Judul Pengertian Judul Latar Belakang

commit to user I-1

Bab I PENDAHULUAN

I.1. Judul

Hotel pariwisata di Purworejo.

I.2. Pengertian Judul

Hotel : Bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat menginap dan tempat makan orang yang sedang dalam perjalanan. 1 Wisata : Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu tertentu. 2 Pariwisata : Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. 3 : Suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. 4 1 Ensiklopedia Bebas 2 Undang-undang pariwisata no. 10, 2009 3 Undang-undang pariwisata no. 10, 2009 4 Ensiklopedia Bebas commit to user I-2 Wisatawan : Orang yang melakukan wisata. 5 Menurut Surat Keputusan Dirjen Pariwisata No. 144UII1988 hotel adalah satu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial dan memenuhi kebutuhan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan tersebut. Hotel pariwisata pada Kawasan Kutoarjo, Purworejo yaitu hotel yang menawarkan program pariwisata dengan kebudayaan sebagai potensi andalan Kabupaten Purworejo dengan Kawasan Kutoarjo sebagai sitenya yang sebagai sarana akomodasi dan peristirahatan bagi para pelancong

I.3. Latar Belakang

I.3.1. Umum. Salah satu usaha untuk menarik kedatangan wisatawan pada suatu negara adalah dengan jalan memelihara dan membina seni budaya yang dimiliki negara yang bersangkutan, di mana seni tradisional mempunyai daya tarik yang kuat sebagai tontonan, selain komunikatif, penampilannya dinamis dan akrab dengan para penonton. Berdasarkan penelitian PATA Pacific Area of Travel Association bahwa lebih dari 50 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Asia dan daerah Pasifik memilih dan menghendaki melihat rakyat dengan adat-istiadat, sejarah, bangunan dan 5 Undang-undang pariwisata no. 10, 2009 commit to user I-3 barang peninggalan kuno mereka . Sementara itu di sektor lain, industri pariwisata menjadi industri terbesar di dunia, salah satu industri jasa yang paling cepat pertumbuhannya. Asia diperkirakan menunjukkan pertumbuhan yang paling tinggi. Sebagai bagian dari Asia, Indonesia menduduki posisi yang sangat baik. Bahkan menurut The World Travel and Tourism, industri ini menyumbang 9,1 produk domestik bruto Indonesia. Di Indonesia sektor pariwisata diharapkan menjadi penghasil devisa nomor satu, di atas migas dan tekstil. Status pariwisata harus ditingkatkan dari subsektor pembangunan menjadi sector pembangunan. Seperti peningkatan lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan negara, termasuk pendapatan devisa. Tujuan utama pembangunan pariwisata diarahkan pada peningkatan wisatawan ke Indonesia, sehingga akan meningkatkan penerimaan devisa. Untuk mencapai sasaran tersebut antara lain telah ditempuh langkah-langkah yang diarahkan pada pengembangan dan perluasan Daerah Tujuan Wisata DTW. Dalam pengembangan ini diusahakan selalu dijaga terpeliharanya keseimbangan dan keserasian dalam memanfaatkan kekayaan dan budaya sebagai daya tarik menuju obyek wisata yang terpadu. Sektor pariwisata di Jawa Tengah menempati kontribusi terbanyak nomor dua dalam pendapatan daerah setelah sektor industri. Kontribusi sektor Industri Pengolahan pada tahun 2000 yaitu Rp. 326.192,39 juta atau 35,04 dan kontribusi commit to user I-4 sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar Rp. 291.792,12 juta atau 22,40. 