untuk sejumlah komoditas lain seperti gula dan tepung
erkapita berpengaruh secara berarti terhadap permintaan beras impor. Dari keempat variabel harga dasar
terhadap permintaan beras im
2.1.1.
terigu. Tetapi cara tersebut mudah menimbulkan salah urus sehingga telah menyulitkan dalam melindungi kejatuhan harga
dasar.
e. Hartini 2006:11, dengan judul “Analisis Beberapa Faktor yang
Berpengaruh Terhadap Permintaan Beras Impor di Jawa Timur” Dengan variabel X
1 =
Jumlah Penduduk, X
2 =
Produksi Beras, X
3 =
Harga Dasar Gabah, X
4 =
Pendapatan Perkapita. Dari hasil penelitian
ini didapatkan bahwa jumlah penduduk,produksi beras,harga dasar gabah,pendapatan perkapita secara simultan mempengaruhi secara
nyata terhadap permintaan beras impor.hal ini dikarenakan F
hitung
F
tabel
, sedangkan secara parsial jumlah penduduk,produksi beras,harga dasar gabah,pendapatan p
gabahtidak berpengaruh secara parsial por dimana t
hitung
t
tabel.
Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada kesempatan kali ini berbeda dengan penelitian–penelitian sebelumnya. Perbedaan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan penelitian yang dilakukan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Impor Beras di Indonesia Y, sedangkan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian
enduduk X
1
, Produksi Beras X
2
, Harga Beras Lokal Dollar X
4
, dan PDB X
5
.
2.2. 2.2.1.
, 2001 : 10. Perdagangan Internasional adalah transaksi
dagan
mua pihak,
tukaran timbul karena adanya : onsumen-konsumen tersebut.
ini adalah Jumlah P X
3
, Kurs Rupiah Terhadap
Landasan Teori Pengertian Perdagangan
Perdagangan diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak suka rela dari masing-masing pihak.
Boediono
g diantara para subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek
ekonomi negara lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa. Sobri, 1999 : 2.
Pertukaran bisa memberikan keuntungan kepada se meskipun jumlah barang-barang yang tersedia secara keseluruhan sama
sekali tidak berubah. Keuntungan dari per a.
Perbedaan selera antara k
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b.
2.2.1.1.
Negara lain. Hubungan ini meliputi transaksi ekonomi berup
etapi barang tersebut tidak dapat dihasilkan di negara-negara merek
diri beberapa hasil Industri modern, seperti pesawat mesin-mesin industri. Maka
negar
2.2.1.2.
Perbedaan dalam jumlah awal dari barang-barang yang dimiliki oleh
masing-masing endowment.
Perdagangan Internasional
Perekonomian suatu negara berhubungan dan dipengaruhi oleh perekonomian
a perdagangan barang-barang, jasa-jasa dan sumber-sumber serta transaksi investasi. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi
dalam negeri. Setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang-barang yang
dibutuhkannya, untuk itu diperlukan perdagangan antar negara yang satu dengan negara yang lain. Misalnya, negara-negara maju memerlukan
hasil alam t a. Maka mereka terpaksa mengimpor barang-barang tersebut dari
negara-negara di Asia Tenggara terutama dari Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
Sebaliknya negara-negara di Asia Tenggara belum dapat memproduksi sen
terbang, kapal pengangkut minyak dan a-negara itu harus mengimpor barang-barang tersebut dari negara
maju.
Kebijakan Perdagangan Internasional
Meskipun jelas dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan bebas antar negara penduduk negara-negara didunia memperoleh manfaat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
berupa output lebih besar, tetapi untuk mencapai tujuan tertentu berbagai kebijakan perdagangan telah membatasi serta merupakan penghalang
spesia
bahwa dengan meng
l serta teknologi yang berbe
Dengan pembatasan ini maka sumber-sumber tak dapat dimanfaatkan lisasi dan perdagangan internasional hingga tidak diperoleh
manfaat sepenuhnya. Kebijakan yang merintangi perdagangan internasional biasanya berupa tarif bea masuk dan atau kuota.
Selanjutnya akan dibahas konsekuensi ekonomi serta argument yang menyokong dan menentang. Misalnya perlukah suatu negara
melindungi industri yang baru didirikan dengan mengenakan tarif, kuota atau berbagai rintangan perdagangan internasional. Pembela dan
penyokong perdagangan bebas menyatakan secara singkat adakan erdagangan bebas berdasarkan prinsip keunggulan
komparatif maka perekonomian dunia akan mencapai alokasi sumber secara optimal yang memberikan taraf hidup lebih tinggi.
Hal ini karena masing-masing negara memiliki anugerah sumber- sumber alam, tenaga kerja, akumulasi kapita
da baik kuantitas maupun kualitas dan mereka harus berspesialisasi pada komoditi di mana biaya produksinya relatif lebih rendah daripada
negara-negara lain dan kemudian menukarkan. Dengan demikian maka penduduk dunia bisa memperoleh
pendapatan riel lebih tinggi dengan menggunakan sumber-sumber yang ada dan dimilikinya. Proteksi atau rintangan perdagangan akan
mengurangi manfaat yang dapat diperoleh dari adanya spesialisasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
untuk penggunaan paling efisien. Para pembela perdagangan bebas akan mencegah terbentuknya proteksi monopoli di dalam negeri. Tanpa
persaingan dari luar negeri yang diakibatkan oleh pembatasan an muncul.
2.2.2.
ng didasarkan oleh
eh daya beli disebut permintaan efektif.
seper a.
dalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta
b.
mintaan yaitu harga barang itu sendiri dengan asumsi pendapatan konsumen fixed income dan harga barang lain adalah tetap
2.2.2.1.
perdagangan, monopoli ak
Pengertian Permintaan
Permintaan terhadap suatu barang dibedakan menjadi dua yaitu permintaan potensial dan permintaan efektif. Permintaan ya
keinginan saja disebut permintaan potensial, sedangkan permintaan yang didukung ol
Pengertian permintaan diantaranya terdapat beberapa definisi ti berikut :
Permintaan a
kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan Rosyidi, 2000 : 239.
Permintaan adalah keinginan yang didukung oleh daya beli uang
atau kesediaan untuk membeli Kadariah, 1999 : 1.
Definisi di atas adalah faktor yang dianggap penting dalam mempengaruhi per
Ceteris paribus .
Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Seperti yang dinyatakan Sadono Sukirno bahwa permintaan
seseorang atau masyarakat terhadap n
sesuatu barang ditentuka oleh or-faktor tersebut yang terpenting adalah
seper a. H
ng menyebabkan pendapatan riil onsumen berkurang. Berkurangnya pendapatan akan mengurangi
b.
subsitusi. an
c.
but juga interior, naiknya
pendapatan akan mengurangi permintaan barang tersebut. banyak faktor. Diantara fakt
ti yang dinyatakan di bawah ini : arga barang itu sendiri.
Sesuai dengan tingkat permintaan maka makin rendah harga suatu barang, makin banyak permintaan akan barang tersebut demikian
juga sebaliknya naiknya harga bara k
pembelian terhadap suatu barang.
Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut. Suatu harga dikatakan mempunyai kaitan yang erat dengan barang
lain apabila barang tersebut dapat menggantikan fungsi daripada barang tersebut, atau yang lebih dikenal dengan barang
Bila harga barang subsitusi bertambah murah, maka perminta akan barang yang, dapat digantikannya akan berkurang.
Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat. Pendapatan merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan permintaan suatu barang untuk barang normal, apabila pendapatan bertambah maka permintaan akan barang terse
bertambah tetapi kalau barang tersebut barang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d.
ta maka jenis-jenis barang yang h lebih luas.
e.
ngkat harga tertentu maka dikatakan terjadi kenaikan permintaan.
f. akan menyebabkan
g.
an lebih besar di gan permintaan yang akan datang.
2.2.2.2. Teori Permintaan
Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat. Distribusi pendapatan mempunyai pengaruh terhadap pola
permintaan. Jika distribusi pendapatan masyarakat sangat timpang sebagaian masyarakat orang-orang kaya cenderung menginginkan
barang-barang mewah dimana hanya sebagaian kecil dari masyarakat yang lain yang mampu membelinya. Tetapi kalau
pendapatan penduduk tersebut mera diminta akan bertamba
Cita rasa masyarakat. Cita rasa mempunyai pengaruh yang cukup besar atas keinginan
masyarakat untuk membeli barang-barang. Jika cita rasa berubah sehingga orang ingin membeli suatu barang lebih banyak pada
ti
Jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang bertambah besar
kenaikan permintaan beberapa jenis barang. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.
Harapan tentang masa depan dapat mengubah permintaan terhadap suatu barang tertentu, sebagai contoh apabila di masa depan akan
terjadi paceklik maka permintaan beras saat ini ak bandingkan den
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dalam menganalisis pengaruh berbagai faktor permintaan terhadap suatu barang adalah sangat sukar. Oleh sebab itu dalam analisis ekonomi
dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya, sehingga dalam teori permintaan yang terutama di
analisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga tersebut. Hukum permintaan pada hakekatnya merupakan suatu
hipotesis yang menyatakan : makin rendah harga suatu barang makin banyak permintaan terhadap barang tersebut dengan asumsi Ceteris
Paribus faktor- faktor lain tidak mengalami perubahan.
Hukum permintaan di atas dapat dilihat i adanya sifat yang saling berkaitan yang disebabkan karena kenaikan harga menyebabkan para
pembeli barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga tersebut. Sebaliknya apabila
harga turun maka mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami
penurunan harga. ii kenaikan menyebabkan pendapat riil para pembeli berkurang. Pendapatan yang merosot tersebut memaksa konsumen untuk
mengurangi pembeliannya ke berbagai jenis barang dan terutama atas
barang yang mengalami kenaikan harga. Sukirno, 2003 : 75.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 1 : Permintaan Dan Penawaran Dengan Harga Tetap Pada Musim
Paceklik
Kuantitas Q
2
Q Q
P
C
D S
D
P
m
Harga
Sumber : Soekartawi, 1999, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
Halaman 173.
Situasi paceklik adalah situasi saat jumlah produksi yang tersedia sangat terbatas, sementara jumlah konsumen tetap atau bahkan terus
bertambah. Dalam keadaan seperti ini harga pasar cenderung tinggi atau lebih tinggi atau lebih tinggi dari harga keseimbangan bila saja tidak
diberlakukan harga atap. Pada gambar 0 Q adalah jumlah produksi yang
dijual dan akan dibeli oleh konsumen bila tidak diberlakukan harga atap P
c
. Disini terlihat bahwa P
c
lebih tinggi dari pada P
m
bila tidak diberlakukan harga atap, maka perbedaan P
c
dan P
f
akan semakin tinggi. Bila diberlakukan harga atap, maka jumlah produksi yang dijual adalah
sebesar 0 Q
1
, pada saat itu harga pasar P
m
melebihi harga dasar. Agar harga atap tersebut berfungsi posisi Pm, maka pemerintah perlu menjual
stok sebesar Q
1
Q
2
. dengan demikian situasinya adalah komoditi pertanian yang berada dipasar adalah Sebesar 0 Q
2
yang terbeli pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
harga pasar yang terdiri dari produksi yang dijual produsen sebesar 0 Q
1
dan yang disuplay pemerintah sebesar Q
1
Q
2.
1. Mengisolasi pasar beras domestik dari pengaruh pasar beras dunia
melalui monopoli impor beras hanya oleh Bulog, 2.
Mendistribusikan beras ke berbagai daerah dan menetapkan harga jual beras yang berbeda antar daerah untuk merangsang
perdagangan swasta. Dari segi pembiayaan, operasi Bulog juga didukung oleh kredit murah yang berasal dari kredit likuiditas.
Keberhasilan Bulog dalam melaksanakan tugas yang diberikan pemerintah tersebut sangat erat hubungannya dengan paket
instrumen kebijakan yang bersifat terintegrasi. Untuk setiap tujuan yang akan dicapai dalam kebijakan perberasan, pemerintah
menyediakan satu atau beberapa instrumen kebijakan yang saling terkait. Konflik antar tujuan kebijakan perberasan yang akan
dicapai juga diantisipasi dengan memberikan instrumen pendukungnya. Secara tegas pemerintah menugaskan Bulog untuk
melakukan pembelian hasil panen petani.
2.2.2.3. Fungsi Permintaan dan Kurva Permintaan
Fungsi permintaan demand function adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan akan sesuatu barang
dan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fungsi permintaan tidak bisa digambarkan pada diagram dua dimensi. Kurva permintaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
demand curve adalah gambar dari fungsi permintaan yang disederhanakan yaitu dengan menganggap faktor-faktor lain sehingga
harga barang itu sendiri tidak berubah. Boediono, 2000 : 25.
Fungsi permintaan yang benar adalah Q = f P dan bukan P = f Q karena P yang bergerak lebih dahulu yang kemudian diikuti oleh gerakan
Q dan bukan sebaliknya, jika Q bergerak maka P pun akan bergerak pula dalam arah yang berlawanan. Kurva permintaan adalah gambar yang
terbentuk dari hubungan erat yang ada antara harga dan jumlah barang
output yang diminta. Rosyidi, 2004 : 240. Gambar 2 : Kurva Permintaan
Q D
Q’ P
P’ P
P”
Q Q
Sumber : Rosyidi, 2004, Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Teori Jakarta, hal : 242.
Terlihat bahwa jika harga naik dari OP menjadi OP’, maka jumlah barang yang diminta turun dari OQ menjadi OQ’. Demikian juga, jika
harga turun dari OP menjadi OP”, maka jumlah barang yang diminta naik dari OQ menjadi OQ”. P dan Q memang bergerak dengan arah yang
berlawan satu sama lain karena berlaku the law of diminishing demand hukum permintaan yang menurun, hukum itu berbunyi apabila harga
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sesuatu barang dinaikkan maka semakin berkurang jumlah barang yang diminta.
Gambar 3 : Kurva Permintaan
Px D
1
D X
Sumber : Boediono, 2000, Ekonomi Mikro, Perilaku Konsumen dan Permintaan Pasar, BPFE, Yogyakarta, Halaman 26.
