Struktur Organisasi PD BPR Bank Daerah Kota Madiun Uraian Jabatan

5. Struktur Organisasi PD BPR Bank Daerah Kota Madiun

Gambar 4.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PD. BPR BANK DAERAH KOTA MADIUN Sumber: PD BPR Bank Daerah Kota Madiun DEWAN PENGAWAS BAGIAN PERKREDITAN BAGIAN KEUANGAN BAGIAN PENGAWASAN BAGIAN UMUM SEKSI Sekretariat SEKSI Rumah Tangga SEKSI Pembukuan SEKSI Simpanan SEKSI Keuangan SEKSI Pengawas Perkreditan SEKSI Pengawas Keuangan SEKSI Penagihan SEKSI Kredit DIREKSI WALI KOTA MADIUN commit to user 40

6. Uraian Jabatan

Adapun uraian jabatan pada PD BPR Bank Daerah Kota Madiun adalah sebagai berikut : 1. Direktur Utama Tugas utamanya adalah: a. Mengatur dan menentukan kebijaksanaan dalam pengembangan usaha baik intern maupun ekstern Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pasar dengan dasar pedoman Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, ketentuan dan kebijaksanaan kepala daerah. b. Menandatangani surat persetujuan pinjaman Rp 25.000.000,- sd Rp 75.000.000,- c. Koordinasi dengan direktur maupun pejabat dibawahnya dan atau instansi lain demi kelancaran pengurusan PD. BPR Bank Daerah Kota Madiun. d. Mengadakan kegiatan pengawasan intern. e. Mempertanggung jawabkan atas pelaksanaan tugas-tugas kepada kepala daerah. 2. Direktur Tugas utama dari direktur adalah: a. Didalam batas kewenangan yang diatur bersama dengan direktur utama, apabila direktur utama berhalangan atas sebab lain melaksanakan tugas mewakili direktur utama baik intern maupun ekstern perusahaan. commit to user 41 b. Meneliti berkas-berkas permohonan pinjaman dan menanda tangani surat persetujuan pinjaman Rp 7.500.000,- sd Rp 25.000.000,- c. Memproses kegiatan penagihan dan penunggakan. d. Membantu direktur utama dalam melaksanakan tugas- tugasnya. e. Mempertanggung jawabkan tugas-tugasnya kepada direktur utama. 3. Bagian Umum Tugas bagian umum adalah: a. Membantu direksi sesuai dengan hirarki dibidang tugasnya. b. Menyelenggarakan tata usaha dan dokumentasi peraturan di Bank. c. Menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen penting yang berkenan dengan tugas-tugas bagian umum. d. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat-rapat direksi ataupun pertemuan yang diadakan direksi dan membuat serta meyebarkan catatan-catatan keputusan rapat atau pertemuan yang diselenggarakan, serta mengikuti pelaksanaanya. e. Menyediakan perlengkapan atau peralatan yang dibutuhkan oleh Bank Pasar berupa harta bergerak atau tidak bergerak. f. Menjaga dan memelihara harta benda yang dikuasai oleh Bank Pasar dan mengelola adminitrasi fisiknya. commit to user 42 g. Menyusun program-program kerja bidang kepegawaian dan mengatur pelaksanaanya. h. Membina, mengurus , dan menyelenggarakan segala sesuatu yang berkenaan dengan masalah kepegawaian. i. Mengurus dan menyelenggarakan usaha-usaha pendidikan dalam rangka meningkatkan sesuatu manajemen dan organisasi Bank dan tersedianya tenaga-tenaga oleh perbankan. j. Menyelenggarakan hubungan dengan masyarakat khususnya nasabah dan relasi Bank, dengan tujuan memelihara dan meningkatkan pengertian baik tentang tugas, wewenang dan kedudukan Bank. k. Memberikan saran-saran dan atau pertimbangan pertimbangan kepada direksi sesuai dengan hirarki tentang langkah-langkah atau tindakan tindakan yang perlu dibidang tugasnya. 4. Seksi Rumah Tangga Tugas seksi rumah tangga adalah: a. Malaksanakan tata laksana rumah tangga perusahaan. b. Menyediakan segala kebutuhan pelaksanaan rapat dilingkungan Perusahaan dan acara dinas lainnya. c. Memelihara serta menyimpan alat-alat rumah tangga perusahaan. 5. Bagian Kredit commit to user 43 Tugas bagian kredit adalah: a. Membantu direktur sesuai dengan hirarki dibidang tugasnya. b. Memberikan penjelasan kepada peminat-peminat kredit Bank. c. Menerima permohonan, membahas dan menilai kredit, menyimpan atau mengurusi jaminan kredit serta mengurus pengambilan atau pelunasan kredit tersebut. d. Meneliti berkas-berkas permohonan pinjaman dan menandatangani surat persetujuan pinjaman Rp 100.000,- sd Rp 7.500.000,- e. Menyelenggarakan langkah-langkah kelanjutan dari pembayaran dan tagihan kredit serta mengusahakan pembinaan nasabah. f. Menyelenggrakan adminitrasi kredit dan membuat laporan berkala yang berhubungan pelaksanaan tugasnya. g. Menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen penting yang berkenan dengan tugas penyelenggaraan pemberian kredit. h. Memberikan saran-saran dan atau pertimbangan- pertimbangan kepada Direksi sesuai dengan hirarki tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya. 6. Seksi Kredit commit to user 44 Seksi kredit tugasnya adalah: a. Mengkoordinir proses permohonan kredit untuk diadakan analisis dan diajukan kepada penanggung jawab bagian kredit. b. Mengadministrasikan serta bertanggungjawab terhadap jaminan kredit. 7. Seksi Penagihan Seksi Penagihan tugasnya adalah: a. Mengadakan pengecekan terhadap kredit kurang lancar. b. Membuat surat penagihan terhadap kredit-kredit kurang lancar, diragukan dan macet agar menjadi lancar kembali. c. Mengadministrasikan penagihan kredit kurang lancar. d. Membuat penagihan kredit pegawai dalam setiap bulannya. 8. Bagian Keuangan Bagian keuangan tugasnya adalah: a. Membantu Direksi sesuai dengan hirarki dibidang tugasnya. b. Menyusun perencanaan keuangan bank termasuk anggaran pendapatan dan belanja perusahaan. c. Mengusahakan perbaikan sistem administrasi keuangan Bank. d. Mengurus dan mengusahakan dana-dana berupa tabungan wajib dan deposito dari luar. commit to user 45 e. Menyelenggarakan administrasi lengkap berkenaan dengan transaksi keuangan dan administrasi yang berkaitan dengan perhimpunan dana. f. Menyelenggarakan administrasi pembukuan dari seluruh aktivitas atau operasi Bank serta membuat laporan posisi keuangan dan posisis likuiditasi. g. Memberikan saran-saran dan atau pertimbangan- pertimbangan kepada Direksi, sesuai dengan hirarki tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya. 9. Seksi Pembukuan Seksi pembukuan tugasnya adalah: a. Membuat jurnal harian dari transaksi setiap hari. b. Mengadakan kontrol atau ceking antar Bank aktiva. c. Membuat laporan keuangan harian maupun dalam setiap bulan. d. Membuat laporan penyusunan aktiva tetap dan inventaris. e. Menghitung PPh, Pasal 21,25 dan pasal 4 ayat 2. f. Menghitung honor bendaharawan gaji masing-masing kantor. 10. Seksi Simpanan Seksi simpanan tugasnya adalah: a. Mengadministrasikan setoran dan pengambilan simpanan. commit to user 46 b. Membuat Bilyet Deposito untuk dimintakan tanda tangan direksi. c. Mengadministrasikan dana bergulir bagi nasabah koperasi. d. Mengadministrasikan dana bergulir bagi nasabah pertanian. 11. Bagian Pengawas Bagian pengawas tugasnya adalah: a. Membantu direksi sesuai dengan hirarki dibidang tugasnya. b. Melakukan audit dan administrasi keuangan dengan pengelolan penggunaan dana dan seluruh kekayaan milik bank. c. Meneliti kebenaran dan kelengkapan laporan-laporan keuangan terutama neraca dan perhitungan Rugi Laba. d. Mengadakan pengawasan atas anggaran pendapatan dan belanja Bank. e. Mengadakan pengawasan terhadap penyelenggaraan tata kerja dan prosedur menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku serta meninjau efisiensi. f. Mengadakan pengawasan keamanan dan ketertiban bank. g. Mengawasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan operasional Bank dan memberikan penilaian pembahasan secara periodik atau berkala. h. Mengurus atau mengelola debitur-debitur dan piutang piutang lainnya yang telah diputus oleh Direksi. commit to user 47 i. Melakukan penagihan secara intensi dan semaksimal mungkin atas debitur-debitur tersebut diatas dan dimana perlu memberikan bimbingan padanya. j. Mengadakan supervise atas agunan-agunan dan lain-lain jaminan yang diterima bank serta merealisasikan agunan atau jaminan.

