Uji Multikolinieritas Uji Normalitas

Selanjutnya uji normalitas data dilakukan dengan analisis statistik dengan menggunakan alat uji non parametrik Kolmogorov – Smirnov K-S, seperti terlihat pada Tabel IV-5 berikut ini: Tabel IV-5. Uji Kolmogorov – Smirnov K-S One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 52 .0000000 1.74749947 .110 .110 -.093 .790 .561 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Dari Tabel IV-5 di atas diketahui besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,790 dan tidak signifikan pada 0,561. Hal ini berarti data residual berdistribusi normal, dan hasilnya konsisten dengan uji sebelumnya.

IV.1.4.2 Uji Multikolinieritas

Uji mulitikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Hasil pengujian multikolinieritas data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS, hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV-6 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel IV-6. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a 3.575 4.651 .621 .146 .438 .860 1.163 .493 .110 .461 .860 1.163 Constant Motivasi Budaya Organisasi Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Kinerja a. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Dari Tabel IV-6 menunjukkan nilai Tolerance tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel indenpenden dalam model regresi. IV.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara -3 -2 -1 1 2 3 Regression Standardized Predicted Value -3 -2 -1 1 2 Regressi on Student ized Resi dual Dependent Variable: Kinerja Scatterplot Hasil pengujian heteroskedastisitas data dalam penelitian ini menggunakan alat Bantu SPSS dengan mengamati pola yang terdapat pada Sctterplots, hasilnya dapat dilihat pada Gambar IV.3 sebagai berikut : Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Gambar IV.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari Gambar IV.3 di atas terlihat bahwa titik-ttitik menyebar secara acak random serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai. Menurut Ghozali 2005, jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedistisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan memilih berdasarkan masukan dari variabel bebasnya. Selanjutnya dilakukan uji statistik untuk menjamin keakuratan hasil. Adapun uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedasitas adalah uji Glesjer. Tabel IV-7. Hasil Uji Glesjer Coefficients a -2.270 2.840 -.799 .428 -.005 .089 -.008 -.052 .959 .096 .067 .215 1.426 .160 Constant Motivasi Budaya Organisasi Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Res_2 a. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Dari Tabel IV-7 di atas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedasitas. IV.2 Pembahasan

IV.2.1 Uji Serempak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Karyawan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt Cimb Niaga Auto Finance Cabang Lubuk Pakam

4 56 134

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 3 120

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT Coca-Cola Distribution Surakarta.

0 4 15

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Analisis Regresi pada Karyawan di UPJ PLN Kartasura).

1 3 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja).

0 2 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tiga Serangkai Surakarta.

2 7 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tiga Serangkai Surakarta.

0 8 12

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus: Karyawan PT. Daeyu Indonesia).

0 0 7

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

1 1 62

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT ANUGRAH ARGON MEDICA JAKARTA

0 0 13