Analisis Deskriptif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sektor otomotif dan komponen periode 2007-2011: Sumber : www.idx.co.id data diolah Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Rata-rata Struktur Modal Debt Equity Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011 Dengan melihat tabel dan grafik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa struktur modal debt equity ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011 mengalami penurunan pada setiap tahunnya. Pada tahun 2007 sebesar 3,4 kali. Pada tahun 2008 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 6,2, sehingga menjadi 3,19 kali. Pada tahun 2009 mengalami penurunan kembali dari tahun sebelumnya sebesar 36,7 sehingga menjadi 2,02 kali. Pada tahun 2010 menngalamai penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 22,3 sehingga menjadi 1,57 kali. Dan pada tahun 2011 mengalami penurunan kembali dari tahun 3,4 3,19 2,02 1,57 1,43 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 2007 2008 2009 2010 2011 Struktur Modal Tahun Struktur Modal DER sebelumnya sebesar 8,9 sehingga menjadi 1,43. Dengan melihat nilai DER itu rendah ini berarti rata-rata perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri dibanding dengan menggunakan hutang. Bisa dilihat pada tahun 2009 DER mengalami penurunan yang sangat drastis ini diakibatkan dari dampak krisis global yang terjadi di tahun 2008, sehingga banyaknya perusahaan yang tidak lagi dengan mudah memperoleh pendanaan pihak eksternal mengingat tingkat suku bunga perbankan yang cukup tinggi dan adanya kemacetan kredit-kredit yang diberikan ke dunia usaha. Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Otomotif dan Komponen. 4.2.2 Perkembangan Keputusan Investasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Dimana keputusan investasi ini dilihat dari nilai Price Earning Ratio PER yang merupakan perbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan. Investor akan menghitung berapa kali multiplier nilai earning yang tercemin dalam harga suatu saham tersebut. Berdasarkan data laporan keuangan perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen diperoleh nilai price earning ratio PER untuk 16 perusahaan selama periode 2007 sampai dengan 2011, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.3 Keputusan Investasi PER Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada sektor Otomotif dan Komponen Periode tahun 2007-2011 No. Nama Perusahaan Kode PER X 2007 2008 2009 2010 2011 1. PT Polychem Indonesia Tbk ADMG 11,74 -1,03 9,68 22,25 7,67 2. PT Astra Internasional Tbk ASII 16,95 4,65 13,99 15,37 14,03 3. PT Astra Otoparts Tbk AUTO 5,64 4,77 5,77 9,43 11,86 4. PT Gajah Tunggal Tbk GJTL 17,09 -1,12 1,64 9,65 11,05 5. PT Goodyear Indonesia Tbk GDYR 12,57 252,45 3,25 7,70 10,52 6. PT Indo Kordsa Tbk BRAM 21,84 8,55 9,05 8,05 17,60 7. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk IMAS 843,64 39,35 7,29 16,88 16,60 8. PT Indospring Tbk INDS 5,50 1,41 0,80 5,54 6,54 9. PT Intraco Penta Tbk INTA 24,97 4,41 7,95 12,74 10,60 10. PT Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 1,89 4,24 2,29 4,70 4,13 11. PT Multistrada Arah Sarana Tbk MASA 35,04 288,09 7,17 11,47 21,44 12. PT Nipress Tbk NIPS 5,79 19,21 7,87 6,28 4,49 13. PT Prima Alloy Steel Tbk PRAS 28,20 -4,76 -1,93 178,54 17,13 14. PT Selamat Sempurna Tbk SMSM 7,71 10,23 8,13 10,24 8,93 15. PT Tunas Ridean Tbk TURI 9,11 4,27 7,82 12,03 10,36 16. PT United Tractor Tbk UNTR 20,82 5,50 13,51 20,44 16,76 Rata-rata 66,78 40,01 6,52 21,96 11,86 Sumber : www.idx.co.id data diolah Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa perkembangan rata-rata keputusan investasi pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen periode 2007 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi. Keputusan investasi tertinggi diperoleh oleh PT Indomobil Sukses Internasional Tbk pada tahun 2007 yaitu sebesar 843,64 kali dari labanya. Hal tersebut dikarenakan perusahaan pada tahun 2007 mempunyai nilai laba yang cukup besar dari hasil penjualan perusahaan yang meningkat sehingga harga saham pun ikut naik dan investor terdorong untuk menanamkan sahamnya diperusahaan tersebut. Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Otomotif dan Komponen serta berdasarkan hasil wawancara oleh pihak IDX. Sedangkan nilai keputusan investasi yang terendah terjadi pada perusahaan PT Prima Alloy Steel Tbk pada tahun 2008 yaitu sebesar -4,76 kali dari labanya. Hal tersebut dikarenakan perusahaan tidak memperoleh laba dalam penjualannya dan mengakibatkan perusahaan mengalami lost per share. Laba turun sehingga kemungkinan investor untuk meninggalkan saham tersebut. Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Otomotif dan Komponen serta berdasarkan hasil wawancara oleh pihak IDX. Tabel dan grafik dibawah ini adalah perkembangan Keputusan Investasi yang indikatornya menggunakan price earning ratio PER pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen periode 2007 sampai dengan 2011, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.4 Perkembangan Rata-rata Keputusan Investasi Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011 Tahun Price Earning Ratio X Perkembangan Price Earning Ratio 2007 66,78 - 2008 40,01 40,10 2009 6,52 83,70 2010 21,96 236,80 2011 11,86 46,00 Sumber : www.idx.co.id data diolah Price Earning Ratio diatas dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Sumber : Husnan dan Pudjiastuti 2006:75 Sedangkan untuk lebih mempermudah membacanya, maka penulis menuangkan tabel tersebut ke dalam bentuk grafik seperti di bawah ini, berikut grafik perkembangan rata-rata keputusan investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sektor otomotif dan komponen periode 2007-2011 : Sumber : www.idx.co.id data diolah Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Rata-rata Keputusan Investasi Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011 66,78 40,01 6,52 21,96 11,86 10 20 30 40 50 60 70 80 2007 2008 2009 2010 2011 Keputusan Investasi Tahun Keputusan Investasi PER �� = � � ℎ � �� � ℎ Dengan melihat tabel dan grafik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa keputusan investasi price earning ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011 mengalami fluktuatif. Rata-rata keputusan investasi perusahaan manufaktur tahun 2007 sebesar 66,78 kali. Pada tahun 2008 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 40,01 kali sehingga menjadi 40,10. Pada tahun 2009 mengalami penurunan kembali dari tahun sebelumnya sebesar 83,7 sehingga menjadi 6,52 kali. Pada tahun 2010 struktur modal perusahaan manufaktur mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 236,8 sehingga menjadi 21,96 kali. Dan pada tahun 2011 mengalami penurunan kembali dari tahun sebelumnya sebesar 46 sehingga menjadi 11,86 kali. Bisa dilihat pada tahun 2009 keputusan investasi mengalami penurunan yang sangat drastis dari tahun sebelumnya, hal ini diakibatkan dari dampak krisis global yang pada tahun 2008, sehingga dimana investor semakin tidak percaya untuk menginvestasikan modalnya pada sektor otomotif dan komponen ini. Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Otomotif dan Komponen. 4.2.3 Perkembangan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen. Nilai perusahaan mempunyai peranan penting bagi para investor, karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat sehingga investor dapat mempunyai kepercayaan untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut. Berdasarkan data laporan keuangan perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen diperoleh nilai price book value PBV untuk 16 perusahaan selama periode 2007 sampai dengan 2011, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.5 Nilai Perusahaan PBV Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada sektor Otomotif dan Komponen Periode tahun 2007-2011 No. Nama Perusahaan Kode PBV X 2007 2008 2009 2010 2011 1. PT Polychem Indonesia Tbk ADMG 0,52 0,27 0,48 0,67 0,88 2. PT Astra Internasional Tbk ASII 4,10 1,29 3,52 4,48 3,95 3. PT Astra Otoparts Tbk AUTO 1,13 1,02 1,38 2,79 2,78 4. PT Gajah Tunggal Tbk GJTL 0,72 0,42 0,55 2,27 2,36 5. PT Goodyear Indonesia Tbk GDYR 1,78 0,69 0,95 1,23 0,92 6. PT Indo Kordsa Tbk BRAM 0,96 0,81 0,66 1,01 0,81 7. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. IMAS 7,00 3,16 1,96 5,93 3,48 8. PT Indospring Tbk INDS 2,76 0,41 0,28 1,73 1,25 9. PT Intraco Penta Tbk INTA 0,74 0,31 0,83 2,57 2,37 10. PT Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 0,44 0,24 0,25 0,62 0,40 11. PT Multistrada Arah Sarana Tbk MASA 1,02 0,67 0,86 1,24 1,73 12. PT Nipress Tbk NIPS 0,39 0,24 0,23 0,54 0,48 13. PT Prima Alloy Steel Tbk PRAS 0,60 0,61 0,89 0,40 0,56 14. PT Selamat Sempurna Tbk SMSM 1,28 1,71 2,17 2,97 2,92 15. PT Tunas Ridean Tbk TURI 2,02 1,02 2,43 2,67 2,28 16. PT United Tractor Tbk UNTR 5,42 1,32 3,72 4,91 3,57 Rata-rata 1,93 0,89 1,32 2,25 1,92 Sumber : www.idx.co.id data diolah Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa perkembangan rata-rata nilai perusahaan pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen periode 2007 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi. Nilai perusahaan tertinggi diperoleh oleh PT Indomobil Sukses Internasional Tbk pada tahun 2007 yaitu sebesar 7,00 kali dari nilai bukunya. Peningkatan tersebut dikarenakan perusahaan memiliki kemampuan dan sumber dana lebih besar sehingga dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar. Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Otomotif dan Komponen serta berdasarkan hasil wawancara oleh pihak IDX. Sedangkan nilai perusahaan yang terendah terjadi pada perusahaan PT Nipress Tbk pada tahun 2009 yaitu sebesar 0,23 kali dari nilai bukunya. Penurunan tersebut disebabkan karena turunnya harga saham dari tahun sebelumnya yang menyebabkan nilai perusahaan pun ikut menurun sehingga kurangnya kepercayaan dari para investor. Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Otomotif. Tabel dan grafik dibawah ini adalah perkembangan Nilai Perusahaan yang indikatornya menggunakan price book value PBV pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen periode 2007 sampai dengan 2011, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.6 Perkembangan Rata-rata Nilai Perusahaan Price Book Value Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011 Tahun Price Book Value X Perkembangan Price Book Value 2007 1,93 - 2008 0,89 53,90 2009 1,32 48,30 2010 2,25 70,50 2011 1,92 14,70 Sumber : www.idx.co.id data diolah Price Book Value diatas dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Sumber : Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston 2001:92 Sedangkan untuk lebih mempermudah membacanya, maka penulis menuangkan tabel tersebut ke dalam bentuk grafik seperti di bawah ini, Berikut grafik perkembangan rata-rata nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sektor otomotif dan komponen periode 2007-2011: ��� = � � � �� ℎ �� � � � �� ℎ Sumber : www.idx.co.id data diolah Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Rata-rata Nilai Perusahaan Price Book Value Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007-2011 Dengan melihat tabel dan grafik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan price book value pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Periode 2007- 2011 mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2007, nilai perusahaan manufaktur sebesar 1,93 kali. Pada tahun 2008 nilai perusahaan manufaktur mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 53,90 sehingga menjadi 0,89 kali. Pada tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 48,30 sehingga menjadi 1,32 kali. Pada tahun 2010 mengalami peningkatan kembali dari tahun sebelumnya sebesar 70,50 sehingga menjadi 2,25 kali dan pada tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 14,7 menjadi 1,92 kali. 1,93 0,89 1,32 2,25 1,92 0,5 1 1,5 2 2,5 2007 2008 2009 2010 2011 Nilai Perusahaan Tahun Nilai Perusahaan PBV Bisa dilihat pada tahun 2008 dan 2011 nilai perusahaan manufaktur sektor otomotif dan komponen ini mengalami penurunan, itu disebabkan pada tahun 2008 terjadinya krisis global sehingga investor takut untuk menanamkan sahamnya diperusahaan tersebut dan pada tahun 2011 sektor otomotif banyak melakukan impor komponennya dari luar yang disebabkan beberapa bahan baku utama untuk produksi komponen dan perakitan, seperti baja dan plastik, belum memenuhi standar prinsipal, lemahnya pasokan bahan baku inilah menjadi masalah klasik untuk stabilitas neraca perdagangan karena impor bahan baku tetap tinggi, sehingga para investor takut akan mengalami kerugian. Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Otomotif dan Komponen dan www.kemenperin.go.id.

4.3 Analisis Verifikatif

4.3.1 Hubungan Antara Struktur Modal X

1 dengan Keputusan Investasi X 2 Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen. Analisis verifikatif merupakan penelitian yang menjelaskan secara mendalam terhadap data-data yang telah disajikan. Pada bagian pertama dalam analisis verifikatif akan dilakukan analisis untuk mengetahui hubungan antara struktur modalDER X 1 dengan keputusan investasiPER X 2 dengan menggunakan analisis jalur path analysis. Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS V.20 pada sub struktur pertama dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.7 Koefisien Korelasi dan Determinasi Pada Sub Struktur Pertama Berdasarkan tabel output di atas, diketahui bahwa nilai koefisien korelasi atau R yang diperoleh antara struktur modal DER dengan keputusan investasi PER adalah sebesar 0,677. Nilai korelasi bertanda positif, yang menunjukan bahwa hubungan yang terjadi antara struktur modal DER dengan keputusan investasi PER adalah searah. Dimana semakin baik struktur modal DER, maka keputusan investasi PER akan semakin tinggi. Berdasarkan pedoman interpretasi korelasi Sugiyono, 2010:184, nilai korelasi sebesar 0,677 termasuk kedalam kategori hubungan yang kuat, berada diantara rentang interval antara 0,600 –0,799. Tabel di atas juga menjelaskan besarnya koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,458 atau 45,8. Hal ini menunjukan bahwa struktur modal memberikan pengaruh terhadap keputusan investasi sebesar 45,8, sedangkan sisanya sebesar 0,542 atau 54,2 merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti. Penelitian ini sesuai dengan teori menurut Sutrisno 2012:255 bahwa besarnya biaya keseluruhan ini, akan digunakan sebagai cut of rate pada pengambilan keputusan investasi. Oleh karena itu kebijakan struktur modal akan mempengaruhi keputusan investasi, dan struktur modal disini mempunyai korelasi sebesar 0,677 termasuk kedalam kategori hubungan yang kuat. Hasil penelitian ini didukung Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hayati 2010 , menunjukan bahwa pada rasio debt equity ratio, hasil pengujian menunjukan bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan terhadap Price earning ratio pada perushaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jika digambarkan, nilai koefisien korelasi antar variabel bebas, koefisien jalur dan pengaruh variabel lain yang sudah diperoleh tersebut dapat disajikan sebagai berikut: Gambar 4.4 Diagram Jalur Sub Struktur Pertama

4.3.2 Pengaruh Struktur Modal X

1 dan Keputusan Investasi X 2 Terhadap Nilai Perusahaan Y Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Sektor Otomotif dan Komponen Pada bagian kedua dalam analisis verifikatif, dilakukan untuk mencari pengaruh dari struktur modalDER X 1 dan keputusan investasiPER X 2 terhadap nilai perusahaanPBV Y dengan menggunakan analisis jalur path analysis . X 1 X 2 0,677 0,542

4.3.2.1 Analisis Korelasi

Sebelum melangkah ke analisis jalurpath analysis, terlebih dahulu dihitung koefisien korelasi antar variabel, untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan antar sesama variabel. Variabel independen pada penelitian ini adalah Struktur Modal X 1 , Keputusan Investasi X 2 dan variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan Y. Untuk menghitung korelasi secara parsial digunakan perhitungan menggunakan Software SPSS V.20 yaitu sebagai berikut: Tabel 4.8 Koefisien Korelasi Struktur Modal X1, Keputusan Investasi X2 dengan Nilai Perusahaan Y Correlations x1 x2 y x1 Pearson Correlation 1 ,677 ,363 Sig. 1-tailed ,000 ,000 N 80 80 80 x2 Pearson Correlation ,677 1 ,341 Sig. 1-tailed ,000 ,001 N 80 80 80 y Pearson Correlation ,363 ,341 1 Sig. 1-tailed ,000 ,001 N 80 80 80 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Koefisien korelasi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil output dari pengolahan data menggunakan software SPSS V.20 for windows diperoleh nilai koefisien korelasi antara Struktur Modal X1 dengan Keputusan Investasi X2 sebesar 0,677 artinya hubungan antara Struktur Modal X1 dengan Keputusan Investasi X2 kuat Berdasarkan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

2 74 84

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 93 113

Pengaruh Kebijakan Utang Dan Struktur Modal Terhadap Aktivitas Investasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 33 64

Pengaruh Penghindaran Pajak dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2014)

22 120 53

Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 4 23

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12

SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR MODAL, KINERJA KEUANGAN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013)

0 1 12

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 1 12

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA SUB SEKTOR KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) -

0 1 103

ANALISIS STRUKTUR MODAL DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 1 23