B. Analisis Data

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.302UPPB dan surat keputusan Direksi Bank Indonesia No.3011KEPDIR tanggal 30 April 1997 bahwa untuk menilai tingkat kesehatan bank adalah dengan menggunakan analisis CAMEL. Capital adequency, Asset quality, Management, Earning ability, Liquidity. Analisis data merupakan pembahasan masalah tingkat kesehatan bank yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan hipotesis yang dikemukakan dalam BAB 1. Data yang dibutuhkan dalam penilaian kesehatan bank adalah data primer untuk penilaian manajemen dan data sekunder yaitu data laporan keuangan BPR Bank Daerah Madiun yang terdiri dari Neraca dan laopran Laba Rugi serta laporan Kolektibilitas selama tiga tahun berjalan yaitu tahun 2007, 2008 dan 2009. Pemecahan masalah menggunakan analisis CAMEL Capital adequency, Asset quality, Management, Earning ability, Liquidity. Data yang dianalisis adalah laporan keuanganPD BPR Bank Daerah Madiun. Berikut data yang akan dianalisis: Perhitungan CAMEL PD BPR Bank Daerah Kota Madiun Tahun 2007 commit to user 48 1. Capital Adequancy Permodalan Adalah penilaian terhadap faktor permodalan yang didasarkan pada rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR yang disebut rasio kecukupan modal Capital Adequency Ratio CAR. Tabel 4.1 Perhitungan Rasio Modal Tahun 2007 dalam ribuan I Komponen ATMR Nominal Bobot ATMR Kas 280.780 Antar bank aktiva 7.984.434 20 1.596.887 Kredit yang diberikan 16.072.661 100 16.072.661 Aktiva tetap dan inventaris 250.673 100 250.673 Rupa-rupa aktiva 686.365 100 686.365 Jumlah ATMR 18.606.586 II Modal inti Modal disetor 5.000.000 Cadangan umum 557.686 Cadangan tujuan 573.330 Labarugi tahun lalu Laba tahun berjalan 766.498 Jumlah modal inti 6.897.514 III Modal pelengkap Penyisihan penghapusan aktiva produktif 1,25 dari ATMR 232.582 Modal pinjaman Pinjaman subordinasi Jumlah modal pelengkap 232.582 Jumlah modal 7.130.096 Sumber: Data sekunder diolah tahun 2007 Modal minimum 8 dari ATMR = 1.488.527 commit to user 49 Keterangan : Bobot komponen tersebut berdasarkan pada ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu dalam surat edarannya. a. Rasio CAR = 100 ATMR Re X siko rut imbangMenu AktivaTert Modal Jumlah = 100 18.606.586 096 . 130 . 7 X = 38,32 Rasio permodalan PD BPR Bank Daerah Kota Madiun pada tahun 2007 sebesar 38,2. b. NK Rasio Modal = 1 Kenaikan Ketentuan + CAR AngkaRasio = 1 0,1 32 , 38 + = 384,2 Berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu maksimum nilai kredit rasio kecukupan modal adalah 100, maka nilai kredit rasio kecukupan modal 384,2 dianggap 100. c. Menentukan nilai kredit faktor kecukupan modal yaitu dengan cara mengalikan nilai kredit rasio kecukupan modal dengan bobot faktor modal. Bobot faktor permodalan yang telah ditetapkan yaitu sebesar 30. NKF Kecukupan Modal = 100 X 30 = 30 commit to user 50 Berdasarkan perhitungan maka predikat permodalan PD BPR Bank Daerah Kota Madiun untuk tahun 2007 adalah sehat karena terletak pada nilai 24,3 NKF ≤ 30 2. Asset Quality Aktiva Produktif Adalah penilaian kualitas aktiva produktif yang didasarkan pada dua rasio yaitu rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan APYD terhadap aktiva produktif dan rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif PPAP yang dibentuk oleh bank terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang wajib dibentuk PPAPYWD. a. Perhitungan Kualitas Aktiva Produktif Tabel 4.2 Perhitungan Kualitas Aktiva Produktif Tahun 2007 Kolektibilitas Jumlah aktiva produktif Bobot Aktiva Produktif yang diklasifikasikan Lancar 14.295.145.050 Kurang lancar 234.651.250 50 117.325.625 Diragukan 375.820.250 75 281.865.188 Macet 1.167.044.550 100 1.167.044.550 Jumlah APYD 1.566.235.363 Aktiva Produktif Kredit yang diberikan 16.072.661.000 Antar bank aktiva Giro aktiva produktif lainnya 7.984.434.000 Jumlah aktiva produktif 24.057.095.000 Sumber : Data sekunder diolah tahun 2007 commit to user 51 1. Rasio KAP = 100 Produktif asikan Diklasifik Yang Produktif X a TotalAktiv Aktiva = 100 .000 24.057.095 363 1.566.235. X = 6,51 Rasio aktiva produktif pada PD BPR Bank Daerah Kota Madiun tahun 2007 sebesar 6,51. 2. Menentukan Nilai Kredit Rasio KAP Nilai kredit digunakan untuk menentukan nilai kredit faktor kualitas aktiva produktif. NK KAP = 0,15 6,51 - 22,5 = 106,6 Nilai kredit rasio Kualitas Aktiva Produktif pada PD BPR Bank Daerah Kota Madiun sebesar 106,6. Berdasarkan ketentuan nilai kredit maksimal adalah 100, maka nilai kredit 106,6 dianggap 100. 3. Bobot faktor rasio KAP berdasarkan ketentuan adalah 25 4. Menentukan Nilai Kredit Faktor NKF Ditentukan dengan cara mengalikan nilai kredit rasio KAP dengan bobot faktor komponen KAP. NKF = 100 X 25 = 25 commit to user 52 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit faktor kualitas aktiva produktifnya sebesar 25. b. Penghitungan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Tabel 4.3 Perhitungan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP Tahun 2007 Kolektibilitas Jumlah aktiva produktif Bobot Penghapusan aktiva produktif yang wajib di bentuk Lancar 14.295.145.050 0,50 71.475.725 Kurang lancar 234.651.250 10 23.465.125 Diragukan 375.820.250 50 187.910.125 Macet 1.167.044.550 100 1.167.044.550 Jumlah 1.449.895.525 Sumber : Data sekunder diolah tahun 2007 1. 