Analisis Data Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Nissa Tryana Lestari, 2015 PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1 Pretest atau tes awal adalah tes awal yang dilakukan peneliti dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan awal siswa pada kelas yang akan diberikan treatment dan kelas yang tidak diberikan treatment 2 Posttest atau tes akhir dilakukan pada akhir penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukurkemampuan siswa pada kelas yang menerapkan model pembelajaran Explicit Instruction dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran Explicit Instruction.

E. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan instrumen tes. Posttest dilakukan setelah materi tentang kertas kerja dalam siklus akuntansi perusahaan jasa telah selesai disampaikan. Skor perkembangan individu diperoleh dari perbandingan antara skor awal pretest dengan skor yang diperoleh siswa setelah diadakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Explicit Instruction posttest. Adapun alur penelitian sebagai berikut: a Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan: 1. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu pada kelas XI IPS 1 yang terdiri dari 36 siswa dan kelas kontrol yaitu pada kelas XI IPS 2 yang terdiri dari 36 siswa. Karena menurut pertimbangan dari guru mata pelajaran akuntansi bahwa kedua kelas tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama terutama dalam hal kemampuan. 2. Mengadakan konsultasi dan pengarahaninformasi kepada guru mata pelajaran akuntansi yaitu Ibu Wetty Arnani mengenai model Nissa Tryana Lestari, 2015 PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu pebelajaran Explicit Instruction yang akan diteliti untuk mempermudah dan membantu dalam penelitian karena posisi peneliti sebagai observer. 3. Kelas eksperimen diberi Treatment X berupa model pembelajaran Explicit Instruction sedangkan kelas kontrol tidak diberikan Treatment. 4. menyusun perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk diterapkan pada kelas eksperimen terlampir 5. menyusun soal Pretest dan Posttest untuk mengukur hasil belajar siswa. b Tahap Pelaksanaan Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut: 1. Melakukan uji coba instrumen penelitian berupa tes uraian 2. Melaksanakan pretest pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol 3. Memberikan treatment pada kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran Explicit Instruction. 4. Melaksanakan posttest pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. c Tahap Uji Instrumen Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian instrumen penelitian untuk menghindari dihasilkannya data yang tidak valid. Analisis instrumen yang akan dilakukan terhadap item soal uji coba yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Berikut merupakan analisis item soal uji coba tersebut: 1 Uji Reliabilitas Nissa Tryana Lestari, 2015 PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Menurut Reksoatmodjo 2009: 187 “reliabilitas berkaitan dengan konsistensi atau kestabilan hasil pengukuran yang diperoleh dari subjek yang sama ketika dites ulang dengan menggunakan tes yang identik atau ekuivalen”. Pengertian dari reliabilitas menurut Guilford dan Fruchter dalam Reksoatmodjo, 2009: 188 mendefinisikan reliabilitas sebagai “.... the proportionof the variance that is true variance .” Reliabilitas adalah proporsi dari varians yang merupakan varians yang sebenarnya. Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik metode split-half reliability. Hasil tes dipisahkan ke dalam dua kelompok. Lazimnya pemisahan dilakukan antara butir-butir nomor ganjil dan butir-butir nomor genap. Kemudian skor kedua kelompok kuesioner dari setiap responden dikorelasikan. Dengan cara ini dimungkinkan untuk menentukan, apakah kedua parubahan itu mengukur karakteristik yang sama atau tidak. Untuk menghitung reliabilitas keseluruhan perangkat tes r 2 , koefisien korelasi pertama r 1 didistribusikan ke dalam rumus Spearman-Brown menurut Tuckmn dalam Reksoatmodjo, 2009: 192 seperti di bawah ini: � 2 = . � 1 1 + − 1 � 1 Di mana r 2 = koefisien reliabilitas terkoreksi, r 1 koefisien reliabilitas tak terkorelasi, dan n = 2. Dalam beberapa literatur rumus ditulis sebagai berikut � 11 = 2 � 1 2 1 2 1 + � 1 2 1 2 Arikunto, 2009:95 Nissa Tryana Lestari, 2015 PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Berikut hasil pengujian instrumen untuk reliabilitas soal dengan menggunakan Anates V4 adalah sebagai berikut: Tabel Hasil Uji Reliabilitas Soal Rata-rata : 79,22 Korelasi XY : 0,89 Simpangan Baku : 10,43 Reliabilitas Tes : 0,94 Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal No. Urut No. Subyek Skor Ganjil Skor Genap Total 1 1 38 28 66 2 2 43 33 76 3 3 43 32 75 4 4 39 29 68 5 5 44 34 78 6 6 38 23 61 7 7 35 27 62 8 8 49 37 86 9 9 38 32 70 10 10 47 36 83 11 11 43 31 74 No. Urut No. Subyek Skor Ganjil Skor Genap Total 12 12 50 39 89 13 13 43 37 80 14 14 46 37 83 15 15 28 26 54 16 16 44 33 77 17 17 47 37 84 18 18 46 35 81 19 19 50 38 88 20 20 42 33 75 21 21 52 40 92 22 22 44 35 79 23 23 56 44 100 24 24 49 39 88 25 25 49 38 87 Nissa Tryana Lestari, 2015 PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 26 26 51 42 93 27 27 47 38 85 28 28 53 40 93 29 29 39 31 70 30 30 42 32 74 31 31 46 29 75 32 32 50 39 89 Sumber data diolah anates V4 Berdasarkan tabel 3.2, perhitungan reliabilitas dilakukan dengan cara membandingkan antara � dengan r . Hasil perhitungan reliabilitas soal menunjukan � 0,94 sedangkan r sebesar 0,349dengan taraf signifikan 5, ini berarti soal tersebut reliabel karena r 11 r = 0,94 0,349. 2 Uji Validitas Menurut Gay dalam Sukardi, 2013: 121 “Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur”. Validitas suatu tes menggambarkan sejauh mana tes tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian Validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan software Anates V4.Instrumen dinyatakan valid apabila r r dengan tingkat signifikansi 0,05. Sebaliknya jika r ≤ r maka instrumen dinyatakan tidak valid. Hasil uji validitas pada tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Soal Jumlah Subyek : 32 Butir Soal : 10 No Item Korelasi df = n – 2 α = 0,05 r Keterangan 1 2 0,664 0,643 0,349 0,349 Valid Valid Nissa Tryana Lestari, 2015 PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 3 4 5 6 7 8 9 10 0,743 0,601 0,735 0,373 0,510 0,526 0,856 0,831 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil perhitungan anates, disesuaikan Setelah dilakukan uji instrumen, dari 10 butir soal uraian yang diujikan menunjukkan 10 soal layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Dari hasil uji validitas soal tersebut menunjukkan seluruh soal layak untuk dijadikan instrumen penelitian dan layak diberikan pada pre- test dan post-test. Karena memiliki tingkat signifikansi diatas 0,349 untuk df 32 dan α = 0,05 . 3 Tingkat Kesukaran Indeks kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya susuatu soal. Arikunto, 2010:217. Bilangan tersebut adalah bilangan real pada interval 0,00 sampai dengan 1,00. Soal dengan indeks kesukaran mendekati 0,00 berarti butir soal tersebut terlalu sukar, sebaliknya soal dengan indeks kesukaran 1,00 berarti soal tersebut terlalu mudah. Rumus untuk menentukan indeks kesukaran butir soal, yaitu: JS B P  Arikunto,2010:208 Keterangan: Nissa Tryana Lestari, 2015 PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran Kriteria D : 0,00 - 0,30 Sukar D : 0,30 - 0,70 Sedang D : 0,70 - 1,00 Mudah Arikunto, 2008:210 Adapun hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal yang diujikan, adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian No. Soal Tingkat kesukaran Tafsiran 1 83,33 Mudah 2 82,41 Mudah 3 82,41 Mudah 4 85,71 Mudah 5 69,84 Sedang 6 85,56 Mudah No. Soal Tingkat Kesukaran Tafsiran 7 80,95 Mudah 8 61,11 Sedang 9 79,81 Mudah 10 77,22 Mudah Sumber : Hasil Perhitungan anates data diolah Nissa Tryana Lestari, 2015 PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 4 Uji Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Arikunto, 2010:211 Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah: � = − = � − � Arikunto,2010:213 Keterangan: J = Jumlah peserta tes J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = Proporsi peserta kelompok atasyang menjawab benar P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Daya Pembeda Kriteria D : 0,00 - 0,20 Jelek D : 0,20 - 0,40 Cukup Nissa Tryana Lestari, 2015 PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu D : 0,40 - 0,70 Baik D : 0,70 - 1,00 Baik Sekali D : negatif Semuanya tidak baik Arikunto 2010:218 Adapun hasil perhitungan daya pembeda butir soal yang diujikan adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Daya Pembeda Instrumen Penelitian No. Soal Indeks DP Klasifikasi 1 0,46 Baik 2 0,52 Baik 3 0,52 Baik 4 0,46 Baik 5 0,57 Baik 6 0,23 Cukup 7 0,28 Cukup 8 0,27 Cukup 9 0,49 Baik 10 0,51 Baik Sumber : Hasil perhitungan anates

2. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII SMP NEGERI 7 BANDA ACEH

0 2 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR KELAS XI AP SMK NEGERI 1 TAN.

1 11 32

PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 BINJAI TAHUN AJARAN 2011/2012.

1 2 25

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 11 BANDUNG.

0 3 41

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI: Eksperimen pada Kegiatan Pembelajaran Akuntansi di SMA Negeri 6 Bandung.

0 2 50

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 7 TASIKMALAYA Tahun Ajaran (2011/2012).

0 0 42

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Akuntansi.

0 0 44

Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Aplikasi Penglah Angka Melalui Model Pembelajaran Explicit Instruction berbasis ICT di SMK Negeri 1 Banyudono Tahun 2015.

0 1 22

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DAN ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA MATA PELAJARAN DESAIN GRAFIS KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA.

0 0 193

PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI JATINANGOR - repository UPI S PEA 0901631 Title

0 0 4