Analisis Daya Pembeda Soal Tes Kemampuan Pemahaman dan Visual Thinking
Sri Gumanti, 2014 The Influence of Learning Using GeoGebra towards The Improvement of Understanding
Abilities and Visual Thinking of Junior High School Student Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
siswa-siswa yang tergolong kurang pandai. Analisis daya pembeda mengkaji apakah soal yang diberikan punya kemampuan dalam membedakan siswa yang
termasuk kedalam kategori yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan rendah. Daya pembeda dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut
Surapranata, 2006 :
B A
n B
n A
DP
Keterangan : DP : Daya pembeda
A
: Jumlah skor peserta tes pada kelompok atas
B
: Jumlah skor peserta tes pada kelompok bawah
A
n : Jumlah peserta tes kelompok atas x skor ideal
B
n : Jumlah peserta tes kelompok bawah x skor ideal
Hasil perhitungan daya pembeda, kemudian diinterpretasikan dengan klasifikasi yang dikemukan oleh Suherman 2003 sebagai berikut:
Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda
Nilai Daya Pembeda Interpretasi
DP
0,00 sangat jelek
0,00
DP
0,20 jelek
0,20
DP
0,40 cukup
0,40
DP
0,70 baik
0,70
DP
1,00 sangat baik
Hasil rekapitulasi perhitungan uji daya pembeda soal kemampuan pemahaman dan visual thinking tersaji pada Tabel 3.7 berikut:
Sri Gumanti, 2014 The Influence of Learning Using GeoGebra towards The Improvement of Understanding
Abilities and Visual Thinking of Junior High School Student Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7 Data Hasil Uji Daya Pembeda Soal
Kemampuan Pemahaman dan Visual Thinking Kemampuan
Nomor Soal
Koefisien Daya Pembeda
Interpretasi
Pemahaman 1
0,86 Sangat baik
2 0,36
Cukup 3
0,61 Baik
4 0,68
Baik 5
0,54 Baik
Visual Thinking
2 0,36
Baik 3
0,50 Baik
4 0,36
Cukup