Dimana; V
h
; I
h
= komponen harmonisa V
1
; I
1
= komponen fundamental THD
= Total Harmonic Distortion h
= orde harmonisa Nilai THD ini digunakan untuk mengukur besarnya penyimpangan
dari bentuk gelombang periodik yang mengandung harmonisa dari gelombang sinusiodal murninya. Untuk gelombang sinusiodal
sempurna nilai dari THD adalah bernilai 0.
2.8.3. Sumber Harmonisa
Sumber harmonisa pada sistem tenaga listrik dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu :
1. Sumber distorsi pada sisi pembangkitan 2. Sumber distorsi pada sisi penyaluran distribusi
3. Sumber distorsi pada sisi beban
2.8.3.1. Pada Sisi Pembangkitan
Sumber harmonisa pada sisi pembangkitan tenaga listrik adalah generatror. Generator pada umumnya digunakan adalah generator sinkron. Generator sinkron
dalam operasinya mengasilkan harmonisa, namun harmonisa yang dihasilkan tidak sebesar pada sisi beban. Harmonisa pada generator diakibatkan distribusi
Universitas Sumatera Utara
fluks yang tidak sinusoidal sehingga menghasilkan GGL induksi yang menyimpang dari sinusoidal terdistorsi. Sumber harmonisa pada generator dapat
dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu : harmonisa waktu, yang mana kemunculan harmonisa ini dikarenakan kejenuhan inti besi dan harmonisa ruang yang di
karenakan adanya slot, celah udara dan gigi-gigi pada stator dan rotor. Harmonisa ruang pada generator dapat dibagi menjadi : harmonisa pada rotor kutub sepatu,
harmonisa pada rotor silinder, dan harmonisa slot. Arus harmonisa yang dihasilkan oleh generator akan mengalir ke beban melalui transformator, rel daya,
penghantar transmisi dan distribusi.
2.8.3.2. Pada Sisi Penyaluran
Pada sistem distribusi tenaga listrik terdapat salah satu perlatan yaitu transformator distribusi. Timbulnya harmonisa pada tranformator dikarenakan
adanya kejenuhan pada inti besi saturasi mengakibatkan arus magnetisasi mengalami distorsi. Arus magnetisasi ini akan tetap mengalami distorsi walaupun
tegangan yang diberikan ke kumparan primer tidak mengalami distorsi.
2.8.3.3. Pada Sisi Beban
Harmonisa bisa muncul dari beban-beban yang terhubung ke sistem distribusi. Beban-beban pada sistem tenaga listrik dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian yaitu beban linier dan beban nonlinier. Dari dua jenis beban ini yang menjadi sumber harmonisa adalah beban nonlinier, Seperti yang telah dijelaskan
pada bagian awal. Maka yang paling banyak menghasilkan harmonisa adalah pada
Universitas Sumatera Utara
sisi beban, pada Gambar 2.16 ditunjukkan perubahan bentuk gelombang akibat adanya harmonisa.
Gambar 2.16 Perubahan bentuk gelombang akibat adanya harmonisa
2.8.4. Jenis-Jenis Harmonisa