commit to user
II-38
II.7. Lokasi Kutoarjo
Kutoarjo adalah sebuah kota kecamatan di Kabupaten Purworejo, sebelum menjadi kota kecamatan Kutoarjo merupakan sebuah Kabupaten tersendiri yang
berbentuk kawedanan, namun sejak tahun 1934 Kutoarjo dimasukkan dalam wilayah kabupaten Purworejo. Jejak peninggalan masih dapat dilihat di Kawedanan Kutoarjo
berupa gedung kawedanan di sebelah utara alun-alun Kutoarjo. Kutoarjo memiliki luas wilayah sekitar 38 km2 dan terbagi menjadi 27 Kecamatan.
Kutoarjo merupakan akses paling mudah apabila ingin melakukan perjalanan wisata, karena menghubungkan kota-kota tujuan wisata dengan obyek wisata yang
menarik. Apabila ingin berwisata ke Borobudur, hanya membutuh waktu kurang lebih satu jam, kemudian Yogyakarta perjalanan bisa ditempuh dalam waktu 2 jam, di
sebelah selatan dapat mengunjungi Panta Ketawang kira-kira 12 km dari kutoarjo, Pantai Glagah di Kulonprogo, Pantai Ayah di Kebumen dan Dieng Wonosobo, dan
tempat-tempat wisata lainnya di daerah kedu selatan.
Gambar II.33 Peta Pembagian Wilayah Administrasi
Kabupaten Purworejo Sumber :Dinas pendidikan Kabupaten Purworejo
commit to user
II-39 Kutoarjo secara letaknya adalah memanjang dari barat ke timur, di mulai dari
jembatan Kalianyar sampai jembatan Kali Jali. Utara kota adalah perbukitan yang dikenal dengan nama gunung Tugel, selatan kota terdapat rel kereta api. Sehingga
tempat-tempat yang ada di Kutoarjo mudah untuk di jangkau karena dilewati jalur- jalur kendaraan umum.
Kutoarjo merupakan tempat transit, karena berada pada jalur lintas Pantai Selatan Pulau Jawa. Transportasi yang paling mudah adalah dengan menggunakan
jasa kereta api, Stasiun KA Kutoarjo merupakan stasiun Kereta yang cukup besar di Jawa tengah. Sebagian besar masyarakat Kutoarjo, Purworejo atau daerah kedu
sekitarnya Magelang, Wonosobo, Kebumen banyak yang menggunakan fasilitas jasa Kereta Api di stasiun ini untuk bepergian ke luar daerah. Akses KA paling
banyak digunakan oleh masyarakatnya. Stasiun Kutoarjo merupakan stasiun transit karena stasiun Kutoarjo merupakan
stasiun ujung rel ganda yang menghubungkan Solo-Kutoarjo, semua kereta api baik, eksekutif, bisnis, maupun ekonomi dari arah timur Solo-Kutoarjo dan dari arah
barat Bandung-Jakarta diwajibkan untuk BLB Berhenti Luar Biasa di stasiun Kutoarjo, karena dari rel ganda ke rel tunggal harus menunggu grafik baru untuk
memastikan bahwa jalur di depan rel tunggal sudah aman untuk dilewati. Letak Kutoarjo berada di pusat kota dan transportasi mudah karena disekitar
lokasi terdapat Terminal Kutoarjo dan Agen Bus Sumber Alam, disekitar Kutoarjo juga terdapat Pasar Tradisonal Kutoarjo, Brimob Kedu, Bank BRI, Telkom, dan
Kantor Pos. Kutoarjo membutuhkan fasilitas perhotelan yang difungsikan untuk
commit to user
II-40 penginapan, istirahat, rekreasi, olahraga, promosi, informasi, dan pemasaran.
Sedangkan hotel pariwisata diharapkan dapat berperan untuk memacu kreativitas dan produktivitas para pekerja seni yang ada di Kabupaten Purworejo, untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas sektor kepariwisataan di Kabupaten Puworejo, untuk meningkatkan income bagi para pekerja seni serta pendapatan daerah bagi
pemerintah Kabupaten Purworejo dan yang paling penting tentu saja dapat menyelamatkan dan mempertahankan potensi-potensi yang ada di Kabupaten
Purworejo.
commit to user
III-1
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan bab dua, bahwa letak Kutoarjo merupakan akses paling mudah apabila ingin melakukan perjalanan wisata, karena menghubungkan kota-kota tujuan
wisata dengan obyek wisata yang menarik. Dan merupakan tempat transit, karena berada pada jalur lintas Pantai Selatan Pulau Jawa.
III.1. Hotel
III.1.1. Pengertian Hotel. Menurut Surat Keputusan Dirjen Pariwisata No. 144UII1988, hotel
adalah satu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan, makan dan minum
serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial dan memenuhi kebutuhan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan tersebut.
