Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis 1.

38 c. Memiliki aktifitas perdagangan yang sama aktifnya. d. Yang mengalami penurunan harga saham perusahaan. Berdasarkan kriteria diatas, terdapat 4 perusahaan yang dijadikan sampel. Perusahaan tersebut adalah : 1 PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk. 2 PT.Tigaraksa Satria Tbk. 3 PT. Toko Gunung Agung Tbk. 4 PT.Wicaksana Overseas International Tbk. 3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh pihak lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan 10 perusahaan retail trade yang go public di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003 sampai tahun 2007.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh tidak secara langsung dari obyek penelitian. Data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan, dan telah diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi, meliputi harga saham dan 39 data laporan keuangan perusahaan retail trade yang go publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kurun waktu mulai tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 Umar, 2004:41.

3.3.3. Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan cara dokumentasi yaitu melihat, mempelajari, dan mengutip catatan-catatan dari dokumen yang ada pada laporan keuangan perusahaan retail trade yang go publik di Bursa Efek Indonesia, kemudian dilakukan rekapitulasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data yang digunakan berupa laporan keuangan dari tahun 2003- 2007. 3.4. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis 3.4.1. Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal yang dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah uji regresi OLS Ordinary least Square, dimana distribusi sampling dari regresi OLS tergantung pada distribusi residual e, apabila residual e berdistribusi normal dengan sendirinya bo dan b 1 Komponen penganggu e harus tersebar mengikuti sebaran normal dengan nilai te ngah = 0 dengan varaian sebesar σ juga berdistribusi normal. Gujarati, 1995:66 2 . Uji normalitas dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah Kolmogorov 40 Smirnov. Dalam regresi OLS b dan b 1 adalah fungsi linier dari Y dan Y adalah fungsi linier dari u I

3.4.2. Teknik Analisis

residual. Sesuai dengan tujuan dan hipotesis penelitian yang dilakukan, maka keterkaitan antara variabel penelitian dapat digambarkan secara spesifik dalam model regresi linier berganda. Analisis ini dapat digunakan untuk menerangkan tingkat ketergantungan satu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Dalam anlisis ini juga dapat diukur derajat keeratan hubungan antara satu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Adapun model regresi linier berganda secara umum adalah sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e Keterangan : Y = Harga Saham X 1 = Net Profit Margin NPM X 2 = Return On Equity ROE X 3 = Earning Per Share EPS X 4 = Price Earning Ratio PER β = Konstanta e = Kesalahan baku β 1 …. β 4 = Koefisien regresi variabel X 1 sampai dengan X 4 41

3.4.3. Uji Asumsi Klasik

Regresi linier berganda dengan persamaan Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 a. Tidak terdapat multikolinieritas + e harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator , artinya pengambilan keputusan melalui Uji F dan Uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh model regresi linier berganda tersebut adalah sebagai berikut : b. Tidak terjadi heteroskedastisitas c. Tidak ada autokorelasi Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan keputusan melalui Uji F dan Uji t menjadi bias. Dibawah ini asumsi dasar dari BLUE sebagai berikut : a. Multikolinieritas Merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variable bebas berkorelasi sempurna dengan variable bebas lainnya. Multikolinieritas dapat dilihat dengan menggunakan nilai VIF Variance Inflation Factor. Pedoman suatu model regresi yang bebas multiko adalah Santoso, 2002:203 : 1 Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 2 Mempunyai angka tolerance mendekati 1 42 3 Koefisien korelasi antara variable bebas haruslah lemah di bawah 0,5 . Jika korelasi kuat, maka terjadi problem multiko. b. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas Santoso, 2002:208. Deteksi adanya heteroskedastisitas adalah : 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik point-point yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Autokorelasi Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Panduan untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada table D-W Durbin-Watson. Deteksi adanya autokorelasi : 1 Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif 43 2 Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi 3 Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif

3.4.4. Uji Hipotesis

a. Pengujian hipotesis penelitian pengaruh simultan variabel X 1 , X 2 , X 3 , dan X 4 1 H terhadap Y digunakan uji F dengan prosedur sebagai berikut : : β 1 = β 2 = ..... = β j ? 0 X 1 , X 2 , X 3 , X 4 H secara bersama tidak berpengaruh terhadap Y . 1 : Salah satu dari β j ? 0 X 1 , X 2 , X 3 , X 4 2 Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas [n-k], dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel. secara bersama berpengaruh terhadap Y . 3 Dengan F hitung sebesar : R 2 F k – 1 hit = 1 – R 2 n – k Sumber : Gujarati 1995:141 Keterangan : F hi t = F hasil perhitungan R 2 = koefisien regresi k = jumlah variabel n = jumlah sampel 44 4 Daerah kritis H H melalui kurva distribusi F. diterima jika F hit F tab , artinya variabel X secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap Y. H ditolak jika F hit F tab b. Untuk pengujian hipotesis penelitian pengaruh parsial variabel X , artinya variabel X secara bersama-sama berpengaruh terhadap Y. 1 , X 2 X , 3 , X 4 1 H terhadap Y digunakan uji t dengan prosedur sebagai berikut: : b j = 0 tidak terdapat pengaruh X 1 , X 2 , X 3 , atau X 4 dap Y H terha 1 : b j ? 0 terdapat pengaruh X 1 , X 2 , X 3 , atau X 4 2 Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat bebas n-k , dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel. terhadap Y Dimana j = 1, 2, 3, ...., k : Variabel ke J sampai ke k. 3 Dengan nilai t hitung : bj t hit = se bj Sumber : Gujarati 1995 Keterangan : t hit = t hasil perhitungan b j = Koefisien regresi se bj = Standart error 45 4 Daerah kritis H H melalui kurva distribusi t. diterima jika-t tab t hit t tab , artinya variabel X secara parsial tidak berpengaruh terhadap Y. H ditolak jika t hit -t tab atau t hit t tab , artinya variabel X secara parsial berpengaruh terhadap Y.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH FUNDAMENTAL KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Fundamental Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KEUANGAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ).

0 2 10

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 8

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA).

0 1 109

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 87

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 124

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN RETAIL TRADE YANG GO PUBLIK DI PT. BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22