tidaknya korelasi antara variabel penggangu pada periode tertentu dengan variabel penggangu pada periode sebelumnya. Pengujian autokorelasi dapat dilakukan
dengan uji Durbin Watson dengan ketentuan α=0,05 dimana d du, maka hal tersebut mengindikasikan bahwa model regresi tidak terjadi autokorelasi. Uji
autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara residual kesalahan pengganggu pada periode t dengan residual
pada periode t-
1
sebelumnya. Uji autokorelasi menggunakan Durbin Watson Statistics d dirumuskan
sebagai berikut:
Tabel 3.4 Durbin-Watson
Tolak H
berarti ada autokorelasi
positif Tidak
dapat diputuskan
Tidak menolak H
berarti tidak ada autokorelasi
Tidak dapat
diputuskan Tolak
H berarti ada
autokorelasi negatif
d
L
d
u
2 4-d
u
4-d
L
4 Agus Widarjono1978:216
3.6.2 Pengujian Hipotesis
3.6.2.1 Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji bahwa variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan
hasil t hitung dengan t tabel dengan α = 0,05.
Kriteria:
Jika t
hitung
t
tabel
, berarti menolak H dan menerima H
a
yang artinya signifikan.
Jika t
hitung
t
tabel
, berarti menerima H dan menolak H
a
yang artinya tidak
signifikan.
3.6.2.2 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji bahwa keseluruhan variabel independent memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika F
hitung
F
tabel
, berarti menolak H
dan menerima H
a
yang artinya signifikan sebaliknya, jika F
hitung
F
tabel
, berarti menerima H dan menolak H
a
artinya tidak signifikan. Dalam
pengujian hipotesis ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5 atau 0,05
pada taraf signifikansi 95.
Yeyen Sumiati, 2012 Pengaruh Harga-harga Barang Substitusi, Pendapatan dan Kualitas terhadap Permintaan
Smartphone Merek Nokia Studi pada Counter-counter hanphone pada Mal di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang pengaruh harga barang, harga barang substitusi, pendapatan, dan kualitas produk terhadap permintaan, dapat
dikemukakan beberapa kesimpulan berikut: 1.
Gambaran umum harga, harga barang substitusi, pendapatan, kualitas, dan permintaan berada pada kategori yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari
semakin bervariasinya harga dan harga barang substitusi smartphone serta pendapatan konsumen yang semakin meningkat sehingga konsumen dapat
membeli smartphone dengan kuialitas baik. Dengan begitu permintaan smartphone merek Nokia semakin meningkat.
2. Harga barang secara parsial berpengaruh negatif terhadap permintaan
smartphone merek Nokia. Artinya jika harga smartphone meningkat maka permintaan smartphone merek nokia pada counter dalam mal di kota bandung
akan turun, begitu juga sebaliknya. 3.
Harga barang substitusi berpengaruh positif terhadap permintaan smartphone merek nokia. Artinya harga smartphone merek BlackBerry sebagai smartphone
pengganti akan berpengaruh terhadap permintaan smartphone merek nokia pada counter dalam mal di kota Bandung.