Analisis Total Asset Turnover (Perputaran Aktiva) Pada PT. Astra Internasional TBK Studi kasus Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2013

(1)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dalam bidang industri maupun jasa sampai dengan saat ini sedemikian pesatnya, hal ini menimbulkan persaingan antar perusahaan dalam memberikan yang terbaik untuk konsumen dalam hal kualitas barang maupun jasa, yang meliputi hasil produksi dan pelayanan yang baik kepada konsumen. Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, maka perusahaan harus sekuat tenaga menggunakan sumber daya manusia dengan seefektif dan seoptimal mungkin agar konsumen dapat loyal kepada perusahaan tersebut.

Perusahaan memiliki tujuan yang bermacam-macam. Ada yang berpendapat bahwa tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Pendapat lain mengatakan tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan demi untuk kemakmuran pemiliknya. Dikatakan makmur apabila pemegang saham memperoleh keuntungan dari setiap lembar saham atas investasi yang ditanamkannya. Keuntungan yang diperoleh antara lain bisa berasal dari laba bersih perusahaan dan bisa berasal dari peningkatan harga saham bursa efek. Meningkatnya harga saham perusahaan berarti meningkatnya nilai perusahaan itu sendiri. Nilai perusahaan yang semakin meningkat mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga semakin meningkat.


(2)

PT. Astra Internasional Tbk merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di bidang otomotif , agrobisnis, dan lain sebagainya. Di bidang otomotif meliputi penjualan, suku cadang (sperepart), dan servis mobil. Untuk servis mobil, ada berbagai jenis layanan, seperti misalnya Toyota Home Servis (THS) khusus untuk mobil merk Toyota. Untuk Isuzu, yaitu layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), dan untuk BMW, yaitu layanan BMW 24 jam, dan lain sebagainya. Kemudian di bulan Februari tahun 2001, PT Astra Internasional Tbk mendirikan sales operation baru yaitu AstraWorrld sales operation yang bergerak dibidang membership dan layanan darurat di jalan yang dikenal dengan sebutan Emergency Roadside Assistance (ERA).

Layanan Emergency Assistance (ERA) merupakan layanan yang diajukan untuk pelanggan Astra, dimana pelanggan tidak dikenai biaya di tahun 2002-2003 untuk kendaraan merk Astra yaitu BMW, Dihatsu, Isuzu, Peugeot, dan Toyota, dimana pembelian mobil tidak harus di cabang PT. Astra Internasional Tbk, bisa di direct ataupunindirect Astra. Baru mulai bulan Maret 4004 dikenakan biaya bagi pengguna jasa pelayanan, tetapi biayanya berbeda antara yang anggota (member) dengan yang bukan anggota (member) AstraWorld. Dengan AstraWorld, dimana pun dan kapan pun kendaraan pelanggan bermasalah, pelanggan tinggal menghubungi call centre AstraWorld maka pelanggan akan didatangi dan dibantu oleh mekanik (Servis Agent) AstraWorld. Bantuan yang diberikan oleh AstraWorld bermacam-macam, tergantung jenis bantuan yang dibutuhkan oleh pelanggan, misalnya bantuan jumper aki, pemasangan ban cadngan dan lain sebagainya. Sampai dengan saat ini AstraWorld telah berdiri di


(3)

5 kota besar di Indonesia yaitu: Surabaya, Bandung, Semarang, Denpasar serta Medan.

Kemampuan perusahaan dalam beroperasi dapat terlihat dalam kinerja yang diperolehnya yaitu melalui laporan keuangan yang berisi tentang data-data keuangan.

Dalam kondisi seperti ini, interprestasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan sangat diperlukan. Ukuran yang sering digunakan untuk menganalisis laporan keuangan adalah rasio. Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “arithmatical terms”. Yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansial.

Seperti yang telah kita ketahui diatas pada umumnya setiap lembaga keuangan standarnya memiliki laporan keuangan, karena laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan konidisi keuangan dan hasil-hasil kegiatan perusahaan. Semua kegiatan yang berkaitan dengan transaksi keuangan harus dicatat dan secara periodic dibuat laporan untuk kepentingan internal maupun eksternal. Perputaran Aktiva ( Total Asset Turn Over ) dapat digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yaitu digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan PT.Astra Internasional Tbk yang tujuan laporan ini dapat memperlihatkan perkembangan atau penurunan perusahaan tersebut.


(4)

Salah satu rasio keuangan yang digunakan adalah rasio aktivitas. Menurut Harapa (2002:308) Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. Sedangkan Menurut Kasmir (2008:172) Rasio Aktivitas merupaka rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.

Jika piutang dan perputaran persediaan cepat maka arus kas dari customer dapat diinvestasikan untuk pengembalian yang akan meningkat pendapatan bersih. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio aktivitas memiliki hubungan dengan perubahan laba.

Kemampuan PT.Astra Internasional Tbk dalam upaya memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera terpenuhi serta upaya memperoleh gambaran tentang seberapa efektif perusahaan tersebut mengelola aktivanya dan pengaruhnya terhadap perkembangannya perlu dilakukan analisis keuangan khususnya aktivitas keuangan perusahaan tersebut dengan menggunaka rasio aktivitas yang salah yang menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimikinya atau perputaran (turnover) dari aktiva-aktiva. Rasio aktivitas dapat diproksikan dengan : Receivable Turnover (RT), Inventory Turnover (IT), Average Collection Period (ACP), Total Asset Turnover (TAT).

Konsep Analisis Perputaran Aktiva ( Total Asset Turn Over ) merupakan suatu alat untuk mengukur apakah unit usaha tersebut likuit dalam menjalankan


(5)

usahanya . Analisis Perputaran Aktiva ( Total Asset Turn Over ) dapat diterapkan pada semua perusahaan atau Badan Usaha lain.

PT. Astra Internasional Tbk melakukan usaha penjualan, tetapi di dalam penjualan itu terkadang mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan itu disebabkan oleh adanya permintaan konsumen yang tinggi sehingga penjualan tersebut mempengaruhi kepada total aktiva. Sedangkan penurunan terjadi karena daya beli masyarakatnya turun serta adanya persaingan dengan perusahaan lain. Tingginya tingkat persaingan diantara perusahaan otomotif memaksa para produsen-produsen dari berbagai jenis merk berlomba-lomba memasarkan produk-produk unggulan mereka dengan berbagai strategi, baik strategi pemasaran, maupun strategi manajemen. Dengan berbagai ciri khas yang ditampilkan oleh masing-masing produk tersebut, strategi merupakan kekuatan utama yang harus dimiliki untuk menghadapi tingginya tingkat persaingan yang diharapkan mampu mendapatkan pangsa pasar seluat-seluasnya yang merupakan tujuan utama nya. Tanpa adanya strategi-strategi yang matang dan terencana para produsen akan sangat kesulitan untuk memperkenalkan dan memasarkan produk mereka ke masyarakat sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Maka dari itu penulis tertarik ingin mengkaji lebih jauh dalam melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk Studi Kasus Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2013”.


