PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MAL ANGKA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ANGKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MAL ANGKA TERHADAP

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ANGKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

(Single Subjek Research Terhadap Anak Tunagrahita Ringan Kelas 1 SDLB di SLB Chahya Putra Cipeundeuy Kab. Bandung Barat )

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh

Tiara Linduk Intany 0607071

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITASPENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

========================================================== ========

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MAL ANGKA TERHADAP

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ANGKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

(Single Subjek Research Terhadap Anak Tunagrahita Ringan Kelas 1 SDLB di SLB Chahya Putra Cipeundeuy Kab. Bandung Barat )

Oleh

Tiara Linduk Intany 0607071

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Tiara Linduk Intany 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

TIARA LINDUK INTANY

(0607071)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MAL ANGKA

TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS

ANGKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

(Single Subjek Research Terhadap Anak Tunagrahita Ringan Kelas I SDLB – C di SLB Chahya Putra Cipeundeuy Kab. Bandung Barat)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. Astati, M. Pd 19480801 197403 2 001

Pembimbing II

Dr. Hj. Sri Widati, M.Pd. NIP. 19531014 198703 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Biasa

Drs. Sunaryo, M.Pd. NIP. 19560722198503 1 001


(4)

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MAL ANGKA TERHADAP

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ANGKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

(Single Subjek Research Terhadap Anak Tunagrahita Ringan Kelas I SDLB – C di SLB Chahya Putra Cipeundeuy Kab. Bandung Barat)

Oleh : Tiara Linduk Intany ( 0607071 )

Anak tunagrahita adalah kondisi anak yang kecerdasannya jauh dibawah rata – rata yang ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan dalam

interaksi sosial. Karena intelegensi itu sifatnya total maka anak tunagrahita akan mengalami kelemahan dalam banyak hal atau banyak bidang seperti rendahnya kemampuan akademik, kemampuan personal, kemampuan vokasional dan mengalami gangguan motorik. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis terhadap anak tunagrahita ringan di SLB Chahya Putra Kab. Bandung Barat, terlihat bahwa anak mengalami kesulitan dalam menulis angka, sehingga guru harus lebih kreatif dalam membimbing siswanya memasuki tahapan menulis angka. Subyek penelitian ini sebanyak 1 orang anak tunagrahita ringan ( DJ ) yang duduk dikelas 1 SDLB – C. Hal ini terlihat dalam proses belajar dikelas, mereka masih belum bisa menulis angka 0-9 secara mandiri, meskipun kemampuan menulis dalam menebalkan angka 0-9 sudang mampu. Sesuai dengan permasalahan diatas, maka dirumuskan penelitian sebagai berikut : bagaimana pengaruh media mal angka terhadap peningkatan kemampuan belajar menulis angka 0 – 9 pada anak tunagrahita ringan kelas 1 di SLB Chahya Putra Kab. Bandung Barat ?. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen single subject research dengan desain A-B-A, yaitu A-1 (baseline 1), B (intervensi), dan A-2 (baseline -2). Dari data hasil penelitian yang sudah terkumpul, terlihat perbedaan antara fase baseline 1 (A-1) dengan baseline 2 (A-2), subjek mengalami peningkatan dalam kemampuan menulis angka. Hal ini terlihat dari mean level persentase pada baseline 1 (A-1) sebesar 39, 25% dan fase baseline 2 ( A-2 ) sebesar 81%. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan kepada pendidik agar lebih mengembangkan kemampuan menulis angka melalui media mal angka sehingga kemampuan menulis angka anak tunagrahita terus meningkat. Kata Kunci : Kemampuan Menulis Angka, Media mal Angka, Anak Tunagrahita


(5)

ABSTRACT

LETTERING GUIDE NUMBERS USE EFFECT OF INCREASING NUMBERS WRITING ABILITY LIGHTER CHILD MENTAL

RETARDATION

( Single Subject Research Against Children Mental Retardation SDLB

Lightweight Class I - C in SLB Chahya PutraCipeundeuy District. West Bandung )

By : Tiara Linduk Intany (0607071)

Child's mental retardation is a condition of child intelligence far below average - average intelligence are characterized by limitations and inadequacies in social interaction . Because of the nature of intelligence mental retardation total then the child will experience a lot of things or a weakness in many fields such as low academic skills , personal skills , vocational skills and impaired motor . From the preliminary study conducted by the author of the children in the mild mental retardation SLB Chahya Putra District . West Bandung , it appears that children have difficulty writing numbers, so the teachers have to be more creative in guiding students entered the stage of writing numbers. The subject of this study were mild mental retardation 1 child ( DJ ) who sit in class 1 SDLB - C. It is seen in the learning process in class , they still have not been able to write the numbers 0-9 on their own , although the ability to write in bold numbers 0-9 reactors capable . In accordance with the above problems, the research formulated as follows : how the media influences the mall to the increased numbers learning to write the numbers 0-9 on the child's grade 1 mild mental retardation in SLB Chahya Son District . West Bandung ? . This study used an experimental method

to design single- subject ABA research , namely A - 1 ( baseline 1 ), B ( intervention ) , and A - 2 ( baseline -2 ) . From the research data that has been

collected , the differences seen between the baseline phase 1 ( A - 1 ) with baseline 2 ( A - 2 ) , the subjects experienced an increase in the ability to write

numbers. This can be seen from the mean percentage of the baseline level 1 ( A - 1 ) by 39 , 25 % and baseline phase 2 ( A - 2 ) at 81 % . Based on these

results , researchers suggested to educators to further develop writing skills through a number of media figures mall so writing skills continue to increase the rate of child mental retardation .

