Beberapa Pendekatan Produk Domestik Bruto

2.2.8.2. Beberapa Pendekatan Produk Domestik Bruto

a. Menurut pendekatan produksi Dengan cara pendekatan produksi yang dihitung adalah nilai produksi yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang ada di suatu negara tanpa membedakan apakah faktor produksi itu milik orang asing atau warga negara itu sendiri. Menurut cara produksi, pendapatan nasional dihitung dengan menentukan dan menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh setiap sektor produktif yang ada dalam perekonomian. Biasanya sektor-sektor produktif yang digunakan ialah sektor: 1. Pertanian, kehutanan dan perikanan 2. Pertambangan 3. Industri pengolahan 4. Perusahaan listrik air dan gas 5. Industri bangunan 6. Pengangkutan dan pergudangan 7. Perdagangan 8. Bank, lembaga keuangan dan real estate 9. Pemilik rumah Anonim,2000:2. b. Menurut Pendekatan Pendapatan Menghitung pendapatan nasional dengan cara pendapatan ialah menjumlahkan pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Barang dan jasa faktor produksi yang dimaksud Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, sewa sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Nilai yang diperoleh dinamakan pendapatan nasional atau National Income. c. Menurut Pendekatan Pengeluaran Dengan cara penghitungan pengeluaran yang dihitung adalah seluruh pengeluaran berbagai golongan pembelian dalam masyarakat atau warga negara yang bersangkutan. Menurut cara ini pendapatan nasional didapat dengan menjumlahkan nilai pengeluaran sektor rumah tangga, pengeluaran pemerintah dan pendapatan ekspor dikurangi impor. Nilai pendapatan nasional yang diperoleh dengan cara ini disebut produk nasional bruto PNB atau Gross National Product GNP.Usman,1998 : 32. Dengan metode ini pengeluaran dibagi-bagi ke dalam: 1. Pengeluaran konsumsi perorangan dan rumah tangga yang terdiri dari pengeluaran untuk barang-barang yang tahan lama dan yang tidak tahan lama. C 2. Pengeluaran konsumsi pemerintah G 3. Investasi domestik bruto yang terdiri dari bangun-bangunan baru, alat-alat produksi yang tahan lama dan persediaan barang-barang oleh perusahaan I 4. Ekspor X dikurangi Impor M Jadi PDB = C + I + G +X-M Arsyad, 1998 : 18. Perubahan Produk domestik bruto dari waktu ke waktu terutama disebabkan oleh adanya peningkatan sumber daya yang dapat digunakan, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pertambahan jumlah penduduk dan pembelian mesin atau pabrik oleh perusahaan. Peningkatan jumlah sumber daya yang tersedia ini memungkinkan perekonomian untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa, sehingga tingkat out put mempunyai kecenderunag untuk naik. Dornbush and Fischer 1999 : 8. Pertumbuhan ekonomi dapat bersumber dari pertumbuhan pada sisi AD dan AS. Titik perpotongan antara kurva AD dan Kurva AS adalah titik keseimbangan ekonomi equilibrium yang menghasilkan suatu jumlah output agregat PDB tertentu dengan tingkat harga umum tertentu. Gambar 8 : Permintaan agregat dan penawaran agregat didalam posisi ekonomi waktu yang seimbang y2 y1 AS0 AD1 y2 y1 p p AS1 AS0 AD0 AD0 p p y y Sumber : Tambunan, 2001, Transfer Ekonomi Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, hal : 4 Melalaui hasil gambar bisa dilihat bahwa pertumbuhan tersebut bisa disebabkan pergeseran kurva penawaran AS bagian A atau pergeseran kurva permintaan bagian B Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari sisi AD,Pergeseran kurvanya kekanan mencerminkan permintaan didalam ekonomi meningkat bias terjadi karena pendapatan agregat PN , yang terdiri dari permintaan masyarakat consumer,perusahaan dan pemerintah, meningkat, sisi AD Penggunaan PDB terdiri dari empat komponen yakni konsumsi rumah tangga C , Investasi domestic bruto pembentukan modal tetap dan perubahan stock dari sector swasta dan pemerintah I konsumsi atau pengeluaran G ekspor nettoX minus Impor barang dan jasa. Tambunan,2001 : 4

2.3. Kerangka Pikir

Kerangka pikir dari penelitian ini membahas “analisis beberapa faktor yang mempengaruhi impor beras di Indonesia”, dalam pembahasan ini variabel yang mempengaruhi yaitu jumlah penduduk, produksi beras, harga beras lokal, kurs rupiah terhadap dollar, dan PDB. Untuk mengetahui keterkaitan hubungan antar variabel maka dapat dijelaskan dalam uraian sebagai berikut : Kebutuhan masyarakat di Indonesia yang berkaitan dengan kebutuhan pokok dalam hal ini adalah pangan dapat dipenuhi oleh komoditi beras. Peranan beras tidak dapat dengan mudah di gantikan oleh barang subsitusi lainnya, hal tersebut di karenakan beras mempunyai beberapa fungsi antara lain sebagai status social bagi sebagaian masyarakat. Oleh karena itu penyediaan beras untuk kebutuhan masyarakat perlu di perhatikan yaitu dengan persediaan beras dalam negeri, apabila persediaan beras dalam negeri kurang maka impor beras sangat di perlukan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.