Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

(1)

SKRIPSI

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KINERJA KEUANGAN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN

(Studi pada Perusahaan Manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013)

OLEH

JANE VANYA HUTAGAOL 110503196

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH STRUKTUR MODAL,

KINERJA KEUANGAN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)”

adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara` jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, ...

NIM : 110503196 Jane Vanya Hutagaol


(3)

ABSTRAK

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KINERJA KEUANGAN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013.

Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, pada periode 2011-2013, berjumlah 36 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling

dan ada 24 sampel yang terpilih. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dengan level signifikan alfa 5%.

Hasil penelitian ini secara parsial bahwa struktur modal dan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan kinerja keuangan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Dan secara simultan bahwa struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci: Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Keputusan Investasi dan Nilai Perusahaan.


(4)

ABSTRACT

THE IMPACT OF CAPITAL STRUCTURE, FINANCIAL PERFORMANCE AND INVESTMENT DECISIONS TO FIRM VALUE at Manufacturing Company, Consumer Goods sector, in Indonesia Stock Exchange at a period

time of 2011 to 2013

The objective of this research is to analyze the impact of capital structure, financial performance, and investment decisions to firm value at manufacturing company, consumer goods sector, in Indonesia Stock Exchange at a period time of 2011 to 2013.

The population of this research is all manufacturing company, consumer goods sector, which listed in Indonesia Stock Exchange, at a period time of 2011 to 2013, amounted to 36 companies. This research uses purposive sampling method and there are 24 companies that have selected as samples. This research uses multiple linear regression method with significant level of 5% alpha.

The result of this research is capital structure and investment decisions parsially have positive impact to firm value, and financial performance have negative impact to firm value. Simultaneously, capital structure, financial performance, and investment decisions significantly have positive impact to firm value.

Keyword: capital structure, financial performance, investment decision and firm value.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)” sebagai salah satu pemenuhan syarat kelulusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari banyak sekali dukungan dan bantuan yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku ketua Departemen Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Naleni Indra MM, Ak sebagai dosen pembimbing, Bapak Drs. Chairul Nazwar, MSi., Ak sebagai dosen penguji, dan Bapak Drs. M. Utama


(6)

Nasution, MM,Ak sebagai dosen pembanding yang telah memberikan banyak sekali masukan, arahan, dan bimbingan untuk skripsi ini.

5. Orang tua penulis yang tercinta, Papi dan Mami, Erickson Hutagaol dan Ilda Silalahi yang selalu memberikan dukungan moril maupun materiil serta senantiasa selalu mendoakan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kakak penulis Raisa Hutagaol serta adik penulis Cindy Hutagaol dan Jeremy Hutagaol yang selalu mendoakan dan mendukung penulis. Serta saudara saudara penulis yang selalu menyemangati dan mendoakan penulis.

6. Henry Julian, yang selalu memberi doa, semangat, dan dorongan kepada penulis dalam kondisi apapun yang dihadapi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Sahabat – sahabat penulis, Tamara, Aquila, Renata yang selalu menghibur dan memberi dukungan penuh kepada penulis. Serta teman teman dekat penulis Elisabeth, Mikha, Grace, Defani, Deby, Debby yang selalu memberi support kepada penulis.

8. Teman teman seperjuangan, Della Priscilla, Dessy Putri, Jesika Rasia, Hartani Pratiwi, Esra Sijabat, dan Novia Uli yang sudah saling menyemangati selama ini.

Terima kasih juga untuk semua pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih telah memudahkan jalan penulis untuk meraih gelar sarjana.


(7)

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan dan kekurangan dalam skripsi ini, diharapkan saran dan kritikan yang membangun untuk penulis di kemudian hari. Akhir kata terlepas dari segala kekurangan yang ada penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 2015

Jane Vanya Hutagaol NIM : 110503196


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tinjauan Pustaka………. 7

2.1.1 Nilai Perusahaan……… 7

2.1.2 Struktur Modal ………. 8

2.1.2.1. Sumber Pendanaan………. 9

2.1.2.2. Teori Struktur Modal………. 11

2.1.3 Kinerja Keuangan……… 12

2.1.4 Keputusan Investasi………. 14

2.2 Penelitian Terdahulu………. 16

2.3 Kerangka Konseptual ……….……… 19

2.4 Hipotesis……….……….………… 22

BAB 3. METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Desain Penelitian……… 23

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian……… 23

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel…………. 23

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian……….. 24

3.5 Jenis Data……… 28

3.6 Metode Pengumpulan Data………. 28

3.7 Teknik Analisis Data……….. 28

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif………. 28

3.7.2 Uji Asumsi Klasik……….. 29

3.7.2.1 Uji Normalitas………. 29


(9)

3.7.2.3 Uji Autokorelasi……….. 31

3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas……….. 31

3.7.3 Analisis Regresi Linear Berganda……… 32

3.7.4 Uji Hipotesis………. 33

3.7.4.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)……….. 33

3.7.4.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)……. 33

3.7.4.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) 34 BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian……… 35

4.2 Statistik Deskriptif……… 36

4.3 Uji Asumsi Klasik………. 37

4.3.1 Uji Normalitas………. 37

4.3.2 Uji Multikolinearitas……… 41

4.3.3 Uji Autokorelasi……….. 42

4.3.4 Uji Heteroskedastisitas……… 43

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda……… 44

4.5 Uji Hipotesis……… 47

4.5.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)………. 47

4.5.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)………. 48

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)…….. 49

4.6 Hasil dan Pembahasan………. 50

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

5.1 Kesimpulan……… 54

5.2 Keterbatasan……….. 55

5.3 Saran………. 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu... 16

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 23

3.2 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian... 25

4.1 Statistik Deskriptif... 36

4.2 Hasil Uji Normalitas Data... ... 38

4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Data... 41

4.4 Hasil Uji Autokorelasi Data... 42

4.5 Hasil Analisis Regresi Liner Berganda dan Uji T... 45

4.6 Hasil Uji F... 49


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual... 19

4.1 Uji Normalitas Histogram... 39

4.2 Grafik P-Plot…... 40


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Daftar Kode dan Nama Perusahaan Sampel Penelitian... 59 2 Hasil Perhitungan Variabel Struktur Modal... 60 3 Hasil Perhitungan Variabel Kinerja Keuangan Perusahaan 61 4 Hasil Perhitungan Variabel Keputusan Investasi... 62 5 Hasil Perhitungan Variabel Nilai Perusahaan... 63 6 Output Hasil Pengujian Data dengan Software SPSS

versi 21... 64 7 Daftar t-tabel... 69 8 Daftar f-tabel... 70


(13)

ABSTRAK

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KINERJA KEUANGAN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013.

Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, pada periode 2011-2013, berjumlah 36 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling

dan ada 24 sampel yang terpilih. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dengan level signifikan alfa 5%.

Hasil penelitian ini secara parsial bahwa struktur modal dan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan kinerja keuangan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Dan secara simultan bahwa struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci: Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Keputusan Investasi dan Nilai Perusahaan.


(14)

ABSTRACT

THE IMPACT OF CAPITAL STRUCTURE, FINANCIAL PERFORMANCE AND INVESTMENT DECISIONS TO FIRM VALUE at Manufacturing Company, Consumer Goods sector, in Indonesia Stock Exchange at a period

time of 2011 to 2013

The objective of this research is to analyze the impact of capital structure, financial performance, and investment decisions to firm value at manufacturing company, consumer goods sector, in Indonesia Stock Exchange at a period time of 2011 to 2013.

