Metode Pengamatan TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 30 d Kerapian Rapi mempunyai arti baik, tetib dan bersih. Setiap pegawai kearsipan harus mampu menciptakan dan menjaga kerapian, kebersihan dan ketertiban terhadap arsip-arsip yang disimpan. Arsip-arsip yang disusun dengan rapi, akan lebih awet, tidak mudah rusak dan mudah dalam pengambilan dan pengembalianya.

D. Metode Pengamatan

1. Lokasi Pengamatan Pengamatan ini berlangsung di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klaten, pemilihan tersebut berdasakan pertimbangan sebagai berikut: Kearsipan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan organisasi, karena berkaitan dengan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan penyelenggaraan administrasi. Penulis melakukan pengamatan ini untuk mengetahui Tata Kearsipan pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klaten. 2. Jenis Pengamatan Berdasarkan pada pokok permasalahan yaitu untuk mengetahui bagaimana Tata Kearsipan pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Kabupten Klaten, maka jenis pengamatan yang digunakan adalah pengamatan deskriptif kualitatif yaitu jenis pengamatan yang mendeskripsiksn, memaparkan dan menganalisa sejumkah data yang ada. 3. Sumber Data Dalam pengamatan ini data diperoleh dari beberapa sumber, yaitu : a. Nara Sumber Informan Yaitu seorang atau selelompk orang yang mengetahui secara jelas tentang suatu keadaan sehingga dapat memberikan informasi. Dengan memberikan beberapa pertanyaan yang sudah tersruktur kemudian satu per satu diperdalam untuk memperoleh keterangan lebih lanjut. commit to user 31 Sumber data diperoleh dari wawancara kepada pihak-pihak yang memahami permasalahan dalam pengamatan ini, yaitu:  Ka.Subag Umum dan Kepegawaian : Bapak H.Supardi, SIP  Staff Subag Umum dan Kepegawaian : Ibu Christiana  Staff Subag Umum dan Kepegawaian : Ibu V.Sri Wahyuni b. Dokumentasi Data diperoleh dari arsip, buku pedoman tentang arsip, pedoman operasional dan buku kepustakaan yang lain. 4. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengamatan ini teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan di dasarkan pada tujuan pengamatan b. Observasi Observasi merupakan metode pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diamati. Metode ini dilakukan penulis secara langsung sehingga penulis dapat mengamati gejala dari masalah yang damati. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil catatan-catatan dan arsip-arsip yang diperlukan yang berkaitan dengan obyek pengamatan. 5. Teknik Analisis Data H.B.Sutopo 2002 : 91-93, mengemukaan 3 komponen utama dalam proses analisis yang harus benar-benar dipahami oleh pengamat, komponen tersebut adalah: a. Reduksi Data Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan commit to user 32 abstraksi data dari lapangan. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian, bahkan proses ini berlangsung terus sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Artinya reduksi data sudah berlangsung sejak pengamat mengambil keputusan meski mungkin tidak disadari sepenuhnya, tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan kasus, menyusun pertanyaan pengamatan dan juga waktu menentukan cara pengumpulan data yang di gunakan. Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi dilakukan dengan membuat catatan data yang telah di peroleh dari lapangan. Dalam menyusun ringkasan, pengamat melakukan coding, memusatkan tema dan menentukan batas-batas permasalahan. Proses reduksi berlangsung sampai pengamatan ini berakhir. Dapat disimpulkan reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa, sehingga simpulan pengamatan dapat dilakukan. b. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan pengamatan dapat dilakukan. Sajian ini merupakan ringkasan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga apabila di baca akan mudah dipahami, barbagai hal yang terjadi dan memungkinkan pengamat untuk berbuat sesuatu pada analisis maupun tindakan lain berdasarkan pemahamanya tersebut. Sajian data ini harus mengacu pada masalah yang telah di rumuskan sebagai pertanyaan pengamatan, sehingga narasi yang terjadi merupakan deskriptif mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Dari awal pengumpulan data, pengamat harus sudah memahami apa arti dari berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan commit to user 33 peraturan-peraturan. pola-pola, pertanyaan-pertanyaan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab-akibat dan berbagai proposisi Simpulan perlu di verifikasi agar cukup benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu di lakukan aktifitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat. Mungkin sebagai akibat pikiran ke dua yang timbul melintas pada pengamat pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar pada catatan lapangan. Pada dasarnya makna data harus diuji validitasnya supaya simpulan pengamatan menjadi lebih kokoh dan bisa lebih dipercaya. Bagan 2.2 Model Analisis Interaktif Pengumpulan Data Penarikan simpulan Verifikasi Sajian Data Reduksi Data Sumber: H.B Sutopo, 2002: 93 commit to user 34

BAB III DESKRIPSI INSTANSI