149
Ekonomi SMAMA XII
Pengurus koperasi ini memiliki tugas antara lain: a
mengelola koperasi dan usahanya; b
mengajukan rencana kerja; c
menyelenggarakan rapat anggota; d
mengajukan laporan keuangan; e
menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inven- tarisasi secara tertib;
f memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
3 Pengawas
Pengawas juga dipilih oleh anggota koperasi dalam rapat anggota, sehingga juga bertanggung jawab kepada rapat
anggota. Tugas dari pengawas adalah: a
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ke- bijaksanaan dan pengelolaan koperasi;
b membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
f. Modal Koperasi
Modal koperasi menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 pasal 41 terdiri atas modal sendiri dan modal
pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari: simpanan pokok,
simpanan wajib, dana cadangan, hibah, dan sumbangan. Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari: anggota,
koperasi lain dan atau anggotanya, bank atau lembaga keuangan lainnya. Menurut pasal 42, selain modal sendiri dan
modal pinjaman, koperasi dapat juga melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan, serta sumber lain
yang sah. Modal yang telah diperoleh baik yang bersumber dari modal sendiri maupun dari pinjaman selanjutnya dikelola
dan dipergunakan untuk melayani anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
g. Lapangan Usaha Koperasi
Usaha koperasi secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi koperasi single purpose dan koperasi multi purpose.
1 Koperasi single purpose adalah koperasi yang hanya
mempunyai satu bidang usaha. Contoh koperasi yang hanya melakukan satu bidang usaha antara lain koperasi
konsumsi, koperasi simpan pinjam, dan koperasi produksi.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ekonomi SMAMA XII
150
b. Koperasi multi purpose adalah koperasi yang mempunyai
berbagai macam bidang usaha. Contoh koperasi yang memiliki berbagai macam bidang usaha adalah: koperasi
simpan pinjam, perdagangan, konsumsi, produksi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Koperasi Unit Desa
KUD merupakan contoh koperasi serba usaha yang paling popular.
h. Tingkatan Koperasi
Untuk membedakan bentuk koperasi, kita dapat melihat dari segi keanggotaan koperasi yang bersangkutan. Dilihat dari
keanggotaannya, koperasi di Indonesia dapat dibedakan menjadi koperasi primer dan sekunder. Koperasi primer
adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang. Anggotanya paling sedikit 20 orang. Koperasi
sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan ber- anggotakan koperasi, di mana anggotanya terdiri atas beberapa
koperasi yang telah berbadan hukum. Sedangkan dilihat dari segi keanggotaan dan wilayah kerjanya, koperasi Indonesia
dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.
1 Koperasi Primer
Sebuah koperasi dapat dikatakan sebagai koperasi primer jika koperasi itu beranggotakan paling sedikit 20 orang, daerah
kerjanya meliputi satu lingkungan pekerjaan, satu kelurahan, atau satu desa.
Sumber: www.setiabhaktiwanita.com
Gambar 4.2 Koperasi simpan pinjam termasuk koperasi single purpose
Di unduh dari : Bukupaket.com
151
Ekonomi SMAMA XII
2 Pusat Koperasi
Sebuah koperasi dapat dikatakan sebagai pusat koperasi jika koperasi itu sekurang-kurangnya beranggotakan lima
koperasi primer yang berbadan hukum dan wilayah kerjanya satu kotakabupaten.
3 Gabungan Koperasi
Sebuah koperasi dapat dikatakan sebagai gabungan koperasi jika koperasi itu terdiri atas paling sedikit tiga pusat
koperasi yang berbadan hukum dan wilayah kerjanya satu tingkat provinsi.
4 Induk Koperasi
Sebuah koperasi dapat dikatakan sebagai induk koperasi jika koperasi itu terdiri atas paling sedikit tiga gabungan
koperasi yang berbadan hukum dan wilayah kerjanya seluruh Indonesia.
i. Lambang Koperasi Indonesia