100 Bank Dibentuk Wajib Yang PPAP Bank Dibentuk Yang PPAP X PPAP Rasio = 100 525 1.449.895. 000 1.096.596. X = = 75,63 Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk PD BPR Bank Daerah Kota Madiun sebesar 75,63 2. Menghitung Besarnya Nilai Kredit Ratio PPAP Nilai kredit diperoleh dengan cara membagi rasio PPAP dengan ketentuan kenaikan 1. commit to user 53 NK Rasio PPAP 1 75,63 = = 75,63 3. Menentukan Niai Kredit Faktor Nilai kredit faktor ditentukan dengan cara mengalikan nilai kredit PPAP dengan bobot faktor rasio PPAP yaitu sebesar 5 NKF = 75,63 X 5 = 3,78 4. Menentukan NKF keseluruhan Menentukan kredit faktor keseluruhan untuk faktor kualitas aktiva produktif adalah dengan menjumlahkan nilai kredit faktor aktiva produktif dengan nilai kredit faktor PPAP. NKF = 25 + 3,78 = 28,78 Predikat untuk rasio kualitas aktiva produktif adalah sehat karena terletak pada nilai 24.3 NKF ≤ 30 3. Management Manajemen Maksud dan tujuan penilaian kesehatan bank melalui faktor manajemen adalah untuk menilai kemampuan manajemen dalam menjalankan usaha bank yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta untuk menilai tujuan jangka pendek atau panjang yang disusun manajeman. commit to user 54 Tabel 4.4 Perhitungan Manajemen Tahun 2007 Sumber : data primer diolah a. NK Faktor Manajemen 0,4 88 = x 1 = 220 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit faktor manajemen adalah 220. b. NKF = 88 x 20 = 17,6 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit faktor manajemen tahun 2007 sebesar 17,6. Predikat faktor manajemen PD BPR Bank Daerah Madiun Tahun 2007 adalah sehat karena terletak pada nilai 16,20 NKF ≤ 20. No Komponen Penilaian Jumlah Pertannyaan Jumlah Nilai 1 Manajemen Umum a. Strategisasaran 1 3 b. Struktur 2 7 c. Sistem 4 15 d. Kepemimpinan 3 10 Sub jumlah 10 35 II Manajemen Resiko a. Resiko likuiditas 2 6 b. Resiko kredit 3 11 c. Resiko operasional 3 11 d. Resiko hukum 3 12 e. Resiko pemilik dan pengurus 4 13 Sub jumlah 15 53 Jumlah 25 88 commit to user 55 4. Earning Rentabilitas Penilaian terhadap faktor rentabilitas diperlukan untuk menghitung atau mempertimbangkan kebijakan bank agar tidak mengalami kerugian. Penilaian terhadap faktor ini dibagi menjadi dua yaitu rasio laba sebelum pajak terhadap rata-rata volume usaha ROA dan Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO. Tabel 4.5 Perhitungan Rentabilitas Tahun 2007 No Komponen Penilaian Jumlah I Rasio laba terhadap rata-rata total asset ROA A Laba sebelum pajak 2.210.594.000 B Total aktiva 24.178.317.000 Rasio a:b 9,14 II Rasio Operasional terhadap Pendapatan Operasional A Beban Operasional 3.325.945.000 B Pendapatan Operasional 5.320.343.000 Rasio a:b 62,5 Sumber : Data sekunder diolah tahun 2007 1. Rasio laba terhadap rata-rata volume usaha ROA a. ROA = 100 Pajak Sebelum Laba X Aktiva Total = 100 000 . 317 . 178 . 24 000 2.210.594. X = 9,14 Berdasarkan perhitungan rasio ROA yang diperoleh sebesar 9,14. commit to user 56 b. NK Rasio ROA = ROA Rasio Angka enaikan KetentuanK = 015 , 9,14 = 609,3 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit rasio ROA sebesar 609,3, tetapi berdasarkan ketentuan yang berlaku bahwa nilai kredit maksimum 100, maka nilai kredit 609,3 dianggap 100. c. Menentukan NKF NKF = Nilai Kredit ROA x Bobot Faktor ROA = 100 x 5 = 5 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan maka nilai kredit faktor ROA sebesar 5. 2. Rasio BOPO a. BOPO = 100 l Operasiona Pendapatan l Operasiona Beban X = 100 5.320.343 945 . 325 . 3 X = 62,5 commit to user 57 b. Menghitung Nilai Kredit BOPO NK BOPO = Penurunan Ketentuan BOPO Rasio Angka - BOPO Kredit Rasio Ketentuan = 0,08 5 , 62 100 - = 468,75 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit rasio BOPO sebesar 468,75, tetapi berdasarkan ketentuan yang berlaku bahwa nilai kredit maksimum 100, maka nilai kredit 468,75 dianggap 100. c. Menghitung NK Faktor BOPO NKF = 100 x 5 = 5 d. Menentukan total nilai kredit faktor keseluruhan Ditentukan dengan cara menjumlahkan nilai kredit rasio ROA dengan nilai kredit faktor BOPO. Total NKF = 5 + 5 = 10 Faktor Rentabilitas PD BPR Bank Daerah Kota Madiun tahun 2007 adalah sehat, karena terletak pada nilai 8,1 NKF ≤ 10. commit to user 58 5. Liquidity Likuiditas Penilaian likuiditas ini dibagi menjadi dua yaitu Cash Ratio atau rasio alat likuid terhadap hutang lancar dan Loan Deposit Ratio LDR rasio kredit dana yang diberikan terhadap dana pihak ke -3 terhadap masing-masing rasio. Tabel 4.6 Perhitungan Rata-Rata Faktor Likuiditas Tahun 2007 Komponen Jumlah 1. Aktiva lancar a. Kas 280.780.000 b. Sertifikat Bank Indonesia c. Antar Bank Indonesia 7.984.434.000 Jumlah aktiva lancar 8.265.214.000 2. Hutang lancar a. Kewajiban yang segera dibayar 28.439.000 b. Tabungan 2.768.086.000 c. Deposito Berjangka 9.372.800.000 d. Bank Indonesia e. Antar Bank Indonesia Jumlah hutang lancar 12.169.325.000 Rasio a : b 67,91 Sumber: Data sekunder diolah tahun 2007 1. Cash Ratio Rasio Aktiva Lancar terhadap Hutang Lancar a. Cash Ratio = 100 Aktiva Hutang Lancar Aktiva X = 100 .000 12.169.325 000 8.265.214. X = 67,91 Cash Ratio pada BPR Bank Daerah Madiun tahun 2007 67,91. commit to user 59 b. Menghitung Nilai Kredit Cash Ratio NK Cash Ratio = Kenaikan Ketentuan Ratio AktivaCash = 0,05 91 , 67 = 1358 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit rasio Cash Ratio sebesar 1358 tetapi berdasarkan ketentuan yang berlaku bahwa nilai kredit maksimum 100, maka nilai kredit 1358 dianggap 100. c. Menentukan Nilai Kredit Faktor NKF rasio Cash Ratio NKF Cash Ratio = 100 x 5 = 5 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan diatas maka nilai kredit faktor Cash Ratio sebesar 5. Tabel 4.7 Perhitungan Jumlah Dana yang Diterima Komponen Jumlah Dana pihak ke tiga a. Tabungan 2.768.086.000 b. Deposito 9.372.800.000 c. Bank Indonesia d. Antar Bank Pasiva e. Modal inti 7.664.012.000 Jumlah dana yang diterima 19.804.898.000 Sumber: Data sekunder diolah tahun 2007 commit to user 60 Tabel 4.8 Perhitungan Faktor LDR Komponen Jumlah a. Aktiva 8.265.214.000 b. Hutang lancar 12.169.325.000 c. Jumlah kredit yang diberikan 16.072.661.000 d. Jumlah dana yang diterima 19.804.898.000 Sumber: Data sekunder diolah tahun 2007 B. Loan To Deposit Ratio LDR a. LDR = 100 Diterima Yang Dana Jumlah Diberikan Yang Kredit Jumlah X = 100 .000 19.804.898 .000 16.072.661 X = 81,15 Rasio LDR bank pada BPR Bank Daerah Madiun tahun 2007 adalah 81,15. b. Menghitung Nilai Kredit LDR NK LDR = 4 x Kenaikan Ketentuan RasioLDR asioNKLDR KetentuanR - = 4 x 1 81,15 - 115 = 135,4 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit rasio LDR sebesar 135,4 tetapi berdasarkan ketentuan yang berlaku bahwa nilai kredit maksimum 100, maka nilai kredit 135,4 dianggap 100. commit to user 61 c. Menghitung Nilai Kredit Faktor LDR NKF LDR = NK LDR x Bobot = 100 x 5 = 5 d. Total NKF = NKF Cash Ratio + NKF LDR = 5 + 5 = 10 Predikat untuk faktor Likuiditas tahun 2007 adalah sehat, karena terletak pada nilai 8,1 NKF ≤ 10. Penilaian CAMEL PD BPR Bank Daerah Kota Madiun Tahun 2008 1. Capital Adequancy Permodalan Adalah penilaian terhadap faktor permodalan yang didasarkan pada rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR yang disebut rasio kecukupan modal Capital Adequency Ratio CAR. commit to user 62 Tabel 4.9 Perhitungan Rasio Modal Tahun 2008 dalam ribuan I Komponen ATMR Nominal Bobot ATMR Kas 39.790 Antar bank aktiva 9.589.121 20 1.917.824 Kredit yang diberikan 25.458.457 100 9.589.121 Aktiva tetap dan inventaris 240.387 100 25.458.857 Rupa-rupa aktiva 414.529 100 240.387 Jumlah ATMR 37.206.189 II Modal inti Modal disetor 5.000.000 Cadangan umum 1.024.260 Cadangan tujuan 1.039.905 Labarugi tahun lalu Laba tahun berjalan 781.538 Jumlah modal inti 7.845.703 III Modal pelengkap Penyisihan penghapusan aktiva produktif 1,25 dari ATMR 465.077 Modal pinjaman Pinjaman subordinasi Jumlah modal pelengkap 465.077 Jumlah modal 8.310.780 Sumber: Data sekunder diolah tahun 2008 Modal minimum 8 dari ATMR = 2.976.495 Keterangan : Bobot kompinen tersebut berdasarkan pada ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu dalam surat edarannya. a. Rasio Modal CAR = 100 ATMR Re X siko rut imbangMenu AktivaTert Modal Jumlah = 100 37.206189 780 . 310 . 8 X = 22,3 Rasio permodalan PD BPR Bank Daerah Kota Madiun pada tahun 2008 sebesar 22,3. commit to user 63 b. NK Rasio Modal = 1 Kenaikan Ketentuan + CAR AngkaRasio = 1 0,1 3 , 22 + = 224 Berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu maksimum nilai kredit rasio kecukupan modal adalah 100, maka nilai kredit rasio kecukupan modal 224 dianggap 100. c. Menentukan nilai kredit faktor kecukupan modal yaitu dengan cara mengalikan nilai kredit rasio kecukupan modal dengan bobot faktor modal. Bobot faktor permodalan yang telah ditetapkan yaitu sebesar 30. NKF Kecukupan Modal = 100 X 30 = 30 Berdasarkan perhitungan maka predikat permodalan PD BPR Bank Daerah Kota Madiun untuk tahun 2008 adalah sehat karena terletak pada nilai 24,3 NKF ≤ 30. 2. Asset Quality Kualitas Aktiva Adalah penilaian kualitas aktiva produktif yang didasarkan pada dua rasio yaitu rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan APYD terhadap aktiva produktif dan rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif PPAP yang dibentuk oleh bank terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang wajib dibentuk PPAPYWD commit to user 64 1. Perhitungan Kualitas Aktiva Tabel 4.10 Perhitungan Kualitas Aktiva Produktif Tahun 2008 Kolektibilitas Jumlah aktiva produktif Bobot Aktiva Produktif yang diklasifikasikan Lancar 23.617.438.350 Kurang lancar 325.867.050 50 162.933.525 Diragukan 220.527.550 75 165.395.663 Macet 1.294.624.250 100 1.294.624.250 Jumlah APYD 1.622.953.438 Aktiva Produktif Kredit yang diberikan 25.458.457.000 Antar bank aktiva Giro aktiva produktif lainnya 9.589.121.000 Jumlah aktiva produktif 35.047.578.000 Sumber : Data sekunder diolah tahun 2008 1. Rasio KAP = 100 Produktif asikan Diklasifik Yang Produktif X a TotalAktiv Aktiva = 100 .000 35.047.578 438 1.622.953. X = 4,63 Rasio aktiva produktif pada PD BPR Bank Daerah Kota Madiun tahun 2008 sebesar 4,63. 