(6)

1.2.1 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan memiliki penjualan, total aktiva, dan total asset turnover diatas mengalami penurunan penjualan dan total aktiva pada tahun 2007 yang diikuti pula dengan penurunan total asset turnover yang diperoleh oleh perusahaan. Menurunnya Total Asset Turnover perusahaan yang menyebabkan menurunnya jumlah penjualan dan total aktiva perusahaan. 1.2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Perkembangan Penjualan dan Total Aktiva Pada PT Astra Internasional Tbk periode 2005-2013.

2. Bagaimana Analisis Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk periode 2005-2013.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data – data, informasi serta gambaran umum mengenai Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan yang dicapai dengan dilakukannya berdasarkan uraian pada masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perkembangan Penjualan dan Total Aktiva Periode 2005-2013.


(7)

2. Untuk menganalisis Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Periode 2005-2013.

1.4 Kegunaan Penelitiaan

Adapun kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktisi a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat berguna sebagai tolak ukur kegiatan operasional dan bukti yang mendukung tentang Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk.

b. Bagi Pihak Lain

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi yang diperlukan mengenai Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk.

1.4.2 Kegunaan Akademis a. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan informasi serta memberika manfaat untuk mendalami pemahaman terhadpa materi yang didapat tentang bidang mata kuliah Keuangan dan Perbankan.


(8)

c. Bagi Peneliti Lain

Dapat sebagai bahan acuan dan referensi, khususnya bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi

Penulis melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jl. Veteran No 10 Bandung perusahaan yang diteliti oleh penulis adalah PT. Astra Internasional Tbk.

1.5.2 Waktu Penelitian

Table 1.1 NO

Kegiatan Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul 1 Pengajuan surat

prasurvey penelitiaan 2

Penyusunan Proposal 3

Penelitian

4 Pengumpulan data & analisis data

5

Bimbingan 6


(9)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Laporan Keuangan

Laporan keuangan digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan. Pada dasarnya, laporan keuangan merupakan hasil dari proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan dari kejadian-kejadian yang bersifat keuangan dengan cara setepat-tepatnya sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah (Munawir, 2004) :

1. Pemilik perusahaan

Pemilik perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada manajer, memerlukan laporan keuangan untuk menilai kinerja manajer dalam memimpin perusahaannya dan kesuksesan seorang manajer diukur/dinilai dari laba yang diperoleh perusahaan. Berdasarkan hasil analisis laporan keuangan, jika hasil yang dicapai oleh manajemen perusahaan tidak memuaskan, maka pemilik perusahaan dapat mengambil suatu tindakan seperti mengganti manajemennya atau bahkan menjual saham-saham yang dimilikinya.

2. Manajer

Bagi seorang manajer, laporan keuangan merupakan alat pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang diberikan


(10)

kepadanya. Selain itu, laporan keuangan digunakan untuk mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan, menilai hasil kerja tiap-tiap divisi yang telah diberi wewenang dan tanggung jawab terhadap tugasnya dan menentukan kebijakan atau prosedur baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

3. Kreditur

Para kreditur sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengetahui terlebih dulu posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan diperlukan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang, beban bunga, juga untuk mengetahui apakah kredit yang akan diberikan itu cukup mendapat jaminan dari perusahaan tersebut.

4. Investor

Para investor berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan sebagai penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya, apakah perusahaan mempunyai prospek yang baik dan akan memperoleh keuntungan yang baik. Prospek keuntungan dimasa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya dipakai untuk mengetahui jaminan investasinya

5. Pemerintah

Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan tersebut. 6. Karyawan

Karyawan memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memberi upah/gaji dan jaminan sosial dan menilai apakah


(11)

pemberian bonus cukup layak dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan pada periode tertentu.

2.1.2 Analisis Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2010;35), analisis laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Harahap (2009:190), analisis laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Sedangkan menurut Sundjaja dan Barlian (2001:37), analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di masa depan.

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dilakukan untuk melihat prospek dan resiko perusahaan. Prospek untuk mengetahui tingkat keuntungan (profitabilitas) sedangkan resiko untuk mengetahui perusahaan tersebut sedang mengalami kesulitan keuangan atau tidak.


(12)

Hanafi dan Halim (2005) mengemukakan bahwa untuk menganalisis laporan keuangan, seorang analis keuangan harus melakukan beberapa hal:

(1) Menentukan tujuan dari analisis keuangan

(2) Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan dari laporan keuangan tersebut.

(3) Memahami kondisi ekonomi dan bisnis yang mempengaruhi usaha perusahaan tersebut.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan diambil.

2.1.2.1 Penjualan

Menurut Winardi (1991:2), penjualan adalah proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak.


(13)

William G. Nickels (1998:10), penjualan tatap muka adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukkan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.

2.1.2.2 Total Aktiva

Menurut Margaretha (2003:108) Total aktiva adalah total atau jumlah keseluruhan dari kekayaan perusahaan yang terdiri dari aktiva tetap, aktiva lancar dan aktiva lain-lain, yang nilainya seimbang dengan total kewajiban dan ekuitas.

Total aktiva dalam penelitian ini diketahui dengan menjumlahkan aktiva lancar dan aktiva tidak lancar perusahaan. Aktiva lancar seperti yang telah diuraikan sebelumnya adalah uang kas dan aktiva lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam periode berikutnya ( paling lama satu tahun). Rekening yang termasuk dalam aktiva lancar antara lain kas, investasi jangka pendek, piutang wesel, piutang usaha, persediaan, dan biaya dibayar dimuka. 2.1.3 Analisis Rasio Keuangan

Menurut Harahap (2009:297), rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Menurut Simamora (2002:357), analisis rasio merupakan cara penting untuk menyatakan hubungan-hubungan yang bermakna diantara komponen-komponen dari laporan-


(14)

laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio yang akan menjelaskan atau menggambarkan kepada penganalisa baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan.