The population of this research is all manufacturing company, consumer goods sector, which listed in Indonesia Stock Exchange, at a period time of 2011 to 2013, amounted to 36 companies. This research uses purposive sampling method and there are 24 companies that have selected as samples. This research uses multiple linear regression method with significant level of 5% alpha.

The result of this research is capital structure and investment decisions parsially have positive impact to firm value, and financial performance have negative impact to firm value. Simultaneously, capital structure, financial performance, and investment decisions significantly have positive impact to firm value.

Keyword: capital structure, financial performance, investment decision and firm value.


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perubahan ekonomi secara global menuntut suatu perusahaan untuk mampu berkompetisi dan bertahan dalam pasar serta terus tumbuh dalam periode waktu yang panjang. Untuk meningkatkan nilai perusahaan, yang menjadi prioritas utama suatu perusahaan yang go public adalah kesejahteraan pemegang saham. Tingginya tingkat keuntungan yang akan diterima pemegang saham berupa dividen dapat dilihat dari harga saham yang semakin tinggi, karena yang dapat dijadikan tolak ukut dalam menjaga kemakmuran kekayaan para pemilik (shareholders) adalah harga saham. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002 : 7), “Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar pula kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan”. Biasanya nilai perusahaan diukur dengan price to book value yang merupakan rasio yang membandingkan antara harga pasar per saham dengan nilai buku per saham (Brigham dan Houston, 2010 : 151). Nilai perusahaan juga dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diantaranya struktur modal dalam perusahaan, kinerja keuangan, dan juga keputusan investasi dalam perusahaan tersebut.


(16)

Struktur modal diperlukan untuk meningkatkan nilai perusahaan karena penetapan struktur modal dalam kebijakan pendanaan perusahaan menentukan profitabilitas perusahaan. Pemilik struktur modal yang baik pada perusahaan adalah hal yang penting. Menurut Sartono (2010: 225), “Struktur modal adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa”. Keputusan struktur modal (capital structure) meliputi pemilihan sumber dana baik yang berasal dari modal sendiri maupun modal asing dalam bentuk utang, kedua dana ini merupakan dana eksternal yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Bagi perusahaan besar yang bergelut dalam dunia bisnis menggunakan utang sudah menjadi trend untuk mendanai aktivitas perusahaan, penggunaan utang yang semakin tinggi akan memberikan manfaat berupa penghematan pembayaran pajak dan meningkatkan keuntungan per lembar saham yang akan diterima oleh shareholder. Selain keuntungan, dampak negatif juga dapat ditimbulkan dari utang yang terlalu tinggi adalah risiko gagal bayar akibat dari biaya bunga dan pokok utang yang tinggi melampui dari manfaat yang diberikan dari utang tersebut sehingga dapat menyebabkan nilai perusahaan menurun. Brigham dan Houston (2011:171) menyatakan, “Struktur modal yang optimal suatu perusahaan adalah struktur yang akan memaksimalkan harga saham perusahaan”. Struktur modal dapat dinyatakan dalam rasio Debt to Equity

(DER).

Faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah kinerja keuangan perusahaan tersebut. Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan


(17)

adalah semakin tinggi kinerja keuangan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Kinerja keuangan melalui rasio – rasio keuangan dapat dilihat seberapa berhasilkah manajemen perusahaan mengelola aset dan modal yang dimilikinya, hal ini bisa dilihat dari pengukuran kinerja keuangan yang diperoleh. Kinerja keuangan dapat ditunjukkan melalui hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yaitu laporan keuangan. Menurut Lasari (2012), “Informasi dari laporan keuangan mempunyai fungsi selain sebagai sarana informasi juga sebagai alat pertanggung jawaban manajemen kepada pemilik perusahaan dan penggambaran terhadap indikator keberhasilan perusahaan serta sebagai bahan dalam pertimbangan pengambilan keputusan”. Oleh karena itu para investor biasanya menggunakan informasi tersebut sebagai tolak ukut dalam melakukan transaksi jual beli saham suatu perusahaan.

Penilaian kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan analisis rasio keuangan. Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah return on equity (ROE). “Return on equity (ROE) merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham” dalam Brigham dan Houstan, (2010 : 133).

Selain struktur modal dan kinerja keuangan, keputusan investasi adalah faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Sudana (2011 : 6), “Keputusan investasi berkaitan dengan proses pemilihan satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai menguntungkan dari sejumlah alternatif investasi yang tersedia bagi perusahaan”. Keputusan investasi dapat mempengaruhi nilai perusahaan karena dengan komposisi investasi yang baik


(18)

akan dapat menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Tujuan dilakukannya keputusan investasi adalah untuk mendapatkan laba yang besar dengan risiko yang dapat dikelola dengan harapan dapat mengoptimalkan nilai perusahaan. Gayatri dan Mustanda (2014) menyatakan keputusan investasi dapat dihitung dengan Price Earning Ratio (PER). Prasetyo, dkk. (2013) mendapat hasil penelitian bahwa keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian yang mendasari penelitian ini adalah penelitian Masulis (2011), dimana penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal yang membedakan penelitian ini dari penelitian Masulis (2011) adalah penambahan variabel baru yaitu kinerja keuangan dan keputusan investasi yang juga berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar di BEI dari tahun 2011-2013)”.

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, peneliti mencoba merumuskan permasalahan sebagai berikut :


(19)

1. Apakah Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Sebagaimana uraian dari rumusan masalah yang telah dikemukaakn di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk :

1. Menguji dan menganalisis hubungan antara struktur modal, kinerja keuangan perusahaan, dan keputusan investasi secara parsial maupun simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sector

consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan serta mempelajari masalah-masalah yang terkait dengan Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Keputusan Investasi dalam kaitannya dengan Nilai Perusahaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan menjadi sumber referensi untuk penelitian selanjutnya.


(20)

Penelitian ini diharapkan dapat membantu calon investor yang akan menginvestasikan dananya ke perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

4. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak manajemen perusahaan untuk dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan atas kebijakan akuntansi yang diambil.


(21)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Pustaka

2.1.1. Nilai Perusahaan

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002 : 7), “Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar pula kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan”. Nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tinggilnya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham tinggi pula nilai perusahaan. Menurut Kondongo dkk. (2014), keinginan para pemilik perusahaan adalah nilai perusahaan yang tinggi, karena dengan nilai yang tinggi maka kemakmuran pemegang saham juga akan tinggi.

Ada beberapa rasio untuk mengukur nilai perusahaan menurut Weston dan Copeland (2008: 244) yaitu:

1. Price Earning Ratio

Rasio ini menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

2. Price to Book Value

Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi PBV artinya pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut.

3. Rasio Tobin’s Q

Rasio Tobin’s Q merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental.


(22)

Pada penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan adalah Price to Book Value (PBV). Rasio ini merupakan rasio antara harga saham terhadap nilai bukunya. Perusahaan yang berjalan dengan baik umumnya mempunyai rasio PBV di atas satu yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya (Sari, 2013). PBV memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut (Kusumajaya, 2011):

a. Nilai buku mempunyai ukuran intutif yang relatif stabil yang dapat diperbandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya dengan metode discounted cash flow dapat menggunakan price book value sebagai perbandingan.

b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan antara perusahaan – perusahaan yang sama sebagai petunjuk adanya under atau overvaluation.

c. Perusahaan – perusahaan dengan earning negatif, yang tidak bisa dinilai dengan menggunakan price earning ratio (PER) dapat dievaluasi dengan Price to Book Value (PBV).