2. Menentukan Nilai Kredit Rasio KAP Nilai kredit digunakan untuk menentukan nilai kredit faktor kualitas aktiva produktif. NK KAP = 0,15 4,63 - 22,5 = 119,13 commit to user 65 Nilai kredit rasio Kualitas Aktiva Produktif pada PD BPR Bank Daerah Kota Madiun sebesar 119,3 Berdasarkan ketentuan nilai kredit maksimal adalah 100, maka nilai kredit 119,3 dianggap 100. 3. Bobot faktor rasio KAP berdasarkan ketentuan adalah 25 4. Menentukan Nilai Kredit Faktor NKF Ditentukan dengan cara mengalikan nilai kredit rasio KAP dengan bobot faktor komponen KAP. NKF = 100 X 25 = 25 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit faktor kualitas aktiva produktifnya sebesar 25. 2. Perhitungan Penyisihan Penghapusan Piutang Tabel 4.11 Perhitungan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP Tahun 2008 Kolektibilitas Jumlah aktiva produktif Bobot Penghapusan aktiva produktif yang wajib di bentuk Lancar 23.617.438.350 0,50 118.087.192 Kurang lancar 325.867.050 10 32.586.705 Diragukan 220.527.550 50 110.263.775 Macet 1.294.624.250 100 1.294.624.250 Jumlah 1.555.561.922 Sumber : Data sekunder diolah tahun 2008 1. 100 Bank Dibentuk Wajib Yang PPAP Bank Dibentuk Yang PPAP X PPAP Rasio = 100 922 1.555.561. 000 1.067.862. X = = 68,6 commit to user 66 Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap penyisihan pengahapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk BPR Bank Daerah Madiun sebesar 68,6 2. Menghitung Besarnya Nilai Kredit Ratio PPAP Nilai kredit diperoleh dengan cara membagi rasio PPAP dengan ketentuan kenaikan 1. NK Rasio PPAP 1 68,6 = = 68,6 3. Menentukan Niai Kredit Faktor Nilai kredit faktor ditentukan dengan cara mengalikan nilai kredit PPAP dengan bobot faktor rasio PPAP yaitu sebesar 5 NKF = 68,6 X 5 = 3,43 4. Menentukan NKF keseluruhan Menentukan kredit faktor keseluruhan untuk faktor kualitas aktiva produktif adalah dengan menjumlahkan nilai kredit faktor aktiva produktif dengan nilai kredit faktor PPAP. NKF = 25 + 3,43 = 28,43 Predikat untuk rasio kualitas aktiva produktif adalah sehat karena terletak pada nilai 24.3 NKF ≤ 30. commit to user 67 3. Management Manajemen Maksud dan tujuan penilaian kesehatan bank melalui faktor manajemen adalah untuk menilai kemampuan manajemen dalam menjalankan usaha bank yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta untuk menilai tujuan jangka pendek atau panjang yang disusun manajeman. Tabel 4.12 Perhitungan Manajemen Tahun 2008 sumber: Data primer diolah a. NK Faktor Manajemen 0,4 90 = x 1 = 225 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit faktor manajemen adalah 225. b. NKF = 90 x 20 = 18 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit faktor manajemen tahun 2008 sebesar 18. Predikat faktor manajemen PD BPR Bank Daerah No Komponen Penilaian Jumlah Pertannyaan Jumlah Nilai 1 Manajemen Umum e. Strategisasaran 1 3 f. Struktur 2 6 g. Sistem 4 14 h. Kepemimpinan 3 10 Sub jumlah 10 33 II Manajemen Resiko f. Resiko likuiditas 2 8 g. Resiko kredit 3 12 h. Resiko operasional 3 11 i. Resiko hukum 3 12 j. Resiko pemilik dan pengurus 4 14 Sub jumlah 15 57 Jumlah 25 90 commit to user 68 Kota Madiun Tahun 2008 adalah sehat karena terletak pada nilai 16,20 NKF ≤ 20. 4. Earning Rentabilitas Penilaian terhadap faktor ini dibagi menjadi dua yaitu rasio laba sebelum pajak terhadap rata-rata volume usaha ROA dan Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO. Tabel 4.13 Perhitungan Rentabilitas Tahun 2008 No Komponen Penilaian Jumlah I Rasio laba terhadap rata-rata total asset ROA A Laba sebelum pajak 2.246.862.000 B Total aktiva 34.674.422.000 Rasio a:b 6,5 II Rasio Operasional terhadap Pendapatan Operasional A Beban Operasional 3.764.535.000 B Pendapatan Operasional 5.749.583.000 Rasio a:b 65,5 Sumber : Data sekunder diolah tahun 2008 1. Rasio laba terhadap rata-rata volume usaha ROA a. ROA = 100 Pajak Sebelum Laba X Aktiva Total = 100 000 . 422 . 674 . 34 000 2.246.862. X = 6,5 Berdasarkan perhitungan ROA sebesar 6,5. commit to user 69 b. NK Rasio ROA = ROA Rasio Angka enaikan KetentuanK = 015 , 6,5 = 433,33 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit rasio ROA sebesar 433,33, tetapi berdasarkan ketentuan yang berlaku bahwa nilai kredit maksimum 100, maka nilai kredit 433,33 dianggap 100. d. Menentukan NKF NKF = Nilai Kredit ROA x Bobot Faktor ROA = 100 x 5 = 5 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, nilai kredit faktor ROA sebesar 5. 2. Rasio BOPO a. BOPO = 100 l Operasiona Pendapatan l Operasiona Beban X = 100 000 5.749.583. 000 . 535 . 764 . 