38
perubahan Aktiva Tetap di unitnya dan mengirimkan Advice atau fotocopy dari Nota Penghitungan ke Kantor Pusat cq. Divisi Umum.
B. Penyusutan 1. Pengertian Penyusutan
Penyusutan menurut Subroto 1991 : 129 adalah “alokasi dari harga perolehan kepada periode-periode yang menikmati dan tidak ada
hubungannya dengan suatu usaha untuk pemupukan dana dalam rangka mengganti aktiva apabila aktiva tersebut rusak atau tidak dipakai lagi”.
Sedangkan Penyusutan menurut Standar Akuntansi Keuangan 2004 : 17.1 adalah “alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa
manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”.
2. Metode Penyusutan
Berikut ini merupakan beberapa metode penyusutan yang umumnya digunakan oleh suatu instansi adalah :
a. Metode penyusutan garis lurus yang dipakai dalam perpajakan, hanya
metode ini digunakan terhadap aktiva golongan bangunan Rumusnya adalah :
Penyusutan tiap tahun = Nilai Perolehan– Nilai Residu Umur Ekonomis
b. Metode Jumlah Angka Tahun. Metode ini adalah salah satu metode
penyusutan yang dipercepat. Metode penyusutan ini tidak diperkenankan dalam perhitungan penghasilan kena pajak.
Universitas Sumatera Utara
39
c. Metode Saldo Menurun Ganda. Metode ini termasuk metode penyusutan
yang dipercepat dan dapat dipakai dalam perpajakan . Tarif pajak dalam metode ini ditentukan terlebih dahulu dan besarnya sama setiap tahun.
Penyusutan dihitung dangan mengalikan tarif dengan nilai buku yang sama kecil.
d. Metode Satuan Produksi. Penyusutan terhadap beberapa jenis aktiva
seperti mesin, kendaraan lebih sesuai apabila metode satuan produksi yang digunakan.
penyusutan per unit = Nilai Perolehan – Nilai Residu Taksiran Jumlah Produksi Penyusutan setahun = Jumlah produksi
setahun x Penyusutan per unit. e.
Penyusutan grup dan Gabungan Untuk menghindari pekerjaan administrasi yang kecil-kecil, biasanya perusahaan memilih penyusutan
dengan mengelompokkan aktiva ke dalam beberapa kelompok grup. Dalam perpajakan kelompok ini disebut golongan harta.
Perhitungan Biaya Penyusutan Pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda dilaksanakan sesuai tarif sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel III.2 Perhitungan Biaya Penyusutan Pada PT Bank Sumut
No Jenis
Tarif Masa
Manfaat Dasar
Penyusutan Metode
1 Tanah
Tidak disusutkan 2
Gedung dan Rumah 1.permanen
5 20 tahun Harga Perolehan Garis Lurus
2.Tidak Permanen 10
10 tahun Harga Perolehan Garis Lurus 3
Akt Tetap Kelompok 1 50
4 tahun Nilai Buku
Saldo Menurun 4
Akt Tetap Kelompok 2 25
8 tahun Nilai Buku
Saldo Menurun
Sumber : Bagian Divisi Operasional PT Bank Sumut 1.
Kelompok Gedung dan Bangunan Contoh : Gedung Kantor senilai
Rp 24.000.000,- Penyusutan setiap tahun :
Rp 24.000.000,- x 5 = Rp 1.200.000,-
Pembebanan setiap bulan : Rp 1.200.000,- : 12 =
Rp 100.000,- Perhitungan penyusutan dilakukan secara bulanan dan besar penyusutan
setahun berdasarkan lama bulan penyusutan pada tahun berjalan. Misalnya gedung dibelidipergunakan dengan pembayaran lunas pada tanggal
15 juli 2008. Penyusutan selama tahun 2008 adalah :
Universitas Sumatera Utara
41
6 x Rp 100.000,- = Rp 600.000 Apabila dalam tahun berjalan diadakan pelunasan gedung yang dibukukan
pada pos Gedung dan Rumah, maka jumlah penyusutan setiap bulan akan berubah sejak dibukukan pos pertambahan tersebut.
