52
4.2. Penyajian Data
4.2.1. Variabel Net Profit Margin X
1
Net Profit Margin merupakan suatu pengukuran dari setiap satuan
nilai penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya, termasuk bunga dan pajak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh
data mengenai net profit margin sebagai berikut:
Tabel 4.1. Data Net Profit Margin Perusahaan Retail Trade Tahun 2003 sd 2007
No. Nama Perusahaan
Tahun Net Profit
Margin
1 PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk
2003 0,085299429
2004 0,082042116
2005 0,070309023
2006 0,069793755
2007 0,074971452
2 PT.Toko Gunung Agung Tbk
2003 0,000854325
2004 -0,001628224
2005 0,000214203
2006 -0,006256728
2007 0,001799637
3 PT.Tigaraksa Satria Tbk
2003 0,035093176
2004 0,001926712
2005 0,007770347
2006 0,009219807
2007 0,013195057
4 PT.Wicaksana Overseas International Tbk
2003 -0,02347934
2004 -0,059673718
2005 -0,144208702
2006 -0,005680704
2007 -0,050386776
Sumber : Bursa Efek Indonesia pada lampiran 2 Dari net profit margin perusahaan retail trade dapat diketahui
bahwa peningkatan nilai net profit margin terbesar terjadi pada perusahaan PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2006
53
yaitu sebesar 0,069793755 menjadi sebesar 0,074971452 pada tahun 2007. Peningkatan net profit margin tersebut menunjukkan bahwa persentase
pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan yang diperoleh perusahaan mengalami peningkatan.
Sedangkan penurunan nilai net profit margin tersebesar terjadi pada PT.Wicaksana Overseas International Tbk dari sebelumnya tahun
2004 sebesar -0,059673718 menjadi -0,144208702 pada tahun 2005. Penurunan nilai net profit margin tersebut menunjukkan bahwa persentase
pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan yang diperoleh perusahaan juga ikut menurun. Peningkatan dan penurunan pada nilai net
profit margin dimungkinkan karena tingkat biaya, termasuk bunga dan
pajak semakin besar. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
4.2.2. Variabel Return On Equity X
2
Return On Equity merupakan salah satu rasio profitabilitas yang
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan berdasarkan modal saham tertentu. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan diperoleh data mengenai return on equity sebagai berikut:
54
Tabel 4.2. Data Return On Equity Perusahaan Retail Trade Tahun 2003 sd 2007
No. Nama Perusahaan
Tahun Return On
Equity
1 PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk
2003 20,10
2004 18,82
2005 17,15
2006 16,06
2007 17,03
2 PT.Toko Gunung Agung Tbk
2003 6,94
2004 -19,39
2005 3,03
2006 634,73
2007 65,85
3 PT.Tigaraksa Satria Tbk
2003 21,22
2004 1,64
2005 7,96
2006 10,05
2007 16,05
4 PT.Wicaksana Overseas International Tbk
2003 -11,52
2004 -18,95
2005 -25,1
2006 2,87
2007 29,74
Sumber: Bursa Efek Indonesia pada lampiran 2
Dari data return on equity perusahaan retail trade dapat diketahui bahwa peningkatan nilai return on equity terbesar terjadi pada perusahaan
PT.Toko Gunung Agung Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2005 yaitu sebesar 3,03 menjadi sebesar 634,73 pada tahun 2006. Peningkatan return
on equity menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dengan berdasarkan modal saham tertentu cukup tinggi.
Sedangkan penurunan return on equity terbesar terjadi pada
PT.Toko Gunung Agung Tbk dari sebelumnya tahun 2006 sebesar 634,73
menjadi 65,85 pada tahun 2007. Penurunan return on equity menunjukkan
55
bahwa laba yang dihasilkan oleh perusahaan berdasarkan pada modal
saham juga mengalami penurunan. Semakin tinggi nilai return on equity
akan semakin baik karena posisi modal pemilik perusahaan akan semakin kuat, atau rentabilitas modal sendiri yang semakin baik, sehingga para
investor percaya bahwa dikemudian hari perusahaan akan dapat memberikan keuntungan yang lebih besar, akibatnya harga saham dapat
naik di pasar modal, demikian juga keadaan sebaliknya.
