3 Mirna
Rimadhani Hanggoro
Pamungkas Pengaruh Persepsi Wajib
Pajak Atas Pelaksanaan Sistem Administrasi
Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Pada
Kantor Pelayanan Pajak Kpp Pratama Serpong
Tangerang Selatan penerapan sistem administrasi
perpajakan modern memiliki pengaruh secara signifikan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
4 Sinta
Setiana Tan Kwang
En Lidya
Agustina Pengaruh Penerapan Sistem
Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Survey Terhadap Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan
sistem administrasi perpajakan modern pada pengaruh KPP
Pratama Bandung Bojonagara pada kepatuhan wajib pajak pada
tingkat signifikansi á = 0.10. Hal ini ditunjukkan dengan dampak
besar dari penerapan sistem administrasi modern hanya 17,2
sedangkan 82,8 sisanya dipengaruhi oleh faktor lain selain
variabel yang diteliti
5 Deden
Muhamad Haris
Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Modern
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Cileungsi
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa nilai yang dihitung dari r
korelasi Pearson dari 0,821 atau 82.10, yang menunjukkan
adanya korelasi atau hubungan yang kuat antara penerapan sistem
administrasi modern dengan tingkat dapat dinilai.
6 Dewi
Fermatasari Pengaruh Pengetahuan
Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Menurut hasil analisis,
menunjukkan bahwa sanksi pajak berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak yaitu sebesar 0,610 atau sebesar 61
dimana pengaruh ini bersifat kuat
.
7 Thia Dwi
Utami Kardinal
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Sanksi Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang
Seberang Ulu Dari pengujian secara simultan
terdapat pengaruh signifikan antara kesadaran wajib pajak dan
sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak prang pribadi.
Berdasarkan uraian diatas, penulis menuangkan pradigma pemikiran dalam bentuk sebagai berikut:
1
. Forest dan Sheffrin dalam Siti Kurnia Rahayu 2010:140
2. Siti Kurnia Rahayu 2010:135 3
.
John Hutagaol Wing Winaryo dan Arya
1. Mohammad Zain 2007:35 2. Mardiasmo 2006:39
Gambar 2.1 PradigmaPemikiran
Sistem Administrasi Pajak Modern
X
1
Nurmantu 2005:98 Robert
ChaiziNasucha2004
penerapan Sanksi Perpajakan X
2
Mardiasmo 2009:57 Sony Devano dan Siti Kurnia
Rahayu 2006:198: Early Suandy 2008:155
Kepatuhan Wajib
Pajak Y
Siti Kurnia
Rahayu 2010:138
Safri Nurmantu dalam Siti Kurnia 2010:138
Norman D. Nowak moh. Zain : 2004 Siti Kurnia
Rahayu 2010 : 138
2.3 Hipotesis
Pengertian Hipotesis menurut Sugiyono 2011:64 adalah sebagai berikut:
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta
–fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik”.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis mengambil keputusan sementara hipotesis dalam penelitian ini
adalah : H
1
: Sistem Administrasi Pajak Modern berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
H
2 :
Penerapan sanksi pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
.
26
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Menurut Sugiyono 2009:32 bahwa:
“Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang diterapkan untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan”. Adapun menurut Husein Umar 2008:303menyebutkan sebagai berikut :
”Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga
ditambahkan hal- hal lain jika dianggap perlu”.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa objek penelitian digunakan untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu yang objektif, valid
dan realible. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah sistem administrasi perpajakan modern,
sanksi perpajakan
dan kepatuhan wajib pajak yang dilakukan dalam upaya peningkatan tingkat kepatuhan wajib pajak pada KPP
Pratama Bandung Kareees 3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono 2010:2 mendefinisikan metode penelitian adalah sebagai berikut:
“εetode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara
yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang
lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-
langkah tertentu yang bersifat logis”. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui
hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono 2010:29 adalah sebagai berikut: “εetode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu
hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.
Selanjutnya menurut Mashuri dalam Umi Narimawati 2010:29pengertian metode verifikatif adalah sebagai berikut:
“εetode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di
tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”. Berdasarkan pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa metode deskriptif
merupakan metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian yang ada, sehingga metode ini harus diadakan akumulasi data.
Sedangkan metode verifikatif bertujuan untuk mengetahui kejelasan hubungan suatu variabel menguji hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan.