Analisis Deskriptif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sektor otomotif dan komponen periode 2007-2011:
Sumber : www.idx.co.id data diolah
Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Rata-rata Struktur Modal
Debt Equity Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011
Dengan melihat tabel dan grafik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa struktur modal debt equity ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011 mengalami penurunan pada setiap tahunnya. Pada tahun 2007 sebesar 3,4 kali.
Pada tahun 2008 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 6,2, sehingga menjadi 3,19 kali. Pada tahun 2009 mengalami penurunan kembali dari
tahun sebelumnya sebesar 36,7 sehingga menjadi 2,02 kali. Pada tahun 2010 menngalamai penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 22,3 sehingga menjadi
1,57 kali. Dan pada tahun 2011 mengalami penurunan kembali dari tahun 3,4
3,19 2,02
1,57 1,43
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
2007 2008
2009 2010
2011 Struktur
Modal
Tahun
Struktur Modal DER
sebelumnya sebesar 8,9 sehingga menjadi 1,43. Dengan melihat nilai DER itu rendah ini berarti rata-rata perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri
dibanding dengan menggunakan hutang. Bisa dilihat pada tahun 2009 DER mengalami penurunan yang sangat drastis ini diakibatkan dari dampak krisis
global yang terjadi di tahun 2008, sehingga banyaknya perusahaan yang tidak lagi dengan mudah memperoleh pendanaan pihak eksternal mengingat tingkat suku
bunga perbankan yang cukup tinggi dan adanya kemacetan kredit-kredit yang diberikan ke dunia usaha. Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Otomotif dan
Komponen.
4.2.2 Perkembangan Keputusan Investasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan
Komponen.
Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Dimana
keputusan investasi ini dilihat dari nilai Price Earning Ratio PER yang merupakan perbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan.
Investor akan menghitung berapa kali multiplier nilai earning yang tercemin dalam harga suatu saham tersebut.
Berdasarkan data laporan keuangan perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen
diperoleh nilai price earning ratio PER untuk 16 perusahaan selama periode 2007 sampai dengan 2011, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.3 Keputusan Investasi PER
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada sektor Otomotif dan Komponen
Periode tahun 2007-2011 No.
Nama Perusahaan Kode
PER X 2007
2008 2009
2010 2011
1. PT Polychem Indonesia Tbk
ADMG 11,74
-1,03 9,68
22,25 7,67
2. PT Astra Internasional Tbk
ASII 16,95
4,65 13,99
15,37 14,03
3. PT Astra Otoparts Tbk
AUTO 5,64
4,77 5,77
9,43 11,86
4. PT Gajah Tunggal Tbk
GJTL 17,09
-1,12 1,64
9,65 11,05
5. PT Goodyear Indonesia Tbk
GDYR 12,57
252,45 3,25
7,70 10,52
6. PT Indo Kordsa Tbk
BRAM 21,84
8,55 9,05
8,05 17,60
7. PT Indomobil Sukses
Internasional Tbk IMAS
843,64 39,35
7,29 16,88
16,60 8.
PT Indospring Tbk INDS
5,50 1,41
0,80 5,54
6,54 9.
PT Intraco Penta Tbk INTA
24,97 4,41
7,95 12,74
10,60 10.
PT Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN
1,89 4,24
2,29 4,70
4,13 11.
PT Multistrada Arah Sarana Tbk
MASA 35,04
288,09 7,17
11,47 21,44
12. PT Nipress Tbk
NIPS 5,79
19,21 7,87
6,28 4,49
13. PT Prima Alloy Steel Tbk
PRAS 28,20
-4,76 -1,93
178,54 17,13
14. PT Selamat Sempurna Tbk
SMSM 7,71
10,23 8,13
10,24 8,93
15. PT Tunas Ridean Tbk
TURI 9,11
4,27 7,82
12,03 10,36
16. PT United Tractor Tbk
UNTR 20,82
5,50 13,51
20,44 16,76
Rata-rata
66,78 40,01
6,52 21,96
11,86 Sumber : www.idx.co.id data diolah
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa perkembangan rata-rata keputusan investasi pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen periode 2007 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi. Keputusan investasi tertinggi diperoleh oleh PT
Indomobil Sukses Internasional Tbk pada tahun 2007 yaitu sebesar 843,64 kali dari labanya. Hal tersebut dikarenakan perusahaan pada tahun 2007 mempunyai
nilai laba yang cukup besar dari hasil penjualan perusahaan yang meningkat
sehingga harga saham pun ikut naik dan investor terdorong untuk menanamkan sahamnya diperusahaan tersebut. Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan
Otomotif dan Komponen serta berdasarkan hasil wawancara oleh pihak IDX. Sedangkan nilai keputusan investasi yang terendah terjadi pada perusahaan
PT Prima Alloy Steel Tbk pada tahun 2008 yaitu sebesar -4,76 kali dari labanya. Hal tersebut dikarenakan perusahaan tidak memperoleh laba dalam penjualannya
dan mengakibatkan perusahaan mengalami lost per share. Laba turun sehingga kemungkinan investor untuk meninggalkan saham tersebut. Sumber: Laporan
Keuangan Perusahaan Otomotif dan Komponen serta berdasarkan hasil wawancara oleh pihak IDX.