2.1.2. Struktur Modal

Struktur modal diperlukan untuk meningkatkan nilai perusahaan karena penetapan struktur modal dalam kebijakan pendanaan perusahaan menentukan profitabilitas perusahaan. Pemilik struktur modal yang baik pada perusahaan adalah hal yang penting. Menurut Sartono (2010: 225), “Struktur modal adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa”. Brigham dan Houston (2011:171) menyatakan struktur modal yang optimal suatu perusahaan adalah struktur yang akan memaksimalkan harga saham perusahaan.


(23)

Menurut Sutrisno (2000:307-308) struktur modal dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, antara lain:

1. Persesuaian atau Suitability

merupakan persesuaian antara cara pemenuhan dana dengan jangka waktu kebutuhannya. Bila yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan berjangka pendek bila dibelanjai dengan utang, obligasi atau dengan mengeluarkan modal sendiri kurang sesuai. Sebaliknya cara pemenuhan dana disesuaikan dengan jangka waktu kebutuhannya, artinya bila kebutuhan dana berjangka pendek maka sebaiknya dipenuhi sumber dana jangka pendek dan bila kebutuhan dana jangka panjang sebaiknya dipenuhi sumber dana jangka panjang.

2. Pengawasan atau Control

Pengendalian atau pengawasan perusahaan ada di tangan para pemegang saham. Manajemen perusahaan mengemban tugas untuk menjalankan hasil keputusan pemegang saham. Biasanya sebuah perusahaan dimiliki oleh beberapa pemegang saham sehingga bila diperlukan tambahan dana perlu dipertimbangkan apakah tugas pengawasan dari pemilik lama tidak akan terkurangi. Oleh sebab itu dengan pertimbangan tersebut, biasanya pemilik lama lebih menginginkan mengeluarkan obligasi dibanding dengan menambah saham.

3. Laba/Earning per Share

Memilih sumber dana apakah dari saham atau utang, secara finansial harusnya bisa menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham lebih besar.

4. Tingkat Risiko/Riskness

Utang merupakan sumber dana yang mempunyai risiko tinggi sebab bunganya tetap harus dibayarkan baik pada saat perusahaan mendapatkan laba maupun dalam kondisi merugi. Oleh karena itu semakin besar penggunaan dana dari utang mengindikasikan perusahaan mempunyai tingkat risiko yang lebih besar.

2.1.2.1. Sumber Pendanaan

Berikut ini merupakan sumber utama dari dana yang dapat dipakai melaksanakan kegiatan perusahaan:


(24)

Dana yang berasal dari dalam perusahaan adalah dana atau

funds yang berbentuk atau dihasilkan di dalam perusahaan. Dana yang berasal dari dalam perusahaan terdiri dari berbagai jenis antara lain:

- Keuntungan yang ditahan - Penyusutan

- Saham pemilik - Dan lain-lain

b. Dari luar perusahaan (sumber dana eksternal)

Dana yang berasal dari luar perusahaan terdiri dari 2 golongan, yaitu:

- Sumber dana jangka pendek

Sumber dana jangka pendek ini diperoleh antara lain dari kredit dagang, kredit bank, surat-surat berharga, dan lain-lain.

- Sumber dana jangka panjang

Sumber dana jangka panjang dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain :

• Pinjaman Obligasi

Pinjaman obligasi adalah pinjaman jangka waktu yang panjang. Jadi, debitor mengeluarkan surat pengakuan hutang yang mempunyai nilai nominal tertentu.

• Pinjaman hipotek

Pinjaman hipotek adalah pinjaman jangka panjang. Disini, kreditor dibeli hak hipotek terhadap suatu barang tidak bergerak dan apabila debitor tidak memenuhi kewajibannya makan barang tersebut


(25)

dapat dijual dan hasil penjualan tersebut digunakan untuk menutup tagihannya.

2.1.2.2. Teori Struktur Modal

Ada dua teori yang menjelaskan pilihan atas struktur modal (Budiarso, 2013) yaitu:

1. Trade Off Theory

Trade Off Theory menyatakan bahwa dalam mencari hubungan antara struktur modal dan nilai perusahaan terdapat suatu tingkat leverage (debt ratio) yang optimal. Oleh karena itu perusahaan akan selalu berusaha menyesuaikan tingkat leverage ke arah yang optimal. Jadi, tingkat leverage perusahaan bergerak terus dari waktu ke waktu ke arah suatu target yang ingin dicapai.

2. Pecking Order Theory

Teori ini menyatakan bahwa keputusan keuangan mengikuti suatu hierarki dimana sumber pendanaan dari dalam perusahaan lebih didahulukan daripada sumber pendanaan dari luar perusahaan. Dalam hal ini perusahaan menggunakan pendanaan dari luar, pinjaman lebih diutamakan daripada pendanaan dengan tambahan modal dari pemegang saham baru.

3. Signaling Theory

Ross (1977) mengembangkan model dimana struktur modal (penggunaan hutang) merupakan signal yang disampaikan oleh manajer ke pasar. Jika manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, ia ingin mengkomunikasikan hal tersebut ke investor. Manajer bisa menggunakan hutang lebih banyak, sebagai signal yang lebih credible. Karena perusahaan yang meningkatkan hutang bisa dipandang sebagai perusahaan di masa mendatang. Investor diharapkan akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Dengan demikian hutang merupakan tanda atau signal positif.


(26)

2.1.3. Kinerja Keuangan

Kinerja menurut Mangkunegara (2005:67) “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Sedangkan kinerja keuangan menurut Munawir (1998) adalah prestasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan penilaian analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi perusahaan atau kinerja perusahaan. Rasio keuangan dirancang untuk mengevaluasi laporan keuangan, yang isinya adalah data mengenai posisi perusahaan pada suatu titik dan operasi perusahaan pada masa lalu. “Nilai nyata laporan keuangan terletak pada fakta bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk membantu memperkirakan pendapatan dan dividen masa yang akan datang” (Muliani dkk., 2014).

Rasio keuangan yang merupakan bentuk informasi akuntansi yang penting bagi perusahaan selama suatu periode tertentu. Berdasarkan rasio tersebut, dapat dilihat keuangan yang dapat mengungkapkan posisi, kondisi keuangan, maupun kinerja ekonomis di masa depan atau dengan kata lain informasi akuntansi.


(27)

Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan analisis rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu: (Lasari, 2012)

1. Rasio Likuiditas

Rasio ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek. Rasio likuiditas terdiri dari : Current ratio, Quick ratio, dan Net Working Capital.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio solvabilitas terdiri dari : Debt ratio, Debt to Equity ratio, Long term debt to Equity ratio, Long term debt to Capitalization ratio, Times Interest Earned, Cash Flow Interest Coverage, Cash Flow to net Income, dan Cash Return on Sales.

3. Rasio Aktivitas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahan dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya. Rasio aktivitas terdiri dari : Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover, Acoount Receivable Turnver, Inventory Turnover, Average Collection Period, dan Day’s Sales in Inventory.

4. Rasio Profitabilitas

Rasio ini menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas terdiri dari:

Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Assets, Return on Equity dan Operating Ratio.

