memiliki keahlian dan keterampilan sama sekali. Para karyawan juga berpendapat bahwa tidak ada bedanya antara karyawan yang bekerja dengan giat dengan yang
tidak, karena gaji yang diberikan belum sesuai dengan beban pekerjaan, tunjangan kesehatan yang diberikan masih dianggap kurang memuaskan sehingga kinerja
mereka dalam bekerja menurun. Hal ini juga dikarenakan bahwa dalam kenyataannya, kedekatan suatu hubungan menjadi faktor yang berpengaruh untuk
mengembangkan karier dari diri seorang karyawan. Permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan tersebut merupakan
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja kerja karyawan. Apabila hal tersebut dibiarkan begitu saja, tentunya akan memberikan dampak yang negatif
pada hasil kerja yang diberikan pada organisasi. Dengan hasil kerja yang tidak baik, tentunya akan menyebabkan PT General Electric Finance Indonesia - Jakarta
tidak akan dapat lebih unggul dalam persaingan yang serba kompetetif, karena tidak mampu meningkatkan kualitas staf perusahaan khususnya staf tenaga
administrasi yang handal.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh yang dominan antara motivasi dan budaya organisasi
terhadap kinerja karyawan pada PT General Electric Finance Indonesia – Jakarta?.
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
Universitas Sumatera Utara
a. Mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT General Electric Finance Indonesia -
Jakarta. b. Mengetahui dan menganalisis pengaruh yang dominan antara motivasi
dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT General Electric Finance Indonesia - Jakarta.
I.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Untuk memberikan sumbangan ilmiah dan diharapkan dapat dijadikan
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT General Electric Finance Indonesia - Jakarta melalui pengelolaan
sumber daya manusia yang berkaitan dengan motivasi dan budaya organisasi.
2. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dalam hal manajemen khususnya yang berhubungan dengan masalah motivasi,
budaya organisasi dan kinerja karyawan. 3. Memberikan masukan kepada dunia pendidikan seperti Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan khususnya bagi Program Studi Magister Ilmu Manajemen.
4. Bagi kalangan pendidikan atau akademisi sebagai informasi serta untuk merangsang pihak lain yang akan mengadakan penelitian dengan kajian
yang sama dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
I.5 Kerangka Berpikir
Motivasi merupakan sesuatu yang muncul karena adanya kebutuhan baik materi maupun bukan materi dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Kebutuhan
materi dapat berupa pemenuhan kebutuhan fisiologi, atau kebutuhan fisik berupa pakaian, rumah, fasilitas transortasi, uang dan lainnya. Sedangkan kebutuhan
bukan materi yaitu keamanankeselamatan, sosial, penghargaanharga diri, aktualisasi diri.
Nawawi 2003 menyatakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatankegiatan
yang berlangsung secara sadar. Sedangkan Manullang 2004 menyatakan bahwa, motivasi adalah memberikan daya perangsang kepada karyawan yang
bersangkutan agar karyawan tersebut bekerja dengan segala daya dan upayanya. Budaya organisasi memiliki peran dalam memberi identifikasi dan
prinsip-prinsip yang mengarahkan perilaku organisasi dan dalam membuat keputusan, mengembangkan suatu metode sehingga individu dapat menerima
feedback atas prestasi mereka, menjaga sistem reward dan reinforcement yang diberlakukan dalam organisasi. Dengan demikian dapat dipahami bagaimana
budaya mampu memberi suatu identitas dan arah bagi keberlangsungan hidup organisasi. Budaya organisasi dalam sebuah organisasi biasanya dikaitkan dengan
nilai, norma, sikap dan etika kerja yang dipegang bersama oleh setiap komponen organisasi. Unsur - unsur ini menjadi dasar untuk mengawasi perilaku karyawan,
cara mereka berfikir, kerja sama dan berinterkasi dengan lingkungannya. Jika
Universitas Sumatera Utara
budaya organisasi baik, maka akan dapat meningkatkan kinerja karyawan dan akan dapat menyumbangkan keberhasilan kepada perusahaan.
David 2004 menyatakan bahwa : Budaya organisasi adalah pola tingkah laku yang dikembangkan oleh suatu organisasi yang dipelajarinya ketika
menghadapi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah terbukti cukup baik untuk disahkan dan diajarkan kepada anggota baru sebagai cara untuk
menyadari, berpikir dan merasa. Menurut Sule dan Saefullah 2005 budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan norma yang dianut dan dijalankan oleh
sebuah organisasi terkait dengan lingkungan di mana organisasi tersebut menjalan kegiatannya.
Kinerja merupakan keberhasilan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan adanya motivasi dan disiplin kerja yang baik terhadap
karyawan diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku yang menjunjung tinggi rasa hormat dan sopan santun di dalam lingkungan kerjanya dan dapat
meningkatkan kinerjanya. Dengan pembentukan motivasi dan disiplin yang baik diharapkan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan tepat.
Hasibuan 2005 menyatakan bahwa, Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Mathis dan Jackson 2002 berpendapat bahwa, kinerja pada dasarnya
adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada
Universitas Sumatera Utara
organisasi yang antara lain termasuk: 1 kuantitas output, 2 kualitas output, 3 jangka waktu output, 4 kehadiran di tempat kerja, dan 5 sikap kooperatif.
Mathis dan Jackson 2002 menyatakan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dari individu tenaga kerja, kemampuan mereka, motivasi,
dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan hubungan mereka dengan organisasi. Pada banyak organisasi, kinerjanya lebih
bergantung pada kinerja dari individu tenaga kerja. Kreitner dan Kinicki 2003 menyatakan bahwa budaya organisasi
berhubungan secara signifikan dengan sikap dan perilaku karyawan. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka untuk memperjelas hubungan
variabel-variabel tersebut, dapat digambarkan model hubungan tersebut sebagai berikut:
Gambar I-1. Kerangka Berpikir I.6 Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dihipotesiskan sebagai berikut: “Motivasi dan budaya organisasi berpengaruh dominan terhadap kinerja
karyawan pada PT General Electric Finance Indonesia - Jakarta”. Kinerja Karyawan
Motivasi
Budaya Organisasi
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA