Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak
Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik untuk mencapai perubahan tingkah laku anak didik agar sesuai dengan yang diharapkan.
Sekolah merupakan tempat belajar dalam mengembangkan kemampuan anak secara optimal. Hasil proses belajar yang terjadi diharapkan dapat membantu
dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk mengembangkan anak secara optimal sesuai dengan potensi dan
kemampuannya. Pendidikan disekolah memberikan peran yang sangat berarti dalam pembangunan nasional. Sebagaimana tujuan yang diharapkan seperti yang
tertuang dalam Undang
– Undang SISDIKNAS BAB II pasal 3 2005:98 yaitu :
Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan
kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan dengan UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 menyatakan, bahwa setiap warga mempunyai hak yang sama
untuk memperoleh pendidikan, yang diantaranya adalah anak – anak
berkebutuhan khusus. Demikian pula UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB IV pasal 5 ayat 2 yang menyatakan bahwa :
“ Warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus “. Anak tunagrahita merupakan
salah satu anak berkebutuhan khusus yang berhak mendapatkan pendidikan khusus.
Anak tunagrahita adalah mereka yang mengalami hambatan dalam intelegensi kemampuan bawaan. Karena intelegensi itu sifatnya total maka anak tunagrahita
akan mengalami kelemahan dalam banyak hal atau banyak bidang seperti
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak
Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
rendahnya kemampuan akademik, kemampuan personal, kemampuan vokasional dan mengalami gangguan motorik.
Dalam aktifitas kehidupan sehari – hari tidak akan terlepas dari
hal – hal yang terkait dengan keterampilan tangan. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya perkembangan fisik anak, dimana perkembangan motorik itu sendiri terkait erat dengan perkembangan fisiknya. Perkembangan motorik ini meliputi
motorik kasar dan motorik halus. Gerakan kasar atau gross motor ini meliputi merangkak, berjalan, berlari, meloncat dan melompat, sedangkan gerakan halus
atau fine motor meliputi memegang, membawa, mewarnai bahkan menulis. Karenanya anak tunagrahita, sesuai dengan potensi yang dimiliki perlu
dikembangkan seoptimal mungkin dalam semua bidang seperti telah disebutkan di atas termasuk kemampuan akademik dalam hal menulis.
Kemampuan motorik halus dan koordinasi mata sangat diperlukan dalam melakukan berbagai aktifitas yang terkait dengan kehidupan sehari
– hari seperti menulis, menggunting, mengancingkan bajunya, bermain lempar
– lempar bola. Adapun masalah
– masalah yang sering dihadapi anak tunagrahita dalam kemampuan menulis permulaan di antaranya cara memegang pinsil yang belum
benar, menarik garis, menebalkan, menjiplak, serta koordinasi mata dan tangan. Selain itu juga bahwa motorik halus merupakan gerakan yang menggunakan
otot – otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar dan berlatih. Itu semua memerlukan kemampuan motorik halus dan koordinasi mata dan tangan pada anak, ketika kemampuan
motorik halus koordinasi mata dan tangan mereka tidak dilatih dengan baik mereka akan mengalami kesulitan dalam melakuan itu semua. Karena itu mereka
sangat membutuhkan latihan – latihan yang rutin, praktis dan bertahap mengenai
hal tersebut untuk menunjang pada tahapan menulis selanjutnya. Kegiatan menulis bukan hanya sekedar kegiatan menorehkan simbol angka
atau huruf di atas kertas. Hidayat 2002:70 menjelaskan bahwa “ Kesiapan
menulis merupakan aspek dasar dalam kegiatan menulis. Ada dua kemampuan dasar yang diperlukan anak untuk mengembangkan keterampilan menulis, yaitu
kemampuan keterampilan tangan dan kemampuan intelektual “.
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak
Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kesiapan menulis menurut Emmy Mother Baby, 2009 yaitu “ kegiatan – kegiatan yang ditujukan untuk mempersiapkan motorik halus anak
terutama pada bagian 3 jari, yaitu : ibu jari, telunjuk dan jari tengah “.
Leman 1992 dalam Suryani 2010 : 16 merinci 6 wilayah keterampilan yang merupakan prasyarat untuk keterampilan menulis anak yaitu :
1. Perkembangan otot kecil.
2. Koordinasi tangan dan mata diperlukan keterampilan anak agar terjadi
organisasi yang baik antara tangan dan mata. 3.
Kemampuan memegang alat tulis : anak dapat menggunakan teknik yang tepat saat memegang alat tulisnya sehingga hasil tulisannya jelas dan terbaca.
4. Kemampuan membuat coretan dasar : anak dapat membuat
coretan – coretan saat ingin menggambar sesuatu.
5. Kemampuan mempersepsikan huruf angka, bagaimana anak melihat
berbagai bentuk huruf angka dan mencoba untuk menulisnya. Mengacu kepada keberlangsungannya, menulis merupakan sebuah proses,
kegiatan bernalar, kegiatan transformasi, kegiatan berkomunikasi, dan suatu keterampilan Resmini et al, 2006. Sub
– sub keterampilan menulis itu tidak dapat dikuasai seketika, tetapi secara bertahap. Seperti membaca, keberhasilan
pembinaan menulis pada tahap berikutnya. Sebagai sebuah keterampilan menulis memiliki sifat seperti keterampilan
berbahasa lain untuk itu, menulis perlu dilatih secara terus menerus. Dengan latihan yang kontinyu dalam menulis akan memberikan peluang agar tulisan
berkualitas lebih baik. Latihan – latihan yang dilakukan diharapkan menunjang
pencapaian target menulis yang diharapkan. Beragamnya temuan hasil penelitian yang menyatakan rendahnya kemampuan
menulis pada kalangan anak tunagrahita menimbulkan kekhawatiran bagi berbagai pihak, khususnya para pendidik. Padahal, salah satu aspek yang tidak
dapat dipisahkan dari proses belajar adalah kegiatan menulis. Kemampuan menulis seseorang juga mempengaruhi hasil akhir dan proses belajar.