Keterangan :
Kurva permintaan D : X = f Px Py, Pz, M, S Kurva permintaan D1 : X = f Px P
1
y
1
, P
1
z, M
1
, S
1
Dimana :
Px = harga barang x Py = Harga barang y
Pz = Harga barang z M = Pendapatan
S = Selera Kurva permintaan bergeser dari D menjadi D
1
karena adanya perubahan dari faktor-faktor lain. Py, Pz, M, S yang semula dianggap
tetap ceteris paribus. Sehingga terjadi perubahan pada jumlah barang yang diminta.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.2.4. Pergerakan Dan Pergeseran Kurva Permintaan
Apabila satu atau beberapa kondisi dari ceteris paribus keadaan lain tetap sama berubah maka kurva permintaan akan bergeser kecuali
apabila perubahan beberapa kondisi itu paling mengimbangi, tetapi hal itu tidak mugkin terjadi . Ini dinamakan perubahan permintaan Change in
demand atau pergeseran permintaan shift in demand. Bilas, 1992 : 11.
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi lebih tinggi atau makin menurun. Pada
gambar, DD adalah kurva permintaan terhadap jumlah barang dan pada harga awal P dan jumlah barang yang diminta adalah Q. keadaan ini
ditunjukkan oleh titik R.
Gambar 4 : Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan
Kuantitas Q’
Q Q
P” P
P’ D
T Harga Rp.Ribu
R S
S D
Sumber : Sukirno, 2004, Pengantar teori Mikro Ekonomi.
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta, Halaman 84.
Pada saat harga turun P’ maka perubahan harga tersebut menyebabkan keadaan permintaan berubah yaitu dari yang ditunjukkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
oleh titik R kepada titik S. ini berarti penurunan harga P menjadi P’ telah menambah jumlah yang diminta dari Q menjadi Q’. Sedangkan kenaikan
harga juga mengurangi jumlah yang diminta. Akibat dari kenaikan harga dapat diikuti sepanjang kurva DD menjadi berubah dari R menjadi T,
yang menggambarkan bahwa kenaikan harga itu telah mengurangi jumlah barang yang diminta dari Q menjadi Q”.
Kurva permintaan akan bergerak ke kanan atau ke kiri hal ini terjadi apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap permintaan yang
ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga. Sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga barang lain,
pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan ini akan menyebabkan kurva
permintaan bergeser ke kanan atau ke kiri. Apabila faktor-faktor lain pendapatan tidak mengalami perubahan, kenaikan pendapatan ini akan
menaikkan permintaan yaitu pada setiap tingkat harga jumlah yang diminta menjadi bertambah banyak. Keadaan ini digambarkan oleh
perpindahan kurva permintaan, perubahan itu adalah dari kurva DD menjadi D
1
D
1
.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 5 : Pergeseran Kurva Permintaan
D D
2
P Harga
D
2
A
2
A A
1
D
1
D
1
D
Kuantitas Q
Q
1
Sumber : Sukirno, 2004, Pengantar Teori Mikro Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, Halaman 85.
Titik A menggambarkan bahwa pada harga P jumlah yang diminta adalah Q sedangkan titik A
1
menggambarkan bahwa pada harga P jumlah yang diminta adalah Q
1.
dapat dilihat bahwa Q
1
Q berarti kenaikan pendapatan menyebabkan pada harga P permintaan bertambah sebesar
QQ
1.
Gambar ini menunjukkan bahwa apabila kurva permintaan bergerak ke sebelah kanan, maka perpindahan itu menunjukkan pertambahan
dalam permintaan, sebaliknya pergeseran kurva permintaan kesebelah kiri, misalnya D
1
D
2
, berarti bahwa permintaan telah berkurang sebagai akibat dari perubahan ini pada harga P, jumlah barang yang diminta
adalah Q
2
, keadaan ini ditunjukkan oleh titik A
2.
2.2.2.5. Elastisitas Permintaan
Salah satu karakteristik penting darikurva atau fungsi permintaan pasar adalah derajat kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
salah satu faktor yang mempengaruhinya. Ukuran derajat kepekaan ini disebut Elastisitas. Ada tiga macam konsep Elastisitas permintaan yaitu :
1. Elastisitas Harga
a. Elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah
yang diminta konsumen, akibat adanya perubahan proporsional dari sejumlah barang yangdiminta dibagi dengan perubahan
proporsional dari harga. Sudarman, 1992.
b. Elastisitas harga adalah persentase perubahan jumlah yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut
dengan satu persen atau secara umum :
Eh = tersebut
barang harga
perubahan Persentase
diminta yang
jumlah perubahan
Persentase
……Boediono, 2000 : 31.
Bila Eh 1 dikatakan bahwa permintaan elastis Bila Eh 1 dikatakan bahwa permintaan inelastis
Bila Eh = 1 dikatakan bahwa permintaan unitary Elasticity Adapun tolak ukur yang dipakai untuk hal ini adalah sebagai
berikut. Jika koefisien Elastisitas permintaan itu menunjukkan
angka. Rosyidi, 2004 : 268.
Tak terhingga , maka Elastisitas permintaannya adalah elastis
sempurna perfect elastic. Yaitu pada tingkat harga yang sama dapat diminta jumlah barang yang ada berbeda-beda, artinya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Lebih besar dari pada satu 1, maka Elastisitas permintaannya adalah elastis elastic atau relatively elastic. Adalah jumlah
barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh perubahan harga. Sama dengan satu =1, maka Elastisitas permintaannya adalah
unit = satu. Atau disebut juga unitary elastic. Adalah untuk barang-barang yang perubahan jumlah yang diminta sebanding
proporsional dengan perubahan harga. Lebih kecil dari pada satu 1, maka Elastisitas permintaannya
adalah inelastis inelastic. Adalah perubahan jumlah yang diminta sedikit saja terpengaruh oleh perubahan harganya..
Sama dengan nol =0, maka Elastisitas permintaannya adalah inelastis sempurna perfect inelastic. Jumlah yang tertentu akan
tetap diminta orang sekalipun harganya berubah-ubah. 2.
Elastisitas Silang a.
Elastisitas silang adalah pengukuran tentang derajat kepekaan relatif dari jumlah barang yang diminta sebagai akibat adanya
perubahan tingkat harga barang yang lain. Dengan kata lain, Elastisitas silang adalah perubahan proporsional dari jumlah
barang X yang diminta konsumen dibagi dengan perubahan proporsional dari Y Sudarman, 1992.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Elastisitas silang adalah persentase perubahan jumlah yang diminta akan sesuatu barang yang diakibatkan oleh perubahan
harga barang lain yang mempunyai “hubungan” dengan satu persen atau secara umum :
Es = y
barang harga
perubahan Persentase
x barang
akan permintaan
perubahan Persentase
…Boediono, 2000 : 31.
Berdasarkan koefisien Elastisitas silang, maka hubungan antara dua jenis barang dapat diklasifikasikan menjadi dua
macam yaitu : Bila Es 0, maka kedua barang tersebut mempunyai
hubungan saling menggantikan substitusi. Bila Es 0, maka kedua barang tersebut mempunyai
hubungan saling melengkapi komplementer. c. Elastisitas silang adalah koefisien yang menunjukkan sampai
dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain.
Sukirno, 2003 : 115.