Hotel menurut Surat Keputusan Menteru Perhubungan No. PM.10PW.301Phb-77, adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara
komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperolah pelayanan penginapan berikut makan dan minum.
Sehingga dari berbagai pengertian hotel tersebut dapat diambil rumusan sebagai berikut:
Hotel merupakan saran akomodasi yang menyediakan fasilitas
commit to user
III-2 penginapan beserta makan dan minum, serta jasa-jasa lainnya yang
mendukung dalam kegiatan di dalamnya. Bangunan ini digunakan untuk umum yang tinggal di suatu daerah atau tempat dalam jangka waktu yang
tidak terlalu lama dan dikelola secara komersial untuk mendapatkan untung. III.1.2. Jenis-jenis Hotel.
III.1.2.1 Berdasarkan Klasifikasi Kelas. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No. 241h70, klasifikasi
hotel di Indonesia dibagi menjadi 5 kelas, yang berdasarkan jumlah minimum kamar yang disediakan, fasilitas yang disediakan dan peralatan
yang ada serta mutu pelayanan.
Bintang Minimal Jumlah Kamar
Fasilitas
1
15 kamar standar · Kolam renang
Menurut Federation
International De
Natation FINA panajang 50 M, lebar
25 M, dan kedalaman min 2 M.
· Sarana olahraga
Tabel III.1 Klasifikasi Bintang Hotel Sumber Pribadi
commit to user
III-3
- Tenis
- Bowling
- Golf
- Fitness
- Sauna
- Jogging
- Children Playground
2 · 15 kamar standar
· 1 kamar suite · Kolam renang untuk dewasa
dengan ukuran standar panjang 50 M, lebar 25 M, dan
kedalaman min 2 M dan anak- anak dengan ukuran standar
dengan diameter ± 15M
· Sarana olahraga teniis bowling golf fitness sauana
biliyard jogging children playground
· Restoran · Satu buah bar terpisah dan
restoran · Lounge
3 30 kamar standar, dengan 2 kamar suite
· Kolam renang untuk dewasa dan anak-anak
· Sarana olahraga teniis bowling golf fitness sauana
biliyard jogging children playground
· Restoran · Satu buah bar terpisah dan
restoran · Lounge
4 150 kamar standar, dengan 3 kamr suite
· Kolam renang untuk dewasa dan anak-anak
· Diskotik
commit to user
III-4
· Sarana olahraga gunung hiking berburu berkuda
· Sarana olahraga teniis bowling golf fitness sauana
biliyard jogging children playground
· Restoran minimal 2 buah · Satu buah bar terpisah dan
restoran · Lounge
5 200 kamar standart, dengan 4 kamar suite
· Kolam renang untuk dewasa dan anak-anak
· Area bermain anak · Diskotik
· Sarana olahraga gunung hiking
berburu berkuda · Sarana olahraga teniis
bowling golf fitness sauana biliyard jogging children
playground
· Restoran minimal 2 buah · Satu buah bar terpisah dan
restoran · Lounge
III.1.2.2. Berdasarkan Lama Tamu Menginap
1
. 1. Residential Hotel
Penekanan terhadap ketenangan, cukup jauh dari keramaian, hiruk pikuk, pulusi udara, dengan maksud untuk pengobatan atau istirahat
dan diperlukan bagi mereka yang ingin tinggal dalam waktu lama. 2. Transit Hotel
Hotel yang hanya menyediakan makan pagi, digunakan untuk tamu
1
www.google.com
commit to user
III-5 yang mengadakan persinggahan sementara.
3. Seasonal Hotel Hotel yang digunakan oleh tamu-tamu tertentu dan dalam waktu
tertentu pula. III.1.2.3. Bersasarkan Lokasi Hotel
2
. 1. Hotel Kota
Merupakan hotel yang berlokasi di daerah perkotaan; 2. Hotel Resort
Hotel yang berlokasi di daerah pegunungan, di daerah tepi pantai, tepi sungai, danau, diperuntukkan terutama bagi keluarga yang ingin
beristirahat pada hari-hari libur, atau otang-orang yang datang untuk rekreasi.
III.1.2.4. Berdasarkan Fasilitas yang Tersedia
3
. 1. Business Hotel
Hotel yang sebagian besar fasilitasnya untuk tamu yang bertujuan bisnis, termasuk di dalamnya Convention Hotel dan Trancient Hotel;
2. Pleasure Hotel Hotel yang sebagian besar fasilitasnya untuk tamu yang bertujuan
olahraga.
2
Tarmoezi, 2000
3
Tarmoezi, 2000
commit to user
III-6 III.1.2.4. Berdasarkan jumlah kamar
4
. 1. Small Hotel
Hotel dengan jumlah kamar maksimal 25 kamar. 2. Medium Hotel
Hotel dengan jumlah kamar diantara hotel kecil dan besar, misalnya antara 26 sampai dengan 299 kamar.
