Latar belakang EFEK FREKUENSI PEMBERIAN AIR SUSU IBU + SUSU FORMULA BERAT BADAN LAHIR RENDAH TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL MOELOEK

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui efek frekuensi pemberian ASI + susu formula BBLR terhadap kenaikan berat badan bayi BBLR di RSUD Abdul Moeloek. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran pertumbuhan bayi BBLR pada penggunaan ASI + susu formula BBLR. b. Mengetahui gambaran frekuensi pemberian ASI + susu formula BBLR kepada bayi BBLR. c. Mengetahui efek frekuensi pemberian ASI + susu formula BBLR terhadap kenaikan berat badan bayi BBLR.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Keilmuan Penelitian ini diharapkan dapat menerapkan ilmu kedokteran, khususnya di bidang Ilmu Kesehatan Anak maupun bidang Kesehatan Ibu dan Anak mengenai nutrisi pada bayi BBLR. 1.4.2 Aplikatif  Bagi peneliti : peneliti dapat menerapkan ilmu yang telah di dapat pada perkuliahan selama di kampus dan mengetahui efek frekuensi pemberian ASI + susu formula BBLR terhadap kenaikan berat badan bayi BBLR.  Bagi institusi pendidikan : penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk melatih mahasiswa lain dalam melakukan penelitian berdasarkan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan khususnya mengenai pemberian nutrisi pada bayi BBLR.  Bagi masyarakat : hasil penelitian diharapkan dapat menambah informasi mengenai penggunaan susu ASI + formula BBLR terhadap bayi BBLR, khususnya orangtua yang mempunyai bayi BBLR.  Bagi peneliti lain : hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan dan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dalam pengembangan penelitian pemberian nutrisi pada bayi BBLR.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bayi Berat Lahir Rendah

Bayi Berat Badan Lahir Rendah BBLR adalah bayi yang saat lahir beratnya kurang dari 2500 gram Saifuddin, 2001. Berat saat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. Acuan lain dalam pengukuran BBLR juga terdapat pada Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat PWS gizi. Menurut Depkes, dalam pedoman tersebut BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram diukur pada saat lahir atau sampai hari ke tujuh setelah lahir Putra, 2012. BBLR dapat dikelompokkan sesuai dengan penyebab dan derajatnya. Pengelompokan BBLR berhubungan prognosis harapan hidup, kemungkinan kesakitan, penatalaksanaan selanjutnya dan sangat berhubungan pula dengan pertumbuhan serta perkembangan bayi tersebut di masa depan. Tahun 1961 WHO mengubah istilah bayi prematur premature baby menjadi bayi berat badan lahir rendah dan sekaligus mengubah kriteria BBLR yang sebelumnya ≤2500 gram menjadi 2500 gram. Bayi BBLR dibagi lagi menjadi 3 kelompok berdasarkan derajat: a Berat badan lahir rendah BBLR dengan berat lahir 1500-2499 gram.