3. Elastisitas Pendapatan
a. Elastisitas pendapatan adalah tingkat perubahan relatif dari
jumlah barang yang diminta konsumen karena adanya perubahan penghasilan atau pendapatan. Dengan kata lain,
Elastisitas pendapatan adalah perubahan proporsional dari
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Elastisitas pendapatan adalah persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh kenaikan pendapatan
income riil konsumen dengan satu persen atau secara umum :
Ep = riil
pendapatan perubahan
Persentase x
barang akan
permintaan perubahan
Persentase
..Boediono, 2000 : 32.
untuk barang “normal” Ep positif dan untuk barang “inferior” Ep negatif. Barang-barang kebutuhan pokok biasanya mempunyai Ep
1 tidak elastis, sedangkan untuk barang tidak pokok barang mewah Ep 1 elastis.
c. Elastisitas pendapatan terhadap suatu barang adalah perubahan persentase jumlah barang yang dikonsumsi sebagai reaksi
terhadap suatu kenaikan pendapatan sebesar 1 persen.
Nicholson, 1997 : 167. 2.2.2.6. Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
a. Banyaknya barang pengganti yang tersedia dalam perekonomian
terdapat banyak barang yang dapat digantikan dengan barang- barang lain sejenis dengannya. Tetapi ada pula yang sukar mencari
penggantinya. Perbedaan elastis diantara berbagai barang. Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti,
permintaannya cenderung untuk bersifat elastis, maksudnya perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan perubahan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
yang besar terhadap permintaan. Permintaan adalah bersifat tidak elastis karena :
b. Kalau hanya naik para pembeli sukar memperoleh barang
pengganti oleh karena itu harus tetap membeli barang tersebut sebab permintaannya tidak banyak berkurang.
c. Kalau harga turun permintaannya tidak banyak bertambah karena
tidak banyak tambahan yang pindah dari membeli barang yang bersaing dengannya.
d. Persentasi pendapatan yang dibelanjakan
Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat mempengaruhi Elastisitas permintaan
terhadap barang tersebut.. Tetapi untuk permintaan barang-barang yang agak mahal kenaikan harga dapat menyebabkan pembeli
melakukan pilihan dalam membeli sesuatu barang mahal tersebut. e.
Jangka waktu analisis Semakin lama jangka waktu dimana permintaan itu dianalisis
semakin Elastisitas sifat permintaan suatu barang karena konsumen dapat mencari berang yang harganya naik sehingga permintaannya
mengalami perubahan. Apabila permintaannya mengalami perubahan. Apabila permintaan dianalisa dalam jangka waktu yang
relatif singkat maka permintaannya bersifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam pasar belum
diketahui oleh konsumen.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3. Impor 2.2.3.1. Pengertian Impor
Impor adalah memasukkan barang-barang dari luar negeri yang
sesuai dengan ketentuan pemerintah ke dalam peredaran dalam
masyarakat yang dibayar dengan mempergunakan valuta asing. Amir, 2000 : 183.
Impor adalah aliran masuk barang dan jasa ke pasar sebuah negara untuk dipakai. Negara meningkatkan kesejahteraannya dengan
mengimpor aneka ragam barang dan jasa yang bermutu dengan harga yang lebih rendah dari pada yang dapat dihasilkannya didalam negeri.
Smith dan Blakeslee, 1999 : 112.
Impor adalah kegiatan untuk memasukkan barang kedalam wilayah kedaulatan RI dan atau tempat-tempat tertentu yang merupakan Wilayah
Yuridiksi Nasional RI mengimpor barang yang artinya membeli barang- barang
dagangan atau
Komoditi dari luar negeri Anonim ,2005 2.2.3.2. Jenis Quota Impor
Jenisnya quota impor adalah : absolute atau unilateral quota, negotiated
atau bilateral quota, tarif quota, dan mixing quota. 1.
Absolute atau unilateral quota adalah quota yang besar atau
kecilnya ditentukan sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
negara tanpa persetujuan negara lain. Quota semacam ini sering menimbulkan tindakan balasan oleh negara lain.
2. Negotiated
atau bilateral quota adalah quota yang besar atau kecilnya ditentukan berdasarkan perjanjian antara dua negara atau
lebih. 3.
Tarif quota adalah gabungan antara tarif dan quota. Untuk sejumlah barang diijinkan masuk impor dengan tarif tertentu, tambahan
impor masih diijinkan tetapi dikenakan tarif yang lebih tinggi. 4.
Mixing quota yakni membatasi penggunaan bahan mentah yang di
impor dalam proposi tertentu dalam produksi barang akhir Pembatasan ini untuk mendorong berkembangnya industri di dalam
negeri. Nopirin, 1999 : 65. 2.2.4.
Jumlah Penduduk 2.2.4.1. Pengertian Jumlah Penduduk
Penduduk adalah manusia yang memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi, karena penduduk merupakan tenaga kerja, tenaga ahli,
pimpinan perusahaan dan tenaga usahawan. Penduduk merupakan unsur penting dalam kegiatan ekonomi dan dalam usaha untuk membangun
suatu perekonomian. Dalam usaha untuk meningkatkan produksi dan mengembangkan kegiatan ekonomi, penduduk memegang peranan
penting karena penduduk menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan perusahaan dari tenaga usahawan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sebagai subjek ekonomi maka penduduklah yang akan dapat menentukan perkembangan ekonomi suatu negara atau daerah menjadi
lebih baik atau lebih buruk. Jumlah serta mutu penduduk suatu daerah merupakan unsur penentu yang paling penting bagi kemampuan
memproduksi serta standar hidup suatu negara atau daerah. Namun demikian, yang paling utama mengapa masalah penduduk ini sangat
menarik perhatian para pakar ekonomi adalah karena penduduk itu merupakan sumber tenaga kerja, human resource, disamping sumber
faktor produksi skill. Rosyidi, 2002 : 87.
Dengan peranan penduduk sebagai sumber tenaga kerja dan faktor produksi skill maka dengan jumlah yang besar dengan kualitas yang baik
pada suatu daerah yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk yang besar, produksi suatu dalam GBHN tahun 1993,
disebutkan bahwa penduduk yang besar jumlahnya merupakan sumber
daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan.
Apabila suatu negara mempunyai jumlah penduduk yang sedikit maka penduduk itu akan mampu memanfaatkan sumber-sumbernya
dengan seefesien mungkin sebagaimana yang mungkin dihasilkan jika saja jumlah penduduknya besar. Dalam keadaan seperti ini, usaha untuk
mewujudkan produksi secara besar-besaran sangatlah tidak mungkin. Dan sebaliknya, apabila suatu daerah menderita over population, maka
penduduk dapat memanfaatkan tanah ataupun modalnya seefisien
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mungkin, namun dengan demikian karena penduduk terlalu banyak maka hasil yang diterima setiap orang pun akan menjadi sangat kecil.
Rosyidi, 1999 : 92.
Untuk menanggulangi masalah tingginya jumlah penduduk maka pemerintah mempunyai suatu kebijakan yaitu program transmigrasi dan
penyaluran tenaga kerja ke luar negeri.
Penduduk adalah suatu negara memiliki penduduk yang terlalu sedikit, maka mungkin sekali itu tidak akan mampu untuk memanfaatkan
sumber-sumbernya dengan seefesien mungkin, sebagaimana yang mungkin akan dihasilkan jika saja jumlah penduduknya lebih besar.
Rosyidi, 2001 : 85.
Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu tempat atau wilayah tertentu. Dalam hal ini penduduk adalah manusia yaitu yang
memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi karena penduduk merupakan tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan perusahaan dan tenaga
usahawan. Anonim 2000 : 11.
Jadi penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu tempat atau wilayah tertentu. Dalam hal ini manusia yaitu yang memegang
peranan penting dalam kegiatan ekonomi, antara lain yaitu :
1. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk yang sangat besar, apabila dapat dibina dan
dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif akan merupakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
modal pembangunan yang besar dan sangat menguntungkan bagi usaha pembangunan di segala bidang, jika tidak demikian, maka
akan timbul pengangguran dan problem sosial yang dapat melemahkan ketahanan nasional.
2. Komposisi Penduduk Komposisi penduduk adalah susunan penduduk berdasarkan suatu
pendekatan tertentu. Masalah-masalah yang muncul dari komposisi penduduk yang tidak seimbang jika tidak teratasi maka akan timbul
kegoncangan sosial. 3. Persebaran
Penduduk Persebaran penduduk yang ideal adalah persebaran yang sekaligus
dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu persebaran yang proposional.
4. Kualitas Penduduk
Faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk ialah faktor fisik meliputi kesehatan, gizi, dan kebugaran dan faktor non fisik
meliputi mentalitas dan intelektualitas. Anonim, 1999 : 12.
2.2.4.2. Teori Pertumbuhan Penduduk Ekonomi Menurut Adam Smith
Menurut Smith penduduk meningkat apabila tingkat upah yang berlaku lebih tinggi daripada tingkat upah subsistensi yaitu tingkat upah
yang pas-pasan untuk seseorang agar dapat mempertahankan hidupnya apabila tingkat upah berada di atas tingkat subsistensi maka orang-orang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
akan kawin pada usia lebih muda, kematian anak-anak berkurang dan jumlahkelahiranbertambah. Sebaliknya jumlah penduduk akan berkurang
apabila tingkat upah yang berlaku jauh di bawah tingkat upah subsistensi. Dalam hal ini kematian anak-anak meningkat dan banyak
perkawinan ditunda, terlihat jelas di peranan sentral dari tingkat upah sebagai pengatur pertumbuhan penduduk.
Menurut Smith yang menentukan tingkat upah adalah tarik menarik antara kekuatan permintaan dan penawarannya. Smith
mengatakan bahwa tingkat upah tinggi dan meningkat apabila permintaan akan tenaga kerja tumbuh lebih cepat daripada penawaran
akan tenaga kerja. Reaksi pertumbuhan penduduk karena peningkatan permintaan akan tenaga kerja memerlukan waktu, sehingga apabila
permintaan tumbuh dengan cepat maka tingkat upah akan bertahan pada tingkat upah yang tinggi atau beberapa waktu sungguh meningkat,
menurut smith yang menentukan permintaan tenaga kerja adalah stok kapital yang tersedia dan tingkat output masyarakat, sebab tenaga kerja
diminta karena dibutuhkan dalam proses produksi. Boediono, 2001 : 13.
2.2.4.3. Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Penduduk merupakan unsur penting dalam kegiatan ekonomi dan usaha untuk membangun suatu perekonomian, dalam usaha untuk
meningkatkan produksi dan mengembangkan kegiatan ekonomi, penduduk memegang peranan yang penting karena penduduk merupakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan perusahaan dan tenaga usahawan
yang diperlukan untuk menciptakan kegiatan ekonomi.
Sukirno, 1999 : 75.
Penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu akan memperbesar jumlah tenaga kerja dan pertambahan tersebut kemungkinan untuk
menambah produksi. Di samping itu sebagai akibat pendidikan, latihan dan pengalaman kerja yang menyebabkan kemahiran penduduk akan
bertambah lagi, maka produktifitas akan bertambah ini selanjutnya menimbulkan pertambahan produksi yang lebih cepat daripada
pertambahan tenaga kerja, apabila penduduk bertambah dengan sendirinya luas pasar akan bertambah pula, karena peranannya ini muka
perkembangan penduduk akan menimbulkan dorongan kepada
pertambahan produksi dan tingkat kegiatan ekonomi Sukirno, 2001 : 426.
2.2.5. Produksi
Beras 2.2.5.1. Pengertian Produksi
Produksi bisa mempunyai pengertian tekhnis dan ekonomis. Secara teknis produksi berarti proses mengkombinasikan barang-
barang dan tenaga yang ada. Secara ekonomis, produksi berarti suatu proses yang menciptakan atau menambah nilai, guna, atau manfaat
baru. Soeratno, 1999 : 22.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5.2. Faktor-Faktor Produksi
Faktor-faktor produksi bisa dikelompokkan ke dalam empat kelompok yaitu :
a. Alam Tanah
Hal yang harus diperhatikan dalam tanah adalah kedudukan tanah dan sifat tanah. Dalam usaha industri dan kerajinan
kedudukan tanah agak berlebihan dengan pertanian, karena pelaksanaan usaha produksi dilapangan industri kurang
tergantung pada kedudukan tanah. Sedangkan sifat tanah terdapat beberapa perbedaan, pertama; luas tanah yang
digunakan untuk pertanian pada hakekatnya terbatas, kedua; sebagai faktor produksi tanah sehingga tanah lebih tahan lama,
ketiga; tanah tidak bisa digerakkan atau dipindahkan. b.
Tenaga Kerja Di Indonesia kebutuhan akan tenaga kerja didalam pertanian
dibedakan menjadi dua yaitu, kebutuhan akan tenaga kerja dalam usaha tani pertanian rakyat dan kebutuhan akan tenaga kerja dalam
perusahaan pertanian yang besar, seperti : perkebunan, kehutanan, dll
c. Modal Capital
Modal dilihat dari segi pemilikan bisa dibagi dua yaitu, modal sendiri dan modal pinjaman. Modal yang merupakan pemberian
warisan bisa dianggap sebagai modal sendiri atau pinjaman karena
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ditambahkan dari luar tapi tidak menimbulkan kewajiban- kewajiban tertentu dari yang menerimanya. Modal sendiri dan
modal pinjaman tidak berbeda dalam proses produksi, karena masing-masing menyumbang langsung pada proses produksi.
d. Kemampuan mengelola
Manajemen menjadi semakin penting kalau dikaitkan dengan efisiensi, artinya walaupun faktor produksi tanah, pupuk, tenaga
kerja dll dirasa cukup. Tetapi jika tidak dikelola dengan baik maka
produksi yang dihasilkan tidak akan optimal. Soeratno , 1999 : 23.
Gambar 6 : Teori Proporsi Faktor Produksi
Sumber : Tambunan. 2004, Globalisasi dan Perdagangan Internasional.
Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, halaman : 67
Gambar di atas menjelaskan bahwa suatu produk dengan proporsi faktornya. Ada dua jenis produk yaitu A dan B, serta dua macam faktor produksi yaitu
tenaga kerja TK dan modal K. Untuk membuat 1 unit barang A membutuhkan 4 TK dan 1 K, sedangkan untuk membuat B diperlukan 4 TK dan 2K. Oleh sebab
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
itu, A membutuhkan lebih banyak TK per satu unit K relatif terhadap B. A dapat diklasifikasikan sebagai barang padat karya dan B sebagai barang padat modal.