3. Large Hotel Hotel dengan jumlah kamar minimal 300 kamar.
III.1.2.4. Berdasarkan aktivitas tamu hotel
5
: 1. Budget Motel
Motel yang biaya pembangunannya relative rendah. 2. Ski Hotel
Hotel khusus untuk tamu yang akan bermain ski. 3. Convention Hotel
Hotel sebagai bagian dari komplek konvensional. 4. Sport Hotel
Hotel yang merupakan bagian dari satu kompleks olahraga. Pelayanan hotel ditentukan dalam lima golongan kelas berdasarkan kelengkapan
dan kondisi bangunan, peralatan, pengelolaan, serta mutu pelayanan sesuai dengan persyaratan penggolongan hotel sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan
4
Tarmoezi, 2000
5
Tarmoezi, 2000
commit to user
III-7 Menteri Perhubungan. Tel Dimana hotel berbintang adalah hotel yang berdasarkan
penelitian penilai dari Direktorat Jenderal Pariwisata yang dilakukan tiap tiga tahun sekali dengan dasar penilaian mencakup:
· Persyaratan fisik meliputi lokasi hotel dan kondisi bangunan. · Bentuk pelayanan yang diberikan.
· Kualifikasi tenaga kerja, meliputi: pendidikan, kesejahteraan karyawan, dsb. · Fasilitas-fasiltas yang disediakan.
· Jumlah kamar yang tersedia. III.1.3. Organisasi Hotel
6
.
a. Menurut fungsi Ruang hotel dapat dikelompokkan sebagai berikut :
· Public space Kelompok ruang untuk umum, termasuk lobi dengan front officenya,
function room, dan ruang lain yang mempunyai fungsi berhubungan langsung dengan tamu hotel.
· Consession and subrental space Ruang yang disewakan untuk melayani keperluan tamu hotel dan juga
bisnis-bisnis lain yang terpisah dari hotel. · Food and beverage space
Merupakan kelompok ruang untuk melayani makanan dan minuman,
6
www.google.com
commit to user
III-8 baik tamu yang menginap maupun tamu hotel lainnya. Disamping juga
melayani function room apabila dipakai untuk suatu keperluan. Bagian ini meliputi restoran, bar, coffee shop, kitchen, gudang makanan dan
minuman. · General Service Space
Merupakan kelompok ruang pelayanan, secara umum meliputi bagian penerimaan atau Re-celving, storage, employee’s dining room, laundry
dan linen room, house keeping, maintenance. · Guest Room Space
Merupakan kelompok ruang tidur yang dilengkapi dengan fasilitas- fasilitasnya termasuk ruang tidur, toilet, koridor, elevator dan
perlengkapan lainnya. · Recreation and Sports Space
Merupakan tempat untuk rekreasi, biasanya diprioritaskan untuk tamu hotel, seperti kolam renang, lapangan tennis, steam bath, massage,
sports club. b. Menurut sifat :
· Public Room Merupakan kelompok ruang yang dipakai umum seperti lobby,
restoran, tempat rekreasi, function room, consession dan subrental space.
· Guest room
commit to user
III-9 Merupakan kelompok ruang tidur dengan fasilitas perlengkapannya.
· Service Room Merupakan kelompok ruang yang sifatnya melayani, seperti kitchen,
laundry, dan linen room, general storage, house keeping, maintenance. III.1.4. Tamu Hotel
Setiap orang yang datang untuk menginap dan atau mempergunakan fasilitas serta pelayanan hotel, adalah tamu hotel hotel guest. Bagi mereka yang tidak
ada perbedaan karena siapapun wajib diterima dan dilayani dengan baik di dalam kamar hotel.
Jenis-jenis tamu hotel tersebut antara lain
7
. : a. Walk-in Guest
Merupakan tamu yang datang ke hotel untuk menginap tanpa pesan terlebih dahulu.
b. Regulair guest Merupakan tamu hotel biasa, dalam arti tamu tersebut, bukan tamu
penting, bukan tamu yang berulang-ulang menginap di hotel tersebut, dan bukan tamu yang menginap dalam waktu yang cukup lama.
c. VIP Guest Merupakan tamu yang dianggap penting, karena dia adalh langganan tetap
hotel, karena jabatannya dalam pemerintahan atau organisasi atau anggota
7
Front Office Management
commit to user
III-10 dari suatu klub tertentu.
d. Returning Guest Merupakan tamu yang bukan baru sekali saja datang dan menginap di
hotel tersebut, melainkan sudah berkali-kali menggunakan fasilitas dan pelayanan hotel tersebut.
e. Long Staying Guest Merupakan tamu yang menginap atau tinggal di hotel dalam waktu yang
relatif lama. f. Individual Guest
Merupakan tamu yang datang menginap di hotel bukan dalam suatu kelompok, secara pribadi dia datang ke hotel bukan sebagai anggota dari
suatu grup tertentu. III.1.5. Operation atau Management
8
.
a. Organisasi Hotel harus mempunyai struktur organisasi yang menyeluruh.