Sedangkan menurut Riyanto (2010:329), dalam mengadakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan 2 macam cara pembandingan, yaitu :

a. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu-waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama. Dengan cara pembanding ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan dari rasio tersebut dari tahun ke tahun. Jika diketahui perubahan dari angka rasio tersebut maka dapatlah diambil kesimpulan mengenai tendensi atau kecenderungan keadaan keuangan serta hasil operasi perusahaan yang bersangkutan.

b. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio industri/rasio standar) untuk waktu yang sama. Dengan cara ini akan dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan dalam aspek keuangan tertentu berada di atas rata-rata industri, berada pada rata-rata atau terletak dibawah rata-rata industri.

Menurut Riyanto (2010:330), apabila dilihat dari sumber darimana rasio ini dibuat, maka dapat digolongkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:

1. Rasio neraca (Balance Sheet Ratios), yang digolongkan dalam katagori ini adalah semua data yag diambil dari atau bersumber dari neraca. 23


(15)

2. Rasio-rasio laporan laba-rugi (Income Statement Ratios), yang tergolong dalam katagori ini adalah semua data yang diambil dari laba-rugi.

3. Rasio-rasio antar laporan (Interstatement Ratios), yang tergolong dalam katagori ini adalah semua data yang diambil dari neraca dan laporan laba-rugi.

Menurut Riyanto (2010:331), umumnya rasio dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) tipe dasar, yaitu :

1. Rasio Likuiditas, adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.

2. Rasio Solvabilitas, adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban utang jangka panjangnya.

3. Rasio Rentabilitas, adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada.

4. Rasio Aktivitas, adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber dananya.

2.1.3.1 Tujuan dan Kegunaan Analisis Rasio Keuangan

Tujuan dari analisis rasio keuangan adalah membantu manajer dalam memahami apa yang perlu dilakukan perusahaan sehubungan dengan informasi yang berasal keuangan yang sifatnya terbatas. Dengan menggunakan rasio-rasio tertentu manajer akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan dibidang keuangan. Dari informasi tersebut, manajer dapat membuat keputusan-keputusan penting dimasa yang akan datang. Bagi pihak ekstern, analisis rasio keuangan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan. Untuk selanjutnya mereka dapat 23


(16)

memutuskan apakah akan membeli, menahan atau menjual saham perusahaan tersebut. Apabila dari hasil analisis perusahaan memiliki kesehatan atau perkembangan keuangan kurang baik, maka investor akan lebih berhati-hati.

Manfaat dari analisis rasio keuangan dapat diketahui adanya kelemahan-kelemahan dari tahun-tahun sebelumnya. Manfaat lain adalah dapat memberikan informasi apakah perusahaan dalam aspek keuangan tertentu berada diatas rata-rata, pada rata-rata atau dibawah rata-rata. Apabila diketahui bahwa perusahaan dibawah rata-rata maka pimpinan perusahaan akan mencari faktor-faktor yang menyebabkannya untuk kemudian diambil kebijakan keuangan sehingga dapat meningkatkan rasio keuangan.

2.1.3.2 Jenis Analisis Rasio Keuangan

Pada dasarnya banyak sekali angka rasio itu karena rasio dibuat menurut kebutuhan penganalisa. Namun demikian angka-angka rasio dapat digolongkan menjadi dua yaitu berdasarkan sumber data keuangan dan berdasarkan tujuan penganalisa. Berdasarkan sumber datanya angka rasio dibedakan menjadi :

a. Rasio-rasio neraca (Balance sheet ratio)

b. Rasio-rasio laporan laba-rugi (Income statement ratio) c. Rasio-rasio antar laporan (Inter statement ratio)

Berdasarkan tujuan penganalisa angka rasio dapat digolongkan antara lain (1) rasio-rasio likuiditas, (2) rasio-rasio solvabilitas, (3) rasio-rasio rentabilitas, (4) rasio-rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisa misalnya rasio-rasio aktivitas.


(17)

Rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin dicapai, yaitu:

A. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Menurut Harahap (2009:301), rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Untuk dapat memenuhi kewajibannya yang sewaktu-waktu ini, maka perusahaan harus mempunyai alat-alat untuk membayar yang berupa aset-aset lancar yang jumlahnya harus jauh lebih besar dari pada kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar berupa kewajiban-kewajiban lancar.

B. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio)

Rasio Solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban utang jangka panjangnya atau keajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan utang jangka panjang.

C. Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas (Profitability Ratio)

Rasio Rentabilitas atau disebut juga Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio.

D. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Menurut Harahap (2009:308), rasio aktivitas menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan


(18)

penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya. Rasio ini dinyatakan sebagai perbandingan penjualan dengan berbagai elemen aset. Elemen aset sebagai pengguna dana seharusnya bisa dikendalikan agar bisa dimanfaatkan secara optimal. Semakin efektif dalam memanfaatkan dana semakin cepat perputaran dana tersebut, karena rasio aktivitas umunya diukur dari perputaran masing-masing elemen aset. Mengenai rasio-rasio aktivitas dapat dilihat pada uraian sebagai berikut:

1. Receivable Turnover ( Perputaran Piutang )

Piutang yang dimiliki oleh koperasi mempunyai hubungan yang erat dengan volume kredit yang diberikan. Posisi hutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut, yaitu dengan membagi total kredit yang diberikan dengan piutang rata- rata.

Semakin tinggi rasio perputaran menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisis lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit. Receivable Turnover dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

2. Inventory Turnover ( Perputaran Persediaan)

Rasio ini menunjukan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa

Receivable Turnover = Penjualan Kredit bersih setahun x 1 kali Rata-rata Piutang


(19)

kegiatan penjualan berjalan cepat. Inventory Turnover dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

3. Average Collection Period (Periode Perputaran Piutang)

Angka ini menunjukan berapa lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin pendek periodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan informasi yang digambarkan Receivable Turnover. Average Collection Period dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

4. Total Asset Turnover (Perputaran Aktiva)

Total Asset Turnover (Perputaran Aktiva) merupakan salah satu dari rasio aktivitas. Rasio ini menunjukkan perbandingan banyaknya penjualan yang terjadi tiap satuan asset yang dimiliki. Dengan rasio ini dapat dilihat seberapa efektif investasi yangdilakukan pada waktu pembuatan laporan keuangan, sehingga dapat diperkirakan apakah perusahaan dikelola oleh manajemen yang mampu mengefektifkan modal yang ada.