Keywords : Writing Ability Figures , mall media figure , Children Tunagrahita


(6)

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GRAFIK... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 6

C. Batasan Masalah... 6

D. Rumusan Masalah... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 7

BAB II MEDIA MAL ANGKA UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ANGKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SDLB A. Tunagrahita 1. Pengertian Tunagrahita... 9

2. Penyebab Anak Tunagrahita... 12

3. Usaha Pencegahan... 14

4. Klasifikasi Anak Tunagrahita... 14

5. Pendidikan Anak Tunagrahita... 16

6. Kebutuhan Belajar Anak Tunagrahita... 18

7. Kesulitan Belajar Anak Tunagrahita... 19

B. Tunagrahita Ringan 1. Pengertian... 24

2. Karakteristik... 25

3. Permasalahan Anak Tunagrahita Ringan... 27

C. Media Pembelajaran 1. Pengertian... 29

2. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran... 29

3. Pertimbangan Pemilihan Media... 31

4. Fungsi Media Pembelajaran... 31


(7)

Tunagrahita ringan

1. Prinsip Belajar... 34

2. Pengertian Menulis Angka... 35

3. Penyesuaian Terhadap Anak Tunagrahita Ringan... 36

4. Tujuaan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan... 36

BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Variabel Konsep... 37

2. Definisi Operasional Variabel... 37

B. Metode Penelitian... 38

C. Desain Penelitian... 40

D. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian... 41

2. Lokasi Penelitian... 42

E. Teknik Pengumpulan Data... 42

F. Instrumen Penelitian... 43

G. Uji Validitas Instrumen... 44

H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data... 46

1. Pengolahan data... 47

2. Analisis data... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Baseline 1 ( A – 1 )... 50

2. Hasil Intervensi ( B )... 51

3. Hasil Baseline 2 ( A – 2 )... ... 53

4. Perolehan Data Kemampuan Menulis Angka... 54

B. Analisis Data 1. Analisis Dalam Kondisi a. Panjang Kondisi... 55

b. Estimasi Kecenderungan Arah... 56

c. Kecenderungan Stabilitas... 57

d. Kecenderungan Jejak... 59

e. Level stabilitas dan Rentang... 60

f. Level Perubahan... 60

g. Rangkuman Hasil Analisis Visual dalam Kondisi... 61

2. Analisis Antar Kondisi a. Jumlah Variabel yang Diubah... 61

b. Perubahan Kecenderungan dan Efeknya... 62


(8)

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

e. Data Overlap... 63 f. Rangkuman Hasil Analisi Visual Antar Kondisi... 66 C. Pembahasan Analisis Data... 67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 68 B. Saran... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik untuk mencapai perubahan tingkah laku anak didik agar sesuai dengan yang diharapkan. Sekolah merupakan tempat belajar dalam mengembangkan kemampuan anak secara optimal. Hasil proses belajar yang terjadi diharapkan dapat membantu dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk mengembangkan anak secara optimal sesuai dengan potensi dan kemampuannya. Pendidikan disekolah memberikan peran yang sangat berarti dalam pembangunan nasional. Sebagaimana tujuan yang diharapkan seperti yang

tertuang dalam Undang – Undang SISDIKNAS BAB II pasal 3 (2005:98) yaitu :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan dengan UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 menyatakan, bahwa setiap warga mempunyai hak yang sama

untuk memperoleh pendidikan, yang diantaranya adalah anak – anak

berkebutuhan khusus. Demikian pula UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional BAB IV pasal 5 ayat 2 yang menyatakan bahwa : “ Warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan

atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus “. Anak tunagrahita merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus yang berhak mendapatkan pendidikan khusus.

Anak tunagrahita adalah mereka yang mengalami hambatan dalam intelegensi/ kemampuan bawaan. Karena intelegensi itu sifatnya total maka anak tunagrahita akan mengalami kelemahan dalam banyak hal atau banyak bidang seperti


(10)

2

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

rendahnya kemampuan akademik, kemampuan personal, kemampuan vokasional dan mengalami gangguan motorik.

Dalam aktifitas kehidupan sehari – hari tidak akan terlepas dari hal – hal yang terkait dengan keterampilan tangan. Hal ini menunjukkan betapa

pentingnya perkembangan fisik anak, dimana perkembangan motorik itu sendiri terkait erat dengan perkembangan fisiknya. Perkembangan motorik ini meliputi motorik kasar dan motorik halus. Gerakan kasar atau gross motor ini meliputi merangkak, berjalan, berlari, meloncat dan melompat, sedangkan gerakan halus atau fine motor meliputi memegang, membawa, mewarnai bahkan menulis. Karenanya anak tunagrahita, sesuai dengan potensi yang dimiliki perlu dikembangkan seoptimal mungkin dalam semua bidang seperti telah disebutkan di atas termasuk kemampuan akademik dalam hal menulis.

Kemampuan motorik halus dan koordinasi mata sangat diperlukan dalam melakukan berbagai aktifitas yang terkait dengan kehidupan sehari – hari seperti menulis, menggunting, mengancingkan bajunya, bermain lempar – lempar bola. Adapun masalah – masalah yang sering dihadapi anak tunagrahita dalam kemampuan menulis permulaan di antaranya cara memegang pinsil yang belum benar, menarik garis, menebalkan, menjiplak, serta koordinasi mata dan tangan.

Selain itu juga bahwa motorik halus merupakan gerakan yang menggunakan otot – otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh

kesempatan untuk belajar dan berlatih. Itu semua memerlukan kemampuan motorik halus dan koordinasi mata dan tangan pada anak, ketika kemampuan motorik halus koordinasi mata dan tangan mereka tidak dilatih dengan baik mereka akan mengalami kesulitan dalam melakuan itu semua. Karena itu mereka sangat membutuhkan latihan – latihan yang rutin, praktis dan bertahap mengenai hal tersebut untuk menunjang pada tahapan menulis selanjutnya.

Kegiatan menulis bukan hanya sekedar kegiatan menorehkan simbol angka atau huruf di atas kertas. Hidayat (2002:70) menjelaskan bahwa “ Kesiapan menulis merupakan aspek dasar dalam kegiatan menulis. Ada dua kemampuan dasar yang diperlukan anak untuk mengembangkan keterampilan menulis, yaitu kemampuan keterampilan tangan dan kemampuan intelektual “.


(11)

Kesiapan menulis menurut Emmy ( Mother & Baby, 2009 ) yaitu “ kegiatan – kegiatan yang ditujukan untuk mempersiapkan motorik halus anak

terutama pada bagian 3 jari, yaitu : ibu jari, telunjuk dan jari tengah “.

Leman ( 1992 ) dalam Suryani ( 2010 : 16 ) merinci 6 wilayah keterampilan yang merupakan prasyarat untuk keterampilan menulis anak yaitu :

1. Perkembangan otot kecil.

2. Koordinasi tangan dan mata diperlukan keterampilan anak agar terjadi organisasi yang baik antara tangan dan mata.

3. Kemampuan memegang alat tulis : anak dapat menggunakan teknik yang tepat saat memegang alat tulisnya sehingga hasil tulisannya jelas dan terbaca.