b. Tenaga Kerja Perbandingan jumlah tenaga kerja terhadap jumlah kamar minimal 1:1,6
terdiri dari: 1 Pimpinan hotel
2 Sekretaris
8
Front Office Management
commit to user
III-11 3 Kabag house keeping
4 Kabag pengelolaan makanan 5 Kabag pemasaran
6 Kabag pengawasan 7 Kabag personalia
8 Kabag accounting 9 Kabag teknik
10 Kabag logistik III.1.6. Kegiatan Pelaku di dalam Hotel
9
.
a. Tamu hotel Tamu hotel adalah orang yang bertujuan mendapatkan pelayanan hotel
berupa penginapan dan akomadai lainnya yang tersedia sesuai fasilitas yang tersedia.
b. Pengelola - Melakukan kegiatan administrasi hotel
- Memberikan pelayanan bagi tamu hotel - Melakukan perawatan unit kamar.
III.1.7. Kegiatan Pengelolaan dan waktu Operasional Hotel
10
. III.1.7.1. Kegiatan Pengelolaan Hotel
9
Front Office Management
10
Front Office Management
commit to user
III-12 Macam-macam kegiatan yang ditampung dalam hotel dapat dikelompokkan
menjadi : a. Kegiatan Utama
- Privat yaitu kegiatan yang dilakukan oleh tamu hotel dalam kamar. Antara lain istirahat , mandi, ganti pakaian.
- Umum Publik yaitu kegiatan tamu hotel yang dilakukan di luar kamar tamu. Antara lain makan-minum, rekreasi shopping,
olahraga, lain-lain. b. Kegiatan Penunjang
Merupakan kelompok kegiatan yang mendukung kegiatan utama yaitu : - Kegiatan sarana hiburan dan olahraga
- Kegiatan restoran - Kegiatan pertokoan
- Kegiatan klinik kesehatan c. Kegiatan Pengelola
Kegiatan perkantoran, kegiatan front office, kegiatan administrasi, kegiatan personalia, pengelolaan, rapat staff, dan lain-lain.
d. Kegiatan Servis - Kegiatan house keeping, pelayanan tamu, laundry, cooking,
pelayanan kamar tamu hotel, kegiatan ibadah. - Kegiatan parker
- Keamanan bangunan
commit to user
III-13 - MEE
- Gudang penyimpanan - Lavatory umum
III.1.7.2. Waktu Operasional Waktu operasional hotel secara garis besar beroperasi selama 24 jam
dengan spesifikasi kegiatan : - Waktu aktifitas penerimaan tamu
: 24 jam - Waktu aktifitas clening servis dan laundry
: 0700-17.00 - Waktu aktifitas keamanan
: 24 jam III.1.8. Persyaratan Pokok Usaha Perhotelan
11
Terdapat empat unsur yang menjadi persyaratan pokok usaha perhotelan : 1. Sarana Fisik dan Fasilitas
Fasilitas yang tersedia di dalam suatu hotel diantaranya adalah : a. Tempat yang cukup luas untuk parker kendaraan tamu
b. Berbagai jenis kamar dengan fasilitas ruang tidur yang lengkap, kamar mandi dan tersedia televise, video dan lain-lain.
c. Telepon, telex, business center, dsb d. Lobby, adalah ruangan yang dipergunakan oleh tamu untuk
melakukan aktivitas sementara pada waktu kedatangan dan ataupun keberangkatan, atau sambil menunggu.
11
http:dspace.widyatama.ac.idjspuibitstream103648952content202a.pdf
commit to user
III-14 e. Tersedianya restoran Coffe Shop, Grill Room, Restoran Indonesia,
dll , bar, ruangan pertemuan, pelayanan makanan atau minuman ke kamar.
f. Penyewaan ruang kantor dan ruang pertokoan. g. Fasilitas olahraga dan rekreasi.
h. Ruang perkantoran untuk keperluan hotel seperti ruang kantor depan hotel, kantor tata graham, dsb.
2. Mutu Dari Produk Pelayanan Hotel sebagai suatu usaha industry pelayanan jasa menghasilkan,
menyediakan, dan melayani tamu dalam bentuk barang dan jasa. Dari segi wujudnya, produk industry hotel yang dihasilkan terdiri dari 2
bagian, yaitu : a. Produk nyata adalah produk hotel secara jelas dan nyata diterima dan
dapat dilihat, yang untuk memperolehnya tidak harus membayar, antara lain :
· Kamar tamu · Makanan dan minuman
· Ruang pertemuan · Sarana olahraga dan rekreasi
· Hiburan · Telepon
· Fasilitas-fasilitas lain
commit to user
III-15 b. Produk tidak nyata adalah produk hotel yang tidak secara nyata
diterima dalam wujud benda, akan tetapi sangat berpengaruh terhadap nilai atau mutu daripada tangible product, misalnya suasana
lingkungan, ketenangan, ketentraman, kehangatan, keramahtamahan, jaminan kesehatan dan lain-lain.
3. Sikap dan Tingkah Laku Pelaksana Personalia dan Karyawan Usaha hotel juga dapat disebut sebagai usaha pelayanan yang dilakukan
oleh manusia. Oleh karenanya terdapat beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi untuk bekerja sebagi karyawan hotel :
a. Mampu melayani tamu dengan perasaan yang tulus. b. Mempunyai pengetahuan, keterampilan dan perilaku sesuai dengan
jabatan pekerjaannya. c. Mempunyai rasa ikut memiliki dan tanggung jawab terhadap
pekerjaannya, serta memiliki kepribadian yang baik dan benar. d. Harus menyadari bahwa untuk penegmbangan karir bekerja di hotel
sangat tergantung dari banyak sedikitnya tamu yang menggunakan jasa pelayanan hotel tersebut, maka karyawan harus mampu
berkomunikasi dengan tamu serta memiliki relationship yang baik dan benar.
4. Manajemen sebagai Decision Maker Terhadap Harga Tujuan utama perhotelan adalah untuk memperoleh keuntungan, untuk
mendapatkan keuntungan tersebut usaha perhotelan memerlukan
commit to user
III-16 kelompok pengelola dengan memanfaatkan atau menggunakan ilmu
keterampilan manajemen khusus. Untuk mencapai tujuan utamanya dan terlaksananya penyedian dan pelayanan
produk-produk hotel maka diperlukan suatu kerjasama serta pembagian fungsi dan tugas sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing.
III.1.9. Karakteristik Hotel. Perbedaan anatar hotel dengan industry lainnya adalah
12
: a. Indsutri hotel tergolong industry yang padat modal serta padat karya yang
artinya dalam pengelolaannya memerlukan moal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.
b. Dipengaruhi oleh keadan dan perubahan yang terjadi pada sector ekonomi, politik, social, budaya, dan keaman dimana hotel tersebut berada.
c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempata dimana jasa pelayanannya dihasilkan.
d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.
e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat
tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.
12
http:jurnal-sdm.blogspot.com200907pengantar-perhotelan-definisi-hotel.html
commit to user
III-17 III.1.10. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Adanya Hotel Pariwisata
13
Terdapat empat macam yang dapat mempengaruhi bisnis hotel pariwisata,yaitu :
1. Berkurangnya waktu untuk beristirahat Bagi masyarakat kota yang kesibukan mereka akan pekerjaan selalu
menyita waktu untuk dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman. 2. Kebutuhan manusia akan rekreasi
Manusi pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh aktivitas
mereka. 3. Kesehatan
Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang melelahkan sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Untuk dapat
memulihkan kesehatan baik para pekerja maupun para manula membutuhkan kesegaran jiwa dan raga yang dapat diperoleh di tempat
berhawa sejuk dan berpemandangan indah yang disertai dengan akomodasi penginapan sebagai sarana peristirahatan.
4. Keinginan menikmati potensi alam Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangant sulit didapatkan
di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian keinginan masyarakat perkotaan untuk menikmati potensi
13
www.google.com
commit to user
III-18 alam menjadi permaslahan, oleh sebab itu hotel pariwisata menawarkan
pemandangan alam yang indah dan sejuk sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung ataupun pengguna hotel tersebut.
III.1.11. Hotel Sebagai Produk Industri Pariwisata
III.1.11.1. Pengertian Produk Industri Pariwisata
14
Fakta industri mengandung suatu rangkaian yang menghasilkan suatu produk tertentu. Produk pariwisata sebenarnya bukan merupakan suatu
produk yang nyata, tetapi suatu rangkaian barang jasa yang tidak hanya mempunyai segi-segi yang bersifat ekonomis, tetapi juga segi social
budaya dan alam. Produk industri pariwisata adalah sesuatu hal atau suatu kegiatan yang
dihasilkan karena adanya kegiatan pariwisata. III.1.11.2. Macam-Macam Industri Pariwisata
15
· Objek pariwisata yang terdapat pada daerah tujuan pariwisata, yang menjadi daya tarik orang untuk dating berkunjung kedaerah tersebut.
· Fasilitas yang diperlukan dalam perjalanan maupun ditempat tujuan tersebut seperti akomodasi perhotelan, bar, restorant, entertainment
dan rekreasi. · Transportasi yang menghubungkan daerah asal wisatawan dengan
14
Kusudianto, 1996, p.11
15
www.google.com
commit to user
III-19 daerah tujuan wisatawan serta transportasi ditempat tujuan ke objek-
objek pariwisata. III.1.11.3. Peran Hotel Sebagai Produk Pariwisata
16
· Sebagai prasarana pokok pariwisata Hotel yang kehidupannya tergantung dari lalu lintas wisatawan.