3 X = 65,5 commit to user 70 b. Menghitung Nilai Kredit BOPO NK BOPO = Penurunan Ketentuan BOPO Rasio Angka - BOPO Kredit Rasio Ketentuan = 0,08 5 , 65 100 - . = 431,25 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit rasio BOPO sebesar 431,25, tetapi berdasarkan ketentuan yang berlaku bahwa nilai kredit maksimum 100, maka nilai kredit 431,25 dianggap 100 c. Menghitung NK Faktor BOPO NKF = 100 x 5 = 5 d. Menentukan total nilai kredit faktor keseluruhan Ditentukan dengan cara menjumlahkan nilai kredit rasio ROA dengan nilai kredit faktor BOPO. Total NKF = 5 + 5 = 10 Faktor Rentabilitas PD BPR Bank Daerah Kota Madiun tahun 2008 adalah sehat, karena terletak pada nilai 8,1 NKF ≤ 10. commit to user 71 5. Liquidity Likuiditas Penilaian likuiditas ini dibagi menjadi dua yaitu Cash Ratio atau rasio alat likuid terhadap hutang lancar dan Loan Deposit Ratio LDR rasio kredit dana yang diberikan terhadap dana pihak ke -3 terhadap masing-masing rasio. Tabel 4.14 Perhitungan Rata-Rata Faktor Likuiditas Tahun 2008 Komponen Jumlah 1. Aktiva lancar a. Kas 39.790.000 b. Sertifikat Bank Indonesia c. Antar Bank Indonesia 9.589.121.000 Jumlah aktiva lancar 9.628.911.000 2. Hutang lancar a. Kewajiban yang segera dibayar 115.802.000 b. Tabungan 3.660.692.000 c. Deposito Berjangka 16.636.350.000 d. Bank Indonesia e. Antar Bank Indonesia Jumlah hutang lancar 20.412.844.000 Rasio a : b 47,17 Sumber: Data sekunder diolah tahun 2008 \ 1. Cash Ratio a. Cash Ratio = 100 Aktiva Hutang Lancar Aktiva X = 100 .000 20.412.844 000 9.628.911. X = 47,17 commit to user 72 Cash Ratio pada BPR Bank Daerah Madiun tahun 2008 47,17. b. Menghitung Nilai Kredit Cash Ratio NK Cash Ratio = Kenaikan Ketentuan Ratio AktivaCash = 0,05 17 , 47 = 943,4 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit rasio Cash Ratio sebesar 943,4 tetapi berdasarkan ketentuan yang berlaku bahwa nilai kredit maksimum 100, maka nilai kredit 943,4 dianggap 100. c. Menentukan Nilai Kredit Faktor NKF rasio Cash Ratio NKF Cash Ratio = 100 x 5 = 5 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan diatas maka nilai kredit faktor Cash Ratio sebesar 5. Tabel 4.15 Perhitungan Jumlah Dana yang Diterima Komponen Jumlah Dana pihak ke tiga a. Tabungan 3.660.692.000 b. Deposito 16.636.350.000 c. Bank Indonesia d. Antar Bank Pasiva 886.008 e. Modal inti 8.627.241.000 Jumlah dana yang diterima 29.810.291.000 Sumber: data sekunder diolah tahun 2008 commit to user 73 Tabel 4.16 Perhitungan Faktor LDR Komponen Jumlah a. Aktiva 9.628.911.000 b. Hutang lancar 20.412.844.000 c. Jumlah kredit yang diberikan 25.458.457.000 d. Jumlah dana yang diterima 28.924.283.000 Sumber: Data sekunder diolah tahun 2008 2. LDR a. LDR = 100 Diterima Yang Dana Jumlah Diberikan Yang Kredit Jumlah X = 100 .000 29.810.291 .000 25.458.457 X = 85,40 Rasio LDR bank pada BPR Bank Daerah Madiun tahun 2008 adalah 85,40. b. Menghitung Nilai Kredit LDR NK LDR = 4 x Kenaikan Ketentuan RasioLDR asioNKLDR KetentuanR - = 4 x 1 85,40 - 115 = 118,4 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit rasio LDR sebesar 118,4 tetapi berdasarkan ketentuan yang berlaku bahwa nilai kredit maksimum 100, maka nilai kredit 118,4 dianggap 100. commit to user 74 c. Menghitung Nilai Kredit Faktor LDR NKF LDR = NK LDR x Bobot = 100 x 5 = 5 d. Total NKF = NKF Cash Ratio + NKF LDR = 5 + 5 = 10 Predikat untuk faktor Likuiditas tahun 2007 adalah sehat, karena terletak pada nilai 8,1 NKF ≤ 10. Berikut Penilaian CAMEL PD BPR Bank Daerah Kota Madiun Tahun 2009 1. Capital Adequancy Permodalan Adalah penilaian terhadap faktor permodalan yang didasarkan pada rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR yang disebut rasio kecukupan modal Capital Adequency Ratio CAR. commit to user 75 Tabel 4.17 Perhitungan Rasio Modal Tahun 2009 dalam ribuan I Komponen ATMR Nominal Bobot ATMR Kas 89.515 Antar bank aktiva 5.458.764 20 1.091.753 Kredit yang diberikan 33.442.989 100 33.442.989 Aktiva tetap dan inventaris 235.029 100 235.029 Rupa-rupa aktiva 688.610 100 688.610 Jumlah ATMR 35.458.381 II Modal inti Modal disetor 9.200.032 Cadangan umum 1.184.545 Cadangan tujuan 1.075.439 Labarugi tahun lalu Laba tahun berjalan 946.587 Jumlah modal inti 12.406.603 III Modal pelengkap Penyisihan penghapusan aktiva produktif 1,25 dari ATMR 443.230 Modal pinjaman Pinjaman subordinasi Jumlah modal pelengkap 443.230 Jumlah modal 12.849.833 Sumber: Data sekunder diolah tahun 2009 Modal minimum 8 dari ATMR = 2.836.670 Keterangan : Bobot komponen tersebut berdasarkan pada ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu dalam surat edarannya. a. Rasio CAR = 100 ATMR Re X siko rut imbangMenu AktivaTert Modal Jumlah = 100 35.458.381 230 . 849 . 12 X commit to user 76 = 36,23 Rasio permodalan PD BPR Bank Daerah Kota Madiun pada tahun 2009 sebesar 36,23. b. NK Rasio Modal = 1 Kenaikan Ketentuan + CAR AngkaRasio = 1 0,1 23 , 36 + = 363,3 Berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu maksimum nilai kredit rasio kecukupan modal adalah 100, maka nilai kredit rasio kecukupan modal 363,3 dianggap 100. c. Menentukan nilai kredit faktor kecukupan modal yaitu dengan cara mengalikan nilai kredit rasio kecukupan modal dengan bobot faktor modal. Bobot faktor permodalan yang telah ditetapkan yaitu sebesar 30. NKF Kecukupan Modal = 100 X 30 = 30 Berdasarkan perhitungan di atas maka predikat permodalan PD BPR Bank Daerah Kota Madiun untuk tahun 2009 adalah sehat karena terletak pada nilai 24,3 NKF ≤ 30 commit to user 77 2. Asset Quality Kualitas Aktiva Adalah penilaian kualitas aktiva produktif yang didasarkan pada dua rasio yaitu rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan APYD terhadap