Hukum Sebagai Pedoman Bertingkah Laku W arga N egara dalam M asyarakat

Nor m a Ber m asyar akat , Ber bangsa, dan Ber negar a 1 1 Hukum kita patuhi, antara lain karena merupakan pedoman hidup yang dapat membantu kita menyeimbangkan hak dan kewajiban serta mengatasi bentrokan kepentingan di masyarakat. Marilah kita pahami hal-hal tersebut pada uraian berikut ini.

a. Hukum Sebagai Pedoman Bertingkah Laku W arga N egara dalam M asyarakat

Menurut pasal 1 ayat 3 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara hukum. Prinsip negara hukum ialah setiap tingkah laku manusia berpe- doman kepada aturan hukum yang berlaku. Peraturan-peraturan yang timbul dari norma hukum, dibuat oleh penguasa negara. Isinya me- ngikat setiap orang dan pelaksana- annya dapat ditegakkan dengan paksa oleh alat-alat negara pihak berwajib. Paksaan bukan berarti kesewenang-wenangan, melainkan suatu cara untuk menegaskan bahwa norma hukum harus dihormati dan ditaati. Peraturan hukum memberi petunjuk pada masyarakat untuk mematuhi aturan yang berlaku. Masyarakat dituntut agar tidak melakukan pelanggaran dan kejahatan, tapi melaksanakan hak dan kewajiban serta menghargai kepentingan umum. Peraturan-peraturan itu terdapat dalam norma hukum pidana, norma hukum perdata, dan norma hukum dagang. Bila aturan-aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi hukum. Misalnya hukum penjara untuk pelaku kejahatan norma hukum pidana, ganti rugi dalam jualbeli sewa menyewa norma hukum perdata, dan tidak berdirinya suatu perseroan dagang karena tanpa akte notaris atau i in Departemen Kehakiman norma hukum dagang. Dalam kehidupan bermasyarakat kita seringkali melihat kejadian hukum. Misalnya apabila seseorang meminjam suatu benda dari orang lain, maka terjadilah suatu peristiwa pinjam meminjam. Aturan hukum memberikan pedoman bahwa peminjam berkewajiban mengembalikan benda pinjaman dan pemiliknya berhak meminta kembali benda yang dipinjamkannya. Bila pedoman hukum ini tidak kita laksanakan, maka dapat menimbulkan perselisihan dan ketidaktentraman dalam masyarakat. Hal ini terjadi karena kepentingan salah satu pihak terganggu. Gambar 1 .6 M elanggar hukum , m aka har us ber hadapan dengan hukum . Sumber : Tem po, M ar et 2 0 0 1 Di unduh dari : Bukupaket.com 1 2 Pendidikan Kewar ganegar aan Kelas VII SM P dan M Ts Gambar 1 .7 W alaupun sar ana sangat t er bat as, t api dengan adanya pengat ur an jadwal sem ua siswa dapat m enggunakan sar ana yang ada. Sumber : Lim a puluh t ahun Penkem bangan Pendidikan Indonesia Kehidupan sekolah, tidak terlepas dari hukum, yaitu peraturan tata tertib sekolah. Tata tertib ini memberi pedoman bagaimana seharusnya siswa berperilaku disiplin di lingkungan sekolah. Banyak rambu-rambu yang harus dilaksanakan. Misalnya cara berpakaian yang baik, tidak terlambat datang ke sekolah, menghormati guru, melaksanakan ikrar pelajar dan ikrar hidup bersih. Semua itu, untuk mendukung suasana kegiatan belajar mengajar yang baik. Pelanggaran terhadap tata tertib sekolah akan merugikan siswa sendiri. Misalnya mendapat sanksi, teguran, dan skorsing dari sekolah yang berpengaruh kurang baik terhadap kemajuan belajar siswa. Dalam situasi lalu lintas kota, para pejalan kaki dan pengguna kendaraan bermotor juga diatur oleh rambu-rambu lalu lintas. Pelanggaran terhadap aturan berlalu lintas akan menimbulkan kecelakaan, kemacetan dan tindakan hukum dari aparat polisi. Demikian pula tindakan kehidupan keluarga. Keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil memiliki aturan keluarga. Aturan yang ditegakkan bisa bersumber dari norma agama, norma sosial, dan norma bernegara. Semuanya dilakukan untuk terciptanya keutuhan keluarga, kedamaian dan ketentraman.

b. Hukum M enghindari Bentrokan Kepentingan di M asyarakat