Fungsinya adalah menyediakan fasilitas pokok yang dapat
memberikan pelayanan bagi pengunjung atau tamu hotel dalam rangkaian menarik lebih banyak pengunjung.
· Sebagai prasarana pelengkap pariwisata Peran hotel sebagai sarana pelengkap pariwisata adalah dengan adanya
fasilitas pelengkap dari sarana pokok sehingga membuat wisatawan atau pengunjung lebih lama tinggal. Saran pelengkap pariwisata yaitu
lapangan golf, lapangan tennis, kolam renang, bowling dan lain-lain. Saran pelengkap pariwisata mempunyai fungsi agar para wisatawan
tidak cepat meninggalkan hotel atau objek tujuan. · Sebagai prasarana penunjang pariwisata
Sarana penunjang pariwisata adalah wisatawan atau pengunjung membelanjakan uangnya di dalam fasilitas hotel seperti night club,
casino,massage, art shops, dan lainnya yang merupakan sarana penunjang.
16
www.google.com
commit to user
III-20
III.2. Pariwisata
III.2.1. Pengertian Pariwisata. Pariwisata menurut E. Guyer Freuler adalah merupakan penomena
dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesahatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap
keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari
pada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan dari pada alat-alat pengangkutan.
Pariwisata menurut Prof. K. Kraft 1942 mengemukakan batasan yang lebih bersifat tekhnis sebagai berikut : Tourism is the totally of the
relation shif and phenomena arising from the travel and stay of strangers ortsfremde, provide the stay does not imply the esta blishment of a
permanent resident. Maksudanya kepariwisataan adalah keseluruhan dari pada gejala-
gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak
tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu.
III.2.2 Pengertian Wisatawan Pengertian wisatawan menurut pemerintah Indonesia dalam Instruksi
Presiden RI no 92006, memberikan definisi wisatawan sebagia berikut :
commit to user
III-21 Setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalny auntuk berkunjung ke
tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu. Kategori wisatawan :
· Wisatawan Internasional Setiap orang yang berkebangsaan asing yang memiliki visa terbatas yang
berkunjung ke Indonesia dengan maksud apapun. · Wisatawan Nasional
Setiap orang warga negara Indonesia atau asing yang bertempat tinggal secara menetap di wilayah Indonesia, yang mengunjungi suatu tempat
diluar daerah propinsi tempat tinggalnya untuk jangka waktu lebih dari 24 jam.
Menurut Oka A. Yoety Yoety, 1982 : 82-83 motivasi wisatawan adalah : · Motivasi pekerjaan
Misalnya seseorang melakukan perjalanan ke Jakarta untuk perjanjian kerja.
· Motivasi pendidikan Misalnya seseorang melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menutut
ilmu, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. · Motivasi kesehatan
Misalnya seseorang melakukan perjalanan untuk berobat atau pemeriksaan kesehatan.
· Motivasi kebudayaan
commit to user
III-22 Misalnya seseorang melakukan perjalanan untuk misi kebudayaan,
memamerkan kebudayaan Indonesia di luar negeri. · Motivasi politik
Misalnya seorang pejabat pemerintahan melakukan perjalan untuk kepentingan negara atau diplomasi.
· Motivasi pribadi Misalnya seseorang melakukan perjalanan untuk mengunjungi sanak
keluarganya. Menurut Oka A. Yoety Yoety, 1982 jenis-jenis pariwisata yang dilakukan
oleh para wisatawan : a. Wisata budaya : perjalanan yang dilakukan untuk mengetahui dan
memperluas pandangan hidup seseorang diluar tempat tinggalnya. b. Wisata kesehatan : perjalanan yang dilakukan untuk kepentingan
beristirahat bagi jasmani dan rohani. c. Wisata olahraga : perjalanan dengan tujuan berolah raga atau mengambil
bagian dalam pesta olah raga. d. Wisata komersial : perjalanan untuk mengunjungi sesuatu yang bersifat
komersial e. Wisata politik : perjalanan untuk mengunjungi peristiwa atau kegiatan
yang bersejarah. f. Wisata konvensi : perjalanan untuk konferensi atau perundingan.
g. Wisata social : perjalanan yang murah serta mudah.
commit to user
III-23 h. Wisata pertanian : perjalanan mengunjungi pertanian, perkebunan.
i. Wisata maritim : wisata yang berhubungan dengan kegiatan air. j. Wisata cagar alam : perjalanan ketempat cagar alam hutan lindung.
k. Wisata buru : wisata untuk berburu. l. Wisata pilgrim : berkaitan dengan keagaman.
m. Wisata bulan madu : wisata yang dirancang untuk pasangan pengantin baru.