4.2.3. Variabel Earning Per Share X
3
Earning Per Share merupakan laba per lembar saham dari suatu
perusahaan Laba per saham. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data mengenai earning per share sebagai berikut:
Tabel 4.3. Data Earning Per Share Perusahaan Retail Trade Tahun 2003 sd 2007
No. Nama Perusahaan
Tahun Earning
Per Share
1 PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk
2003 217
2004 45
2005 43
2006 44
2007 52
2 PT.Toko Gunung Agung Tbk
2003 12
2004 -27
2005 4
2006 126
2007 38
3 PT.Tigaraksa Satria Tbk
2003 658
2004 4
2005 22
2006 30
2007 51
56
No. Nama Perusahaan
Tahun Earning
Per Share
4 PT.Wicaksana Overseas International Tbk
2003 115
2004 233
2005 412
2006 12
2007 96
Sumber: Bursa Efek Indonesia pada lampiran 2 Dari data earning per share perusahaan retail trade dapat diketahui
bahwa peningkatan nilai earning per share terbesar terjadi pada perusahaan PT.Wicaksana Overseas International Tbk dari tahun
sebelumnya tahun 2004 yaitu sebesar 233 menjadi sebesar 412 pada tahun 2005. Peningkatan earning per share menunjukkan bahwa kemampuan
per lembar saham menghasilkan laba mengalami peningkatan. Sedangkan penurunan earning per share terbesar terjadi pada
PT.Tigaraksa Satria Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2003 yaitu sebesar 658 menjadi sebesar 4 pada tahun 2004. Penurunan earning per share
menunjukkan bahwa kemampuan per lembar saham menghasilkan laba mengalami penurunan. Peningkatan dan penurunan pada earning per
share menunjukkan perbandingan laba dari berbagai satuan usaha yang
berbeda dan untuk membandingkan laba satu-satuan dari waktu ke waktu manakala terjadi perubahan dalam struktur modal.
4.2.4. Variabel Price Earning Ratio X
4
Price Earning Ratio merupakan rasio yang menunjukkan nilai
harga saham terhadap earnings. Ratio ini menunjukkan berapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earnings.
57
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data mengenai price earning ratio
sebagai berikut:
Tabel 4.4. Data Price Earning Ratio Perusahaan Retail Trade Tahun 2003 sd 2007
No. Nama Perusahaan
Tahun Price
Earning Ratio
1 PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk
2003 20,09
2004 17,40
2005 18,84
2006 19,66
2007 16,37
2 PT.Toko Gunung Agung Tbk
2003 23,02
2004 -9,84
2005 56,52
2006 1,98
2007 6,53
3 PT.Tigaraksa Satria Tbk
2003 4,94
2004 826,50
2005 12,98
2006 9,09
2007 6,23
4 PT.Wicaksana Overseas International Tbk
2003 1,52
2004 0,67
2005 0,30
2006 9,21
2007 0,90
Sumber: Bursa Efek Indonesia pada lampiran 2 Dari data price earning ratio perusahaan retail trade dapat
diketahui bahwa peningkatan nilai price earning ratio terbesar terjadi pada perusahaan PT.Tigaraksa Satria Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2003
yaitu sebesar 4,94 menjadi sebesar 826,50 pada tahun 2004. Peningkatan price earning ratio
menunjukkan bahwa nilai harga saham terhadap earnings
mengalami peningkatan.
58
Sedangkan penurunan price earning ratio terbesar terjadi pada PT.Tigaraksa Satria Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2004 yaitu sebesar
826,50 menjadi sebesar 12,98 pada tahun 2005. Penurunan price earning ratio
menunjukkan bahwa nilai harga saham terhadap earnings mengalami penurunan. Price earning ratio menunjukkan harga yang investor bersedia
membayar untuk setiap nilai laba perusahaan. Makin tinggi price earning ratio
, makin besar harapan investor untuk meraih keuntungan berupa pendapatan investasi atas saham yang berarti pula bahwa nilai perusahaan
itu makin tinggi dan sebaliknya.
4.2.5. Variabel Harga Saham Y
Harga saham merupakan penilaian sesaat yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain kondisi fundamental emiten, faktor penawaran
dan permintaan saham dan kemampuan analisis efek. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data mengenai laba akuntansi sebagai
berikut:
Tabel 4.5. Data Harga Saham Perusahaan Retail Trade Tahun 2003 sd 2007
No. Nama Perusahaan
Tahun Harga
Saham
1 PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk
2003 4350
2004 775
2005 810
2006 870
2007 850
2 PT.Toko Gunung Agung Tbk
2003 270
2004 270
2005 250
2006 250
2007 250
59
No. Nama Perusahaan
Tahun Harga
Saham
3 PT.Tigaraksa Satria Tbk
2003 3250
2004 3700
2005 290
2006 275
2007 320
4 PT.Wicaksana Overseas International Tbk
2003 175
2004 155
2005 125
2006 110
2007 86
Sumber: Bursa Efek Indonesia pada lampiran 2 Dari data harga saham perusahaan retail trade dapat diketahui
bahwa peningkatan harga saham terbesar terjadi pada perusahaan PT.Ramayana Lestari Sentosa Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2003 yaitu
sebesar Rp. 4350 menjadi sebesar Rp. 775 pada tahun 2004. Peningkatan nilai harga saham perusahaan menunjukkan bahwa nilai harga saham pada
saat penutupan setelah terjadi pengumuman laporan keuangan pada periode pengamatan meningkat. Dan tidak terjadi penurunan pada harga saham pada
setiap perusahaan yang diteliti selama periode pengamatan di tiap tahunnya. Peningkatan dan penuruan harga saham disebabkan apabila harga saham
meningkat, maka permintaan terhadap saham tersebut meningkat, apabila harga saham mengalami penurunan, maka permintaan terhadap saham
tersebut akan menurun.
60
4.3. Analisis Data