Proporsi faktor adalah suatu ukuran relatif dan hanya ditentukan pada basis dari apa yang dibutuhkan oleh A relatif terhadap B, bukan terhadap jumlah spesifik
dari TK dan K. Harga dari faktor produksi yang menentukan perbedaan biaya produksi, dan harga dari faktor produksi ditentukan oleh ketersediaan dari faktor
tersebut. Dalam teori ini TK dan K adalah dua faktor produksi yang independen. Artinya, sifat dan relasi antara TK dan K adalah subtitusi.
2.2.6. Harga Beras lokal
2.2.6.1. Pengertian Teori Harga
Harga adalah hasil akhir bekerjanya sistem pasar, yaitu bertemunya gaya-gaya permintaan dan penawaran antara pembeli konsumen dan penjual produsen.
Soeratno, 1999 : 21.
Pengertian harga suatu barang atau jasa adalah suatu tingkat penelitian yang pada tingkat itu barang yang bersangkutan ditukarkan
dengan barang yang lain apapun bentuknya. Suatu barang yang dikatakan berharga bila barang tersebut :
a. Mempunyai kegunaan
Artinya adalah kegunaan suatu barang akan menimbulkan keinginan dan keinginan tersebut akan menimbulkan permintaan
terhadap barang tersebut. b.
Jumlah Produksi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Artinya kelangkaan suatu barang akan mendorong beberapa orang untuk memanfaatkan kelangkaan dengan menjualnya, dengan kata
lain akan menimbulkan penawaran pada suatu barang tersebut. Kesimpulan kelangkaan akan menimbulkan penawaran dan
kegunaan menimbulkan permintaan sehingga harga ditentukan oleh bertemunya dua kekuatan yaitu permintaan dan penawaran.
Harga suatu komoditi biasanya menunjukkan jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan suatu unit komoditi. Ini
disebut harga absolute absolute price atau harga dalam uang money price, suatu harga relatif adalah perbandingan antara dua
harga absolute, harga ini menyatakan harga satu barang dalam ukuran barang lain.
2.2.6.2. Kebijakan Harga Dasar Floor Price Dan Harga Tertinggi Ceiling Price
Kebijakan harga yang ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini adalah berupa harga dasar Floor price dan harga tertinggi ceiling
price . Harga dasar diperlukan untuk menjaga agar harga pasar pada saat
panen tidak menurun jauh di bawah harga dasar, minimal sama dengan harga dasar. Sebaliknya harga atap tetap diperlukan saat musim paceklik.
Kebijaksanaan harga disebut efektif apabila harga pasar berada diantara
harga dasar dan harga atap. Soekartawi, 1999 : 170.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pada saat panen raya produksi padi sangat melimpah hingga harga dasar di bawah semestinya harga keseimbangan . Karena itu diperlukan
kebijaksanaan harga dasar yang lebih tinggi dari pada harga pasar tersebut.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat bahwa OQ adalah besarnya
produksi yang diminta masyarakat pada harga pasar Pm yang tersedia di bawah harga dasar P
f
. Bila harga dasar diperlakukan, maka jumlah permintaan adalah sebesar OQ
1,
agar harga dapat berfungsi dengan baik maka pemerintah harus membeli kelebihan produksi penawaran sebesar
Q
1
Q
2
. dalam situasi seperti ini jumlah produksi seharusnya dijual produsen adalah sebesar OQ
2.
Gambar 7 : Permintaan Dan Penawaran Dengan Harga Tetap Pada Musim Paceklik
Harga
Sumber : Soekartawi, 1999, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, Halaman 173. P
m
P
C
Q
2
Q Q
1
D S
D
Kuantitas
Situasi paceklik adalah situasi saat jumlah produksi yang tersedia sangat terbatas, sementara jumlah konsumen tetap atau bahkan terus
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bertambah. Dalam keadaan seperti ini harga pasar cenderung tinggi atau lebih tinggi atau lebih tinggi dari harga keseimbangan bila saja tidak
diberlakukan harga atap. Pada gambar 0 Q adalah jumlah produksi yang
dijual dan akan dibeli oleh konsumen bila tidak diberlakukan harga atap P
c
. Disini terlihat bahwa P
c
lebih tinggi dari pada P
m
bila tidak diberlakukan harga atap, maka perbedaan P
c
dan P
f
akan semakin tinggi. Bila diberlakukan harga atap, maka jumlah produksi yang dijual adalah
sebesar 0 Q
1
, pada saat itu harga pasar P
m
melebihi harga dasar. Agar harga atap tersebut berfungsi posisi Pm, maka pemerintah perlu menjual
stok sebesar Q
1 2
dengan demikian situasinya adalah komoditi pertanian yang berada dipasar adalah Sebesar 0 Q
2
yang terbeli pada harga pasar yang terdiri dari produksi yang dijual produsen sebesar 0
1
dan yang disuplay pemerintah sebesar Q
1
Q
2.
2.2.6.3. Perilaku Konsumen Terhadap Harga
Dalam menjelaskan tentang perilaku konsumen, kita bersandar pada dasar pemikiran pokok bahwa orang cenderung memilih barang-
barang dan jasa yang nilainya paling tinggi. Guna menjelaskan cara konsumen melakukan pilihan diantara berbagai kemungkinan, seabad
yang lalu para pakar ekonomi telah mengembangkan gagasan mengenai utilitas. Dari konsep utilitas tersebut, kita dapat menurunkan kurva
permintaan dan menjelaskan ciri-cirinya. Utilitas berarti kepuasan. Atau lebih tepatnya, kata itu mengacu pada kesenangan atau kegunaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
subjektif yang di rasakan oleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
2.2.6.4. Teori Harga Bertil Ohlin Theory Heckscher - Ohlin
Pengertian harga suatu barang atau jasa adalah suatu tingkatan penilaian yang pada tingkat itu barang yang bersangkutan dapat
dipertukarkan dengan barang lain, apapun bentuknya. Sedang Bertil Ohlin berpendapat bahwa perdagangan internasional
itu sebenarnya adalah masalah harga jelasnya, perbedaan hargalah yang menyebabkan timbulnya kegiatan perdagangan internasional oleh karena
itu Bertil Ohlin membahas perdagangan internasional mengikuti jalur proses mekanisme. Pembentukan harga yang sudah sendirinya harus
menyelidiki faktor-faktor yang menentukan atau yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, karena harga suatu barang itu terjadi karena
adanya permintaan dan penawaran atas barang tersebut. Perbedaan harga barang tersebut yang menjadi dasar dari timbulnya perdagangan
internasional. Menurut Ohlin adalah disebabkan oleh perbedaan komposisi dan proporsi faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh negara-
negara di dunia ini. Jadi dapat juga dikatakan bahwa pertukaran atau perdagangan
barang atau jasa antar negara dapat terjadi oleh karena beberapa perbedaan faktor-faktor produksi dan kemungkinan-kemungkinan
mengkombinasikannya dan perbedaan tersebutlah yang merupakan sebab dari perbedaan harga yang kemudian menyebabkan timbulnya kegiatan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perdagangan interregional ataupun internasional. Akan tetapi perdagangan internasional itu pun akan berpengaruh pada tingkat harga.