4. Kemampuan membuat coretan dasar : anak dapat membuat

coretan – coretan saat ingin menggambar sesuatu.

5. Kemampuan mempersepsikan huruf/ angka, bagaimana anak melihat

berbagai bentuk huruf / angka dan mencoba untuk menulisnya.

Mengacu kepada keberlangsungannya, menulis merupakan sebuah proses, kegiatan bernalar, kegiatan transformasi, kegiatan berkomunikasi, dan suatu keterampilan (Resmini et al, 2006). Sub – sub keterampilan menulis itu tidak dapat dikuasai seketika, tetapi secara bertahap. Seperti membaca, keberhasilan pembinaan menulis pada tahap berikutnya.

Sebagai sebuah keterampilan menulis memiliki sifat seperti keterampilan berbahasa lain untuk itu, menulis perlu dilatih secara terus menerus. Dengan latihan yang kontinyu dalam menulis akan memberikan peluang agar tulisan berkualitas lebih baik. Latihan – latihan yang dilakukan diharapkan menunjang pencapaian target menulis yang diharapkan.

Beragamnya temuan hasil penelitian yang menyatakan rendahnya kemampuan menulis pada kalangan anak tunagrahita menimbulkan kekhawatiran bagi berbagai pihak, khususnya para pendidik. Padahal, salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar adalah kegiatan menulis. Kemampuan menulis seseorang juga mempengaruhi hasil akhir dan proses belajar.

Anak tunagrahita ringan menurut Munzayannah ( 2000 : 22 ) menyatakan bahwa “ anak tunagrahita ringan atau mampu didik adalah mereka yang masih mempunyai kemungkinan memperoleh pendidikan dalam bidang membaca, menulis dan menghitung pada suatu tingkat tertentu disekolah khusus “. Biasanya


(12)

4

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

untuk kelompok itu dapat tercapai tingkat tertentu, setingkat dengan kelas I Sekolah Dasar, serta dapat mempelajari keterampilan – keterampilan yang sederhana. Anak tunagrahita membutuhkan penanganan yang khusus dalam pembelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena hakekat matematika yang abstrak, mereka juga mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Kesulitan dalam belajar matematika dapat berdampak negatif di sekolah, kesulitan yang timbul adalah ketidakmampuan anak mengaplikasikan dalam kehidupan selanjutnya.

Menurut Moh. Amin ( 1995 : 222 ) materi pelajaran atau matematika yang dapat diberikan atau di ajarkan kepada anak tunagrahita meliputi :

1. Pengenalan kuantitatis ( jumlah ) dan simbol dari 0-10

2. Pengenalan sistem desimal, penjumlahan, pengurangan dan pembagia.

3. Pengenalan bilangan 1-9 dan 11-19

4. Pengenalan nilai mata uang, konsep waktu, jam dan kalender. 5. Aplikasi matematika dalam kehidupan sehari – hari.

Seorang pendidik dan pengajar yang baik yang menginginkan anak didik maju dan berkembang, memikirkan berbagai cara dan disesuaikan dengan kemajuan jaman ditunjang dengan teori – teori yang relevan yang khusus diperuntukkan bagi anak luar biasa yang mengalami keterbatasan dan hambatan sedemikian rupa. Untuk mendidik siswa tunagrahita, guru harus mempersiapkan segala aspek yang menunjang proses belajar mengajar. Salah satu aspek yang mendukung keberhasilan kegiatan belajar mengajar yaitu penggunaan media pembelajaran. Agar tujuan pengajaran tercapai guru juga harus dituntut kreatif dan tepat dalam memilih media, yang dimana pemilihan media tersebut juga disesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektual, kondisi dan juga kebutuhan peserta didik, karena pemilihan media pembelajaran secara tepat juga dinyakini dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar mereka. Pemilihan media yang kurang tepat akan mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pelajaran dan dapat menimbulkan kebosanan, terlebih bagi anak tunagrahita yang perlu adanya media bermain yang dapat dijadikan sebagai media bantu ( penunjang ) dan bermain dalam proses belajar mereka.


(13)

Secara umum, di sekolah-sekolah tentunya sudah banyak media yang digunakan dalam rangka mencari cara yang terbaik untuk anak dalam mencapai tujuan akhir, terutama dalam meningkatkan keterampilan menulis dengan memberikan latihan-latihan secara berkala agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Berkaitan dengan hal tersebut, upaya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menemukan media pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kemampuan anak tunagrahita ringan dalam menulis angka.

Permasalahan kurangnya kemampuan menulis pada anak tunagrahita lebih kompleks dan mendasar dibandingkan dengan peserta didik lainnya yang tidak mengalami gangguan. Hal tersebut dapat dipahami berkaitan dengan kenyataan bahwa ketunagrahitaan secara nyata merupakan gabungan dari kurangnya fungsi kecerdasan dan kemampuan perilaku beradaptasi di bawah rata-rata yang berlangsung pada saat masa perkembangan. Anak tunagrahita mengalami hambatan dalam hal kecerdasan dan adaptasi sosialnya, karena keterbatasan atau hambatan kecerdasan yang dimiliki anak tunagrahita akan menimbulkan permasalahan dalam bidang akademiknya.

Dengan adanya gangguan – gangguan tersebut, maka anak tunagrahita cenderung mengalami kesulitan dalam belajar menulis angka. Pengajar dan pendidikan yang berkecimpung menangani anak luar biasa, khususnya anak tunagrahita, perlu memikirkan bagaimana cara-cara mengatasi masalah tersebut. Salah satunya adalah membuat / menggunakan suatu alat bantu / media pembelajaran menulis angka.

Masalah yang biasanya muncul pada masa awal menulis dalam kemampuan motorik halus yang belum berkembang dengan optimal. Anak – anak akan mengembangkan kemampuan motorik halusnya dengan baik jika mendapatkan kesempatan latihan dengan menggunakan berbagai media yang menyenangkan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis terhadap anak tunagrahita ringan di SLB Chahya Putra Kab. Bandung Barat, terlihat bahwa anak mengalami kesulitan dalam menulis angka, sehingga guru harus lebih kreatif dalam membimbing siswanya memasuki tahapan menulis angka.


