Ruang Lingkup Penelitian Jenis Dan Sumber Data Pengolahan Data Kondisi Perekonomian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah melihathubungan antara tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, dan kemiskinan dengan tingkat pengangguran di kota Medan

3.2 Jenis Dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk “time series” yang bersifat kuantitatif yaitu data berbentuk angka dari tahun 2000 - 2010. Data ini didapatkan melalui studi kepustakaan baik yang diambil dari buku, jurnal, penelitian, serta sumber data terbitan beberapa instansi tertentu antara lain BPS Kota Medan .

3.3 Pengolahan Data

Penulis menggunakan program E-views 5.1 sebagai software utama untuk mengolah data dalam laporan penelitian ini. Selain itu juga digunakan Software Microsoft exel 2007 untuk mengetik data yang telah dikumpulkan, kemudian di konversikan ke software utama.

3.4 Model Analisis data

Untuk menganalisis hubungan antara variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, kemiskinan dengan pengangguran, maka Metode analisis data yang digunakan adalah Uji Kausalitas Granger Granger Causaility test. Universitas Sumatera Utara Dalam kaitan dengan metode tersebut, maka pengujian terhadap prilaku data runtun waktu time series dan integrasinya dapat dipandang sebagai uji persyarat bagi digunakannya metode tersebut, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

3.4.1 Uji Akar Unit Unit Root Test

Stasioner merupakan salah satu prasyarat penting dalam model ekonomertika untuk data runtut waktu time series. Uji Akar Unit merupakan pengujian yang populer, dikembangkan oleh David Dickey Fuller maupun Phillips-Perron adalah untuk melihat stasioneritas data time series yang diteliti dengan program Eviews 5.1. Adapun formula dari Uji Augmented Dickey Fuller ADF dapat dinyatakan sebagai berikut : DUE t = α t + �Y t-1 + ∑ � � � i DUE t-1+1 + � t ...............................1 Uji dilakukan dengan hipotesis null � = 0 untuk ADF. Stasioner tidaknya data berdasarkan pada nilai statistik ADF yang diperoleh dari nilai t hitung koefisien � dengan nilai kritis statistik dari Mackinnon. Jika nilai absolut dan jika sebaliknya maka data stasioner.

3.4.2 Uji Kointegrasi Cointegration Test

Pengujian kointegrasi dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel dependen dengan variabel independennya terdapat hubungan atau keterkaitan sehingga dapat digunakan sebagai estimasi jangka panjanguntuk melihat hubungan jangka panjang antara inflasi, pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, kemiskinan dengan tingkat pengangguran. Universitas Sumatera Utara Untuk menentukan jumlah dari arah kointegrasi tersebut, maka Johansen menyarankan untuk melakukan data uji statistik. Uji statistik pertama adalah uji trace trace test �trace yaitu menguji hipotesis nol null hypothesis yang mensyaratkan bahwa jumlah dari arah kointegrasi adalah kurang dari atau sama dengan p dan uji ini dapat dilakukan sebagai berikut : λ trace r = -T ∑ �� � �=�+� 1- λi ......................................................2 Dimana λ adalah nilai eigenvectors terkecil p-r. Null hypothesis yang disepakati adalah jumlah dari arah kointegrasi sama dengan banyaknya r. Dengan kata lain, jumlah vektor kointegrasi lebih kecil atau sama dengan ≤ r, dimana r= 0,1,2 dan seterusnya. Untuk uji statistik yang kedua adalah uji maksimum eigenvalue λ yang dilakukan dengan formula sebagai berikut : λ max r,r+1 = -T in 1- λ r+1 .........................................................3 Uji ini didasarkan pada uji null hypothesis bahwa terdapat r dari vektor kointegrasi yang berlawanan r+1 dengan vektor kointegrasi. Untuk melihat hubungan kointegrasi tersebut, maka dapat dilihat besarnya nilai Trace statistic dan Max-Eigen statistic dibandingkan dengan nilai criticalvalue pada tingkat kepercayaan 5 persen.