5. Rasio Pasar

Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahan dan diungkapkan dalam basis per saham. Rasio pasar terdiri dari :

Devidend Yield, Devidend per share, Devidend payout ratio, Price Earning ratio, Earning Per Share, Book Value per share, dan Price to Book Value.

Dari kelima rasio diatas, ROE (Return on Equity) merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Hal ini berdampak terhadap peningkatan nilai perusahaan. Return on equity (ROE) adalah salah satu


(28)

bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan.

Menutut Lasari (2012), Return on Equity (ROE) diperoleh dengan cara membandingkan laba bersih setelah panjak terhadap total modal sendiri. Dari rumus tersebut maka dapat dikatakan bahwa faktor yang menentukan tingkat ROE adalah jumlah laba bersih setelah pajak dan jumlah total modal sendiri. Jika jumlah laba bersih yang didapat perusahaan tinggi sementara jumlah total modal sendiri perusahaan rendah maka tingkat Return on Equity (ROE) akan tinggi. Namun sebaliknya apabila jumlah laba bersih yang didapatkan perusahaan rendah sedangkan jumlah total modal sendiri perusahaan tersebut tinggi makan tingkat Return on Equity (ROE) akan rendah.

2.1.4. Keputusan Investasi

Investasi diartikan sebagai penanaman modal perusahaan. Penanaman modal dapat dilakukan pada aktiva riil ataupun aktiva finansial. Aktiva riil merupakan aktiva yang bersifat fisik seperti gedung , tanah dan bangunan. Sedangkan aktiva finansial berupa surat-surat berharga. Aktiva – aktiva yang dimiliki perusahaan akan digunakan dalam operasinya untuk mencapai tujuan perusahaan. Kemampuan perusahaan mengelola aktiva sangat menentukan kemampuan perusahaan memperoleh


(29)

laba yang diinginkan. Pengambilan keputusan yang keliru dalam investasi aktiva tersebut berakibat terganggunya pencapaian tujuan perusahaan.

Keputusan investasi sering dianggap sebagai keputusan terpenting dalam pengambilan keputusan manajer keuangan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Pendapat Prasetyo dkk. (2013) memperjelas bahwa “Keputusan investasi merupakan langkah awal untuk menentukan jumlah aktiva yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan sehingga keputusan investasi ini merupakan keputusan terpenting yang dibuat oleh perusahaan.”

Tujuan investasi menurut Fahmi (2012: 3) adalah sebagai berikut : a. Terciptanya keberlanjutan (contiunity) dalam investasi tersebut.

b. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan (actual profit).

c. Terciptanya kemakmuran bagi pemegang saham.

Dalam penelitian ini rasio yang digunakan dalam mengukur keputusan investasi adalah Price Earning Ratio (PER), karena rasio ini pada dasarnya memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada suatu periode tertentu. Menurut Brigham dan Houston (2010: 150), “Price Earning Ratio menunjukkan jumlah yang rela dibayarkan oleh investor untuk setiap dolar laba yang dilaporkan.” Sedangkan menurut Sudana (2011: 23), “Price Earning Ratio


(30)

dimasa yang akan datang, dan tercermin pada harga saham yang bersedia dibayar oleh investor untuk setiap rupiah laba yang diperoleh perusahaan.”

Berdasarkan definisi diatas makan dapat disimpulkan bahwa Price Earning Ratio adalah rasio yang menggambarkan kesedian investor untuk membayar jumlah tertentu untuk setiap rupiah laba perusahaan. Dalam penelitian ini akan digunakan Price Earning Ratio (PER) untuk mengetahui seberapa besar peran keputusan investasi terhadap nilai perusahaan.

2.2.Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu menjelaskan hubungan dari kajian empiris antar variabel penelitian berdasarkan pendapat dan hasil penelitian sebelumnya. Penelitian tersebut dijadikan pedoman untuk melihat hubungan variabel dalam penelitian ini.

Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan nilai perusahaan, antara lain:

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Hasil

1 Yuliana, Dinnul Alfian Akbar dan Rini Aprillia

Pengaruh Struktur Modal dan Return On Equity (ROE) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Variabel Independen : Struktur Modal, Return On Equity (ROE)

Struktur modal dan return on equity (ROE) secara bersama-samaberpengaruh positif dan


(31)

Pertanian Di Bursa Efek Indonesia (Perusahaan yang terdaftar Di BEI)

Variabel Dependen: Nilai Perusahaan signifikan terhadap nilai perusahaan.

2 Ronald W. Masulis

The Impact of Capital Structure Change on Firm Value: Some Estimates Variabel Independen : Capital Structure Variable Dependen: Firm Value Capital Structure berpengaruh positif dan signifikan terhadap Firm Value.

3 Muhammad

Luthfi Hadianto Analisis pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan csr dan gcg sebagai variabel pemoderasi Variabel Independen : Kinerja keuangan Variable Dependen: Nilai Perusahaan Kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

4 Anup Chowdhury, Suman Paul Chowdhury

Impact of capital structure on firm’s value : Evidence from Bangladesh Economy or Industrial Sector Variabel Independen : Capital Structure Variable Dependen: Firm Value Capital Structure berpengaruh positif dan signifikan terhadap Firm Value.


(32)

Zahroh Z.A, Devi Farah Azizah investasi dan keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan Independen : Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Variable Dependen: Nilai Perusahaan Investasi dan keputusan pendanaan mempunyai pengaruh yang signifikaan terhadap Nilai perusahaan baik secara simultan dan parsial. 6 Dewa Ayu

Praidy Antari, I Made Dana Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial, dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai perusahaan Variabel Independen : Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial, Kinerja Keuangan Variable Dependen: Nilai Perusahaan 1.Struktur modal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan 2. Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan 3. Kinerja Keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan


(33)

2.3.Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan studi dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan sebelumnya, maka berikut ini dapat dikemukakan suatu kerangka konseptual. Dalam penelitian ini, variabel independen adalah Struktur Modal, Kinerja Keuangan dan Keputusan Investasi. Sedangkan variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan.

Berikut adalah kerangka konseptual yang dimaksud dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

H1

H2 H4

H3

Nilai Perusahaan (Y)

Struktur Modal (X1)

Kinerja Keuangan (X2)

Keputusan Investasi


(34)

Kerangka konseptual di atas menjelaskan hubungan secara parsial maupun simultan antara masing masing variable independen dan dependen. Penjelasan dari gambar kerangka konseptual diatas adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

Trade-off theory menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal berada dibawah titik optimal maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya, jika posisi struktur modal berada diatas titik optimal maka setiap penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, dengan asumsi titik target struktur modal optimal yang belum tercapai, maka trade-off theory memprediksi adanya hubungan antara struktur modal terhadap nilai perusahaan. Gayatri dan Mustanda (2014) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

H1 : Struktur Modal berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan 2. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan

Kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan melalui aset, ekuitas maupun hutang ditunjukkan dari kinerja perusahaan tersebut. Kinerja keuangan dapat diukur dengan rasio profitabilitas yang datanya dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Apabila kinerja keuangan suatu perusahaan bekerja secara optimal, maka keuntungan yang akan didapat juga akan sangat baik. Keuntungan tersebut yang menjadi dasar acuan bagi apra investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.


(35)

Hadianto (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai perusahaan.

