Tinjauan Kondisi Geografi Kabupaten Purworejo Tinjauan Kondisi Kabupaten Purworejo

commit to user II-1

BAB II TINJAUAN KABUPATEN PURWOREJO

Berdasarkan bab satu, bahwa hotel pariwisata diharapkan dapat berperan untuk mempromosikan kerajinan dan kesenian yang terdapat di daerah Kabupaten Purworejo.

II.1. Tinjauan Kondisi Geografi Kabupaten Purworejo

Kota Purworejo, secara astronomis terletak antara 109 ° 47’28” – 110 ° 8’20” Bujur Timur dan 7 ° 32’ – 7 ° 54 Lintang Selatan, dengan luas daerah kurang lebih 1.034,81752 km2. Gambar II.1 Peta Kabupaten Purworejo Sumber :Dokumen Pribadi commit to user II-2 Secara topografis Kabupaten Porworejo merupakan wilayah beriklim tropis basah dengan suhu antara 19 C – 28 C, sedangkan kelembaban udara antara 70 - 90 dan curah hujan tertinggi pada bulan Desember 311 mm dan bulan Maret 289 mm. Bagian selatan wilayah Purworejo merupakan dataran rendah. Bagian utara berupa pegunungan, bagian dari Pegunungan Serayu. Di perbatasan dengan DIY, membujur Pegunungan Menoreh. Wilayah administrasi Kota Purworejo terdiri atas 16 kecamatan, yaitu Kecamatan Grabag, Ngombol, Purwodadi, Bagelen, Kaligesing, Banyuurip, Bayan, Kutoarjo, Butuh, Pituruh, Kemiri, Purworejo, Bruno, Gebang, Buano, Bener, dan yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan ada di kecamatan Purworejo. Batas administratif wilayah Kabupaten Purworejo adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang dan Wonosobo, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kulonprogo DIY, sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kebumen. Posisi daerah Purworejo berada pada jalur strategis yaitu Purworejo berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa.