Average Collection Period = Jumlah Hari dalam Setahun x 1 hari Perputaran Piutang

Atau

Average Collection Period = Piutang x Jumlah Hari dalam Setahun x 1 hari Penjualan Kredit

Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan x 1 kali Pendapatan Operasional


(20)

Rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan di dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Lukman Syamsudin (2007).

Untuk menentukan besarnya penjualan dan total aktiva dapat dilakukan dengan dilihat menghitung informasi pada laporan keuangan. Penjualan dapat dilihat pada laporan laba rugi dan total aktiva dapat dilihat pada neraca. Brigham & Houston (2010:150).

Total Asset Turnover (Perputaran Aktiva) mengukur aktivitas aktiva dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui penggunaan aktiva tersebut. Rasio ini juga mengukur seberapa efisien aktiva tersebut telat dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan. Dwi Prastowo (2011:94).

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aset yang dimiliki perusahaan. Menurut Harahap (2009:309), semakin besar rasio ini semakin baik karena perusahaan tersebut dianggap efektif dalam mengelola asetnya. Total Asset Turnover dapat dihitung dengan rumus :

2.1.3.2 Fluktuasi Ekonomi

Fluktuasi ekonomi adalah kenaikan secara relatif penurunan aktifitas ekonomi secara relatif dibandingkan dengan trend pertumbuhan jangka panjang dari ekonomi. Fluktuasi ini atau Bussines Cycle (siklus bisnis), bervariasi dalam intensitas dan jangka waktunya. Kenaikan dna penurunan biasanya meliputi

Total Asset Turnover = Penjualan Bersih x 1 kali Total Aktiva


(21)

negara dan bahkan dunia, dan mempengaruhi seluruh dimensi dari kegiatan ekonomi, tidak hanya tingkat pengangguran dan produksi.

Ekspansi (Ekspansion) adalah suatu keadaan dimana penyehat perekonomian telat terjadi dari kondisi sebelumnya yaitu resesi atau bahkan depresi. Tahap ini ditandai dengan meningkatkan kesepakatan kerja, meningkatnya pendapatan, dan pengeluaran konsumsi masyarakat. Sektor perusahaan mengalami kenaikan produksi barang dan jasa, kenaikan penjualan, dan laba perusahaan. Iklim investasi berubah dan pesimisme menjadi optimis. Karena permintaan konsumen mengalami kenaikan produksi barang dan jasa juga mengalami kenaikan. Sehingga terjadi kenaikan kapasitas produsi dan pengangguran tenaga kerja. Dalam perdagangan internasional digunakan lebih dari satu mata uang. Hal tersebut dapat menimbulkan resiko fluktuasi antar nilai mata uang.

Menurut Surya Yohanes (2007:4) Fluktuasi adalah perubahan naik turunnya suatu variabel yang terjadi sebagai akibat dari mekanisme pasar. Secara tradisional fluktuasi dapat diartikan sebagai perubahan nilai. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa fluktuasi adalah suatu perubahan variabel tertentu yang umumnya terjadi karena mekanisme psar. Perubahan tersebut dapat berupa kenaikan atau penurunan nilai tersebut. Tiga faktor utama mengenai fluktuasi ekonomi :

1. Fluktuasi dalam perekonomian sifatnyantidak teratur dan tidak dapat diramalkan.


(22)

3. Saat hasil produksi turun, tingkat pengangguran naik.

Untuk menghitung fluktuasi dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Rp Fluktuasi = (Rp tahun x) – (Rp tahun x-1) % Fluktuasi = Fluktuasi X 100

Jumlah tahun x-1

2.2 Kerangka Pemikiran

Menurut Munawir (2010;35), analisis laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aset yang dimiliki perusahaan. Menurut Harahap (2009:309), semakin besar rasio ini semakin baik karena perusahaan tersebut dianggap efektif dalam mengelola asetnya.

Menurut Winardi (1991:2) Penjualan adalah proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Menurut Margaretha (2003:108) Total aktiva adalah total atau jumlah keseluruhan dari kekayaan perusahaan yang terdiri dari aktiva tetap, aktiva lancar dan aktiva lain-lain, yang nilainya seimbang dengan total kewajiban dan ekuitas. Hal ini


(23)

merupakan salah satu langkah dalam perencanaan strategi. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat disusun skema kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran PT Astra Internasional Tbk

Laporan Keuangan

Rasio Aktivitas

Analisis Total Asset Turnover (Perputaran Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk Studi Kasus Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2013

Total Asset Turnover (Perputaran Aktiva)


(24)

24 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Objek penelitian menurut Sugiyono (2005:13) adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu).”

Objek Penelitian ini dilakukan pada PT Astra Internasional Tbk Studi Kasus Bursa Efek Indonesia Jalan Veteran No.10 Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian memiliki pengertian sebagai cara kerja untuk dapat memahami suatu objek penelitian. Peneliti yang baik harus memenuhi syarat penelitian ilmiah yang ditujukan dengan bagaimana kepatuhan peneliti terhadap metode ilmiah yg memiliki pengertian yaitu penggunaan cara-cara yang telah sebelumnya di tetapkan dan membentuk menghubungkan pernyataan teoritis tentang kejadian tertentu dengan memprediksi kejadian yang belum di ketahui. Metode yg digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.

Pada pendekatan penelitian ini, penulis menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif. Metode penelitian adalah cara peneliti dalam memilih model dan metode penelitian atas penelitian yang akan dilakukan.


(25)

Menurut Sugiyono (2005) menyatakan bahwa :

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara-cara yang dilakukan penulis dalam melakukan pemeriksaan atau pengujian terhadap penelitian yang dilakukannya, sehingga penelitian tersebut dapat tersusun dengan baik dan sistematis.

Metode deskriftif akan mengamati secara seksama aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang di teliti , sehingga di peroleh data primer dan sekunder yang di analisis berdasarkan teori yang ada dan akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan.

Menurut Sugiono (2005) menyatakan bahwa :

Data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka. Sedangkan data kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.

Penulis menggunakan metode tersebut karena penelitian ini di tujukan untuk menggambarkan dengan jelas bagaimana Analisis Total Asset Turnover (Perputaran Aktiva) pada PT. Astra Internasional Tbk.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain Penelitian adalah rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.


(26)

Definisi dari desain penelitian menurut Moh. Nazir (2003:11) adalah :

“Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian mulai tahap persiapan sampai tahap penyusunan laporan”.

Sedangkan menurut Husein Umar (2005:54-55) desain penelitian adalah :

“Rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian”.

