Hariyanto. Ir., Mt. 2004. Rekayasa sistem berorientasi objek. Jogiyanto hartono, MBA, Ph. D. 1999. Pengenalan komputer.
Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan desain sistem informasi.
http://www.blog.sivitas.lipi.go.id/ 15 Juni 2011 http://zulvani.wordpress.com/ 15 Juni 2011
(3)
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya serta berkat kerja keras penulis , pada akhirnya penulisan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “SISTEM INFORMASI PEMASARAN BUNGA DI KELOMPOK TANI KEMBANG MANOKO CIKAHURIPAN LEMBANG” ini dapat diselesaikan pada waktuya.
Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan syarat dalam menyelesaikan Program Studi Strata Satu Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang tua penulis yang telah memberikan bantuan moral, material, maupun spiritual. Dalam penyelesaian laporan ini, ucapan terima kasih penulis sampaikan juga kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Bapak Dadang Munandar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
(4)
iv
5. Ibu Diana Effendi, ST., MT. selaku dosen pembimbing penulis.
6. Seluruh staf pengajar di jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
7. Bapak Saepul Rusman selaku pembimbing dan orang yang memberikan jawaban atas setiap pertanyaan saya di KTKM.
8. Kedua orang tua penulis yang dengan segala bimbingan, kesabaran dan pengorbanannya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Unikom.
9. Keluarga Besar Abah Sukatma di Manoko yang selalu sabar dan berkorban kepada penulis selama ini.
10. Liz, atas segala dukungannya selama pengerjaan laporan skripsi ini.
11. Kepada semua rekan-rekan kerja penulis baik dari yayasan kotak ilmu maupun lintang IT coorporation yang selalu ada saat penulis dalam kesulitan.
12. Anak – anak bimbingan tahun 2011 yang membantu penulis baik dalam bentuk informasi, masukan maupun kritikan.
13. Anak – anak karang taruna Manoko (Manoko Crew) yang selalu memberikan support kepada penulis.
14. Dan semua pihak terkait yang membantu penulis baik secara materil maupun spirit sampai saat ini.
(5)
v
Dengan keterbatasan ilmu yang penulis miliki, penulis menyadari akan banyaknya kekurangan yang ada pada Laporan Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan penulisan Tugas Akhir ini.
Akhir kata dengan selesainya laporan ini, penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Bandung, 30 Juni 2011
(Tan Ory Jaka Perdana) Penulis
(6)