44
fungsi utama dari perusahaan”. Sedangkan sistem menurut Bordnar dan Hopwood 2001 : 1 adalah “kumpulan dari sumber daya yang berhubungan
untuk mencapai tujuan tertentu”. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
sistem adalah suatu kerangka dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh,
untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.
2. Pengertian Pengawasan Internal
Menurut Mulyadi 2002; 180 mengatakan bahwa pengertian pengawasan internal adalah sebagai berikut:
“Pengawasan internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian pada tiga tujuan: a.
Laporan Keuangan yang dapat diandalkan, b.
Kepatuhan terhadap hukuman peraturan yang berlaku, c.
Efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan. Dari pengertian di atas, terlihat jelas bahwa makna tersebut pada
dasarnya adalah sama. Salah satu alasan mengapa pengawasan internal penting untuk dilakukan adalah lingkup dan ukuran bisnis entitas yang telah
menjadi sangat kompleks dan tersebar luas sehingga manajemen suatu perusahaan harus bergantung pada sejumlah laporan dan analisis. Selain itu,
pengujian dan penelaahan yang melekat pada pengawasan internal yang baik menyediakan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan
mengurangi terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan. Pengawasan internal meliputi dua hal:
Universitas Sumatera Utara
45
1. Pengendalian Akuntansi, yaitu catatan dan pemeriksaan fisik yang
meliputi pengamanan terhadap kekayaan perusahaan termasuk pemisahan kerja antara fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan
serta pengawasan fisik atas harta sehingga menghasilkan suatu catatan yang memadai.
2. Pengendalian Administrasi, yaitu pengendalian yang meliputi
peningkatan efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian ini pada
umumnya tidak berhubungan langsung dengan catatan akuntansi. Ada tiga jenis pengawasan internal atas aktiva tetap yang dapat
dilakukan dalam suatu entitas usaha Mulyadi, 2002, yaitu: 1.
Pengawasan Administrasi Pengawasan ini meliputi pengawasan sistem dan prosedur
penyelenggaraan inventaris serta yang berhubungan dengan masalah teknik dan materi inventarisasi.
2. Pengawasan Fisik
Pengawasan ini meliputi penyesuaian keadaan fisik aktiva tetap di lapangan dengan laporan yang terdapat dalam daftar inventaris maupun
dalam administrasi inventarisasinya.
3. Pengawasan Penggunaan
Pengawasan ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan telah digunakan sesuai dengan fungsinya
dengan memperhatikan efisiensi penggunaannya.
Sistem Pengawasan Internal terhadap Aktiva Tetap pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda yaitu :
1. Pengawasan Administrasi
Pengawasan administrasi pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda meliputi pengawasan yang membatasi modal saham yang disetujui
sesuai kebutuhan perusahaan. 2.
Pengawasan Fisik
Universitas Sumatera Utara
46
Pengawasan Fisik pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda meliputi penyesuaian keadaan fisik aktiva tetap yang ada di Kantor Pusat
maupun di Kantor Cabang sesuai dengan laporan yang ada serta meliputi usaha perawatan aktiva tetap baik di Kantor Cabang maupun di Kantor
Pusat sesuai dengan perawatan masing-masing aktiva tetap. 3.
Pengawasan Penggunaan Pengawasan Penggunaan aktiva tetap pada PT Bank Sumut Cabang
Medan Iskandar Muda disesuaikan berdasarkan pada kebutuhan aktiva tetap yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang menggunakan aktiva
tersebut. Dari uraian diatas, Sistem pengawasan Internal atas Aktiva Tetap
pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda sudah dapat menghitung sendiri besarnya penyusutan dari aktiva tetap yang ada sesuai
dengan tarif yang telah ditentukan.
3. Tujuan Sistem Pengawasan Internal