III.2.3. Promosi Dalam Pariwisata
17
III.2.3.1. Pengertian dan Peranan Promosi Menurut Yoety 1990, Promosi merupakan suatu proses menyampaikan
suatu proses menyampaikan informasi kepada target pasar, tentang hal-hal yang menyangkut produk, harga, tempat produk dijual dengan melakukan
persuasive agar target mau melakukan pembelian. Menurut Lupiyoadi 2001, Promosi merupakan salah satu variable
dalam bauran pemasaran, yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalm memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan hanya berfungsi
sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagi alat untuk mempengaruhui konsumen dalamkegiatan pembelian
atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga dari berbagai pengertian dapat disimpulkan bahwa promosi
17
http:www.scribd.comdoc27088074Bab-II-Landasan-Teori
commit to user
III-24 dalam pariwisata adalah arus informasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan calon wisatawan atau lembaga usaha pariwisata kepada tindakan yang mampu menciptakan pertukaran jual beli dalam pemasaran
produk pariwisata. Promosi dalam pemasaran pariwisata berperan sebagai pendukung
transaksi, dengan menginformasikan, membujuk, mengingatkan dan membedakan produk pariwisata yang dipromosikan dengan produk
pariwisata yang lain. III.2.3.2. Tujuan dan Teknik Promosi Pariwisata
a. Tujuan Tujuan dari diselenggarakan promosi pariwisata mencakup antara lain :
· Memberitahukan produk pariwisata, perubahan harga jasa-jasa yang disediakan, meluruskan informasi yang keliru, mengurangi
ketakutan atau kekhawatiran pembeli dan membangun citra. · Membujuk calon wisatawan untuk membentuk pilihan produk
pariwisata, mengalihkan pilihan ke produk pariwisata tertentu, mendorong calon wisatawan untuk membeli produk pariwisata saat
itu juga dan mengubah persepsi calon wisatawan terhadap produk yang dihasilkan atau ditawarkan.
· Mengingat yang mencakup : -
Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan.
commit to user
III-25 -
Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk.
- Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye
iklan, dan -
Menjaga agar ingtan pertama para pembeli jatuh pada produk. b. Teknik Promosi Pariwisata
1. Periklanan Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk
membangun kesadaran calon pembeli terhadap jasa yang ditawarkan, membujuk calon pembeli agar mau membeli, mau
menggunakan jasa tersebut. Periklanan memiliki tujuan yaitu memeberikan informasi,
membujuk, pengingat, dan pemantapan. 2. Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain periklanan yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan
pedagang perantara dengan menggunakan alat-alat promosi. Alat- alat promosi yang sering digunkan dalam kegiatan ini anatar lain
brosur, pameran dan demonstrasi. Promosi
penjualan memiliki
fungsi menghubungkan,
melengkapi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan teknik promosi yang lainnya. Tujuan dari promosi penjualan yaitu menarik
konsumen baru, mempengaruhi konsumen untuk mencoba produk
commit to user
III-26 baru, mengupayakan kerjasama-kerjasama yang lebih erat dengan
konsumen dan perantara melalui pendistribusian segala bentuk bahan promosi pariwisata cetak dan media elektronik.
3. Penjualan tatap muka Penjualan tatap muka merupakan aktifitas komunikasi antar
produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengankonsumen potensial yang melibatkan pikiran dan emosi serta berhadapan
langsung dengan pembeli. 4. Hubungan masyarakat
Menurut Sutisna, 2001 Hubungan masyarakat dapat didefinisikan sebagai sejumlah informasi tentang produk barang dan jasa,
organisasi maupun perorangan yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media massa tanpa pengawasan dari sponsor.
III.2.3.3. Kegiatan Promosi Pariwisata Merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha promosi, informasi
pariwisata. Kegiatan-kegiatan promosi adalah : · Kegiatan promosi
- Pengertian
Promosi mempunyai arti yaitu merupakan kegiatan untuk memperkenalkan kesenian, kerajinan, dan objek wisata yang
terdapat di Purworejo untuk meningkatkan pemasaran produk melalui sarana pameran dan pertunjukan yang diadakan secara
commit to user
III-27 periodik.
- Bentuk kegiatan
a. Pameran Kegiatan pameran dibagi menjadi dua jenis yaitu :
- Pameran tetap, diselenggarakan oleh pengelola dengan
obyek dan perlengkapan yang khas dari kabupaten Purworejo. Pameran ini diselenggarakan tiap hari dengan
obyek pameran diganti setiap 3 atau 6 bulan. -
Pameran berkala, diselenggarakan oleh pengelola atau pihak luar penyewa ruang pameran dengan obyek pameran
diganti tiap minggu. Obyek yang dipamerkan antara lain : · Produk-produk terbaru yang dipajang dalam panel atau
etalase · Foto-foto obyek wisata
· Hasil perlombaan kerajinan dan kesenian b. Pertunjukan kesenian dan kerajinan
Pertunjukan yang diselenggarakan oleh pengelola atau pihak luar atau kerjasama pengelola dan pihak luar adalah bersifat :
- Out door
- In door
· Kegiatan Informasi atau pendokumentasian a. Pengertian
commit to user
III-28 Kegiatan pemberitahuan atau pengumuman yang bertujuan untuk
memudahkan komunitas komunikasi antara produsen dan konsumen tentang kerajinan, kesenian dan obyek wisata.