Tabel 3.1 Desain Penelitian No

Desain Penelitian Tujuan Penelitian Metode yang

Digunakan

Jenis Data

1

Untuk mengetahui perkembangan Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Periode 2005-2013

Descriptive Survey Primer dan Sekunder

2

Untuk menganalisis Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Periode 2005-2013

Descriptive Survey Primer dan Sekunder

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Pengertian variabel menurut Sugiyono (2010:31) adalah :

“Sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.”


(27)

“Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut”.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Rasio Aktivitas rasio aktivitas

menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan

dalam menjalankan

operasinya baik dalam

kegiatan penjualan,

pembelian, dan kegiatan

lainnya. Rasio ini

dinyatakan sebagai

perbandingan penjualan

dengan berbagai elemen aset.

Total Asset Turnover = Penjualan Bersih x 1 kali Total Aktiva

Rasio

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1Sumber Data


(28)

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari observasi langsung serta wawancara dengan karyawan perusahaan.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen perusahaan buku-buku, serta data lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian.

3.2.3.2Teknik Penentuan Data (Penentuan Sampel)

Dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan data – data yang dibutuhkan diperlukan teknik – teknik dalam pengumpulan data. Oleh karena itu, peneliti memerlukan populasi dari data yang akan diteliti. Tetapi dalam menentukan populasi tersebut tidak semua kita ambil, kita hanya akan mengambil sample yang akan kita jadikan bahan dalam menentukan kesimpulan dari variabel – variabel yang peneliti ambil. Adapun teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:61) pengertian populasi, yaitu:

“Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa populasi adalah seluruh individu atau sekumpulan objek yang yang dijadikan bahan penelitian dan mempunyai karakteristik sama dan akan digunakan dalam suatu penelitian.


(29)

keseluruhan subjek penelitian yang dapat ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dari PT Astra Internasional Tbk.

2. Sampel

Menurut Sukandarrumidi, yang dimaksud sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data.

Sampel dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan PT Astra Internasional Tbk yang berupa Penjualan dan Total Aktiva dari Tahun 2005-2013.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ( Observasi, wawancara, Dokumentasi ) Mengumpulkan data merupakan pekerjaan penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian lapangan (field research)

Yaitu penelitian yang di lakukan secara langsung di PT Astra Internasional Tbk yang menjadi objek penelitian. Data yang di peroleh merupakan data primer yang di peroleh dengan cara :

a. Observasi (pengamatan langsung)

Yaitu teknik pengumpulan data yang di laksanakan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang di teliti. Teknik ini di maksudkan untuk mendapatkan keyakinan bahwa data yang di peroleh sebelumnya adalah benar dan juga untuk memperoleh gambaran secara langsung tentang pelaksanaan masalah yang sedang di teliti.


(30)

b. Wawancara (Interview)

Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara / Tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti.

c. Dokumentasi

Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku dan sebagainya, teknik ini digunakan untuk mengambil data internal PT Astra Internasional Tbk, seperti sejarah, profil, struktur organisasi, dan sebagainya.

2. Penelitian kepustakaan (library research)

Dengan maksud untuk menggali teori-teori yang berhubungan dengan penulis agar dapat dijadikan data sekunder dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang dapat membantu kelancaran penulis. 3.2.5 Rancangan Analisis

Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, melakukan sintesa.

Setelah data dikumpulkan secara lengkap, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan analisis data. Dalam menganalisis data ini, metode yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian sebagai suatu upaya untuk mencegah masalah atau menjawab permasalahan yang dihadapi dalam situasi tertentu sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan untuk


(31)

menganalisa mengenai masalah yang sedang diteliti.

Pada penelitian ini, digunakan satu jenis analisis yaitu analisis deskriptif dengan variabel yang bersifat kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat penyebab dari permasalahan dan upaya yang akan dilakukan.

1. Merumuskan masalah dan sasaran penelitian. Ratusan dapat dikumpulkan dan diteliti dalam suatu penelitian, tetapi penelitian yang bermanfaat bagi PT Astra Internasional Tbk harus didasarkan atas permasalahan keputusan yang dihadapi oleh PT Astra Internasional Tbk. Dalam hal itu penulis merumuskan masalah yaitu, bagaimana untuk mengetahui perkembangan Total Asset Turnover di PT Astra Internasinal Tbk.

2. Menentukan suatu informasi yang dibutuhkan dengan cara yang efisien, biasanya di tempuh dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder. Dari penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan pengumpulan data sekunder.

3. Mengumpulkan data dan informasi dengan cara penulis mendatangani langsung objek penelitian dan mewawancara secara langsung salah satu pegawai atau pihak yang berwenang di PT Astra Internasional Tbk. 4. Menganalisis perkembangan Total Asset Turnover periode 2005 - 2013

dan menganalisis Total Asset Turnover pada PT Astra Internasional Tbk. 5. Menarik kesimpulan perkembangan Total Asset Turnover dan upaya


(32)

(33)

32 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Astra Internasional Tbk didirikan pada tahun 1957 di Bandung dan dikelola serta dipimpin oleh William Soeryadjaja, Tjien Kian Tie dan Liem peng Hong. Pada tahun 1965 PT. Astra Internasional memusatkan kantor pusatnya di Jakarta, dan kantor Bandung dijadikan sebagai cabang pertama. Dengan nama PT. Astra Incorporated. Perseroan domisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di Jl. Gaya Moto Raya No. 8, Senter II, Jakarta. PT.Astra Internasional resmi berdiri secara hukum dan disahkan dihadapan Notaris Sie Kwan Djioe dengan akte notaris No. 67 tanggal 20 Februari 1957 di Jakarta, dan dalam keputusan menteri kesehatan RI No.J.A/53/5 tanggal 1 Juli 1957 dan terdaftar di paniteran pengadilan negeri di Jakarta serta di umumkan dalam tambahan No.01117 berita Negara RI No.85 tangal 22 Oktober 1957.

Perusahaan ini awalnya bergerak dibidang usaha permobilan, yaitu Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Truck, dan pada bidang lainnya seperti :

PT. Federal, bergerak dibidang pemasaran seperda motor Honda dan sepeda Federal.

United Traktor, bergerak dibidang mesin berat pertanian seperti : Traktor, Messey Ferguson, Sumitomo, Link Belt dan lain-lain.


(34)

Bidang usaha perkantoran dan perdagangan mesin Foto Copyan Xerox, minyak pelumas dan Specialis Caltec.

Astra argo bergerak dibidang usaha pertania, perkebunan dan perkayuan.