Tabel dan grafik dibawah ini adalah perkembangan Keputusan Investasi yang indikatornya menggunakan price earning ratio PER pada perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen periode 2007 sampai dengan 2011, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.4 Perkembangan Rata-rata Keputusan Investasi
Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011
Tahun Price Earning Ratio
X Perkembangan
Price Earning Ratio 2007
66,78 -
2008 40,01
40,10
2009
6,52 83,70
2010
21,96 236,80
2011
11,86 46,00
Sumber : www.idx.co.id data diolah
Price Earning Ratio diatas dapat dicari dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Sumber : Husnan dan Pudjiastuti 2006:75
Sedangkan untuk lebih mempermudah membacanya, maka penulis menuangkan tabel tersebut ke dalam bentuk grafik seperti di bawah ini,
berikut grafik perkembangan rata-rata keputusan investasi pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sektor otomotif dan komponen periode 2007-2011 :
Sumber : www.idx.co.id data diolah
Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Rata-rata Keputusan Investasi
Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011
66,78
40,01
6,52 21,96
11,86 10
20 30
40 50
60 70
80
2007 2008
2009 2010
2011
Keputusan Investasi
Tahun
Keputusan Investasi PER
�� = � � ℎ
� �� �
ℎ
Dengan melihat tabel dan grafik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa keputusan investasi price earning ratio pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011 mengalami fluktuatif. Rata-rata keputusan investasi perusahaan
manufaktur tahun 2007 sebesar 66,78 kali. Pada tahun 2008 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 40,01 kali sehingga menjadi 40,10.
Pada tahun 2009 mengalami penurunan kembali dari tahun sebelumnya sebesar 83,7 sehingga menjadi 6,52 kali. Pada tahun 2010 struktur modal perusahaan
manufaktur mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 236,8 sehingga menjadi 21,96 kali. Dan pada tahun 2011 mengalami penurunan kembali
dari tahun sebelumnya sebesar 46 sehingga menjadi 11,86 kali. Bisa dilihat pada tahun 2009 keputusan investasi mengalami penurunan yang sangat drastis
dari tahun sebelumnya, hal ini diakibatkan dari dampak krisis global yang pada tahun 2008, sehingga dimana investor semakin tidak percaya untuk
menginvestasikan modalnya pada sektor otomotif dan komponen ini. Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Otomotif dan Komponen.
4.2.3 Perkembangan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan
Komponen.
Nilai perusahaan mempunyai peranan penting bagi para investor, karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara
maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat sehingga investor dapat mempunyai kepercayaan untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.
Berdasarkan data laporan keuangan perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen
diperoleh nilai price book value PBV untuk 16 perusahaan selama periode 2007 sampai dengan 2011, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.5 Nilai Perusahaan PBV
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada sektor Otomotif dan Komponen
Periode tahun 2007-2011 No.
Nama Perusahaan Kode
PBV X 2007
2008 2009
2010 2011
1. PT Polychem Indonesia Tbk
ADMG 0,52
0,27 0,48
0,67 0,88
2. PT Astra Internasional Tbk
ASII 4,10
1,29 3,52
4,48 3,95
3. PT Astra Otoparts Tbk
AUTO 1,13
1,02 1,38
2,79 2,78
4. PT Gajah Tunggal Tbk
GJTL 0,72
0,42 0,55
2,27 2,36
5. PT Goodyear Indonesia Tbk
GDYR 1,78
0,69 0,95
1,23 0,92
6. PT Indo Kordsa Tbk
BRAM 0,96
0,81 0,66
1,01 0,81
7. PT Indomobil Sukses
Internasional Tbk. IMAS
7,00 3,16
1,96 5,93
3,48 8.