aktiva produktif dan rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif PPAP yang dibentuk oleh bank terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang wajib dibentuk. a. Perhitungan Kualitas Aktiva Tabel 4.18 Perhitungan Kualitas Aktiva Produktif Tahun 2009 Kolektibilitas Jumlah aktiva produktif Bobot Aktiva Produktif yang diklasifikasikan Lancar 31.337.198.000 Kurang lancar 180.546.000 50 90.273.000 Diragukan 185.623.000 75 139.217.250 Macet 1.739.622.000 100 1.739.622.000 Jumlah APYD 1.969.112.250 Aktiva Produktif Kredit yang diberikan 33.442.989.000 Antar bank aktiva Giro aktiva produktif lainnya 5.458.764.000 Jumlah aktiva produktif 38.901.753.000 Sumber: Data sekunder diolah tahun 2009 1. Rasio KAP = 100 Produktif asikan Diklasifik Yang Produktif X a TotalAktiv Aktiva = 100 .000 38.901.753 250 1.969.112. X = 5,06 commit to user 78 Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap jumlah aktiva produktif tahun 2007 sebesar 5,06. 2. Menentukan Nilai Kredit Rasio KAP Nilai kredit digunakan untuk menentukan nilai kredit faktor kualitas aktiva produktif. NK KAP = 0,15 5,06 - 22,5 = 116,26 Nilai kredit rasio Kualitas Aktiva Produktif pada PD BPR Bank Daerah Kota Madiun sebesar 116,26 Berdasarkan ketentuan nilai kredit maksimal adalah 100, maka nilai kredit 116,26 dianggap 100. 3. Bobot faktor rasio KAP berdasarkan ketentuan adalah 25 4. Menentukan Nilai Kredit Faktor NKF Ditentukan dengan cara mengalikan nilai kredit rasio KAP dengan bobot faktor komponen KAP. NKF = 100 X 25 = 25 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit faktor kualitas aktiva produktifnya sebesar 25. commit to user 79 b. Perhitungan Penyisihan Penghapusan Piutang Tabel 4.19 Perhitungan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Tahun 2009 Kolektibilitas Jumlah aktiva produktif Bobot Penghapusan aktiva produktif yang wajib di bentuk Lancar 31.337.198 0,50 156.686 Kurang lancar 180.546 10 18.055 Diragukan 185.623 50 92.811 Macet 1.739.622 100 1.739.622 Jumlah 2.007.174 Sumber : Data sekunder diolah tahun 2009 1. 100 Bank Dibentuk Wajib Yang PPAP Bank Dibentuk Yang PPAP X PPAP Rasio = 100 2.007.174 1.495.821 X = = 74,52 Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap penyisihan pengahpusan aktiva produktif yang wajib dibentuk BPR Bank Daerah Madiun sebesar 74,52 2. Menghitung Besarnya Nilai Kredit Ratio PPAP Nilai kredit diperoleh dengan cara membagi rasio PPAP dengan ketentuan kenaikan 1. NK Rasio PPAP 1 74,52 = = 74,52 commit to user 80 3. Menentukan Niai Kredit Faktor Nilai kredit faktor ditentukan dengan cara mengalikan nilai kredit PPAP dengan bobot faktor rasio PPAP yaitu sebesar 5 NKF = 74,52 X 5 = 3,72 4. Menentukan NKF keseluruhan Menentukan kredit faktor keseluruhan untuk faktor kualitas aktiva produktif adalah dengan menjumlahkan nilai kredit faktor aktiva produktif dengan nilai kredit faktor PPAP. NKF = 25 + 3,72 commit to user 81 Tabel 4.20 Perhitungan Manajemen Tahun 2009 No Komponen Penilaian Jumlah Pertannyaan Jumlah Nilai 1 Manajemen Umum a. Strategisasaran 1 3 b. Struktur 2 10 c. Sistem 4 15 d. Kepemimpinan 3 10 Sub jumlah 10 38 II Manajemen Resiko a. Resiko likuiditas 2 8 b. Resiko kredit 3 12 c. Resiko operasional 3 10 d. Resiko hukum 3 12 e. Resiko pemilik dan pengurus 4 14 Sub jumlah 15 56 Jumlah 25 94 Sumber: Data primer diolah a. NK Faktor Manajemen 0,4 94 = x 1 = 235 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit faktor manajemen adalah 225. b. NKF = 94 x 20 = 18,8 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit faktor manajemen tahun 2009 sebesar 18,8. Predikat faktor manajemen PD BPR Bank Daerah Kota Madiun Tahun 2008 adalah sehat karena terletak pada nilai 16,20 NKF ≤ 20. commit to user 82 3. Earning Rentabilitas Penilaian terhadap faktor ini dibagi menjadi dua yaitu rasio laba sebelum pajak terhadap rata-rata volume usaha ROA dan Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO. Tabel 4.21 Perhitungan Faktor Rentabilitas Tahun 2009 No Komponen Penilaian Jumlah I Rasio laba terhadap rata-rata total asset ROA A Laba sebelum pajak 2.341.515.000 B Total aktiva 38.419.086.000 Rasio a:b 6,09 II Rasio Operasional terhadap Pendapatan Operasional A Beban Operasional 4.614.901.000 B Pendapatan Operasional 6.991.362.000 Rasio a:b 66 Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2009 1. ROA a. Rasio laba terhadap rata-rata volume usaha ROA ROA = 100 Pajak Sebelum Laba X Aktiva Total = 100 000 . 086 . 419 . 38 000 2.341.515. X = 6,09 commit to user 83 b. NK Rasio ROA = ROA Rasio Angka enaikan KetentuanK = 015 , 6,09 = 406 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit rasio ROA sebesar 406, tetapi berdasarkan ketentuan yang berlaku bahwa nilai kredit maksimum 100, maka nilai kredit 406 dianggap 100. c. Menentukan NKF NKF = Nilai Kredit ROA x Bobot Faktor ROA = 100 x 5 = 5 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, nilai kredit faktor ROA sebesar 5. 2. Rasio BOPO a. BOPO = 100 l Operasiona Pendapatan l Operasiona Beban X = 100 6.991.362 901 . 614 . 