3.4.3 Uji Kausalitas Granger Uji Granger Causality

Uji Kausalitas Granger merupakan sebuah metode untuk mengetahui dimana suatu variabel dependen variabel tidak bebas dapat dipengaruhi oleh variabel lain variabel independen dan di sisi lain variabel independen tersebut dapat Universitas Sumatera Utara menempati posisi dependen variabel. Pengujian ini untuk melihat hubungan kausalitas antara inflasi, pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk dan kemiskinan dengan tingkat pengangguran sehingga dapat diketahui variabel tersebut secara statistik saling mempengaruhi hubungan dua arah, memiliki hubungan searah atau sama sekali tidak ada hubungan tidak saling mempengaruhi, berikut ini metode Granger Causality Test sebagai berikut: X t =c + ∑ � � �=1 i Y t – i + ∑ � � �=1 i X t – i + µ 1t Y t = c + ∑ � � �=1 i X t – i + ∑ � � �=1 i Y t – i + µ 2t ...................4 Dari perasamaan tersebut, kita dapat membedakan 4 keadaan hubungan yakni : 1. Adanya hubungan searah antara inflasi dengan pengangguran jika : ∑ � � �=1 i ≠ 0; ∑ � � �=1 i = 0 2. Adanya hubungan searah antara pengangguran dengan inflasi jika : ∑ � � �=1 i ≠ 0; ∑ � � �=1 i = 0 3. Adanya hubungan dua arah antara inflasi dengan pengangguran jika: ∑ � � �=1 i ≠ 0; ∑ � � �=1 i ≠ 0 4. Tidak adanya saling hubungan antara inflasi dengan pengangguran jika : ∑ � � �=1 i = 0; ∑ � � �=1 i = 0 Untuk memperkuat indikasi keberadaan berbagai bentuk kausalitas seperti yang disebutkan diatas, maka dilakukan F-test untuk masing-masing model regresi.

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Inflasi adalah kenaikan harga barang atau jasa yang diukur menggunakan indeks harga konsumen yang dinyatakan dalam satuan persen. Universitas Sumatera Utara 2. Pertumbuhan Ekonomi adalah persentase kenaikan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk di Kota Medan setiap tahunnya yang dinyatakan dalam satuan persen. 3. Jumlah Penduduk adalah kenaikan penduduk setiah tahun 4. Kemiskinan adalah presentase penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan yang inyatakan dalam satruan persen Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Medan 4.1.1 Kondisi Geografis Secara geografis Kota Medan terletak antara : 2º.27’- 2º.47’Lintang Utara dan 98º.35’ - 98º.44’ Bujur Timur. Kota Medan memliki luas 28.510 Hektar atau 265,10 Km 2 atau sama dengan 3.6 dari total luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Oleh arena itu, selain memiliki modal dasar pembangunan dengan jumlah penduduk dan letak geografis serta peranan regional yang re;atif besar, Kota Medan juga memiliki keterbatasan ruang sebagai bagian daya dukung lingkungan. Luas Kota Medan dapat dikaitkan relatif kecil dibandingkan denganluasan beberapa kota besar lainnya di Indonesia. Keterbatasan ruang kebih dirasakan karena bentuk wilayah administratif Kota Medan yang sangat ramping di tengah, sehingga secara alami dapat menghambat pengembangan perkotaan ke wilayah utara, khususnya di bidang penyediaan sarana prasarana kota. Kondisi tersebut juga menyebabkan kurang seimbang dan terintegrasi ruang kota di Bagian Utara dengan Bagian Selatan. Namum demikian, sebgai salah satu pusat perekonomian regional terpenting dipulau Sumatera dan salah satu dari tiga Kota Metropolitan terbesar di Indonesia. Kota Medan memiliki posisi dan kedudukan stategi sebagai pintu gerbang utama bagi kegiatan jasa perdagangan barang dan jasa domestik secara regionalinternasional di kawasan barat indonesia. Secara administratif Kota Medan berbatasan dengan : Universitas Sumatera Utara  Sebelah Utara : berbatasan dengan selat malaka  Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang  Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang  Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun Polonia pada tahun 2007 berkisar antara 23,2º C – 24,2º C dan suhu maksimum berkisar antara 30,4º C – 33,6º C serta menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 31,6º C – 35,8º C dan suhu maksimum berkisar antara 29,1ºC – 32,9ºC. Selanjutnya mengenai kelembaban udara di wilayah Kota Medan rata-rata 79 - 93,5. dan sebesar 1,42 msec sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 3,81 mm. hari hujan di Kota Medan pada tahun 2007 rata-rata per bulan 17 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali perbulannya 227,67 mm pada Stasiun Polonia perbulannya 209,42 mm. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Luas Wilayah Kota Medan No Kecamatan LuasHa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Medan Tuntungan Medan Johor Medan Amplas Medan Denai Medan Area Medan Kota Medan Maimun Medan Polonia Medan Baru Medan Selayang Medan Sunggal Medan Helvetia Medan Petisah Medan Barat Medan Timur Medan Perjuangan Medan Tembung Medan Deli Medan Labuhan Medan Marelan Medan Belawan 2.068 1.458 1.119 905 552 584 298 901 584 1.281 1.544 1.316 533 682 776 409 799 2.084 3.667 2.382 2.625 26.510 sumber : Badan Pusat Statistk