Pada tanun 1969 mulai mengalihkan usaha import alat-alat berat dan barang-barang teknik. Makin luasnya usaha tersebut dikarenakan PT. Astra makin memperoleh kepercayaan dari pada investor luar negeri untuk memasarkan produk-produk otomotif. Pada tahun 1990, perusahaan mengubah namanya menjadi PT Astra Internasional Tbk. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan perseroan adalah perdagangan umum, perindustran, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perushaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor beriku suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat-alat berat, pertambangan dan jasa terkait pengembangan perkebunan. Pt Astra Internasionak Tbk atau lebih dikenal dengan Astra Group April 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jardine Cycle dan Carriage, Singapura.

PT Astra Internasional Tbk merupakan suatu Badan Usaha Swasta yang juga merupakan perusahaan public, yang kini memiliki enam divisi, yaitu :

1. Vehicle Division

2. Heavy Equipment Division 3. Property Division


(35)

5. Finance Division dan System Division

Divisi-divisi yang memasarkan produk astra kemudian satu persatu memisahkan diri dan berkembang dan juga memiliki cabang di daerah.

4.1.2 Jenis Usaha

Jenis usaha yang bekerja sama dengan PT Astra Internasional Tbk. TSO antara lain Leasing dan Asuransi jiwa.

Leasing terbagi menjadi 2 yaitu :

Astra Credit Company atau disingkat ACC

ACC terdiri dari 5 perusahaan Multifinance yang paling besar adalah PT. General Astra Sedaya Finance. ACC menyediakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan baru dan bekas. Dibentuk melalui hubungan dengan otomatis jaringan distribusi di seluruh Indonesia.

1. Federal Internastional Finance atau disingkat FIF

FIF sebagai perusahaab pembiayaan sepeda motor terdepan, menanggapi kebutuhan tersebut dengan memperkenalkan skema pembiayaan dan mudah terjangkau tapi mampu memberikan keuntungan yang maksimal tapi mampu memberikan keuntungan yang maksimal dan nyaman bagi jutaan pemilik sepeda motor di seluruh negeri.


(36)

Dulunya adalah Astra CMG/astra CMG Life. Perusahaan asuransi jiwa dengan nama Astra Jardine. Astra CMG merupakan joint venture antara Astra Internasional dan Banl Commonwealt Australia. Astra CMG juga bekerja sama dengan Citibank, Permata Bank, Bank NISP, Bank Commonwealt, Bank Ekonomi dan Bank Danamon dalam Program Bancasurrance Astra CMG Lift.

4.1.3 Struktur Organisani

Struktur adalah Badan (teoritis) yang terdiri atas unsur unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Struktur organisasi yang baik adalah yang didalamnya menggambarkan tugas dan wewenang yang harus dijalankan sesuai dengan posisinya dalam perusahaan tersebut. Hal ini penting agar tidak terjadinya penyerobotan wewenang dan pelemparan tanggung jawab oleh dan kepada orang atau bagian lain.


(37)

STRUKTUR ORGANISASI PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK

Sumber : www.google.co.id/search.struktur-organisasi Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT Astra Internasional Tbk Board of Commissioners

Board of Direction

Corporate Organisation & Human Capital Development

Chief Executive Officer

Corpotare Secretary

Corpotare Finance, Accounting & tax Michael D. Ruslim

Direstor in Charge

Corporate Communication Corpotare Funtions Audit Committee

Executive Committee

Corporate Planning

Michael D. Ruslim

Corporate Security, Envircement and Social Responbility

Simon J. Mawson

Corporate Business Process

Group Treasury

Group Internal Audit & Risk Managemenet Remuration and Nomination Committee


(38)

Struktur Organisasi PT. Astra Internasional Tbk. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus dan dipimpin oleh 9(sembilan) orang direksi yang terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Direktur dan 8 (delapan) orang Direktur, yang didalam melaksanakan tugasnya berada dibawah pengawasan 11(sebelas) Dewan Komisaris dan 10(sepuluh) anggota Dewan Komisaris. Untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai berakhirnya jangka waktu yang ditentukan oleh Anggaran Dasar Perseroan.

4.2 Pembahasan Penelitian

4.2.1 Perkembangan Penjualan dan Total Aktiva Pada Tahun 2005-2013 Pada PT Astra Internasional Tbk.

Perhitungan total asset perusahaan untuk mengetahui perkembangan perusahaan kerja yang cukup atau tidak, dimana tahun 2005 ditetapkan sebagai tahun dasar yang dimana nantinya akan dibandingkan dengan tahun yang dianalisis yaitu tahun 2005-2013 untuk dilihat penurunan dan kenaikan pada setiap tahunnya.

Tabel 4.2.1

Perhitungan Perkembangan Penjualan dan Total Aktiva Periode 2005-2013

Tahun Penjualan Total Aktiva Total Asset Turnover

Perkembangan


(39)

2006 Rp. 4.593.008 Rp. 57.929.290 0,79 0,73

2007 Rp. 3.870.625 Rp. 63.520.000 0,06 (0,73)

2008 Rp. 4.886.000 Rp. 80.740.000 0,55 0,49

2009 Rp. 4.800.000 Rp.88.938.000 0,05 (0,05)

2010 Rp. 6.230.000 Rp. 112.857.000 0,05 0,05

2011 Rp. 6.603.000 Rp. 153.521.000 0,04 (0,01)

2012 Rp. 7.886.000 Rp. 182.274.000 0,04 0,01

2013 Rp. 8.163.000 Rp. 213.994.000 0,03 (0,01)

Fluktuasi adalah perubahan naik turunnya suatu variabel yang terjadi sebagai akibat dari mekanisme pasar.

Pada tabel perkembangan Penjualan dan Total Aktiva diatas PT Astra Internasional Tbk terjadi penurunan pada tahun 2007. Pada tahun 2008 perusahaan mengalami kenaikan angka. Pada tahun 2009 mengalami penurunan dan mengalami keseimbangan pada tahun 2010, setelah mengalami keseimbangan pada tahun 2011 mengalami penurunan kembali sama juga seperti tahun sebelumnya tahun 2012 mengalami keseimbangan seperti halnya tahun 2011 dan tahun 2013 pun mengalami penurunan kembali. Meningkatnya penjualan sangat berpengaruh kepada total aktiva, meningkatnya jumlah penjualan karena adanya permintaan konsumen yang tinggi, sedangkan akibat penurunan dikarenakan daya beli masyarakat yang menurun karena penjualannya berkurang serta adanya persaingan antar perusahaan.