PT Indospring Tbk INDS
2,76 0,41
0,28 1,73
1,25 9.
PT Intraco Penta Tbk INTA
0,74 0,31
0,83 2,57
2,37 10.
PT Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN
0,44 0,24
0,25 0,62
0,40 11.
PT Multistrada Arah Sarana Tbk
MASA 1,02
0,67 0,86
1,24 1,73
12. PT Nipress Tbk
NIPS 0,39
0,24 0,23
0,54 0,48
13. PT Prima Alloy Steel Tbk
PRAS 0,60
0,61 0,89
0,40 0,56
14. PT Selamat Sempurna Tbk
SMSM 1,28
1,71 2,17
2,97 2,92
15. PT Tunas Ridean Tbk
TURI 2,02
1,02 2,43
2,67 2,28
16. PT United Tractor Tbk
UNTR 5,42
1,32 3,72
4,91 3,57
Rata-rata
1,93 0,89
1,32 2,25
1,92 Sumber : www.idx.co.id data diolah
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa perkembangan rata-rata nilai perusahaan pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen periode 2007 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi. Nilai perusahaan tertinggi diperoleh oleh PT
Indomobil Sukses Internasional Tbk pada tahun 2007 yaitu sebesar 7,00 kali dari nilai bukunya. Peningkatan tersebut dikarenakan perusahaan memiliki
kemampuan dan sumber dana lebih besar sehingga dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar. Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Otomotif dan
Komponen serta berdasarkan hasil wawancara oleh pihak IDX. Sedangkan nilai perusahaan yang terendah terjadi pada perusahaan
PT Nipress Tbk pada tahun 2009 yaitu sebesar 0,23 kali dari nilai bukunya. Penurunan tersebut disebabkan karena turunnya harga saham dari tahun
sebelumnya yang menyebabkan nilai perusahaan pun ikut menurun sehingga kurangnya kepercayaan dari para investor. Sumber: Laporan Keuangan
Perusahaan Otomotif. Tabel dan grafik dibawah ini adalah perkembangan Nilai Perusahaan yang
indikatornya menggunakan price book value PBV pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen
periode 2007 sampai dengan 2011, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6 Perkembangan Rata-rata Nilai Perusahaan
Price Book Value Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011
Tahun Price Book Value
X Perkembangan
Price Book Value 2007
1,93 -
2008
0,89 53,90
2009 1,32
48,30
2010 2,25
70,50
2011
1,92 14,70
Sumber : www.idx.co.id data diolah Price Book Value
diatas dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Sumber : Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston 2001:92
Sedangkan untuk lebih mempermudah membacanya, maka penulis menuangkan tabel tersebut ke dalam bentuk grafik seperti di bawah ini,
Berikut grafik perkembangan rata-rata nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sektor otomotif dan komponen periode 2007-2011:
��� = � � �
�� ℎ �� � � � �� ℎ
Sumber : www.idx.co.id data diolah
Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Rata-rata Nilai Perusahaan
Price Book Value Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011
Dengan melihat tabel dan grafik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan price book value pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007- 2011 mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2007, nilai perusahaan
manufaktur sebesar 1,93 kali. Pada tahun 2008 nilai perusahaan manufaktur mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 53,90 sehingga menjadi
0,89 kali. Pada tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 48,30 sehingga menjadi 1,32 kali. Pada tahun 2010 mengalami peningkatan
kembali dari tahun sebelumnya sebesar 70,50 sehingga menjadi 2,25 kali dan pada tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 14,7
menjadi 1,92 kali.
1,93
0,89 1,32
2,25 1,92
0,5 1
1,5 2
2,5
2007 2008
2009 2010
2011
Nilai Perusahaan
Tahun
Nilai Perusahaan PBV
Bisa dilihat pada tahun 2008 dan 2011 nilai perusahaan manufaktur sektor otomotif dan komponen ini mengalami penurunan, itu disebabkan pada tahun
2008 terjadinya krisis global sehingga investor takut untuk menanamkan sahamnya diperusahaan tersebut dan pada tahun 2011 sektor otomotif banyak
melakukan impor komponennya dari luar yang disebabkan beberapa bahan baku utama untuk produksi komponen dan perakitan, seperti baja dan plastik, belum
memenuhi standar prinsipal, lemahnya pasokan bahan baku inilah menjadi masalah klasik untuk stabilitas neraca perdagangan karena impor bahan baku tetap
tinggi, sehingga para investor takut akan mengalami kerugian. Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Otomotif dan Komponen dan www.kemenperin.go.id.