6 Kebijaksanaan dalam pembangunan kepariwisataan, selain melanjutkan upaya dan terobosan yang telah dikembangkan, adalah meningkatkan pemantapan citra pelayanan dan penyuluhan wisata, pengembangan potensi daya tarik yang lebih spesifik di daerah-daerah tujuan wisata, peningkatan kualitas kebudayaan nasional, optimalisasi dan pemeliharaan fasilitas akomodasi, restoran dan rekreasi serta hiburan umum. Gambar I.1 Peta Propinsi Jawa Tengah Sumber :Dokumen Pribadi Jawa Tengah banyak terdapat obyek wisata yang sangat menarik. Kota Semarang memiliki sejumlah bangunan kuno. Obyek wisata lain di kota ini termasuk Puri Maerokoco Taman Mini Jawa Tengah, Museum Jawa Tengah Ranggawarsita dan Museum Rekor Indonesia MURI. Salah satu kebanggaan provinsi ini adalah Candi Borobudur, yakni monumen Buddha terbesar di dunia yang dibangun pada 6 Program Pembangunan Jawa Tengah Tahun 2005-2010 commit to user I-5 abad ke-9, terdapat di Kabupaten Magelang. Candi Mendut dan Pawon juga terletak satu kompleks dengan Borobudur. I.3.2. Khusus. I.3.2.1. Potensi Pariwisata di Kabupaten Purworejo. Pelaksanaan di Bidang Pariwisata harus mampu berkembang dan berperan sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi demi perwujudan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan kepariwisataan diarahkan untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu andalan pembangunan Kabupaten Purworejo. Alokasi anggaran pembangunan kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan promosi dan pemasaran pariwisata serta bantuan pelestarian, penggalian dan pengembangan aset budaya dan fasilitas obyek wisata. Meskipun mengalami kelabilan kondisi lingkungan strategis di sektor ini seperti yang terjadi pada tahun 1999 dan 2000 akibat penilaian sepihak dari negara- negara potensial yang melarang warganya berkunjung ke Indonesia, dan dari kalangan masyarakat sendiri terkadang muncul tindakan kontra produktif terhadap orang-orang asing yang menginap di hotel-hotel seperti yang terjadi pada pertengahan bulan September 2001. commit to user I-6 Tabel I.1 Jumlah Wisatawan di Kabupaten Purworejo Tahun 2008 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Tengah TAHUN Wisatawan Mancanegara Wisatawan Domestik Total 2004 6.862 orang 111.221orang 118.083 orang 2005 5.357 orang 278.501 orang 283.858 orang 2006 5.567 orang 307.879 orang 313.446 orang 2007 3.357 orang 354.180 orang 357.537 orang 2008 5.349 orang 357.465 orang 362.814 orang Hal ini menggambarkan bahwa pengembangan kepariwisataan memang memerlukan kerja sama dan kebersamaan semua pihak. Pertumbuhan jumlah wisatawan secara keseluruhan rata-rata adalah 18,37 per tahun. Wisatawan nusantara berkembang dengan angka rata-rata sebesar 28,94 per tahun, sedangkan wisatawan mancanegara berkembang relatif kecil yaitu sebesar 3,73 per tahun. Perkembangan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara memang sangat dipengaruhi oleh kondisi politik, keamanan dan ketertiban masyarakat di Daerah. Tabel I.2 Jumlah Tamu As ing dan Domestik di Hotel tahun 2007-2008 Sumber : BPS Propinsi Jawa Tengah Jenis Hotel Jumlah Wisatawan Mancanegara Jumlah Wisatawan Domestik Total Melati 5.567 87.148 92.715 orang Bintang 1 6.143 111.980 118.123 orang Jumlah fasilitas hotel dan kamar sebagai pendukung pariwisata sampai tahun 2000 meningkat masing-masing dengan angka 0,38 dan 1,73 per tahun. Wisatawan mancanegara yang datang ke obyek wisata di Kota Purworejo ternyata tidak seluruhnya menggunakan fasilitas penginapan di Kota Purworejo. Jumlah wisatawan mancanegara yang menggunakan fasilitas hotel di Kota Purworejo hanya commit to user I-7 kurang lebih 43,03 pada tahun 2008. Di Kabupaten Purworejo memiliki banyak potensi pariwisata baik wisata alam, wisata bangunan bersejarah, wisata kerajinan daerah yang bagus untuk dikunjungi. Dalam memperkenalkan dan mengembangkan pariwisata Purworejo terdapat beberapa kendala yang dihadapi seperti belum adanya komitmen dan manajemen kota yang mendukung perkembangan pariwisata, belum memadai kualitas sumber daya manusia dibidang pariwisata, kesadaran wisata dikalangan masyarakat masih rendah, dan masih