b. Bentuk Kegiatan a. Pusat informasi
Jenis informasi antara lain : - Perpustakaan
- Display, majalah, tabloid, kliping, foto dan album - Informasi audio visual berupa pemutaran slide video
comact disc atau laser disc b. Seminar dan presentasi
Seminar dan presenatsi ini diselenggarakan oleh pengelola ataupun pihak luar atau pengelola bekerjasama dengan pihak
luar. c. Bentuk Kegiatan
Sifat kegiatan : - Formal dan non formal
- Diadakan secara rutin ataupun berkala - Beberapa
kegiatan memerlukan
ketenangan perpustakaan
- Komunikasi searah ataupun dua arah
commit to user
III-29 II.5. Preseden
II.6.1. Blue Safir Hotel
18
Blue Safir
Hotel adalah
penginapan yang layak bagi siapa saja yang ingin berkunjung ke
yogyakarta. Hotel dengan fasilitas memadai dan terletak di seputar
Malioboro yang
merupakan jantung Kota Jogja sehingga
membuat wisata semakin nyaman dan menyenangkan.
Letak Blue Safir Hotel yang strategis membuat perjalanan wisata lebih mudah karena hanya membutuhkan waktu 20 menit dengan kendaraan menuju Bandara Adi
Sucipto, 5 menit menuju Stasiun Kereta Tugu dan 15 menit menuju Terminal Bus Giwangan, dan hanya membutuhkan waktu 5 menit bila ingin berkunjung ke areal
lesehan Malioboro untuk menikmati berbagai hidangan khas Jogja di malam hari atau untuk berbelanja oleh-oleh khas Jogja di Beringharjo. Hanya dengan 5 menit anda
akan sampai di Kraton Jogja, Istana Negara, Benteng Vredeburg, Pemandian Raja Taman Sari, Pusat Batik dan Pementasan Seni Tari Ramayana. Selain itu, anda hanya
butuh waktu 30 menit untuk sampai ke Candi Prambanan yang merupakan candi
18
www.google.com Ga mbar III.1 Blue Safir Hotel
Sumber Pribadi
commit to user
III-30 Hindu terbesar di Asia Tenggara, dan 45 menit untuk dapat melihat Candi Borobudur
yang dikenal sebagai candi Budha terbesar di dunia. Dari Blue Safir Hotel, akan lebih mudah berwisata untuk menikmati Pantai Parangtritis atau menikmati suasana sejuk
puncak Kaliurang untuk melihat kemolekan Gunung Merapi. Dari preseden Hotel Blue Safir dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk jarak
antara letak hotel dengan wisata dekat dan tidak memakan waktu yang lama untuk berkunjung ke tempat wisata di daerah kota Yogyakarta sehingga para pengunjung
dapat kembali lagi ke hotel untuk menginap setelah berwisata di kota Yogyakarta. II.6.2. Hotel The Phoenix Yogyakarta
19
Hotel The Phoenix telah
didesain secara
istimewa pada
sisi peninggalan budaya dari
kota Yogyakarta,
dan khusus
melayani tamu
dengan lingkungan yang baru, relaks, dan sangat
personal. Dalam
perkembangannnya, hotel The Phoenix Yogyakarta mengalami renovasi besar- besaran dengan memadukan nuansa peninggalan budaya yang bersejarah dalam
pancaran zaman kolonial, dengan atmosfir Jogja. Oleh karena itu, para tamu hotel
19
www.google.com Ga mbar III.2 Hotel The Phoenix Yogyakarta
Sumber Pribadi
commit to user
III-31 akan menjumpai keramahtamahan ala warga Jogja dengan fasilitas hotel yang
moderen. Hotel ini menawarkan 144 kamar yang elegan dengan 10 kamar suite dan satu
kamar khusus bagi orang cacat. Selain itu, masing-masing kamar terdapat balkon pribadi yang dilengkapi dengan perabotan modern dan klasik yang nyaman. Restoran
Paprika; hadir dengan konsep dapur terbuka dan khusus menyajikan menu masakan Asia. Juga ada dua buah bar, 1918s Terrace Bar memperlihatkan panorama terbuka
di halamannnya, dan Vino Bar yang hadir khusus di malam hari dengan live performance.
Dari preseden Hotel The Phoenix dapat ditarik kesimpulan bahwa didalam desain hotel The Phoenix memberikan kesan budaya Yogyakarta dengan memadukan
nuansa peninggalan budaya bersejarah dalam zaman colonial dengan atmosfir Yogyakarta, sehingga para pengguna yang menginap di Hotel The Phoenix
mendapatlkan kesan budaya Yogyakarta dengan fasilitas hotel yang modern.
commit to user
IV-1
Bab IV Hotel Pariwisata Yang Akan Direncanakan di Purworejo