commit to user 13
direksi dan keluarga, pejabat BPR lainnya, serta perusahaan- perusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan pihak pemegang
saham dan keluarga yang memiliki 10 atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris dan keluarga, anggota direksi dan
keluarga, pejabat BPR lainnya. Batas maksimum tersebut tidak melebihi 10 dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan Bank Indonesia.
C. Laporan Keuangan
Laporan keuangan yaitu laporan semua kegiatan keuangan selama periode tertentu. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi
keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut.
Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang
sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode. Keuntungan
dengan membaca laporan ini, pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: a. Neraca
b. Laporan rugi laba c. Laporan perubahan ekuitas
commit to user 14
d. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
e. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
D. Tingkat Kesehatan Bank
Peraturan Bank Indonesia No. 610PBI2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan bank Umum menjelaskan bahwa
bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulan. Peraturan tersebut menjelaskan bahwa tingkat kesehatan bank merupakan
hasil penelitian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian faktor permodalan, kualitas
asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap risiko pasar. Kesehatan Bank diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk
melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai
dengan peraturan perbankan yang berlaku. Menyadari arti pentingnya kesehatan suatu bank bagi pembentukan
kepercayaan dalam dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip kehati- hatian Prudential Banking dalam dunia perbankan, maka Bank Indonesia
merasa perlu untuk menetapkan aturan tentang kesehatan bank. Dengan adanya aturan tentang kesehatan bank ini, perbankan
diharapkan selalu dalam kondisi sehat, sehingga bank tidak akan merugikan masyarakat yang berhubungan dengan perbankan. Bank yang beroperasi dan
commit to user 15
berhubungan dengan masyarakat diharapkan hanya bank yang benar-benar sehat. Penilaian tingkat kesehatan bank adalah merupakan penilaian terhadap
hasil usaha bank dalam kurun waktu berdasarkan faktor-faktor yang telah ditentukan, yang dapat dianalisis dari laporan keuangan bank meliputi neraca
dan laporan laba rugi serta keadaan manajemen secara utuh. Berdasarkan UU NO.7 tahun 1992 dalam bukunya Totok Budi Santoso
2000:33 tentang perbankan, dijelaskan bahwa apabila dalam suatu bank mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya maka,
Bank Indonesia dapat melakukan tindakan agar: a. Pemegang saham menambah modal.
b. Pemegang saham mengganti dewan komisaris dan atau Direksi bank. c. Bank menghapusbukukan kredit atau pembiayaan berdasarkan syariah
yang macet. d. Bank melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain.
e. Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban.
f. Bank menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan bank kepada pihak lain.
g. Bank menjual sebagian atau seluruh harta dan atau kewajiban bank kepada bank atau pihak lain.
Metode CAMEL berisikan langkah-langkah perhitungan tingkat kesehatan
suatu bank umum sebagai berikut Dendawijaya, 2003 : Langkah I
: Menghitung rasio berdasarkan rumus yang ditetapkan
commit to user 16
Langkah II : Menghitung besarnya nilai kredit credit point untuk
masing-masing komponen CAMEL Langkah III
: Mengalikan nilai kredit credit point tersebut dengan bobot bagi masing-masing komponen CAMEL.
Langkah IV : Menjumlahkan seluruh nilai komponen CAMEL.
Langkah VI : Menetapkan kategori kesehatan bank yang bersangkutan
5. Analisi Camel
Sebagaimana layaknya manusia, bank sebagai perusahaan perlu juga dinilai kesehatannya. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi bank
tersebut yang sesungguhnya apakah dalam keadaan sehat, kurang sehat atau mungkin sakit. Dari penilaian kesehatan bank ini pada akhirnya akan
diketahui kinerja bank tersebut. Untuk menilai kesehatan suatu bank dapat diukur dengan berbagai
metode. Penilaian kesehatan akan berpengaruh terhadap kemampuan bank dan loyalitas nasabah terhadap bank yang bersangkutan. Salah satu alat untuk
mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis CAMEL. Sesuai SK DIR BI No. 3012KEPDIR dan SE BI No. 303UPPB tanggal 30 April 1997 tentang
tata cara penilaian kesehatan BPR, faktor-faktor dan komponen CAMEL yang dinilai sebagai berikut :
a. Capital Adequency Penilaian Terhadap Permodalan Pada aspek permodalan ini yang dinilai adalah struktur permodalan
yang ada di bank tersebut dalam operasi kegiatannya sehari-hari. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR Capital Adequency Ratio yang telah