lemahnya koordinasi pariwisata antar daerah potensi wisata di sekitar Purworejo. Potensi-potensi pariwisata ini jika ditampung dalam suatu wadah sekaligus sebagai penyatuan tempat-tempat pemasaran dan informasi untuk memperkenalkan pariwisata yang terdapat di Kabupaten Purworejo. I.3.2.2. Potensi Kebudayaan di Kabupaten Purworejo. Kabupaten Purworejo terdapat tempat-tempat yang memiliki potensi terhadap kebudayaan sekaligus sebagai tempat wisata antara lain Masjid Jami Purworejo tahun 1834 yang terdapat bedug yang paling besar di Asia yang dinamakan dengan Kyai Bagelen, rumah dinas bupati tahun 1840, dan bangunan yang sekarang dikenal sebagai Gereja GPIB tahun 1879. Selain ketiga obyek wisata tersebut, kegiatan pariwisata di Kota Purworejo juga didukung obyek-obyek wisata Pantai Ketawang, Pantai Ayah, Pantai Jatimalang didukung dengan gua-gua yaitu Gua Selokarang dan Gua Sendang Sono, Goa Seplawan, Peternakan kambing ettawa, Curug Bruno, Curug Muncar, Geger Menjangan, serta mempunyai kesenian tradisional khas Purworejo seperti Tari Dolalak dan Dzikir Saman. commit to user I-8 Potensi kebudayaan di Kabupaten Purworejo masih memiliki permasalahan yaitu minimnya mayarakat untuk mengembangkan kebudayaan, masih terbatasnya dana untuk pengembangan kebudayaan, masih sulitnya menyusun jadwal kegiatan atraksi budaya calender of event secara internasional, pengelolaan obyek kebudayaan belum optimal. Potensi-potensi kebudayaan ini tentu akan semakin menarik jika ditampung dalam suatu wadah sekaligus sebagai penyatuan tempat-tempat pemasaran produk- produk kebudayaan yang selama ini masih tersebar. Dengan adanya suatu wadah tersebut diharapkan akan mempermudah para pengunjungwisatawan yang ingin mendapatkan informasi, promosi, maupun produk-produk kebudayaan. I.3.2.3. Menggabungkan galeri kebudayaan dengan fungsi lain sehingga terjadi hubungan simbiosis mutualisme saling menguntungkan Jumlah pengunjung sebuah pagelaran atau pameran seni salah satunya ditentukan dengan lokasi diadakannya pameran karya seni tersebut. Sebagai contoh pameran yang diadakan di Balai Soedjatmoko TB. Granedia mempunyai jumlah pengunjung yang lebih banyak daripada di Galeri Seni TBS Taman Budaya Surakarta . Karena tidak semua pengunjung pameran di Balai Soedjatmoko memang berniat untuk mengunjungi pameran tersebut, bisa dikatakan tidak sengaja mengunjungi pameran, karena sebenarnya mereka berniat untuk ke TB. Gramedia tetapi secara tidak langsung ditarik untuk mampir sebentar menikmati pameran tersebut karena letak Balai Soedjatmoko berada di bagian depan TB. Gramedia. Sebagai contoh lain yaitu pameran produk seni atau furniture yang sering diadakan di commit to user I-9 Hall pada Mal, atau juga launching album musik atau lagu yang diadakan di cafe. Kenyataan menampilkan bahwa ketika pameran seni diadakan pada ruang yang berhubungan dengan ruang atau fungsi lain, maka terjadi proses saling mengisi dan saling menguntungkan, dalam hal ini yaitu jumlah pengunjung kuantitas bukan kualitas . Pengunjung TB. Gramedia secara tidak langsung dipaksa untuk mengunjungi pameran seni di Balai Soedjatmoko. Begitu juga sebaliknya, pengunjung pameran seni di Balai Soedjatmoko tertarik untuk sekalian mampir mengunjungi TB. Gramedia. Hal inilah yang juga terjadi pada pengunjung pameran di hall pada mal dan pengunjung mal, atau pengunjung launching album dan pengunjung cafe. I.3.2.4. Peran Informasi dan Promosi Pariwisata Gambar I.2 Peta Wisata Jawa Tengah Sumber :Dinas pendidikan Kabupaten Purworejo commit to user I-10 Banyaknya objek wisata yang berada di Kabupaten Purworejo membuat semakin banyaknya pilihan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi objek-objek wisata yang mereka inginkan. Salah satu hal terpenting bagi Dinas Pariwisata kabupaten Purworejo saat ini adalah masyarakat atau konsumen mengetahui keberadaan objek-objek wisata tersebut. Oleh karena itu sangat perlu untuk mengkomuniksasikannya kepada masyarakat dan wisatawan. Hal ini dilakukan dengan berbagai macam bentuk promosi. Selama ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo hanya mengeluarkan brosur, booklet, kalender sebagai media promosi. Masalah yang muncul dari terbatasnya media promosi tersebut yaitu kurang tersebarluaskannya informasi mengenai tujuan-tujuan pariwisata yang menarik untuk dikunjungi oleh masyarakat. Selain itu, data dan informasi pariwisata dirasa kurang up to date karena Dinas Pariwisata Kabupaten Purworejo hanya mengeluarkan brosur petunjuk pariwisata sekali dalam setahun. Tujuan membangun Hotel Pariwisata adalah mempromosikan pariwisata Kabupaten Purworejo di dalam hotel dan diharapkan semua informasi mengenai pariwisata dapat secara langsung diketahui oleh para wisatawan yang menginap di dalam hotel. Strategi yang digunakan antara lain dengan cara membuat pameran- pameran, pertunjukan kesenian dan kerajinan yang terdapat di Kabupaten Purworejo. commit to user I-11 I.3.2.5. Lokasi Kutoarjo Gambar I.3 Peta Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Purworejo Sumber :Dinas pendidikan Kabupaten Purworejo Kutoarjo adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Purworejo. Dulunya Kutoarjo adalah sebuah Kabupaten yang berbentuk kawedanan, namun sejak tahun 1934 Kutoarjo dimasukkan dalam wilayah kabupaten Purworejo. Jejak peninggalan masih dapat dilihat di Kawedanan Kutoarjo berupa gedung kawedanan di sebelah utara alun-alun Kutoarjo. Kutoarjo merupakan kawasan yang berpotensi karena merupakan akses paling mudah apabila ingin melakukan perjalanan wisata karena berada dijalur lintas selatan. Selain berada dijalur lintas selatan, letak Kutoarjo berada di pusat kota, transportasinya mudah karena disekitar lokasi terdapat Terminal Kutoarjo dan Agen Bus Sumber Alam, disekitar Kutoarjo juga terdapat Pasar Tradisonal Kutoarjo, commit to user I-12 Brimob Kedu, Bank BRI, Telkom, dan Kantor Pos. Disamping itu Kutoarjo mempunyai stasiun Kereta api yang merupakan stasiun utama di kabupaten Purworejo. Stasiun Kutoarjo termasuk stasiun yang besar karena selain untuk menaikkan dan menurunkan penumpang KA ekonomi dan Bisnis, juga KA eksekutif. Karena kawasan Kutoarjo dekat dengan stasiun Kutoarjo sehingga mempunyai permasalahan dengan kebisingan site yang ditimbulkan dari suara kereta api. Kutoarjo membutuhkan fasilitas perhotelan yang difungsikan untuk penginapan, istirahat, rekreasi, olahraga, promosi, informasi, dan pemasaran. Sedangkan hotel pariwisata diharapkan dapat berperan untuk memacu kreativitas dan produktivitas para pekerja seni yang ada di Kabupaten Purworejo, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sektor kepariwisataan di Kabupaten Puworejo, untuk meningkatkan income bagi para pekerja seni serta pendapatan daerah bagi pemerintah Kabupaten Purworejo. Dan yang paling penting tentu saja dapat menyelamatkan dan mempertahankan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Purworejo. Pemilihan site pada kawasan Kutoarjo diharapkan dapat mempermudah para wisatawan untuk menikmati kebudayaan di Kabupaten Purworejo, yaitu menyatukan semua akomodasi pariwisata pada satu titik stasiun,hotel, gedung kesenian. Tujuan hotel pariwisata yaitu wisatawan dapat langsung menikmati kebudayan begitu turun dari kereta yang berhenti di Stasiun KA Kutoarjo, dan jika ingin bermalam dapat langsung menginap di Hotel Pariwisata ini tanpa harus mencari dan berjalan lagi untuk mencari tempat bermalam. commit to user I-13

I.4. Permasalahan dan Persoalan