Perdagangan internasional mempunyai tendensi bahwa tingkat-tingkat harga itu kemudian akan menjadi sama proses penyamaan tingkat harga
ini akan berlangsung dengan lebih cepat lagi bilamana dalam perdagangan internasional tidak terdapat rintangan-rintangan yang
membatasi perdagangan internasional seperti adanya biaya dan cukai serta ongkos transportasi. Jadi perdagangan bukan saja bertendensi untuk
mempersamakan harga barang melainkan juga mempersamakan harga
faktor produksi. Sobri, 2001 : 42. Analisis teori H – O dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh
jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.
2. Comparative advantage
atau keunggulan komparatif dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan
oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilikinya. 3.
Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut
memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang
tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang
relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya. Hamdy H, 2000 : 42.
2.2.7. Kurs Rupiah Terhadap Dollar 2.2.7.1. Pengertian Kurs
Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang sesuatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang
negara lain. Kurs valuta asing dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang
dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Sukirno, 2006 : 397.
Kurs adalah jumlah atau harga mata uang domestik dari mata uang luar negeri asing atau rasio antara satu unit satuan mata uang dengan
jumlah mata uang yang lain pada waktu tertentu. Salvatore, 1999 : 140.
Valuta asing adalah mata uang asing yang diperlukan untuk melaksanakan transaksi internasional. Sedangkan kurs adalah harga mata
uang suatu negara diukur dengan mata uang negara lain.
Mc Eachern, 2001: 436.
Valuta asing valas atau foreign exchange FOREX atau foreign currency
adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs resmi pada
bank sentral. Hamdy, 1999 : 16.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurs merupakan perbandingan nilai mata uang sehingga untuk mendapatkan mata uang
maka harus menukarkan mata uang tersebut dengan mata uang negara lain agar memperoleh satu unit mata uang asing.
2.2.7.2. Permintaan dan Penawaran Valuta Asing
a. Permintaan Valuta Asing Permintaan valuta asing merupakan keingginan dari penduduk suatu
negara untuk memperoleh suatu jenis mata uang asing. Permintaan tersebut memberikan gambaran tentang besarnya jumlah suatu valuta
asing tertentu yang ingin diperoleh penduduk suatu negara. Dengan tujuan digunakan untuk membayar atau membiayai pembelian
barang-barang dari luar negeri dan asset-aset di luar negeri. Keingginan penduduk yang bertambah besar untuk memperoleh
barang dari suatu negara akan menurunkan permintaan valuta asing.
Sukirno, 2000 : 292.
b. Penawaran Valuta Asing Merupakan keingginan dari penduduk suatu negara untuk membeli
mata uang asing atau negara lain. Keingginan tersebut menunjukkan banyaknya jumlah mata uang suatu negara yang akan digunakan
untuk membeli produk-produk atau barang negara lain dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ditawarkan kepada penduduk negara lain. Maka semakin mahal harga mata uang suatu negara, makin banyak penawarannya.
sebaliknya apabila harga mata uang suatu negara murah,
penawarannya akan semakin sedikit. Sukirno, 2001 : 359. 2.2.7.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Mata Uang
a. Perubahan dalam cita rasa masyarakat Cita rasa masyarakat mempengaruhi corak konsumsi mereka maka
akan mengubah corak konsumsi mereka pada barang-barang yang diproduksikan di dalam negeri maupun yang diimpor. Perbaikan
kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan pengimpor berkurang dan ia dapat pula menaikkan ekspor.
Sedangkan perbaikan kualitas barang-barang impor menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor bertambah besar.
b. Perubahan harga barang ekspor dan impor
Harga suatu barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau diekspor.
Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga yang relatif murah akan menaikkan ekspor dan apabila harganya naik
maka ekspornya akan berkurang. Dengan demikian perubahan harga- harga barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan dalam
penawaran dan permintaan atas mata uang negara tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Kenaikan harga umum inflasi
Inflasi sangat besar pengaruhnya pada kurs pertukaran valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan
nilai suatu valuta asing. d.
Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting peranannya
dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan
modal dalam negeri mengalir ke luar negeri. Sedangkan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi akan menyebabkan
modal luar negeri masuk ke negara itu. Sukirno, 2006 : 402.
2.2.7.4. Fungsi Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing mempunyai beberapa fungsi pokok dalam membantu kelancaran lalu lintas pembayaran internasional yaitu :
a. Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari
satu negara ke negara lain. b.
Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera diselesaikan pembayaran dan penyerahan barangnya, maka
pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjiankontrak jual beli dengan kredit.
c. Memungkinkan dilakukannya hedging. Hedging dilakukan apabila
pada saat yang sama melakukan transaksi jual beli valuta asing di
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.8. Produk Domestik Bruto PDB 2.2.8.1 Pengertian PDB
Produk domestik bruto atau PDB adalah nilai produksi barang dan jasa yang diproduksikan didalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu.
Sukirno,2004 : 34.
Produk domestik bruto adalah hasil bersih semua kegiatan produksi yang dihasilkan oleh semua produsen dalam suatu negara dari berbagai sektor ekonomi.
Agregat ini tidak sama dengan jumlah produksi barang dan jasa secara keseluruhan, sebab dalam jumlah produksi barang dan jasa ini ada kemungkinan
terjadi perhitungan dua kali atau lebihyaitu untuk bahan bahan yang dipergunakan untuk proses produksi sebagai bahan baku dan penolong untuk memproduksi
bahan-bahan dari sektor lain. Oleh karea itu Produk domestik bruto di definisikan sebagai jumlah nilai tambah bruto dari semua sektor dan diperoleh sebagai selisih
antara nilai produk domestik bruto yang dinilai atas harga yang diterima oleh produsen dikurangi pemakaian bahan baku dan penolong yang dinilai atas harga
pembelian. Suparmoko,1990 : 11.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa produk domestik bruto adalah nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dari berbagai
sektor dan diperoleh dari selisih antara nilai produk bruto dari harga produsen dikurangi pemakaian bahan baku atas harga dasar pembelian.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.8.2. Beberapa Pendekatan Produk Domestik Bruto
a. Menurut pendekatan produksi Dengan cara pendekatan produksi yang dihitung adalah nilai produksi
yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang ada di suatu negara tanpa membedakan apakah faktor produksi itu milik orang asing atau warga negara itu
sendiri. Menurut cara produksi, pendapatan nasional dihitung dengan menentukan dan menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh setiap sektor produktif
yang ada dalam perekonomian. Biasanya sektor-sektor produktif yang digunakan ialah sektor:
1. Pertanian, kehutanan dan perikanan 2.
Pertambangan 3.
Industri pengolahan 4.
Perusahaan listrik air dan gas 5.
Industri bangunan 6.
Pengangkutan dan pergudangan 7.
Perdagangan 8.
Bank, lembaga keuangan dan real estate 9.