Anak tunagrahita ringan menurut Munzayannah 2000 : 22 menyatakan bahwa “ anak tunagrahita ringan atau mampu didik adalah mereka yang masih
mempunyai kemungkinan memperoleh pendidikan dalam bidang membaca, menulis dan menghitung pada suatu tingkat tertentu disekolah khusus “. Biasanya
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak
Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
untuk kelompok itu dapat tercapai tingkat tertentu, setingkat dengan kelas I Sekolah Dasar, serta dapat mempelajari keterampilan
– keterampilan yang sederhana. Anak tunagrahita membutuhkan penanganan yang khusus dalam
pembelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena hakekat matematika yang abstrak, mereka juga mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Kesulitan
dalam belajar matematika dapat berdampak negatif di sekolah, kesulitan yang timbul adalah ketidakmampuan anak mengaplikasikan dalam kehidupan
selanjutnya. Menurut Moh. Amin 1995 : 222 materi pelajaran atau matematika yang
dapat diberikan atau di ajarkan kepada anak tunagrahita meliputi : 1.
Pengenalan kuantitatis jumlah dan simbol dari 0-10 2.
Pengenalan sistem desimal, penjumlahan, pengurangan dan pembagia. 3.
Pengenalan bilangan 1-9 dan 11-19 4.
Pengenalan nilai mata uang, konsep waktu, jam dan kalender. 5.
Aplikasi matematika dalam kehidupan sehari – hari. Seorang pendidik dan pengajar yang baik yang menginginkan anak didik maju
dan berkembang, memikirkan berbagai cara dan disesuaikan dengan kemajuan jaman ditunjang dengan teori
– teori yang relevan yang khusus diperuntukkan bagi anak luar biasa yang mengalami keterbatasan dan hambatan sedemikian rupa.
Untuk mendidik siswa tunagrahita, guru harus mempersiapkan segala aspek yang menunjang proses belajar mengajar. Salah satu aspek yang mendukung
keberhasilan kegiatan belajar mengajar yaitu penggunaan media pembelajaran. Agar tujuan pengajaran tercapai guru juga harus dituntut kreatif dan tepat dalam
memilih media, yang dimana pemilihan media tersebut juga disesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektual, kondisi dan juga kebutuhan peserta didik,
karena pemilihan media pembelajaran secara tepat juga dinyakini dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar mereka.
Pemilihan media yang kurang tepat akan mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pelajaran dan dapat menimbulkan kebosanan,
terlebih bagi anak tunagrahita yang perlu adanya media bermain yang dapat dijadikan sebagai media bantu penunjang dan bermain dalam proses belajar
mereka.
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak
Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Secara umum, di sekolah-sekolah tentunya sudah banyak media yang digunakan dalam rangka mencari cara yang terbaik untuk anak dalam mencapai
tujuan akhir, terutama dalam meningkatkan keterampilan menulis dengan memberikan latihan-latihan secara berkala agar mendapatkan hasil yang
diinginkan. Berkaitan dengan hal tersebut, upaya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menemukan media pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan
kemampuan anak tunagrahita ringan dalam menulis angka. Permasalahan kurangnya kemampuan menulis pada anak tunagrahita lebih
kompleks dan mendasar dibandingkan dengan peserta didik lainnya yang tidak mengalami gangguan. Hal tersebut dapat dipahami berkaitan dengan kenyataan
bahwa ketunagrahitaan secara nyata merupakan gabungan dari kurangnya fungsi kecerdasan dan kemampuan perilaku beradaptasi di bawah rata-rata yang
berlangsung pada saat masa perkembangan. Anak tunagrahita mengalami hambatan dalam hal kecerdasan dan adaptasi sosialnya, karena keterbatasan atau
hambatan kecerdasan yang dimiliki anak tunagrahita akan menimbulkan permasalahan dalam bidang akademiknya.
Dengan adanya gangguan – gangguan tersebut, maka anak tunagrahita
cenderung mengalami kesulitan dalam belajar menulis angka. Pengajar dan pendidikan yang berkecimpung menangani anak luar biasa, khususnya anak
tunagrahita, perlu memikirkan bagaimana cara-cara mengatasi masalah tersebut. Salah satunya adalah membuat menggunakan suatu alat bantu media
pembelajaran menulis angka. Masalah yang biasanya muncul pada masa awal menulis dalam kemampuan
motorik halus yang belum berkembang dengan optimal. Anak – anak akan
mengembangkan kemampuan motorik halusnya dengan baik jika mendapatkan kesempatan latihan dengan menggunakan berbagai media yang menyenangkan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis terhadap anak tunagrahita ringan di SLB Chahya Putra Kab. Bandung Barat, terlihat bahwa anak
mengalami kesulitan dalam menulis angka, sehingga guru harus lebih kreatif dalam membimbing siswanya memasuki tahapan menulis angka.
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak
Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Maka dari itu apabila siswa tersebut diberikan suatu media, dengan memberikan mal angka sebagai perantara diharapkan siswa mampu menulis
angka 0-9 secara mandiri. Sehubungan dengan permasalahan kedua subjek di atas, maka penulis ingin
mengetahui sampai sejauh mana pengaruh penggunaan media mal angka terhadap peningkatan kemampuan menulis angka anak tunagrahita ringan.
B. Indentifikasi Masalah