(40)

4.2.2 Analisis Total Asset Turnover Pada Tahun 2005-2013 Pada PT Astra Internasional Tbk.

Perhitungan total asset turnover perusahaan untuk menganalisis perusahaan kerja yang cukup atau tidak, dimana tahun 2005 ditetapkan sebagai tahun dasar yang dimana nantinya akan dibandingkan dengan tahun yang dianalisis yaitu tahun 2005-2013 untuk dilihat penurunan dan kenaikan pada setiap tahunnya.

Tabel 4.2.2

Perhitungan Total Asset Turnover (dalam miliyaran)

Tahun = Penjualan

Total Aktiva

Total Asset Turnover

2005 = 3.065.839

46.985.862

= 0,06

2006 = 4.593.008

57.929.290

= 0,79

2007 = 3.870.625

63.520

= 0,06

2008 = 4.886.000

80.740

= 0,55

2009 = 4.800.000

88.938

= 0,05

2010 = 6.230.000

112.857

= 0,05

2011 = 6.603.000

153.521


(41)

2012 = 7.886.000 182.274

= 0,04

2013 = 8.163.000

213.994

= 0,03

Total Asset Turnover (Perputaran Aktiva) merupakan bagian dari rasio aktivitas. Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aset yang dimiliki perusahaan.

Menurut Harahap (2009:309), semakin besar rasio ini semakin baik karena perusahaan tersebut dianggap efektif dalam mengelola asetnya.

Pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2013 Total Asset Turnover mengalami kenaikan dan penurunan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pada tahun 2005 sampai ke tahun 2006 Total Asset Turnover mengalami kenaikan sebesar 0,85 hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya total aktiva mempengaruhi meningkatnya penjualan PT. Astra Internasional Tbk.

b. Pada tahun 2007 PT. Astra Internasional Tbk mengalami penurunan sebesar 0,73 hal ini disebabkan oleh terjadinya penurunan penjualan maka mempengaruhi pada tingkat total aktiva.

c. Pada tahun 2008 PT. Astra Internasional Tbk mengalami kenaikan sebesar 0,63 hal ini disebabkan karena penjualan meningkat maka mempengaruhi kepada total aktiva.

d. Pada tahun 2009 mengalami penurunan, namun pada tahun 2010 PT. Astra Internasional Tbk dikategorikan sehat, karena berdasarkan dari data


(42)

Laporan Keuangan yang dihitung mengalami keseimbangan penjualan maupun total aktiva.

e. Pada tahun 2011 mengalami penurunan, namun pada tahun 2012 PT. Astra Internasional Tbk dikategorikan sehat, karena berdasarkan dari data Laporan Keuangan yang dihitung mengalami keseimbangan penjualan maupun total aktiva.

f. Pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,01 hal ini disebabkan karena penjualan yang menurun mengakibatkan total aktiva menurun juga dikarenakan daya beli masyarakatnya berkurang.

Sumber : Laporan Keuangan ( Data diolah kembali ) Grafik 4.2.2

Analisis Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva) Pada PT Astra Internasional Tbk Studi Kasus Bursa Efek Indonesia (BEI)

Periode 2005-2013

0 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000

50,000,000

60,000,000

70,000,000

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Penjualan Total Aktiva


(43)

42 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis di PT. Astra Internasional Tbk, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Total Aktiva pada PT. Astra Internasional Tbk mengalami kenaikan pada tahun 2005 s/d tahun 2006 dan mengalami penurunan pada tahun 2007 s/d tahun 2008 dan mengalami kenaikan lagi pada tahun 2009 s/d 2013 dikarenakan penjualan pada tahun tersebut meningkat.

2. PT Astra Internasional Tbk terjadi penurunan pada tahun 2007. Pada tahun 2008 perusahaan mengalami kenaikan angka. Pada tahun 2009 mengalami penurunan dan mengalami keseimbangan pada tahun 2010, setelah mengalami keseimbangan pada tahun 2011 mengalami penurunan kembali sama juga seperti tahun sebelumnya tahun 2012 mengalami keseimbangan seperti halnya tahun 2011 dan tahun 2013 pun mengalami penurunan kembali. Meningkatnya penjualan sangat berpengaruh kepada total aktiva, meningkatnya jumlah penjualan karena adanya permintaan konsumen yang tinggi, sedangkan akibat penurunan dikarenakan daya beli masyarakat yang menurun karena penjualannya berkurang serta adanya persaingan antar perusahaan.


(44)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka dapat di kemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Pihak PT. Astra Internasional Tbk harus lebih banyak lagi menjualkan barang atau produk yang ada di perusahan tersebut karena penjualan tersebut sangat mempengaruhi total aktiva di perusahaan tersebut, semakin meningkat nya penjualan maka semakin meningkat juga total aktiva. 2. PT.Astra Internasional Tbk harus membuat strategi yang lebih baik karena

tanpa adanya strategi yang matang dan terencana para produsen akan sangat kesulitan untuk memperkenalkan dan memasarkan produk mereka ke masyarakat sesuai dengan tujuan yang diinginkan, karena pada saat ini persaingan semakin banyak.


(45)

Analysis Of Total Asset Turnover (Asset Turnover) In PT. Astra International Tbk. Case Study Bursa Efek Indonesia Period 2005-2013

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh Jenjang D3 Program Studi Keuangan dan Perbankan

Oleh :

LUSIANI SEPTIA ANDRIYANI 21512004

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(46)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

ABSTRACT ...i

ABSTRAK ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GRAFIK ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 6

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 6

1.2.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Maksud Penelitian ... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 7

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 8

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 9


(47)

vii

2.1.3Pengertian Analisa Rasio Keuangan ... 13

2.2 Kerangka Pemikiran ... 22

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 24

3.2 Metode Penelitian ... 24

3.2.1 Desain Penelitian ... 25

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 26

3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data ... 27

3.2.3.1 Sumber Data ... 27

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 28

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.2.5 Rancangan Analisis ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 32

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 32

4.1.2 Jenis Usaha ... 34

4.1.3 Struktur Organisasi ... 35

4.2 Pembahasan Penelitian ... 37

4.2.1 Analisis Total Asse Turnover ... 37

4.2.2 Perkembangan Total Asset Turnover ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 42

5.2 Saran ... 43 LAMPIRAN - LAMPIRAN


(48)

Fadhilanalisis, 2011:10, Analisis Laporan Keuangan

http://fadhilanalisis.blogspot.com/2011/10/analisis-laporan-keuangan.html

Margaretha, Farah. 2003. ‘Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Struktur Modal Perusahaan Go Public’. Dalam Media Riset Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Universitas Trisakti. No. 3. Hal. 98-115. Nazir, Moh, Ph.D. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

S. Munawir, 2004, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-Empat, Liberty, Yogyakarta

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV Alfabeta: Bandung.