H2 : Kinerja Keuangan berpengaruh positif terhadap Nilai

Perusahaan

3. Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan

Investasi adalah pengorbanan terhadap aset yang dimiliki sekarang untuk mendapatkan aset di masa yang akan datang dengan jumlah yang lebih besar. Keputusan investasi diukut melalu Price Earning Ratio (PER) yaitu rasio harga pasar saham terhadap laba per lembar saham. Pada umumnya perusahaan yang tumbuh lebih cepat atau mempunyai risiko yang lebih kecil, akan memiliki rasio harga laba yang lebih tinggi daripada perusahaan yang pertumbuhannya lambat atau perusahaan dengan risiko lebih besar (Sartono, 2010). Prasetyo dkk. (2013) dalam penelitiannya menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dari keputusan investasi terhadap nilai perusahaan.

H3: Keputusan Investasi berpengaruh positif terhadap Nilai

Perusahaan

4. Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan

Struktur modal, kinerja keuangan dan keputusan investasi memiliki hubungan yang simultan dengan nilai perusahaan. Suatu perusahaan besar akan lebih memilih untuk menggunakan modal sendiri dalam kegiatan operasional maupun investasinya dibandingkan menggunakan hutang


(36)

walaupun memiliki kesempatan yang lebih besar. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar bunga dari hutang tersebut. Kinerja perusahaan yang baik akan membuat nilai perusahaan tersebut mengalami peningkatan. Peningkatan nilai perusahaan akan menarik para investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, karena investor akan lebih memilih perusahaan yang profitable.

H4 : Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi

berpengaruh secara simultan terhadap Nilai Perusahaan.

2.4.Hipotesis

Berdasarkan penjelasan mengenai kerangka konseptual diatas, maka dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Struktur Modal berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

H2 : Kinerja Keuangan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

H3 : Keputusan Investasi berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

H4 : Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi berpengaruh


(37)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang menganalis hubungan dan pengaruh antara variabel independen dan variabel dependennya.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil di Bursa Efek Indonesia

melalui situsnya

keuangan dari tahun 2011-2013.

3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Tabel 3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel

Penelitian

Definisi Operasional

Indikator Skala Pengukuran

Struktur Modal (X1)

Struktur modal adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat

permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa

DER (Debt to Equity Ratio) DER= Total hutang Total ekuitas Rasio Kinerja Keuangan (X2)

Kinerja keuangan adalah prestasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang pada laporan keuangan

ROE (Return On

Equity) ROE=

Total ekuitas Laba bersih


(38)

bersangkutan.

Meningkatnya kinerja keuangan dalam perusahaan maka nilai perusahaan juga akan meningkat.

Keputusan Investasi (X3)

Investasi diartikan sebagai penanaman modal perusahaan. Keputusan investasi merupakan langkah awal untuk menentukan jumlah aktiva yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan sehingga keputusan investasi ini merupakan keputusan terpenting yang dibuat oleh perusahaan.

PER (Price Earning Ratio)

PER =

Laba per saham Harga per saham

Rasio

Nilai Perusahaan (Y)

Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar pula kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.

PBV (Price to Book Value) PBV= harga saham nilai buku Rasio

3.4. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur dalam sektor

consumer goods yang terdaftar di BEI dari tahun 2011-2013. Pemilihan sektor tersebut dikarenakan consumer goods merupakan barang-barang yang dipakai


(39)

atau dikonsumsi konsumen dalam kegiatannya sehari-hari sehingga kebutuhan akan suatu barang akan sangat mempengaruhi permintaan di bursa saham. Sehingga harga saham untuk sektor consumer goods akan sangat fluktuatif dan sangat menarik untuk menjadi pilihan para investor. Selain itu pemilihan sektor tersebut dikarenakan sektor consumer goods pada tahun 2011 menunjukkan tingkat permintaan yang positif dibandingkan tahun-tahun

sebelumny

ini mengambil sektor consumer goods yang dimulai dari tahun 2011-2013. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan menetapkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013.

2. Berturut-turut mengeluarkan laporan keuangan auditan selama tahun penelitian.

3. Aktif dalam perhitungan saham selama tahun penelitian (tidak delisting atau baru IPO).

4. Tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian.

Berikut adalah tabel pengambilan sampel untuk penelitian ini :

Tabel 3.2

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

No. Kode

Perusahaan Populasi

Kriteria

Sampel

1 2 3 4


(40)

2 AISA 2 √ √ √ √ Sampel 2

3 ALTO 3 √ √ X √ -

4 CEKA 4 √ √ √ √ Sampel 3

5 DAVO 5 √ X √ √ -

6 DLTA 6 √ √ √ √ Sampel 4

7 DVLA 7 √ √ √ √ Sampel 5

8 GGRM 8 √ √ √ √ Sampel 6

9 HMSP 9 √ √ √ √ sampel 7

10 ICBP 10 √ √ √ √ Sampel 8

11 INAF 11 √ √ √ X -

12 INDF 12 √ √ √ √ Sampel 9

13 KAEF 13 √ √ √ √ Sampel 10

14 KDSI 14 √ √ √ √ Sampel 11

15 KICI 15 √ √ √ √ Sampel 12

16 KLBF 16 √ √ √ √ Sampel 13

17 LMPI 17 √ √ √ X -

18 MBTO 18 √ √ √ √ Sampel 14

19 MERK 19 √ √ √ √ Sampel 15

20 MLBI 20 √ √ √ X -

21 MRAT 21 √ √ √ X -

22 MYOR 22 √ √ √ √ Sampel 16

23 PSDN 23 √ X √ √ -

24 PYFA 24 √ √ √ √ Sampel 17

25 RMBA 25 √ √ √ X -

26 ROTI 26 √ √ √ √ Sampel 18

27 SCPI 27 √ √ √ X -

28 SIDO 28 √ √ X √ -

29 SKLT 29 √ √ √ √ Sampel 19

30 SQBB 30 √ X √ √ -

31 STTP 31 √ √ √ √ Sampel 20

32 TCID 32 √ √ √ √ Sampel 21

33 TSPC 33 √ √ √ √ Sampel 22

34 ULTJ 34 √ √ √ √ Sampel 23

35 UNVR 35 √ √ √ √ Sampel 24

36 WIMM 36 √ X √ √ -

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penulis

Dari data populasi dan sampel penelitian diatas, maka diperoleh 24 sampel yang memenuhi kriteria penelitian, dan penelitian dilakukan selama tiga tahun,


(41)

mulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, maka jumlah seluruh sampel penelitian adalah 72 sampel. Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini akan disajikan berikut:

Daftar Sampel Penelitian

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International Tbk. 2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 3 CEKA Cahaya Kalbar Tbk.

4 DLTA Delta Djakarta Tbk.

5 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk.

6 GGRM Gudang Garam Tbk.

7 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. 8 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 9 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 10 KAEF Kimia Farma Tbk.

11 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk. 12 KICI Kedaung Indah Can Tbk. 13 KLBF Kalbe Farma Tbk. 14 MBTO Martina Berto Tbk.

15 MERK Merck Tbk.

16 MYOR Mayora Indah Tbk. 17 PYFA Pyridam Farma Tbk.

18 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk. 19 SKLT Sekar Laut Tbk.

20 STTP Siantar Top Tbk.

21 TCID Mandom Indonesia Tbk. 22 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk.

23 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk. 24 UNVR Unilever Indonesia Tbk.


(42)

3.5. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, yakni melalui media perantara seperti media elektronik maupun media cetak. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dan dipublikasikan.

3.6. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang capa memperoleh datanya didapat dari dokumen-dokumen atau catatan-catatan perusahaan atau emiten terkait.