Contoh : Terhadap Gedung Kantor yang dibeli tahun 2004 sebesar Rp 102.000.000
diadakan perlunasan tahun 2008 sebesar Rp 26.000.000 dan dibukukan pada tanggal 23 Juli 2008.
Besarnya Penyusutan dihitung sebagai berikut : a. Penyusutan sebelum dibukukan biaya perluasan :
5 x Rp 102.000.000 = Rp 5.100.000 Biaya penyusutan per bulan sejak Januari sampai dengan Juni 2008 :
5.100.000 12 x Rp 1 = Rp 425.000 b. Penyusutan setelah dibukukan biaya perluasan :
5 x Rp 102.000.000 + Rp 26.000.000 = Rp 6.400.000 Biaya penyusutan per bulan sejak Juni 2008 :
6.400.000 12 x Rp 1 = Rp 533.333 Demikian seterusnya apabila ada tambahan Harga Gedung dan Rumah.
2. AktivaTetap Kelompok I Contoh :
Lemari Seharga Rp 20.000.000,- Dibeli pada bulan Agustus 2009.
Penyusutan : Tahun ke 1 : 50 x Rp 20.000.000
= Rp 10.000.000,-
Universitas Sumatera Utara
42
Tahun ke 2 : 50 x Rp 10.000.000 = Rp 5.000.000,-
Tahun ke 3 : 50 x Rp 5.000.000 = Rp 2.500.000,-
Tahun ke 4 : Rp 2.500.000 – Rp 1 = Rp 2.499.999,-
Perhitungan Penyusutan dibukukan secara bulanan dengan rumus : Penyusutan 1 tahun
............................................................... x Rp 1,-
Jumlah bulan penyusutan Dalam tahun bersangkutan
Misalnya lemari yang dibeli pada bulan Agustus 2009, seperti contoh diatas, penyusutan untuk tahun 2009, 50 x Rp 20.000.000,- = Rp 10.000.000,-
Penyusutan setiap bulan sejak bulan Agustus 2009 sd Desember 2009 adalah sebesar Rp 10.000.000,- : 12 = 833.333,-
Untuk 5 bulan : 5 x Rp 833.333 = Rp 4,166.665 Selanjutnya untuk tahun 2010 penyusutan perbulan adalah sebesar 50 x Rp
20.000.000 – Rp 4.166.665 = Rp 7.916.668,- Penyusutan perbulan Rp 7.916.668 : 12 = Rp 659.722
Dengan catatan untuk bulan Desember besar penyusutan adalah sebesar Rp 659.726,- disesuaikan dengan angka pembulatan, sehingga jumlah penyusutan
untuk tahun 2009 menjadi Rp 7.916.668,- 3. Aktiva Tetap kelompok II
Contoh :
Mesin Genset Seharga Rp 20.000.000,- Dibeli pada bulan Januari.
Penyusutan :
Universitas Sumatera Utara
43
Tahun ke 1 : 25 x Rp 20.000.000 = Rp 5.000.000,-
Tahun ke 2 : 25 x Rp 15.000.000 = Rp 3.750.000,-
Tahun ke 3 : 25 x Rp 11.250.000 = Rp 2.812.500,-
Tahun ke 4 : 25 x Rp 8.437.500 = Rp 2.109.375,-
Tahun ke 5 : 25 x Rp 6.328.125 = Rp 1.582.031,-
Tahun ke 6 : 25 x Rp 4.746.094 = Rp 1.186.523,-
Tahun ke 7 : 25 x Rp 3.559.571 = Rp 889.893,-
Tahun ke 8 : Rp 2.669.668 – Rp 1 = Rp 2.669.667,-
Penghitungan penyusutan bulanan sama seperti yang telah dijelaskan pada butir 2
4. Daftar Penyusutan Aktiva Tetap untuk masing-masing Aktiva disampaikan ke Kantor Pusat cq Divisi umum setiap bulan.
5. Pos Jurnal Biaya Penyusutan Atas biaya penyusutan dibukukan setiap tanggal penutupan akhir bulan dengan
pos : By peny. akt Tetap dan Inventaris....................
Rp xxxx Akum Peny Akt Tetap dan Inventaris....................
Rp xxxx
C. Sistem Pengawasan Internal atas Aktiva Tetap 1. Pengertian Sistem