4.1.2 Kondisi Demografi

Istilah demografi mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial ekonomi. Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan mulai menurun. Kependudukan Universitas Sumatera Utara Kota Medan juga menggambarkan berbagai dinamika masyarakat, baik secara sosial maupun kultur Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kota Medan tahun 2000-2010 Tahun Jumlah penduduk 2000 1904273 2001 1926520 2002 1963882 2003 1993602 2004 2006142 2005 2036185 2006 2067288 2007 2083156 2008 2102105 2009 2121053 2010 2097610 sumber : Badan Pusat Statistk Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa perkembangan jumlah penduduk Kota Medan pada kurun waktu sepuluh tahun terakhir terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Terlihat di tahun 2009 yang peningkatannya lebih tinggi dibandingkan di tahun 2008 dan di tahun 2010. Tingkat kepadatan ini yang relatif merupakan salah satu masalah perkotaan yang harus diantisipasi, terutama dengan semakin menyempitnya luas lahan yang ada, sehingga berpeluang menjadi tidak seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan yang ada. Kombinasi antara kepadatan, commuter dan peran Kota Medan sebagai pusat pelayanan regional menyebabkan tuntutan pelayanan daasar menjadi tinggi pula. Faktor alami yang mempengaruhi peningkatan laju pertumbuhan penduduk adalah tingkat kelahiran dan kematian, sedang faktor lainnya adalah disebabkan meningkatnya arus urbanisasi dan commuters serta kaum pencari Universitas Sumatera Utara kerja ke Kota Medan. berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, faktor utama yang menyebabkan komutasi ke Kota Medan adalah adanya pandangan bahwa : 1 bekerja di Kota Medan lebih bergengsi 2 di kota lebih gampang mencari kerja, 3 tidak ada lagi yang dapat diolah dikerjakan di daerah asalnya, dan 4 upaya mencari nafkah yang lebih baik. Keadaan seperti inilah yang menjadikan Kota Medan terus mengalami pertambahan tingkat pengangguran dan kemiskinan.

4.2 Kondisi Perekonomian

Perekonomian kota dapat dilihat dengan berjalannya pertumbuhan ekonomi kota dan peningkatan PDRB setiap tahunnya. Tercatat pada saat krisis ekonomi nasional di tahun 1998 pertumbuhan ekonomi kota medan sangat menurun drastis hingga mencapai minus 18.11. Namun pada saat ini, ekonomi kota medan sudah berangsur pulih, dan pertumbuhan ekonomi juga dapat berjalan cukup baik. Selain itu perekonomian juga dapat berjalan dengan baik jika tingkat inflasi mengalami angka yang stabil. Namun ditahun 2005 angka inflasi memuncak hingga mencapai 22.91, hal ini disebabkan karena kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM nasional sehingga berimbas kepada Kota. Namun hal ini tidak berlangsung lama. Tercatat pada tahun 2006 inflasi kembali lebih stabil menjadi 5.97. dan pada tahun 2007 inflasi sedikit mengalami peningkatan sebesar 6.42. dan pada tahun 2009 mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga menjadi 2.69. berikut tabel perkembangan indikator perekeonomian secara makro di Kota Medan : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Produk Domestik Regional Bruto,Pertumbuhan Ekonomi, inflasi 1990-2000 Tahun PDRB HargaBerlaku Rp Milyar Pertumbuhan Ekonomi Inflasi 2000 13 958 606,54 4,40 5.09 2001 17 145 663,88 4,60 15.51 2002 19 660 542,05 4,50 9.49 2003 22 542 021,05 5,06 4.46 2004 26 329 403,23 5,46 6.64 2005 42 792 450,19 5,48 22.91 2006 48 849 946,89 7,77 5.97 2007 55 455 584,62 7,78 6.42 2008 65 221 770,81 6,89 10.63 2009 72 630 208,14 6,55 2.69 2010 83 315 016,03 7,16 7.65 sumber: Badan Pusat Statistik Kegiatan perekonomian untuk kota Medan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan perubahan PDRB yang berjalan secara stabil. Pada tahun 2007, pertumbuhan ekonomi kota Medan mengalami kenaikan sebesar 7.78 persen, angka yang lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 2006 yang sebesar 7.77

4.3 Perkembangan Pengangguran Kota Medan