Komponen keuangan dan pembiayaan

Pengembangan Sekolah 89 h Penyesuaian pribadi, sosial dan emosional. i Keberhasilan, kemajuan, dan prestasi belajar peserta didik baik secara akademik maupun non-akademik merupakan bagian pengembangan kepeserta didikan akan tetapi ukuran terhadap perubahan perilaku peserta didik menjadi lebih baik dari sebelumnya, tidak bisa dipisahkan dari kegiatan komponen kepeserta didikan.

4. Komponen keuangan dan pembiayaan

Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel serta penggalian sumber dana untuk membiaya pendidikan sangat diperlukan. Menurut Mulyasa 2009, sumber keuangan dan pembiayaan suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu 1 pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah maupun kedua-duanya, yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan; 2 orang tua atau peserta didik; dan 3 masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat. Dalam rangka melatih kewirausahaan dan memberdayakan fasilitas sekolah supaya peserta didik terlatih dengan budaya kerja industri, di SMKMAK dapat dikembangkan kegiatan kewirausahaan unit produksiteaching factorybussines center dalam pembelajaran peserta didik sehingga dapat menjadi sumber keuangan sekolah. Dalam konteks implementasi manajemen berbasis sekolah, pengelolaan keuangan harus dilakukan secara transparan dan akuntabel mulai dari perencanaan, penggunaan, pengawasan dan pertanggungjawaban agar dana benar-benar dimanfaatkan secara efektif, efisien, tidak ada kebocoran, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Jones 1985 mengemukakan perencanaan finansial yang disebut budgeting merupakan kegiatan mengkoordinasi semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematis tanpa menimbulkan efek samping yang merugikan. Untuk kepentingan pertanggungjawaban, kepala sekolah berperan sebagai otorisator dan ordinator. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran, sedangkan ordinator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Dalam melakukan kegiatannya, kepala sekolah dibantu oleh bendahara yang bertugas melakukan penerimaan, penyimpanan uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta diwajibkan membuat pembukuan dan pertanggungjawaban.

5. Komponen Sarana Prasarana