(14)

6

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Maka dari itu apabila siswa tersebut diberikan suatu media, dengan memberikan mal angka sebagai perantara diharapkan siswa mampu menulis angka 0-9 secara mandiri.

Sehubungan dengan permasalahan kedua subjek di atas, maka penulis ingin mengetahui sampai sejauh mana pengaruh penggunaan media mal angka terhadap peningkatan kemampuan menulis angka anak tunagrahita ringan.

B. Indentifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti permasalahan yang ada pada anak tunagrahita ringan yang memiliki hambatan dalam menulis angka yang perlu mendapatkan penanganan khusus. Apabila tidak ditangani secara dini dapat mengakibatkan munculnya berbagai persoalan dalam kegiatan pembelajaran.

Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Hambatan dalam motorik.

2. Kecenderungan siswa dalam menulis angka mengakibatkan munculnya

berbagai persoalan dalam kegiatan pembelajaran.

3. Banyak metode atau media dalam menangani anak yang memiliki hambatan

menulis angka. Media mal angka diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa dalam menulis angka.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat batasan masalah yang akan diteliti, agar dalam pelaksanaannya tidak terlalu meluas dan dapat fokus pada suatu masalah, masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :


(15)

1. Hasil belajar anak tunagrahita ringan dalam kemampuan menulis angka 0 – 9 sebelum menggunakan media mal angka.

2. Hasil belajar anak tunagrahita ringan dalam kemampuan menulis angka 0 – 9 setelah menggunakan media mal angka.

3. Seberapa besar pengaruh media mal angka terhadap kemampuan menulis angka 0 – 9 pada anak tunagrahita ringan

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal – hal yang telah dipaparkan sebelumnya dan agar peneliti

memiliki sasaran yang jelas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “ bagaimana pengaruh media mal angka terhadap peningkatan kemampuan belajar

menulis angka 0 – 9 pada anak tunagrahita ringan kelas 1 di SLB Chahya Putra Kab. Bandung Barat ? ”.

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Secara umum tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media mal angka terhadap peningkatan kemampuan menulis angka anak

tunagrahita ringan kelas 1 SDLB. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui kemampuan awal menulis anak 0 s/d 9 anak tunagrahita ringan kelas 1 sebelum diberikan intervensi.

b. Mengetahui kemampuan menulis permulaan anak tunagrahita ringan kelas 1

setelah mendapat intervensi dengan menggunakan media mal angka.

c. Mengetahui pengaruh penggunaan media mal angka terhadap peningkatan kemampuan menulis angka anak tunagrahita ringan kelas 1 SDLB.

2. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini diantaranya : a. Bagi guru, diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam pembelajaran


(16)

8

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Bagi peneliti, untuk mengetahui sejauh mana penggunaan media mal angka.

c. Bagi siswa, penggunaan media mal angka diharapkan dapat membantu siswa


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut juga target behavior. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah mal angkal. Mal angka adalah perlengkapan gambar yang digunakan untuk ngemal angka atau menyablon atau mencetak angka.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah menulis angka. Menulis adalah menuangkan ide ke dalam bentuk visual. Angka adalah nomer, nilai untuk bilangan.

2. Defini Operasional variabel a. Variabel Bebas

Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah mal angka. Mal angka adalah perlengkapan gambar yang digunakan untuk ngemal atau menyablon atau mencetak angka, yang berfungsi mencetak gambar maupun tulisan dengan hasil yang rapi.

Media pembelajaran ini membantu anak tunagrahita ringan dalam pelajaran menulis angka dengan menggunakan media mal angka ini, anak belajar mengenal angka. Sehingga melalui mal angka ini dimaksudkan untuk memberikan variasi dalam cara – cara mengajar, memberikan lebih banyak realitas dalam mengajar dan menghemat waktu belajar.

Media pembelajaran ini terbuat dari kayu. Manfaat mal angka untuk membantu menyetak angka. Cara penggunaan media mal angka ini adalah media mal angka dsimpan diatas kertas, kemudian anak mulai mencetak angka dengan mengikuti pola yang terdapat pada media mal angka tersebut, tata cara dalam mencetak pola


(18)

38

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mal angka tersebut adalah dari atas kebawah, mal angka ditutup bagian bawahnya yang terlihat hanya bagian atasnya, hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan tata cara menulis seperti menulis dari bawah ke atas.

b. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah menulis angka. Menulis adalah menuangkan ide ke dalam bentuk visual. Angka adalah nomer, nilai untuk bilangan. Menulis angka merupakan suatu penggambaran visual tentang pikiran, perasaan, dan ide dengan menggunakan simbol – simbol sistem bahasa penulisannya untuk keperluan komunikasi atau mencatat. Kegiatan pembelajaran menulis angka yang dilakukan anak tunagrahita ringan mencakup angka dasar, angka 0 – 9.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk memperoleh pengetahuan atau pecahan suatu permasalahan yang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah, sistematis, dan logis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimen. Metode eksperimen bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan sebagaimana dikemukakan oleh Sukardi ( 2003 : 179 ) menyatakan bahwa “ metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat “. Sementara Sugiyono ( 2006 : 107 ) metode penelitian eksperimen adalah “ metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

Selanjutnya, Arikunto, S ( 2006 : 3) megemukakan pendapatnya tentang eksperimen sebagai berikut :

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat ( hubungan kausal ) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh

peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor – faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperiment selalu dilakukan


(19)

Hal senada juga dikemukakan oleh Hadari ( 1993 : 82 ) :

Metode eksperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih, dengan mengendalikan pengaruh variabel lain, dengan mencoba secara cermat untuk mengetahui hubungan sebab akbat antara gejala yang timbul dengan variabel yang sengaja diadakan.

Berdasarkan pernyataan diatas, pada metode eksperimen harus ada suatu faktor atau kondisi yang dicobakan untuk mengetahui hasil dari suatu percobaan. Dalam penelitian ini sebagai faktor atau kondisi yang dicobakan terhadap subyek adalah pengaruh penggunaan media mal angka terhadap peningkatan kemampuan menulis angka anak tunagrahita ringan.

