Metode Penelitian Disain Penelitian

Rismayani, 2014 Penggunaan Media Garis Bilangan Dengan Boneka Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Materi Pokok Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart Model ini menggambarkan sebuah spiral dari beberapa siklus kegiatan. Siklus ini terdiri atas 4 tahap, yaitu perencanaan planning, pelaksanaan tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. 1. Perencanaan planning Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan atau perencanaan ini peneliti menentukan titik awal atau fokus peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dikarenakan peneliti adalah pihak yang Rismayani, 2014 Penggunaan Media Garis Bilangan Dengan Boneka Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Materi Pokok Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu paling berkepentingan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran, maka pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan peneliti, agar pelaksanaan tindakan dapat terjadi secara wajar, realistis, dan dapat dikelola dengan mudah. 2. Pelaksanaan tindakan acting Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart ini adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas. Hal yang perlu diingat pada tahap pelaksanaan ini adalah peneliti harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar , tidak dibuat-buat. 3. Pengamatan observing Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung, jadi keduanya berlangsung pada waktu yang bersamaan. 4. Refleksi reflecting Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika peneliti telah selesai melakukan tindakan. Jika penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain, apabila peneliti menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan melanjutkan dalam kesempatan lain. Catatan-catatan penting yang dibuat sebaiknya rinci sehingga siapapun yang akan melaksanakan dalam kesempatan lain tidak akan menjumpai kesulitan. Empat tahap dalam penelitian tindakan kelas tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali ke langkah semula. Jadi, satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi

C. Subyek Penelitian.

Rismayani, 2014 Penggunaan Media Garis Bilangan Dengan Boneka Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Materi Pokok Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Diharapkan ada perubahan yang terjadi dari subjek penelitian ini, yaitu siswa kelas IV A SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun ajaran 20132014 dengan jumlah siswa 28 orang, yaitu meningkatnya kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran matematika materi pokok operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga garis bilangan dengan boneka.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model spiral Kemmis dan Taggart. 1. Perencanaan Prosedur yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Orientasi Lapangan penelitian awal b. Observasi dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran matematika selama ini. c. Wawancara dengan pihak sekolah. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang gambaran pelaksanaan pembelajaran dan kendala yang dihadapi dalam pembelajaran matematika. d. Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang terdapat di sekolah tempat penelitian. e. Tahap Persiapan Pra-tindakan f. Menetapkan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menyusun instrumen penelitian. g. Merancang dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan sehingga proses pembelajaran dapat lebih terarah untuk mencapai tujuan dari pembelajaran.