Pemilik rumah
Anonim,2000:2.
b. Menurut Pendekatan Pendapatan Menghitung pendapatan nasional dengan cara pendapatan ialah
menjumlahkan pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Barang dan jasa faktor produksi yang dimaksud
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, sewa sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Nilai yang diperoleh
dinamakan pendapatan nasional atau National Income. c. Menurut Pendekatan Pengeluaran
Dengan cara penghitungan pengeluaran yang dihitung adalah seluruh pengeluaran berbagai golongan pembelian dalam masyarakat atau warga negara
yang bersangkutan. Menurut cara ini pendapatan nasional didapat dengan menjumlahkan nilai pengeluaran sektor rumah tangga, pengeluaran pemerintah
dan pendapatan ekspor dikurangi impor. Nilai pendapatan nasional yang diperoleh dengan cara ini disebut produk nasional bruto PNB atau Gross National Product
GNP.Usman,1998 : 32.
Dengan metode ini pengeluaran dibagi-bagi ke dalam: 1.
Pengeluaran konsumsi perorangan dan rumah tangga yang terdiri dari pengeluaran untuk barang-barang yang tahan lama dan yang tidak tahan
lama. C 2.
Pengeluaran konsumsi pemerintah G 3.
Investasi domestik bruto yang terdiri dari bangun-bangunan baru, alat-alat produksi yang tahan lama dan persediaan barang-barang oleh perusahaan
I 4.
Ekspor X dikurangi Impor M
Jadi PDB = C + I + G +X-M Arsyad, 1998 : 18.
Perubahan Produk domestik bruto dari waktu ke waktu terutama disebabkan oleh adanya peningkatan sumber daya yang dapat digunakan,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pertambahan jumlah penduduk dan pembelian mesin atau pabrik oleh perusahaan. Peningkatan jumlah sumber daya yang tersedia ini memungkinkan perekonomian
untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa, sehingga tingkat out put
mempunyai kecenderunag untuk naik. Dornbush and Fischer 1999 : 8.
Pertumbuhan ekonomi dapat bersumber dari pertumbuhan pada sisi AD dan AS. Titik perpotongan antara kurva AD dan Kurva AS adalah titik
keseimbangan ekonomi equilibrium yang menghasilkan suatu jumlah output agregat PDB tertentu dengan tingkat harga umum tertentu.
Gambar 8 : Permintaan agregat dan penawaran agregat didalam posisi ekonomi waktu yang seimbang
y2 y1
AS0 AD1
y2 y1
p p
AS1 AS0
AD0 AD0
p p
y y
Sumber : Tambunan, 2001, Transfer Ekonomi Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, hal : 4
Melalaui hasil gambar bisa dilihat bahwa pertumbuhan tersebut bisa disebabkan pergeseran kurva penawaran AS bagian A atau pergeseran kurva
permintaan bagian B
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari sisi AD,Pergeseran kurvanya kekanan mencerminkan permintaan didalam ekonomi meningkat bias terjadi karena pendapatan agregat PN , yang
terdiri dari permintaan masyarakat consumer,perusahaan dan pemerintah, meningkat, sisi AD Penggunaan PDB terdiri dari empat komponen yakni
konsumsi rumah tangga C , Investasi domestic bruto pembentukan modal tetap dan perubahan stock dari sector swasta dan pemerintah I konsumsi atau
pengeluaran G ekspor nettoX minus Impor barang dan jasa. Tambunan,2001 : 4
2.3. Kerangka Pikir
Kerangka pikir dari penelitian ini membahas “analisis beberapa faktor yang mempengaruhi impor beras di Indonesia”, dalam
pembahasan ini variabel yang mempengaruhi yaitu jumlah penduduk, produksi beras, harga beras lokal, kurs rupiah terhadap dollar, dan PDB.
Untuk mengetahui keterkaitan hubungan antar variabel maka dapat dijelaskan dalam uraian sebagai berikut :
Kebutuhan masyarakat di Indonesia yang berkaitan dengan kebutuhan pokok dalam hal ini adalah pangan dapat dipenuhi oleh
komoditi beras. Peranan beras tidak dapat dengan mudah di gantikan oleh barang subsitusi lainnya, hal tersebut di karenakan beras mempunyai
beberapa fungsi antara lain sebagai status social bagi sebagaian masyarakat. Oleh karena itu penyediaan beras untuk kebutuhan
masyarakat perlu di perhatikan yaitu dengan persediaan beras dalam negeri, apabila persediaan beras dalam negeri kurang maka impor beras
sangat di perlukan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Jumlah permintaan beras oleh banyak faktor tapi dalam penelitian ini hanya di batasi pada faktor-faktor antara lain jumlah penduduk,
produksi beras, harga beras lokal, kurs rupiah terhadap dollar, dan PDB. Hal ini yang harus di perhatikan adalah jumlah penduduk karena
besar kecilnya jumlah penduduk akan berdampak pada banyak sedikitnya produksi beras. Apabila produksi beras menurun maka menyebabkan
persediaan beras sedikit sehingga permintaan impor beras meningkat. Berkenaan dengan penelitian ini tingkat pendapatan masyarakat
merupakan tolak ukur dalam menentukan permintaan beras, naiknya pendapatan masyarakat akan menyebabkan konsumsi juga tinggi baik
dari segi kuantitas beras yang di konsumsi masyarakat begitu juga sebaliknya yang akan berdampak pada harga beras dan kurs rupiah
terhadap dollar itu sendiri.
1. Jumlah Penduduk X
1
Bila jumlah penduduk semakin banyak maka semakin meningkat pula kebutuhan beras karena besar kecilnya jumlah
penduduk akan menentukan juga jumlah permintaan beras sehingga
permintaan beras impor meningkat. Sukirno, 1999 : 87. 2. Produksi Beras X
2
Apabila produksi beras rendah atau menurun karena gagal panen paceklik maka menyebabkan persediaan beras sedikit dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menurun sehingga permintaan beras impor menjadi meningkat.
Soeratno, 2000 : 22. 3. Harga Beras Lokal X
3
Apabila terjadi kenaikan pada harga beras lokal maka permintaan akan beras lokal menjadi menurun maka masyarakat
akan beralih pada beras impor yang lebih murah dan kualitasnya
lebih terjamin.Soeratno, 2000 : 21.
4. Kurs Rupiah Terhadap Dollar X
4
Apabila kurs rupiah terhadap dollar naik maka paritas daya beli masyarakat akan turun, hal ini disebabkan karena kurs valuta asing
mengalami kenaikan, maka nilai mata uang rupiah akan mengalami penurunan. Dengan naiknya nilai mata uang asing maka jumlah
uang yang dibayarkan otomatis lebih besar dari barang yang diterima sehingga permintaan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan akan beras menjadi berkurang yang pada akhirnya menyebabkan kegiatan impor beras menjadi menurun.
Soeratno, 2001 : 21.
5. PDB X
5
Apabila PDB mengalami peningkatan maka keinginan mengkonsumsi beras juga tinggi. Alasannya adalah dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
meningkatnya PDB maka daya beli masyarakat ikut meningkat sehingga akan membuka peluang peningkatan impor beras.
Boediono, 1991 : 12
Gambar 9 : Kerangka Pikir Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Impor Beras Di Indonesia
Produksi Beras X
2
Jumlah Penduduk
X
1
Permintaan Beras Lokal
Ketersediaan Beras
Kebutuhan Beras
Impor Beras Di Indonesia
Y Harga Beras
Lokal X
3
Kurs Rupiah Terhadap
Dollar X
4
Kemampuan Daya beli
Masyarakat Produk
Domestik Bruto X
5
Harga Beras Impor
Sumber : Peneliti
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.4. Hipotesis