Analisis Deskriptif Kepatuhan Wajib Pajak Y

pajak setelah jatuh tempo, sedangkan distribusi frekuensi paling sedikit sebanyak 8 responden tidak pernah membayar pajak. Adapun nilai persentase yang diperoleh indikator tepat waktu adalah sebesar 65,30 berada pada rentang interval antara 52,01-68,00 yang artinya ketepatan waktu pada KPP Pratama Bandung Karees tergolong cukupbaik. Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Kepatuhan Dalam Penghitungan dan Pembayaran Pajak Terutang No Pernyataan Alternatif Jawaban Total Skor Aktual Skor Ideal Persen- tase Kate- gori 5 4 3 2 1 11 Bagaimana selama ini bapakibu terkait menghitung dan membayar pajak pribadi F 18 22 39 8 13 100 324 500 64,80 Cukup Baik 18 22 39 8 13 100 12 Bagaimana BapakIbu dalam menghitung dan membayar pajak F 38 30 18 8 6 100 386 500 77,20 Baik 38 30 18 8 6 100 Total 710 1000 71,00 Baik Tabel di atas merupakan gambaran kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang pada KPP Pratama Bandung Karees. Dari tabel tersebut dapat diperoleh informasi sebagai berikut: Pada pernyataan nomor 11, dapat dilihat mayoritas frekuensi sebanyak 39 responden menyatakan bahwa menurut wajib pajak selama ini kadang- kadang menghitung dan membayar pajak pribadi, sedangkan distribusi frekuensi paling sedikit sebanyak 8 responden menyatakan tidak pernah menghitung dan membayar pajak. Pada pernyataan nomor 12, dapat dilihat mayoritas frekuensi sebanyak 38 responden menyatakan bahwa menurut wajib pajak selama ini menghitung dan membayar pajak sangat sesuai dengan ketentuan perpajakan, sedangkan distribusi frekuensi paling sedikit sebanyak 6 responden menyatakan sangat belum sesuai dengan ketentuan perpajakan. Adapun nilai persentase yang diperoleh indikator kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang adalah sebesar 71,00 berada pada rentang interval antara 68,01-84,00 yang artinya kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutangpada KPP Pratama Bandung Karees tergolong baik. Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Patuh Membayar Tunggakan Pajak No Pernyataan Alternatif Jawaban Total Skor Aktual Skor Ideal Persen- tase Kate- gori 5 4 3 2 1 13 Bersediakah bapakibu membayar tunggakan pajak pribadi sesuai dengan ketentuan F 26 19 41 11 3 100 354 500 70,80 Baik 26 19 41 11 3 100 14 Bapakibu terkait membayar tunggakan pajak pribadi F 14 31 23 19 13 100 314 500 62,80 Cukup Baik 14 31 23 19 13 100 Total 668 1000 66,80 Cukup Baik Tabel di atas merupakan gambaran patuh membayar tunggakan pajak pada KPP Pratama Bandung Karees. Dari tabel tersebut dapat diperoleh informasi sebagai berikut: Pada pernyataan nomor 13, dapat dilihat mayoritas frekuensi sebanyak 41 responden menyatakan bahwa menurut wajib pajak ragu-ragu untuk membayar tunggakan pajak pribadi sesuai dengan ketentuan, sedangkan distribusi frekuensi paling sedikit sebanyak3 responden menyatakan sangat tidak bersedia. Pada pernyataan nomor 14, dapat dilihat mayoritas frekuensi sebanyak 31 responden menyatakan bahwa menurut wajib pajak belum pernah menunggak pajak pribadi, sedangkan distribusi frekuensi paling sedikit sebanyak 13 responden menyatakan sangat belum pernah menunggak. Adapun nilai persentase yang diperoleh indikator patuh membayar tunggakan pajak adalah sebesar 66,80 berada pada rentang interval antara 52,01-68,00 yang artinya kepatuhan membayar tunggakan pajakwajib pajak pada KPP Pratama Bandung Karees tergolong cukup baik.

4.1.4 Hasil Analisis Verifikatif

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode statistik Structural EquationModelling SEM dengan pendekatan Partial Least SquarePLSuntuk menjawab permasalahan penelitian mengenai pengaruh Sistem administrasi perpajakan modern dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

4.1.4.1 Hasil Model Pengaruh

Selanjutnya sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk menguji pengaruh Sistem Administrasi Pajak Modern dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak maka penulis akan melakukan serangkaian analisis kuantitatif yang relevan dengan tujuan penelitian. Karena data skor jawaban responden masih berbentuk skala ordinal maka agar data tersebut dapat diolah menggunakan structural equation modeling terlebih dahulu data ordinal dikonversi menjadi skala interval melalui method of succesive interval yang selanjutnya diolah menggunakan structural equation modeling dengan metode alternatif partial least square menggunakan software SmartPLS 2.0. Dalam structural equation modeling ada dua jenis model yang terbentuk, yaitu model pengukuran dan model struktural. Model pengukuran menjelaskan proporsi varian masing-masing variabel manifes indikator yang dapat dijelaskan di dalam variabel laten. Melalui model pengukuran akan diketahui indikator mana yang lebih dominan dalam pembentukkan variabel laten. Setelah model pengukuran masing-masing variabel laten diuraikan selanjutnya akan dijabarkan model struktural yang akan mengkaji pengaruh masing-masing variabel laten independen exogenous latent variable terhadap variabel laten dependen endogenous latent variable. Pada penelitian ini terdapat 3 variabel laten dengan 8 variabel manifest. Variabel Sistem Administrasi Pajak Modern terdiri dari 3 variabel manifest, variabel Sanksi Pajak terdiri dari 2 variabel manifest, dan variabel Kepatuhan Wajib Pajak terdiri dari 3 variabel manifest. Berikut model yang akan diujikan dalam penelitian ini. Berikut akan disajikan model yang akan diujikan dalam penelitian ini. Gambar 4.1 Model Penelitian Keterangan: X 1 = Sistem administrasi perpajakan modern X 1.1 = Efektivitas sistem administrasi X 1.2 = Pelaksanaan sistem administrasi X 1.3 = Profesionalisme SDM X 2 = Sanksi pajak X 2.1 = Sanksi administrasi X 2.2 = Sanksi pidana Y = Kepatuhan wajib pajak Y 1 = Tepat Waktu Y 2 = Kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang Y 3 = Patuh membayar tunggakan pajak

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengetahuan pajak dan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak

0 4 2

Pengaruh reformasi pajak dan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak

7 72 74

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI DI Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi di Kantor Pel

0 2 18

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI DI Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi di Kan

0 3 15

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratam

0 2 14

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratam

0 3 16

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PEKERJA BEBAS Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pekerja Bebas Pada Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Kota Boy

0 1 15

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN, PENGETAHUAN KORUPSI, DAN TAX AMNESTY TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA SEMARANG

0 0 15

PENGARUH SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

1 6 24

PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN, SOSIALISASI PERPAJAKAN, KESADARAN PERPAJAKAN, SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK - repository perpustakaan

0 2 26