3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1. Analisis Statistik Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan kegiatan menyimpulkan data mentah dalam jumlah yang besar sehingga hasilnya dapat ditafsirkan. Mengelompokkan, atau memisahkan komponen atau bagian yang relevan dari keseluruhan data, juga merupakan salah satu bentuk analisis untuk menjadikan data mudah dikelola. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel independen dan variabel dependen.


(43)

3.7.2. Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik adalah asumsi yang mendasari analisis regresi dengan tujuan mengukur asosiasi atau keterkaitan antar variabel bebas. Uji asumsi klasik ini biasa digunakan para peneliti yang sedang mengolah data yang mengharuskan kriteria: (Ghozali, 2013)

1. Berdistribusi normal

2. Non-Multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna.

3. Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi.

4. Non-Heterokedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.

Uji Asumsi Klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolonearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas.Berikut ini adalah penjeleasan masing-masing uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini:

3.7.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi kedua variabel (variabel bebas dan terikat) menmpunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal. Analisis grafik merupakan cara yang mudah untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal probability plot. Pengambilan keputusan dalam uji normalitas menggunakan analisis grafik ini didasarkan pada :


(44)

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal probability plot

digunakan uji statistic non-parametrik Kolomogorov-Smirnoc (K-S). Pada uji statistic one-sample Kolmogorov Smirnov dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika probabilitas signifikan diatas 0,05, maka variabel tersebut terdistribusi secara normal (Ghozali, 2013).

3.7.2.2.Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance

dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance > 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas (Ghozali, 2013: 103).


(45)

3.7.2.3.Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode satu dengan periode sebelumya. Jika terjadi korelasi, berarti dijumpai problem autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Run test. Apabila nilai Asymptotic Significance > 0,05 maka tidak terjadi gejala autokorelasi sementara itu jika nilai Asymptotic Significance < 0,05 maka telah terjadi gejala autokorelasi.

3.7.2.4. Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Modal regresi yang baik adalah yang homokedastisitas yaitu jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap.egresi. Pada penelitian ini uji heterokedastisitas dilakukan dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Dasar analisis grafik Plot adalah sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.


(46)

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.7.3. Uji Hipotesis

3.7.3.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda untuk menguji apakah variabel independen yaitu struktur modal, kinerja keuangan dan keputusan investasi berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan software SPSS for windows versi 21. Persamaan yang digunakan adalah:

Y =

ά

+ b1X1 + b2X2 + b3X3 +

ε

Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan

ά = Konstanta

b1; b2; b3 = Koefisien regresi berganda

X1 = Skor dimensi Struktur Modal

X2 = Skor dimensi Kinerja Keuangan

X3 = Skor dimensi Keputusan Investasi


(47)

3.7.3.2. Uji T (Uji Signifikan Parsial)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen. kriteria pengujiannya adalah: H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan adalah: H0 diterima jika thitung< ttabelpada α = 0,05

Ha ditolak jika thitung> ttabel pada α = 0,05 3.7.3.3. Uji F (Uji Signifikan Simultan)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1, b2, b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.


(48)

Ha : b1, b2, b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jikaFhitung< Ftabelpada α = 0,05

Ha ditolak jika Fhitung> Ftabel pada α = 0,05 3.7.3.4. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Uji koefisien determinasi dilakukan dalam penelitian bila variabel independennya lebih dari satu. Uji ini dilakukan untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennnya. Jika nilai adjusted R2 = 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen. Jika nilai adjusted R2 semakin mendekati 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen, sedangkan jika nilai adjusted R2 semakin mendekati 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat dijelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 97).


(49)

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Sampel Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor (struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi) terhadap nilai suatu perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah tahun 2011-2013. Periode pengamatan dilakukan selama tiga tahun agar peneliti dapat menganalisis dan mengamati perkembangan perusahaan yang menjadi sampel penelitian selama periode waktu tersebut. Selama periode waktu penelitian perusahaan yang menjadi sampel dapat mengalami perubahan baik dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal perusahaan.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah :

1. Perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013.

2. Berturut-turut mengeluarkan laporan keuangan auditan selama tahun penelitian.


(50)

3. Aktif dalam perhitungan saham selama tahun penelitian (tidak delisting atau baru IPO).

4. Tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian.

Berdasarkan kriteria di atas diperoleh sampel sebanyak 24 sampel, dan keseluruhan sampel selama tiga tahun penelitian adalah 72 sampel.

4.2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan agar dapat memberikan gambaran tentang suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi yang dihasilkan dari variabel-variabel independen dan dependen. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi sebagai variabel independen, serta nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Hasil uji statistik deskriptif dengan menggunakan program SPSS disajikan dalam table 4.1. berikut ini:

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Struktur_Modal 72 .108242 2.137302 .731768 .472883

Kinerja_Keuangan 72 .005548 174.515954 2.657288 20.540534 Keputusan_Investasi 72 2.932098 69.498069 19.546919 10.769800

Nilai_Perusahaan 72 .36 46.63 5.4111 8.63376

Valid N (listwise) 72


(51)

Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada table 4.1 di atas menunjukkan bahwa variabel struktur modal memiliki nilai minimum sebesar 0,108242, nilai maksimum sebesar 2,137302, nilai rata-rata 0,731768, dan standar deviasinya sebesar 0,472883. Variabel kinerja keuangan memiliki nilai minimum sebesar 0,005548, nilai maksimum sebesar 174,515954, nilai rata-rata sebesar 2,657288, dan standar deviasinya sebesar 20,540534. Variabel keputusan investasi memiliki nilai minimum sebesar 2,932098, nilai maksimum sebesar 69,498069, nilai rata-rata sebesar 19,546919 dan standar deviasinya sebesar 10,769800. Variabel nilai perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 0,36, nilai maksimum sebesar 46,63, nilai rata-rata sebesar 5,4111 dan standar deviasinya sebesar 8,63376.

4.3. Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi kedua variabel (variabel dependen dan variabel independen) mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah datanya terdistribusi normal atau setidaknya mendekati normal. Analisis grafik merupakan cara yang mudah untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal probability plot. Pengambilan keputusan dalam uji normalitas menggunakan analisis grafik ini didasarkan pada :


(52)

• Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

• Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal probability plot

digunakan uji statistic non-parametrik Kolomogorov-Smirnoc (K-S). Pada uji statistic one-sample Kolmogorov Smirnov dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika probabilitas signifikan diatas 0,05, maka variabel tersebut terdistribusi secara normal (Ghozali, 2013). Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut ini:

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas Data

Berdasarkan tabel 4.2, diketahui nilai probabilitas atau Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,476. Nilai probabilitas sebesar 0,476 lebih besar

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 72

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 6.51898677

Most Extreme Differences

Absolute .112

Positive .112

Negative -.069

Kolmogorov-Smirnov Z .951


(53)

dibandingkan tingkat signifikansi yaitu 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas terpenuhi.

Uji normalitas juga dapat menggunakan pendeketan analisis grafik, yaitu Normal Probability Plot dan Histogram. Pada pendekatan Normal Probability Plot, jika titik-titik menyebar jauh maka diindikasi asumsi normalitas tidak dipenuhi. Jika titik-titik menyebar sangat dekat dengan garis diagonal, maka asumsi normalitas dipenuhi. Sedangkan untuk pendekatan Histogram, jika kurva berbentuk kurva normal, maka asumsi normalitas dipenuhi. Berikut adalah grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal.

Gambar 4.1


(54)

Dari gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal karena distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (skewness) kiri maupun menceng (skewness) kanan.

Gambar 4.2 Grafik P-Plot

Sumber: Lampiran 6

Dengan melihat tampilan grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal. Dapat dikatakan bahwa distribusi data model regresi adalah normal.


(55)

4.3.2. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance > 0,10 dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF) < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas (Ghozali, 2013: 103).

Berikut adalah hasil uji multikolinearitas disajikan pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinearitas Data

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Struktur_Modal .985 1.015

Kinerja_Keuangan .991 1.009

Keputusan_Investasi .989 1.011


(56)

Berdasarkan tabel 4.3. di atas diperoleh nilai Tolerance untuk semua variabel independen yang diteliti lebih besar dari 0,1 (Tolerance > 0,1) dan juga diperoleh nilai Variance Inflation Factor (VIF) untuk semua variabel independen yang diteliti lebih kecil dari 10 (VIF < 10), maka dapat disimpulkan tidak ada gejala multikolinearitas terhadap variabel independen yang diteliti.

4.3.3. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode satu dengan periode sebelumya. Jika terjadi korelasi, berarti dijumpai problem autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Run test. Apabila nilai Asymptotic Significance > 0,05 maka tidak terjadi gejala autokorelasi sementara itu jika nilai Asymptotic Significance < 0,05 maka telah terjadi gejala autokorelasi. Berikut ini adalah hasil dari Run Test:

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi Data

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -.87553

Cases < Test Value 36

Cases >= Test Value 36


(57)

Number of Runs 40

Z .712

Asymp. Sig. (2-tailed) .476

a. Median

Sumber: Lampiran 6

Berdasarkan hasil run test di atas, diperoleh nilai Asymptotic Significance sebesar 0,476 > 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang digunakan cukup random sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi pada data yang diuji.

4.3.4. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual pengamatan satu ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual pengamatan satu ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah melihat grafik plot antara nilai variabel dependen (ZPRED) dengan nilai residual (SRESID). Berikut ini dilampirkan grafik Scatterplot untuk mengetahui adakah gejala heterokedastisitas dengan melihat penyebaran titik-titik yang terdapat dalam grafik. Adapun grafik tersebut adalah sebagai berikut:


(58)

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Lampiran 6

Berdasarkan gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah nol pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada uji regresi yang dilakukan.

4.4. Analisis Regresi Linear Berganda

Pada penelitian ini, analisi regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi terhadap variabel dependennya, yaitu nilai


(59)

perusahaan. Hasil dari analisis regresi linear berganda ditampilkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji T Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -7.343 1.973 -3.722 .000

Struktur_Modal 8.820 1.685 .483 5.236 .000

Kinerja_Keuangan .004 .039 .010 .107 .915

Keputusan_Investasi .322 .074 .401 4.359 .000

Sumber: Lampiran 6

Berdasarkan tabel 4.5 hasil analisis regresi linear berganda di atas, dapat diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = -7,343 + 8,820X1 + 0,004X2 + 0,322X3 + ε Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan

X1 = Struktur Modal

X2 = Kinerja Keuangan

X3 = Keputusan Investasi


(60)

Interpretasi dari regresi di atas adalah sebagai berikut:

1. Konstanta (α)

Nilai konstanta menunjukkan bahwa apabila semua variabel independen memiliku nilai 0 (nol) makan variabel dependen (Y) sebesar -7,343. 2. Struktur Modal (X1) terhadap Nilai Perusahaan (Y)

Nilai koefisien struktur modal untuk variabel X1 sebesar 8,820. Hal ini

mengandung arti bahwa setiap kenaikan Struktur Modal (DER) satu satuan maka variabel beta (Y) akan naik sebesar 8,820 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi yaitu kinerja keuangan dan keputusan investasi adalah tetap.

3. Kinerja Keuangan (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y)

Nilai koefisien kinerja keuangan untuk variabel X2 sebesar 0,004. Hal ini

mengandung arti bahwa setiap kenaikan Kinerja Keuangan (ROE) satu satuan maka variabel beta (Y) akan naik sebesar 0,004 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi yaitu struktur modal dan keputusan investasi adalah tetap.

4. Keputusan Investasi (X3) terhadap Nilai Perusahaan (Y)

Nilai koefisien keputusan investasi untuk variabel X3 sebesar 0,322. Hal

ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan Keputusan Investasi (PER) satu satuan maka variabel beta (Y) akan naik sebesar 0,322 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi yaitu struktur modal dan kinerja keuangan adalah tetap.


(61)

4.5. Uji Hipotesis

4.5.1. Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Uji T dilakukan untuk mengetahui signifikansi secara parsial antara variabel independen dengan variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lainnya konstan. Dasar penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dilihat dengan membandingkan nilai thitung

dengan ttabel, apabila thitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima (Ghozali, 2013: 99).

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa, variabel struktur modal memiliki nilai thitung sebesar 5,236 dan ttabel sebesar 1,995 (Lampiran 7).

Hal ini berarti thitung lebih besar dari ttabel. Selain itu nilai signifikansinya

0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dalam penelitian ini dinyatakanbahwa:

Ho : Struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan H1 : Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Maka disimpulkan bahwa struktur modal secara parsial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dimana setiap kenaikan atau penurunan nilai struktur modal dalam perusahaan maka nilai perusahaan juga akan mengalami kenaikan atau penurunan.

Variabel kinerja keuangan memiliki nilai thitung sebesar 0,107 dan

ttabel sebesar 1,995 (Lampiran 7). Hal ini berarti thitung lebih kecil dari ttabel.


(62)

ditolak. Dalam penelitian ini dinyatakan bahwa: Ho : Kinerja keuangan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan H2 : Kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Maka disimpulkan bahwa kinerja keuangan secara parsial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, dimana setiap kenaikan atau penurunan nilai kinerja keuangan dalam perusahaan tidak akan mempengaruhi naik turunnya nilai perusahaan.

Variabel keputusan investasi memiliki nilai thitung sebesar 4,359

dan ttabel sebesar 1,995 (Lampiran 7). Hal ini berarti thitung lebih besar dari

ttabel. Selain itu nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Dalam penelitian ini dinyatakan bahwa: Ho :Keputusan investasi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan H3 :Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Maka disimpulkan bahwa keputusan investasi secara parsial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dimana setiap kenaikan atau penurunan nilai keputusan investasi dalam perusahaan maka nilai perusahaan juga akan mengalami kenaikan atau penurunan.

4.5.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F statistik pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau tidak. Berikut merupakan hasil uji F pada penelitian ini:


(63)

Tabel 4.6 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 2275.173 3 758.391 17.092 .000b

Residual 3017.300 68 44.372

Total 5292.473 71

Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa nilai Fhitung yaitu

sebesar 17,092 dan Ftabel sebesar 2,74 (Lampiran 8) dengan taraf

signifikansi yaitu 0,000 < 0,05. Berdasarkan hal tersebut maka Ho ditolak dan H4 diterima. Dalam penelitian ini menyatakan bahwa:

Ho : Struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi secara simultan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

H4 : Struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi secara

simultan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Ini menunjukkan bahwa struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi secara simultan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

4.5.3. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Nilai R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variabel dependen. Nilai R2 yang semakin mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel


(64)

Tabel 4.7

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber : Lampiran 6

Dari hasil penelitian, besarnya Adjusted R2 berdasarkan hasil analisis diperoleh sebesar 0,405. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 40,5 % sedangkan sisanya sebesar 59,5% adalah dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, kepemilikan manajerial, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan faktor lainnya.