II.2. Tinjauan Kondisi Kabupaten Purworejo

II.2.1. Umum Era globalisasi dan tuntutan pelaksanaan otonomi Daerah membawa konsekuensi logis kepada pemerintah Daerah akan teruji dengan parameterstandar eksternal, yaitu standar pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. commit to user II-3 Lingkungan yang selalu berubah dengan cepat dan faktor ketidakpastian yang relatif tinggi harus mendorong pemerintah Daerah meningkatkan kemampuannya dalam mengantisipasi perubahan tersebut dengan bekerja secara inovatif, proaktif melalui tindakan dan upaya yang bersifat strategis. Kondisi perkembangan kepariwisataan sangat terpengaruh dengan adanya globalisasi dan krisis ekonomi yang dampaknya sampai ke Daerah. Stabilitas ekonomi, sosial politik dan keamanan sangat signifikan berpengaruh terhadap merosotnya kunjungan wisata pada umumnya. Bidang pariwisata di Kabupaten Purworejo cukup strategis apabila dilihat dari kondisi, potensi, visi dan misi kota. Bidang pariwisata sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor intern maupun ekstern dan bersifat multidimensi. Sehingga dalam pengembangan bidang pariwisata tidak dapat dipandang dari satu bidang pariwisata saja tetapi juga harus didukung oleh bidang-bidang yang lain. Kegiatan pariwisata di Kabupaten Purworejo sangat didukung oleh keberadaan budaya khas Purworejo dan bangunan peninggalan sejarah, seperti adanya Masjid Jami Purworejo tahun 1834 yang terdapat bedug yang paling besar di Asia yang dinamakan dengan Kyai Bagelen, rumah dinas bupati tahun 1840, dan bangunan yang sekarang dikenal sebagai Gereja GPIB tahun 1879. Selain ketiga obyek wisata tersebut, kegiatan pariwisata di Kabupaten Purworejo juga didukung obyek-obyek wisata Pantai Ketawang, Pantai Ayah, Pantai Jatimalang didukung dengan gua-gua yaitu Gua Selokarang dan Gua Sendang Sono, Goa Seplawan, Peternakan kambing ettawa, Curug Bruno, Curug Muncar, Geger Menjangan, serta mempunyai kesenian tradisional khas Purworejo seperti Tari Dolalak dan Dzikir Saman. commit to user II-4 Jumlah kunjungan wisata pada kurun waktu 2004-2008 menunjukkan perkembangan yang positif, dimana secara keseluruhan jumlah wisatawan ke Kabupaten Purworejo meningkat rata-rata sebesar 28.94 per tahun, sedangkan wisatawan mancanegara meningkat relatif kecil yaitu dengan angka rata-rata sebesar 3,73 per tahun. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata di Kabupaten Purworejo masih didominasi wisatawan nusantara. Berdasarkan kenyataan data tersebut menunjukkan bahwa promosi wisata yang dilakukan selama ini belum mampu mengangkat citra kota wisata sampai ke tingkat internasional. Fasilitas hotel dan kamar hotel sebagai sarana penunjang wisata meningkat masing-masing dengan rata-rata 0,38 per tahun dan 1,73 per tahun. Namun peningkatan fasilitas penunjang tersebut belum mampu menyerap wisatawan mancanegara untuk menggunakan fasilitas tersebut karena banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Kabupaten Purworejo tetapi tidak menggunakan fasilitas penginapan di kabupaten ini, mereka menginap di kota-kota lain. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata ini antara lain adalah: a Belum adanya komitmen dan manajemen kota yang mendukung perkembangan pariwisata, b Belum memadainya kualitas sumber daya manusia bidang pariwisata, c Pengelolaan obyek daya tarik wisata belum optimal, d Sadar wisata di kalangan masyarakat masih perlu ditingkatkan, commit to user II-5 e Masih sulitnya menyusun jadwal kegiatan atraksi budaya calender of event secara internasional, f Masih terbatasnya dana untuk pengembangan pariwisata, g Belum memadainya sarana dan prasarana angkutan wisata, h Masih lemahnya koordinasi pariwisata antar daerah potensi wisata di sekitar Purworejo, dan Pembangunan pariwisata antara lain memiliki tujuan: a Meningkatnya kualitas obyek dan daya tarik wisata, b Meningkatnya pelayanan pada wisatawan yang berkunjung ke Purworejo baik dari dalam maupun luar negeri, c Meningkatnya sarana dan prasarana pariwisata. Sasaran pembangunan pariwisata ini antara lain untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia bidang pariwisata, obyek dan daya tarik wisata, event budaya dan usaha jasa pariwisata dan sarana pariwisata. II.2.2. Strategi dan Arah Kebijakan Strategi dan kebijakan yang ditempuh untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Purworejo antara lain adalah: a Menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan dalam pembangunan kota Purworejo, b Meningkatkan kerjasama dan koordinasi wisata dengan sektor terkait dan daerah potensi wisata di sekitar Purworejo, commit to user II-6 c Mengembalikan pembangunan obyek dan daya terik wisata beserta sarana penunjangnya guna mencegah dan menangkal dampak negatif yang akan timbul, d Menggali obyek dan daya tarik wisata yang baru serta mengembangkan obyek dan daya tarik wisata yang sudah ada, e Meningkatkan daya saing kepariwisataan daerah. II.2.3. Program-Program Pemerintah Purworejo 1 a Program Pengembangan Informasi dan Jaringan Pemasaran Pariwisata Program ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis informasi segmen- segmen wisatawan, industri pariwisata secara luas. Program ini memiliki fokus pengembangan model pemasaran strategiskomprehensif yang mencakup kajian dan analisis atas Price, Place, Product dan Promotion. Program ini juga dimaksudkan untuk mencari peluang pasar bagi produk-produk wisata Purworejo dengan melakukan kegiatan-kegiatan antara lain: 1 Optimalisasi sarana dan prasarana promosi wisata yang ada, 2 Mengupayakan adanya jadwal atraksi yang menarik dan terpadu melibatkan seluruh komponen budaya dan wisata, 3 Mengirimkan duta-duta wisata dan budaya dalam rangka promosi wisata, 4 Kerjasama antar daerah dan negara dalam rangka meningkatkan citra Purworejo sebagai kota Pariwisata. b Program Peningkatan dan Pengembangan sumber daya manusia bidang pariwisata 1 www.google.com commit to user II-7 Program ini dalam rangka menyiapkan tenaga trampil di bidang pariwisata sehingga dapat mengangkat citra kota pariwisata dan menambah kelancaran dan kemudahan transaksi di bidang pariwisata. Kegiatan yang dilakukan untuk program ini antara lain adalah untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan serta penyuluhan ketrampilan di bidang kepariwisataan. c Program Pengembangan Produk Wisata Daerah Program ini dimaksudkan untuk menggali potensi obyek dan daya tarik wisata, mengemas dan mengembangkannya menjadi produk yang potensial untuk dipasarkan. Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung program ini adalah menjalin kerjasama dengan seluruh komponen budaya dan wisata untuk mencari obyek dan daya tarik wisata unggulan. Sehingga dalam kegiatan ini juga akan mengidentifikasi dan mengembangkan kesenian daerah, produk khas Purworejo menjadi obyek dan daya tarik wisata, misalnya: - Wisata religi : Masjid Jami Purworejo, Gereja GPIB. - Wisata hiburan : Kolam Renang Artha Tirta, Taman Bermain Anak TBA, Taman Bermain Mutiara Ibu. - Wisata alam : Pantai Ketawang, Pantai Ayah, Pantai Jatimalang didukung dengan gua-gua yaitu Gua Selokarang dan Gua Sendang Sono, Goa Seplawan, Peternakan kambing ettawa, Curug Bruno, Curug Muncar, Geger Menjangan. - Wisata budaya : tari dolalak, Dzikir Saman. - Peningkatan pengrajin souvenir dan makanan khas Purworejo - Peningkatan konservasi obyek-obyek wisata commit to user II-8 - Peningkatan investor ke obyek-obyek wisata d Program Peningkatan Kemitraan antar Pelaku Pariwisata Program ini mencakup kegiatan-kegiatan yang bersifat lintas daerah ke daerah lainnya untuk menciptakan jaringan-jaringan pengembangan paket-paket wisata secara terpadu dan saling menguntungkan. e Program Pengembangan Manajemen Pengelolaan Obyek dan Daya Tarik Wisata Program ini bertujuan untuk mengkaji kebijakan, rumusan pegelolaan dan pengembangan manajemen obyek dan daya tarik wisata. Program ini diharapkan dapat menghasilkan sistem informasi pengendalian dan pengembangan aset wisata Daerah termasuk di dalamnya pengembangan paket-paket wisata terpadu. f Program Pengembangan Riset Pariwisata Program ini dimaksudkan untuk mengkaji secara komprehensif perkembangan pariwisata Daerah untuk mendapatkan langkah-langkah kebijakan yang tepat untuk pengembangan kepariwisataan di masa mendatang. Program ini membutuhkan keterlibatan bersama pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, organisasi masyarakatLSM dan lembaga terkait bidang pariwisata lainnya.

II.3. Pertumbuhan Pariwisata di Purworejo