4 X = 66 Rasio Biaya Terhadap Pendapatan Operasional BOPO pada BPR Bank Daerah Madiun sebesar 66. commit to user 84 b. Menghitung Nilai Kredit BOPO NK BOPO = Penurunan Ketentuan BOPO Rasio Angka - BOPO Kredit Rasio Ketentuan = 0,08 66 100 - = 425 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit rasio BOPO sebesar 425, tetapi berdasarkan ketentuan yang berlaku bahwa nilai kredit maksimum 100, maka nilai kredit 431,25 dianggap 100. c. Menghitung NK Faktor BOPO NKF = 100 x 5 = 5 d. Menentukan total nilai kredit faktor keseluruhan Ditentukan dengan cara menjumlahkan nilai kredit rasio ROA dengan nilai kredit faktor BOPO. Total NKF = 5 + 5 = 10 Faktor Rentabilitas PD BPR Bank Daerah Kota Madiun tahun 2008 adalah sehat, karena terletak pada nilai 8,1 NKF ≤ 10. commit to user 85 4. Liquidity Likuiditas Penilaian likuiditas ini dibagi menjadi dua yaitu Cash Ratio atau rasio alat likuid terhadap hutang lancar dan Loan Deposit Ratio LDR rasio kredit dana yang diberikan terhadap dana pihak ke -3 terhadap masing-masing rasio. Tabel 4.22 Perhitungan rata-rata faktor likuiditas Tahun 2009 Komponen Jumlah 1. Aktiva lancar a. Kas 89.515.000 b. Sertifikat Bank Indonesia c. Antar Bank Indonesia 5.458.764.000 Jumlah aktiva lancar 5.548.279.000 2. Hutang lancar a. Kewajiban yang segera dibayar 157.238.000 b. Tabungan 4.662.897.000 c. Deposito Berjangka 19.161.300.000 d. Bank Indonesia e. Antar Bank Indonesia Jumlah hutang lancar 23.981.435.000 Rasio a : b 23,13 Sumber: Data sekunder diolah tahun 2009 a. Cash Ratio = 100 Lancar Hutang Lancar Aktiva X = 100 .000 23.981.435 000 5.458.764. X = 23,13 commit to user 86 Cash Ratio pada BPR Bank Daerah Madiun tahun 2009 sebesar 23,13. b. Menghitung Nilai Kredit Cash Ratio NK Cash Ratio = Kenaikan Ketentuan Ratio AktivaCash = 0,05 13 , 23 = 462,6 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit rasio Cash Ratio sebesar 462,6 tetapi berdasarkan ketentuan yang berlaku bahwa nilai kredit maksimum 100, maka nilai kredit 462,6 dianggap 100. c. Menentukan Nilai Kredit Faktor NKF rasio Cash Ratio NKF Cash Ratio = 100 x 5 = 5 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan diatas maka nilai kredit faktor Cash Ratio sebesar 5. commit to user 87 Tabel 4.23 Perhitungan Jumlah Dana Yang Diterima Sumber: Data sekunder diolah tahun 2009 Tabel 4.24 Perhitungan faktor LDR Sumber: Data sekunder diolah tahun 2009 a. LDR = 100 Diterima Yang Dana Jumlah Diberikan Yang Kredit Jumlah X = 100 .000 37.381.061 .000 33.442.989 X = 89,47 Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank pada BPR Bank Daerah Madiun tahun 2009 adalah 89,47. b. Menghitung Nilai Kredit LDR NK LDR = 4 x Kenaikan Ketentuan RasioLDR asioNKLDR KetentuanR - = 4 x 1 88,95 - 115 = 164,2 Komponen Jumlah Dana pihak ke tiga a. Tabungan 4.662.897.000 b. Deposito 19.161.300.000 c. Bank Indonesia d. Antar Bank Pasiva 203.674.000 e. Modal inti 13.353.190.000 Jumlah dana yang diterima 37.381.061.000 Komponen Jumlah a. Aktiva 5.548.279.000 b. Hutang lancar 23.981.435.000 c. Jumlah kredit yang diberikan 33.442.989.000 d. Jumlah dana yang diterima 37.381.061.000 commit to user 88 Berdasarkan perhitungan maka nilai kredit rasio LDR sebesar 164,2 tetapi berdasarkan ketentuan yang berlaku bahwa nilai kredit maksimum 100, maka nilai kredit 164,2 dianggap 100. c. Menghitung Nilai Kredit Faktor LDR NKF LDR = NK LDR x Bobot = 100 x 5 = 5 d. Total NKF = NKF Cash Ratio + NKF LDR = 10 Predikat untuk faktor Likuiditas tahun 2007 adalah sehat, karena terletak pada nilai 8,1 NKF ≤ 10 commit to user 89

C. Pembahasan

Tabel 4.25 Perbandingan Rasio Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Sumber: data sekunder diolah Dari Tabel 4.25 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Capital Adequency

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Penghimpunan Dan Penyaluran Dana Masyarakat Pada Bank Perkreditan Rakyat (Studi Kasus : BPR Guna Rakyat Di Kota Lubuk Pakam).

3 68 68

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Bank Syariah di Kota Lhokseumawe)

13 192 92

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah terhadap pelayanan Bank studi kasus Bank BNI di Kota Bogor

0 5 111

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK DAERAH KARANGANYAR Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode Camel Pada PD. BPR Bank Daerah Karanganyar.

0 0 14

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK DAERAH KARANGANYAR Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode Camel Pada PD. BPR Bank Daerah Karanganyar.

0 1 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PERMINTAAN KREDIT PADA PD. BPR BANK PASAR SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Permintaan Kredit Pada Pd. Bpr Bank Pasar Sukoharjo.

0 1 13

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Permintaan Kredit Pada Pd. Bpr Bank Pasar Sukoharjo.

0 1 5

Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (studi kasus pada PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul periode 2013-2015).

0 1 158

Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (studi kasus pada PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul periode 2013 2015)

1 19 156

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA

0 1 15