4.6. Hasil dan Pembahasan

1. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dimana naik turunnya nilai dari struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Masulis (2011) yang juga menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Struktur modal merupakan komposisi penggunaan hutang dan penggunaan dana sendiri untuk membiayai kegiatan operasi dan investasi perusahaan. Berdasarkan Trade Off Theory, perusahaan harus selalu

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate


(65)

menyesuaikan tingkat struktur modal secara optimal untuk mencapai target yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dikemukakan Ruan dkk. (2011) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

2. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kinerja keuangan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, dimana nilai dari kinerja keuangan tidak memperngaruhi nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Tia (2011) yang menyatakan kinerja keuangan dalam ROE berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa dalam melakukan investasi tidak hanya melihat tingkat pengembalian yang tinggi melainkan investor melihat juga kondisi lingkungan investasi. Apabila tingkat pengembalian tinggi, tetapi iklim investasi tidak baik, maka investor akan mempertimbangkan suatu investasi.

Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dikemukakan oleh Hadianto (2013) yang menyatakan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

3. Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dimana naik turunnya nilai keputusan investasi akan mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini sejalan


(66)

dengan penelitian yang dilakukan oleh Gayantri (2014) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh positif signifikan antara keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini jika dikaji menurut teori sinyal (signaling theory), dimana pengeluaran modal perusahaan tampak sangat penting dalam upaya mengoptimalkan nilai perusahaan. Jenis investasi tersebut member sinyal tentang pertumbuhan pendapatan perusahaan yang diharapkan di masa yang akan datang mampu meningkatkan harga saham yang digunakan sebagai indikator nilai perusahaan. Keputusan dalam berinvestasi erat kaitannya bagi perusahaan dalam mengoptimalkan nilai perusahaan dimana adanya aktivitas modal yang keluar akan sangat mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan yang berdampak pada pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.

4. Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan

Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji signifikansi simultan (Uji F) menyimpulkan bahwa struktur modal, kinerja keuangan dan keputusan investasi secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadianto (2013), Masulis (2011), dan Gayantri (2014).

Struktur modal, kinerja keuangan dan keputusan investasi memiliki hubungan yang simultan dengan nilai perusahaan. Suatu perusahaan besar akan lebih memilih untuk menggunakan modal sendiri dalam kegiatan operasional maupun investasinya dibandingkan menggunakan hutang


(67)

walaupun memiliki kesempatan yang lebih besar. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar bunga dari hutang tersebut. Kinerja perusahaan yang baik akan membuat nilai perusahaan tersebut mengalami peningkatan. Peningkatan nilai perusahaan akan menarik para investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, karena investor akan lebih memilih perusahaan yang profitable.


(68)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 – 2013. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji T yang dilakukan, variabel struktur modal dan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan variabel kinerja keuangan memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

2. Berdasarkan uji F yang dilakukan, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen, yaitu struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi memiliki pengaruh yang positif secara simultan terhadap variabel dependennya, yaitu nilai perusahaan.

Dari hasil penelitian, besarnya Adjusted R2 diperoleh nilai sebesar 0,405. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 40,5% sedangkan sisanya sebesar 59,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti


(69)

ukuran perusahaan, profitabilitas, kepemilikan manajerial, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan faktor lainnya.

4.2. Keterbatasan

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran bagaimana struktur modal, kinerja keuangan dan keputusan investasi mempengaruhi nilai perusahaan. Peneliti menyadari masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan itu antara lain:

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya mencakup perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013, sehingga diperlukan jumlah sampel yang lebih banyak lagi untuk dapat merepresentasikan pengaruh antara variabel dependen dan independen.

2. Periode penelitian relatif singkat, yakni selama tiga tahun (2011-2013), sehingga hasil penelitian kurang merepresentasikan hal yang sebenarnya.

3. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian hanya menggunakan 3 variabel yaitu struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi.

4.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, maka diperlukan perbaikkan untuk penelitian-penelitian selanjutnya. Berikut adalah saran yang diharapkan dilakukan untuk peneliti selanjutnya:


(70)

1. Peneliti selanjutnya diharapkan memperluas objek/ sampel penelitian sehingga dapat meningkatkan generalisasi hasil.

2. Peneliti selanjutkan diharapkan menggunakan periode waktu penelitian yang lebih panjang dari penelitian ini.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan faktor-faktor lainnya seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, kepemilikan manajerial, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan faktor lainnya yang terjadi selama penelitian.


(71)

DAFTAR PUSTAKA

Antari, D. dan Dana,M., 2011. “Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial, danKinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan”. Skripsi : Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2010. Dasar - dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 11, Salemba Empat, Jakarta.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2011. Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 11, Salemba Empat, Jakarta.

Budiarso, Novi S., 2013. “Struktur Modal dan Kinerja Perusahaan”. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing

Chowdhury, Anup and Suman, 2011. “Impact of capital structure on firm’s value : Evidencefrom Bangladesh”. BEH - Business and Economic Horizons, Volume 3, hal 111-122.

.

Dewi, Rosiyana, Tia Tarnia, 2011. “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan GCG sebagai variabel moderasi”. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi danKeuangan Publik

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke-2, Alfabeta, Bandung.

, Volume 6, hal 115-132.

Gayatri, Ni Luh dan I Ketut Mustanda, 2014. “Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan”. Skripsi : FEB Univesitas Udayana.

Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

Hadianto, Muhammad L., 2013. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan pengungkapan CSR dan GCG”. Skripsi : Undip.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2002. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Kodongo,O., Thabang M., Leonard Maina. 2014. “Capital structure, profitability and firm value: panel evidence of listed firms in Kenya”. MPRA Paper, No. 57116.

Lasari, Dwi Mei., 2012. “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap nilai perusahaan denganpengungkapan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Pemoderasi”. Skripsi : Universitas Kristen Satya Wacana.


(1)

(2)

Output Hasil Pengujian Data dengan Software SPSS Versi 21 (Lanjutan)

Hasil Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Struktur_Modal .985 1.015 Kinerja_Keuangan .991 1.009 Keputusan_Investasi .989 1.011

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -.87553

Cases < Test Value 36 Cases >= Test Value 36

Total Cases 72

Number of Runs 40

Z .712

Asymp. Sig. (2-tailed) .476 a. Median


(3)

Output Hasil Pengujian Data dengan Software SPSS Versi 21 (Lanjutan)

Hasil Uji Heterokedastisitas

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -7.343 1.973 -3.722 .000

Struktur_Modal 8.820 1.685 .483 5.236 .000

Kinerja_Keuangan .004 .039 .010 .107 .915

Keputusan_Investasi .322 .074 .401 4.359 .000


(4)

Output Hasil Pengujian Data dengan Software SPSS Versi 21 (Lanjutan)

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2275.173 3 758.391 17.092 .000b

Residual 3017.300 68 44.372

Total 5292.473 71

Hasil Uji R Square

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate


(5)

Lampiran 7


(6)

Lampiran 8


Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

4 106 86

Pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sektor otomotif dan komponen

1 27 145

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 5 24

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 17 102

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011).

0 1 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Pustaka 2.1.1. Nilai Perusahaan - Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indones

0 1 16

SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR MODAL, KINERJA KEUANGAN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013)

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka - Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesi

0 0 22

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 18

ANALISIS HERDING TERHADAP KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013

0 0 18