Sukandarrumidi. 2002. Metodologi Penelitian. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.


(49)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, shalawat serta salam teruntuk Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik tugas akhir ini dengan judul “ANALISIS TOTAL ASSET TURNOVER (PERPUTARAN AKTIVA) PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK. STUDI KASUS BURSA

EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2013” Tugas Akhir ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat ujian sidang guna memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Dalam penyajian Tugas Akhir ini penulis menyadari masih adanya kekurangan dan jauh dari kesempurnaan Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini , diantaranya yaitu kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(50)

iv

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen, Manjemen Pemasaran serta Keuangan dan Perbankan. 4. Ibu Trustorini Handayani, SE., M.Si. selaku dosen pembimbing yang

dengan sabar telah memberikan bimbingan, saran, dan petunjuk dalam penyusunan Tugas Akhir ini, sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Ibu Lita Wulantika, M.Si. selaku dosen wali yang selalu memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah memberikan ilmu serta pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.

7. Terimakasih Kepada Ayahanda dan Ibundaku tercinta serta adik ku tercinta M.Iqbal sebagai sumber kehidupan dan kebahagian, Ayahanda dan Ibundaku yang telah membesarkan dan mendidik penulis serta memberikan dukungan baik moril maupun materil dan do’a yang tak pernah terhenti sehingga perkuliahan dan penyusunan tugas akhir ini terlaksana dengan baik.

8. Terimakasih Kepada Kakek dan Nenek serta keluarga yang selalu mendo’akan penulis setiap saat.

9. Terimakasih Kepada sahabatku Regina Rahmah selalu memberikan semangat, do’a, canda tawa, dan kebersamaan.

10.Terimakasih Kepada teman seperjuanganku KP-1 UNIKOM 2012 untuk solidaritas dorongan satu sama lain dan terimakasih untuk


(51)

v

kebersamaan, cerita, canda tawa selama dalam menempuh jenjang Diploma ini.

11.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas semua doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Harapan penulis, semoga Tugas Akhir ini memenuhi maksud dan tujuan serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya, serta untuk kemuliaan ALLAH Yang MahaEsa.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2015

Lusiani Septia Andriyani


(52)

(53)

(54)

Alamat : Jln Hegarmanah No. 152 Komplek Ganesha T8 RT/RW 04/07 Secapa AD

Tempat/Tgl.Lahir : Bandung, 03 September 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Telp : 081223420762

Riwayat Pendidikan :

 1999-2000 : TK Kartika

 2000-2006 : SD Negeri Cidadap 1 Bandung  2006-2009 : SMP Negeri 29 Bandung  2009-2012 : SMA Pasundan 2 Bandung

 2012-Sekarang: Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Bandung, Agustus 2015


(55)

(1)

iv

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen, Manjemen Pemasaran serta Keuangan dan Perbankan. 4. Ibu Trustorini Handayani, SE., M.Si. selaku dosen pembimbing yang

dengan sabar telah memberikan bimbingan, saran, dan petunjuk dalam penyusunan Tugas Akhir ini, sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Ibu Lita Wulantika, M.Si. selaku dosen wali yang selalu memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah memberikan ilmu serta pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.

7. Terimakasih Kepada Ayahanda dan Ibundaku tercinta serta adik ku tercinta M.Iqbal sebagai sumber kehidupan dan kebahagian, Ayahanda dan Ibundaku yang telah membesarkan dan mendidik penulis serta memberikan dukungan baik moril maupun materil dan do’a yang tak pernah terhenti sehingga perkuliahan dan penyusunan tugas akhir ini terlaksana dengan baik.

8. Terimakasih Kepada Kakek dan Nenek serta keluarga yang selalu mendo’akan penulis setiap saat.

9. Terimakasih Kepada sahabatku Regina Rahmah selalu memberikan semangat, do’a, canda tawa, dan kebersamaan.

10.Terimakasih Kepada teman seperjuanganku KP-1 UNIKOM 2012 untuk solidaritas dorongan satu sama lain dan terimakasih untuk


(2)

v

kebersamaan, cerita, canda tawa selama dalam menempuh jenjang Diploma ini.

11.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas semua doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Harapan penulis, semoga Tugas Akhir ini memenuhi maksud dan tujuan serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya, serta untuk kemuliaan ALLAH Yang MahaEsa.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2015

Lusiani Septia Andriyani


(3)

(4)

(5)

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Lusiani Septia Andriyani

Alamat : Jln Hegarmanah No. 152 Komplek Ganesha T8

RT/RW 04/07 Secapa AD Tempat/Tgl.Lahir : Bandung, 03 September 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Telp : 081223420762

Riwayat Pendidikan :

 1999-2000 : TK Kartika

 2000-2006 : SD Negeri Cidadap 1 Bandung  2006-2009 : SMP Negeri 29 Bandung  2009-2012 : SMA Pasundan 2 Bandung

 2012-Sekarang: Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Bandung, Agustus 2015


(6)

Dokumen yang terkait

Makna Tato pada Anggota Komunitas Tato (Studi Fenomenologi Makna Tato Pada Anggota Komunitas Black Cat Tattoo)

8 82 130

Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-2013

1 50 91

Analisis Hubungan Perputaran Persediaan dan Perputaran Total AktivaTerhadap Return on Asset Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 105 86

Pengaruh leverage, Ukuran Perusahaan, dan Total Asset Turnover (TATO) terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode 2011-2013)

0 68 89

Analisis Hubungan Efektivitas Modal Kerja, Perputaran Total Aktiva Dan Rasio Hutang Terhadap Rentabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 51 93

Analisis Pengaruh Receivable Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio, dan Total Assets Turnover Ratio Terhadap Earning Power pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia

2 48 75

Pengaruh Financial Leverage dan Total Assets Turnover Terhadap Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006 - 2009

12 60 81

Analisis Epidemiologis Efek Paparan Debu ( Total Suspended Particulates) Terhadap Kondisi Kesehatan Karyawan Petugas Pintu Tol Belmera Medan

3 36 81

Analisis Laporan Keuangan pada PT. Hutama Karya (Persero) Cabang I-A Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam

1 45 89

Determinan Merger Dan Akuisisi : studi di perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013

0 27 0