Dalam penelitian ini rancangan eksperimen yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Single Subject Research ( SSR ) yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari suatu perlakuan ( intervensi ) yang diberikan kepada subjek secara berulang – ulang dalam waktu tertentu.

Tawney dan Gast ( 1984 : 10 ) menjelaskan lebih lanjut, sebagai berikut : Single Subject Research design is an integral part of the behaviour analytic tradition. The term refers to a research strategy developed to document changes in the behaviour of individul subject. Through the accurate selection an utilization of the family design, it is possible to demonstrate a functional between intervention and a change in behaviour.

Definisi di atas diartikan secara bebas bahwa Single Subject Research merupakan bagian yang integral dari analisis tingkah laku. SSR mengacu pada strategi penelitian yang dikembangkan untuk mendokumentasikan perubahan tentang tingkah laku subjek secara perorangan. Melalui seleksi yang akurat melalui pemanfaatan pola desain kelompok yang sama, hal ini memungkinkan untuk memperlihatkan hubungan fungsional antara perlakuan dan perubahan tingkah laku.


(20)

40

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian dengan subjek tunggal ini ( SSR ), desain yang digunakannya desain A – B – A, dimana dimana desain ini dapat menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Sunanto ( 2006 : 44 ) mengemukakan :

“ Desain A – B – A merupakan salah satu pengembangan dari desain dasar A – B. Mula – mula perilaku sasaran diukur secara kontinu pada kondisi baseline ( A – 1 ) dengan periode waktu tertenu kemudian pada

kondisi intervensi ( B ). Berbeda dengan desain A – B, pada desain A – B – A setalah pengukuran pada kondisi intervensi ( B ) pengukuran

pada kondisi baseline ke ( A2 ) ini dimaksudkan sebagai kontrol untuk kondisi intervensi sehingga kenyakinan untuk menarik lesimpulan ada hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat lebih kuat “.

Prosedur pelaksanaan desain A – B – A adalah target behavior diukur secara kontinyu pada kondisi baseline ( A1 ) dengan periode waktu 30 menit per sesi. Setelah data menjadi stabil pada kondisi baseline, intervensi ( B ) diberikan dengan periode waktu 30 menit persesi. Pengumpulan data dilakukan secara kontinyu sampai data mencapai level stabil atau jelas.

Setelah pengukuran pada kondisi intervensi, dilakukan pengukuran pada kondisi baseline kedua ( A – 2 ). Baseline kedua ( A – 1 ) ini dilakukan sebagai kontrol kondisi intervensi sehingga memungkinkan peneliti menarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang fungsional antara variabel terikat dan variabel bebas. Apabila secara visual desain A-B-A digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian A-B-A


(21)

Ketetangan :

A-1 ( Baseline-1 ) adalah kondisi awal perlakuan sasaran ( target behavior ) sebelum seorang BA tunagrahita ringan di SLB Chahya Putra mendaapatkan perlakuan ( intervensi ) terkait dengan kemampuan menulis angka. Fase ini dilakukan selama 4 sesi.

 B ( Treatment ) dimaksud dimana kondisi BA tunagrahita ringan di SLB Chahya Putra selama mendapatkan perlakuan ( intervensi ) dengan menggunakan media mal angka untuk meningktkn kemampuan menulis angka. Intervensi diberikan selama 8 sesi.

A-2 ( Baseline-2 ) kondisi pengulangan baseline setelah seorang BA tunagrahita ringan di SLB Chahya Putra diberikan perlakuan ( intervensi ) terkait dengan kemampuan menulis angka. Fase ini dilakukan selama 4 sesi.

D. Subyek Dan Lokasi Penelitian 1. Subjek penelitian

Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah satu siswa tunagrahita ringan kelas 1 SDLB-C. siswa ini berinisial DJ dengan jenis kelamin laki – laki berumur 8 tahun. Penentuan subjek yang akan diteliti sangat penting karena berhubungan dengan sumber data yang akan diperlukan. Subjek yang di ambil dalam penelitian ini, DJ dengan pertimbangan karena DJ masih dapat mengikuti pembelajaran akademik disekolah. Karakteristiknya yaitu mudah beralih perhatiannya, cepat bosan, minat belajarnya harus dipancing dengan pemberian reward, dalam hal menulis belum dapat menulis dengan baik, memegang pinsil terlalu kuat motoriknya kaku.

Identitas Subjek

Nama Siswa (inisial) : DJ

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 12 April 2006

Usia : 8 tahun 1 bulan


(22)

42

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kelas : 1 (satu)

Alamat Siswa : Kp. Cipeundeuy Kec. Cipeundeuy Kab. Bandung

Barat 2. Lokasi penelitian

Lokasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah di SDLB – C Chahya Putra Cipeundeuy Kab. Bandung Barat.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan guna mengumpulkan informasi atau data yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes dan dokumentasi.

Tes merupakan suatu instrument yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa. Menurut Ridwan (2004: 76) dalam Ramadhany (2011: 43), “ Tes yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan dan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.”

Tes yang diberikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan sosial pada kedua subjek penelitian yang akan diberikan pada tiga fase atau tahapan, masing-masing tahapan tersebut adalah tahap baseline-1 (A-1) untuk mengetahui kemampuan awal subjek, lalu intervensi (B) untuk mengetahui ketercapaian kemampuan selama mendapatkan perlakuan, dan terakhir baseline-2 (A-2) untuk mengetahui kemampuan kedua subjek setelah diberi perlakuan. Kriteria penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai 0 = siswa tidak dapat mengerjakan soal sama sekali. Nilai 1 = Jika siswa tidak selesai menuliskan angka. Nilai 2 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk angka yang tidak rapi. Nilai 3 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk angka yang sesuai

Kemudian setelah data terkumpul maka skor akan dihitung dengan menggunakan persentase sebagai berikut:


(23)

Persentase = Σ Skor yang diperoleh X100 % Σ Skor maksimal

Teknik dokumentasi merupakan kegiatan dimana peneliti menggunakan dokumen-dokumen untuk mengumpulkan dan mencatat informasi tentang subjek penelitian. Peneliti mengumpulkan informasi mengenai kemampuan menulis angka subjek melalui hasil asesmen dengan guru yang bersangkutan, foto-foto dan hasil wawancara dengan guru kelas.

