commit to user Dari Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sampel lansia lebih banyak yang
berasal dari bentuk keluarga nuclear family yaitu 26 orang 63.41, dibandingkan dengan yang berasal dari bentuk keluarga extended
family.
5. Karakteristik subjek berdasarkan pendidikan
Table 4.5 Distribusi Subjek Berdasarkan pendidikan Pendidikan
Cakupan orang Persentase SMP
16 39.02
SMA Perguruan Tinggi 25
60.98 Total
41 100.00
Sumber : Data Primer Dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sampel lansia lebih banyak yang
berpendidikan SMA Perguruan tinggi yaitu 25 orang 60.98, dibandingkan dengan yang berpendidikan SMP.
B. Hasil Analisis Data
Deskripsi diatas hanya menggambarkan gambaran umum tentang data pada karakteristik umum, oleh karena itu perlu dilakukan uji bivariat
dengan menggunakan Uji Chi kuadrat untuk mengetahui hubungan fungsi keluarga dengan
kualitas hidup pada lansia. Pengujian dilakukan untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara 2 variabel, dengan p = 0.001.
commit to user
Tabel 4.6 Perbandingan Kualitas Hidup Berdasarkan Apgar
Variabel Kualitas Hidup X² P Baik Buruk Total
Fungsi Keluarga APGAR Sehat
28 90.3 3 9.7 31 100 11.18 0.001 Tidak Sehat 4 40 6 60 10 100
Total 41 100
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa ada hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia dan secara statistik signifikan.
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia maka dilakukan analisis regresi logistik
sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Logistik tentang Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia
Variabel
OR P
CI 95 Batas bawah Batas atas
Apgar Baik 24.85 0.040
1.16 533.04 Usia 70 tahun
0.03 0.040 0.01 0.85
Perempuan 2.05 0.599
0.14 29.96 Extended Family
1.72 0.719 0.09 32.47
Bekerja 0.71 0.826
0.03 15.11 N observasi = 41
-2 log likelihood = 19.4 Nagelkerke R² = 59.5
Dari tabel diatas didapatkan hasil sebagai berikut :
commit to user Lansia yang berasal dari keluarga dengan fungsi keluarga sehat
memiliki kemungkinan untuk berkualitas hidup baik 25 kali lebih besar daripada lansia dengan fungsi keluarga tidak sehat dan terdapat hubungan
yang signifikan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada lansia OR = 24.85 ; P = 0.040 ; CI 95 1.16 hingga 533.04
Hubungan tersebut sudah mengendalikan pengaruh faktor perancu yaitu usia, jenis kelamin, bentuk keluarga, pekerjaan.
Lansia yang berusia 60-70 tahun memiliki kemungkinan untuk berkualitas hidup lebih baik daripada lansia dengan usia 70 tahun lebih dan
terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kualitas hidup pada lansia OR = 0.03 ; p = 0.040 ; CI 95 0.01 hingga 0.85 Sedangkan jenis
kelamin, bentuk keluarga dan pekerjaan tidak menunjukkan hubungan yang secara statistik signifikan.
C. PEMBAHASAN