F. Instrumen Penelitian

Pada dasarnya dalam melakukan penelitian adalah melakukan pengukuran, maka dalam meneliti harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam suatu penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh atau mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono ( 2008 : 102 ) “ instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang diamati “. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian.

Instrumen penelitian merupakan bagian penting dalam penelitian karena berfungsi sebagai sarana untuk mengumpulkan data yang banyak menentukan keberhasilan suatu penelitian. Pengumpulan data merupakan sebuah prosedur untuk memperoleh data dalam usaha memecahkan permasalahan dengan menggunakan teknik tertentu. Sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan benar – benar relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Arikunto, S ( 2006 : 150 ) menyatakan “ tes adalah serentetan pernyataan atau latihan serta alat lain yang digunakan unutk mengukur keterampilan, pengetahun, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok “. Tes yang dibuat berupa tes berbentuk isian 10 soal dengan ketentuan mudah, sedang sampai dengan sulit. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes


(24)

44

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang dibuat sendiri, peneliti menggunakan tes isian atau essay agar siswa dalam menjawab soal sesuai dengan apa yang peneliti harapkan sehingga sangat tepat untuk mengetahui dan menilai proses berfikir siswa tunagrahita ringan.

Langkah – langkah penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut : 1. Membuat kisi – kisi

Kisi – kisi merupakan rangkuman rancangan penyusunan butir – butir instrumen sesuai dengan bangun setiap variabel yang diukur.

2. Penyusunan butir soal

Butir soal yang dibuat disesuaikan dengan tujuan yang telah ditentukan dalam kisi – kisi, soal yang dibuat berjumlah 10 soal. Sebelumnya, untuk mengukur tingkat validitas tes dilakukan dengan cara judgement atau digunakan teknik penelitian oleh ahli atau guru mata pelajaran Matematika sehingga soal yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3. Kriteria penilaian

Setelah pembuatan butir soal maka dibuat suatu penilaian pada butir soal tersebut. Penelitian digunakan untuk mendapat skor hasil belajar dengan menggunakan media mal angka sebagai data dalam peneliatian ini. Pada perhitungan atau penilaian butir soal digunakan dengan cara sederhana, yaitu : 1) Nilai 0 = siswa tidak dapat mengerjakan soal sama sekali

2) Nilai 1 = Jika siswa tidak selesai menuliskan angka

3) Nilai 2 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk angka yang tidak rapi

4) Nilai 3 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk angka yang sesuai

G. Uji Validitas Instrumen

Uji coba instrumen dilaksanakan dengan maksud untuk mengetahui tingkat validitas dari instrumen yang digunakan untuk penelitian. Setelah dilakukan uji coba maka kita dapat mengetahui apakah instrumen yang telah dibuat tersebut perlu diperbaiki atau layak tidaknya digunakan untuk penelitian ini. Untuk


(25)

expert – judgement dengan teknik penilaian oleh para ahli. Para ahli dalam penelitian ini adalah ahli dalam bidang PLB ( Pendidikan Luar Biasa ) baik guru maupun dosen yang telah berpengalaman. Pada penelitian ini validitas instrumen akan dilakukan oleh 1 orang dosen dan 2 orang guru.

Hasil expert – judgement dikatakan valid jika perolehan skornya diatas 50%. Adapun perhitungannya dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan : F : jumlah cocok

N : jumlah penilaian ahli P : persentasi

Apabila semua item dinyatakan valid dan tidak ada yang diperbaiki maka

instrumen tersebut dapat digunakan dalam penelitian yang akan dilakuakan. ( Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran )

Tabel 3.1

Kisi – Kisi Instrumen Penelitian Untuk Mengukur Kemampuan Menulis Angka Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Materi Pokok

1. Mengenal

bilangan sampai 0-9

1.3 Menulis

lambang

bilangan 0-9

Menulis angka 0-9

Siswa dapat menulis angka dasar 0-9


(26)

46

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Pengolahan Data Dan Analisis Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan persentase. Persentse merupakan satuan pengukuran yang sering digunakan oleh para peneliti dan dan guru untuk mengukur perilaku dalam bidang akademik maupun sosial. Data yang dikumpulkan akan diolah dengan persentase, sedangkan datanya di analisis dengan menggunakan grafik garis sederhana ( Type Simple Line Graph ) dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara jelas tentang hasil intervensi, adakah tingkat kemampuan menulis angka DJ tunagrahita ringan setelah diberikan perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu dengan penggunaan media mal angka. Sedangkan datanya dijabarkan dalam bentuk grafik atau diagram.

Menurut Paksi ( 2000 : 150 ) “ Grafik merupakan suatu cara untuk menggmbarkan suatu keadaan yang bersangkutan dengan bilangan agar lebih

mudah untuk dimengerti dan ditafsirkan “. Tujuan penggunaan grafik yaitu (1) membantu pengelompokkan data selama proses pengumpulan data utuk

memudahkan pemberian penelitian, (2) dapat memperlihatkan ringkasan atau rangkuman berbentuk angka secara detail dan menggambarkan tingkah laku. Menurut Sunanto ( 2005 : 36-37 ) terdapat beberapa komponen yang harus dipenuhi dalam grafik garis antara lain sebagai berikut :

1. Absis adalah sumbu X merupakan sumbu mendatar yang menunjukkan

satuan variabel bebas ( misalnya sesi, hari, tanggal )

2. Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertikal yang menunjukkan

satuan variabel terikat ( misalnya persen, frekuensi, durasi )

3. Titik awal merupakan pertemuan antara sumbu X dan Y sebagai titik awal suatu variabel bebas dan terikat

4. Skala garis – garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukkan ukuran ( misalnya : 0%, 25%, 50%, 75%, 100% )

5. Label kondisi, yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen. Misalnya baseline atau treatment

6. Garis perubahan kondisi, yaitu garis vertikal yang menunjukkan adanya perubahan kondisi ke kondisi

7. Judul grafik, judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat


(27)

1. Pengolahan data

Dalam penelitian penggunaan media mal angka untuk menigkatkan kemampuan menulis angka pada anak tunagrahita ringan ini perhitungan pengolahan datanya menggunakan persentase (%) yng merupakan suatu pengukuran variabel untuk mengukur perilaku dalam bidang akademik maupun sosial yang pada skripsi ini digunaskan untuk mengukur dalam bidang akademmiknya. Tujuan menggunakan persentase karena akan mencari skor hasil tes sebelum dan setelah diberikannya intervensi, dengan cara menghitung skor yang dikerjakan, kemudian dibagi jumlah skor atau skor keseluruhan dikali 100%.

Persentase = tes yang dikerjakan dengan benar 100%

jumlah soal

2. Analisis data

Analisis data merupakan tahap terakhir sebelum menarik kesimpulan. Menurut Sunanto pada penelitian dengan kasus tunggal biasanya digunakan statistik deskriptif yang sederhana.

Setelah terkumpul, selanjutnya data dianalisis dengan perhitungan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Perhitungan ini dilakukan dengan menganalisis data setiap kondisi dan antarkondisi.

Analisis dalam kondisi memiliki komponen yang meliputi:

a. Panjang kondisi

Panjang kondisi adalah banyaknya data dalam kondisi yang juga menggambarkan banyaknya sesi dalam kondisi tersebut.

b. Kecenderungan arah

Kecenderungan arah digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua data dalam kondisi di mana banyaknya data yang berada di atas dan di bawah garis yang sama banyak.


(28)

48

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Tingkat stabilitas (level stability)

Menunjukkan tingkat homogenitas data dalam suatu kondisi. Tingkat kestabilan dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya data yang berada di dalam rentang 50% di atas dan di bawah mean.

d. Tingkat perubahan (level change)

Tingkat perubahan menunjukkan besarnya perubahan data antara dua data. Tingkat perubahan merupakan selisih antara data pertama dengan data terakhir. e. Jejak data (data path)

Jejak data merupakan perubahan dari data satu ke data lain dalam suatu kondisi dengan tiga kemungkinan yaitu menaik, menurun, dan mendatar.

f. Rentang

Rentang adalah jarak antara data pertama dengan data terakhir sama halnya pada tingkat perubahan (level change).

Sedangkan komponen – komponen analisis antar kondisi dalam menganalisis antar kondisi meliputi komponen sebagai berikut:

a. Variabel yang diubah

Merupakan variabel terikat atau sasaran yang difokuskan.

b. Perubahan kecenderungan arah dan efeknya

Merupakan perubahan kecenderungan arah grafik antara kondisi baseline dan intervensi.

c. Perubahan stabilitas dan efeknya

Stabilitas data menunjukkan tingkat kestabilan perubahan dari sederetan data.

d. Perubahan level data

Menunjukkan seberapa besar data diubah.

e. Data yang tumpang tindih

Data yang tumpang tindih antara dua kondisi terjadi akibat dari keadaan data yang sama pada kedua kondisi.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data tersebut adalah:

a. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline-1.


(29)

c. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline-2.

d. Membuat tabel penilaian untuk skor yang telah diperoleh pada kondisi baseline-1, kondisi intervensi, dan kondisi baseline-2.

e. Membandingkan hasil skor pada kondisi baseline-1, skor intervensi, dan skor pada kondisi baseline-2.

f. Membuat analisis dalam bentuk grafik garis sehingga dapat dilihat secara langsung perubahan yang terjadi dari ketiga fase.


(30)

68

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan terhadap DJ siswi kelas 1 SDLB di SLB Chahya Putra Cipeundeuy diperoleh hasil bahwa adanya peningkatan kemampuan menulis angka anak tunagrahita ringan dengan menggunakan media pembelajaran mal angka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah media pembelajaran mal angka berpengaruh terhadap kemampuan menulis angka anak tunagrahita ringan.

Meskipun begitu, penelitian ini tidak dapat dikatakan menyeluruh atau dapat diterima hasilnya secara umum. Alasannya karena penelitian ini hanya dilakukan pada satu subjek saja maka kemungkinan pemberian intervensi hanya berhasil meningkatkan kemampuan menulis angka hanya pada siswa tersebut saja. Jika diberikan intervensi pada siswa lain di lain tempat dan waktu, maka hasilnya tidak dapat dipastikan akan sama dengan hasil pada penelitian ini.

B. Saran

Hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya ternyata mendapat beberapa hal yang perlu disampaikan sebagai saran atau rekomendasi,yaitu sebagai berikut:

1. Bagi lembaga sekolah

Berdasarkan hasil positif dalam penelitian, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan menulis angka anak tunagrahita ringan sebaiknya sekolah memperkaya media dan metode khusus bagi siswa-siswi yang memiliki masalah dalam menulis angka. Sekolah perlu mengadakan dan menggunakan media atau metode pendekatan pembelajaran yang bersifat memberikan kenyamanan dan kesenangan pada anak. Salah satunya dengan media pembelajaran mal angka, hal ini dapat diberikan dengan berbagai macam modifikasi kegiatan belajar.


(31)

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti lanjutan diharapkan pada penelitian berikutnya apabila penelitiannya menggunakan desain single subjek, tidak harus mengambil 1 orang saja akan tetapi bisa lebih dari itu, dengan tetap menganalisis per-subjek pada setiap variabel penelitiannya, serta dapat mengembangkan media pembelajaran mal angka ini menjadi lebih baik lagi.


(32)

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohamad. ( 1985 ). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Amin, M. ( 1995 ). Ortopedagogik Anak Luar Biasa. Bandung: Depdikbud Dirjen Dikti.

Abdurrahman, Mulyono. ( 2003 ). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suiharsimi. ( 2007 ). Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Asrori, H. Mohammad. ( 2007 ). Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.

Fraenkel, Jack R. Dan Norman E. Wallen. ( 2007 ). How to Design and Evaluate Research in Education (Sixth Edition). New York: McGraw-Hill.

Furqon. ( 2009 ). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA.

Lovitt, TC. ( 1989 ). Introduction to Learning Disabilities. Boston: Allyn and Baron

Mandala, I. ( 2010 ). Pengajaran Menulis. Tersedia : http:// www.Dit.plb.or.id Resmini N et all. (2006). Membaca dan Menulis Di SD Teori dan Pengajarannya.

Bandung : UPI PRESS.

Rusman. ( 2010 ). Model-model Pembelajaran: mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta rajawali Press.

Sato, G. Takeshi. ( 2008 ). Menggambar Mesin Menurut Standadr ISO. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

Slb mentari kita.blogspot.com/2011/08/anaktunagrahita-ringan.html

Somantri, T. Sutjihati. ( 2006 ). Psikologi Anak Pendidikan Luar Biasa. Bandung : PT. Refika Aditama.

Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar SDLB Tunagrahita Ringan. (2006). Jakarta; Depdiknas


(33)

Sudjana dan Ibrahim. ( 1989 ). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Sugiyono. ( 2009 ). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : CV. ALFABETA.

Tompkons, Gail E. Dan Kenneth Hoskisson. ( 1991 ). Language Arts: Content and Teaching Strategies. New York: Macmillan Publishing Company

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung


(1)

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Tingkat stabilitas (level stability)

Menunjukkan tingkat homogenitas data dalam suatu kondisi. Tingkat kestabilan dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya data yang berada di dalam rentang 50% di atas dan di bawah mean.

d. Tingkat perubahan (level change)

Tingkat perubahan menunjukkan besarnya perubahan data antara dua data. Tingkat perubahan merupakan selisih antara data pertama dengan data terakhir. e. Jejak data (data path)

Jejak data merupakan perubahan dari data satu ke data lain dalam suatu kondisi dengan tiga kemungkinan yaitu menaik, menurun, dan mendatar.

f. Rentang

Rentang adalah jarak antara data pertama dengan data terakhir sama halnya pada tingkat perubahan (level change).

Sedangkan komponen – komponen analisis antar kondisi dalam menganalisis antar kondisi meliputi komponen sebagai berikut:

a. Variabel yang diubah

Merupakan variabel terikat atau sasaran yang difokuskan. b. Perubahan kecenderungan arah dan efeknya

Merupakan perubahan kecenderungan arah grafik antara kondisi baseline dan intervensi.

c. Perubahan stabilitas dan efeknya

Stabilitas data menunjukkan tingkat kestabilan perubahan dari sederetan data. d. Perubahan level data

Menunjukkan seberapa besar data diubah. e. Data yang tumpang tindih

Data yang tumpang tindih antara dua kondisi terjadi akibat dari keadaan data yang sama pada kedua kondisi.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data tersebut adalah:

a. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline-1.


(2)

49

c. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline-2.

d. Membuat tabel penilaian untuk skor yang telah diperoleh pada kondisi baseline-1, kondisi intervensi, dan kondisi baseline-2.

e. Membandingkan hasil skor pada kondisi baseline-1, skor intervensi, dan skor pada kondisi baseline-2.

f. Membuat analisis dalam bentuk grafik garis sehingga dapat dilihat secara langsung perubahan yang terjadi dari ketiga fase.


(3)

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan terhadap DJ siswi kelas 1 SDLB di SLB Chahya Putra Cipeundeuy diperoleh hasil bahwa adanya peningkatan kemampuan menulis angka anak tunagrahita ringan dengan menggunakan media pembelajaran mal angka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah media pembelajaran mal angka berpengaruh terhadap kemampuan menulis angka anak tunagrahita ringan.

Meskipun begitu, penelitian ini tidak dapat dikatakan menyeluruh atau dapat diterima hasilnya secara umum. Alasannya karena penelitian ini hanya dilakukan pada satu subjek saja maka kemungkinan pemberian intervensi hanya berhasil meningkatkan kemampuan menulis angka hanya pada siswa tersebut saja. Jika diberikan intervensi pada siswa lain di lain tempat dan waktu, maka hasilnya tidak dapat dipastikan akan sama dengan hasil pada penelitian ini.

B. Saran

Hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya ternyata mendapat beberapa hal yang perlu disampaikan sebagai saran atau rekomendasi,yaitu sebagai berikut:

1. Bagi lembaga sekolah

Berdasarkan hasil positif dalam penelitian, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan menulis angka anak tunagrahita ringan sebaiknya sekolah memperkaya media dan metode khusus bagi siswa-siswi yang memiliki masalah dalam menulis angka. Sekolah perlu mengadakan dan menggunakan media atau metode pendekatan pembelajaran yang bersifat memberikan kenyamanan dan kesenangan pada anak. Salah satunya dengan media pembelajaran mal angka, hal ini dapat diberikan dengan berbagai macam modifikasi kegiatan belajar.


(4)

69

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti lanjutan diharapkan pada penelitian berikutnya apabila penelitiannya menggunakan desain single subjek, tidak harus mengambil 1 orang saja akan tetapi bisa lebih dari itu, dengan tetap menganalisis per-subjek pada setiap variabel penelitiannya, serta dapat mengembangkan media pembelajaran mal angka ini menjadi lebih baik lagi.


(5)

Tiara Linduk Intany, 2013

Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohamad. ( 1985 ). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Amin, M. ( 1995 ). Ortopedagogik Anak Luar Biasa. Bandung: Depdikbud Dirjen Dikti.

Abdurrahman, Mulyono. ( 2003 ). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suiharsimi. ( 2007 ). Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Asrori, H. Mohammad. ( 2007 ). Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.

Fraenkel, Jack R. Dan Norman E. Wallen. ( 2007 ). How to Design and Evaluate

Research in Education (Sixth Edition). New York: McGraw-Hill.

Furqon. ( 2009 ). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA.

Lovitt, TC. ( 1989 ). Introduction to Learning Disabilities. Boston: Allyn and Baron

Mandala, I. ( 2010 ). Pengajaran Menulis. Tersedia :http:// www.Dit.plb.or.id Resmini N et all. (2006). Membaca dan Menulis Di SD Teori dan Pengajarannya.

Bandung : UPI PRESS.

Rusman. ( 2010 ). Model-model Pembelajaran: mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta rajawali Press.

Sato, G. Takeshi. ( 2008 ). Menggambar Mesin Menurut Standadr ISO. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

Slb mentari kita.blogspot.com/2011/08/anaktunagrahita-ringan.html

Somantri, T. Sutjihati. ( 2006 ). Psikologi Anak Pendidikan Luar Biasa. Bandung : PT. Refika Aditama.

Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar SDLB Tunagrahita Ringan. (2006). Jakarta; Depdiknas


(6)

Sudjana dan Ibrahim. ( 1989 ). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Sugiyono. ( 2009 ). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : CV. ALFABETA.

Tompkons, Gail E. Dan Kenneth Hoskisson. ( 1991 ). Language Arts: Content

and Teaching Strategies. New York: Macmillan Publishing Company

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung