Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

dan memperbesar kemungkinan untuk terjadinya kejadian kecacingan yang akan mempengaruhi status kesehatan anak.

2. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori di atas menunjukkan bahwa aspek personal higiene dan aspek perilaku berisiko mempengaruhi adanya kontaminasi telur cacing. Berdasarkan uraian di atas maka disusun kerangka konsep sebagai berikut : Gambar 2 .Kerangka Konsep F.Hipotesis 1. Terdapat hubungan antara aspek personal higiene kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun dan kebiasaan memotong kuku dengan kontaminasi telur cacing pada kotoran kuku siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri 1 Pinang Jaya, Bandar Lampung tahun ajaran 20122013. 2. Terdapat hubungan antara aspek perilaku berisiko kebiasaan bermain tanah dan kebiasaan menggaruk anus dengan kontaminasi telur Aspek personal higiene dan Aspek perilaku berisiko Ada telur cacing Pemeriksaan laboratorium kotoran kuku tangan siswa Jenis telur cacing  Kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun  Kebiasaan memotong kuku  Kebiasaan bermain tanah  Kebiasaan menggaruk anus Tidak ada telur cacing cacing pada kotoran kuku siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri 1 Pinang Jaya, Bandar Lampung tahun ajaran 20122013. 3. Aspek personal higiene yang paling erat hubungannya dengan kontaminasi telur cacing pada kotoran kuku siswa kelas 4, 5 dan 6 SD Negeri 1 Pinang Jaya, Bandar Lampung tahun ajaran 20122013 adalah mencuci tangan menggunakan sabun. 4. Aspek perilaku berisiko yang paling erat hubungannya dengan kontaminasi telur cacing pada kotoran kuku siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri 1 Pinang Jaya, Bandar Lampung tahun ajaran 20122013 adalah kebiasaan bermain tanah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Higiene Higiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan serta membuat kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaannya kesehatan. Dalam pengertian ini termasuk pula upaya melindungi, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan manusia baik perseorangan maupun masyarakat sehingga berbagai faktor lingkungan yang tidak menguntungkan tersebut tidak sampai menimbulkan gangguan kesehatan Azwar, 1993. Tidak berbeda jauh dengan pendapat Azwar, Entjang 2000 berpendapat bahwa usaha kesehatan pribadi aspek personal higiene adalah daya upaya seseorang untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri. Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan Depkes RI, 2004. Kebersihan diri atau personal higiene yang buruk merupakan cerminan dari kondisi lingkungan dan perilaku individu yang tidak sehat. Penduduk miskin dengan kebersihan diri yang buruk mempunyai kemungkinan lebih besar untuk terinfeksi semua jenis cacing Brown, 1983. Dalam praktiknya upaya higiene ini antara lain meminum air yang sudah dierebus sampai mendidih dengan suhu 100 ºC selama 5 menit, mandi 2 kali sehari agar badan selalu bersih dan segar, mencuci tangan dengan sabun sebelum memegang makanan, mengambil makanan dengan memakai alat seperti sendok atau penjepit, dan menjaga kebersihan kuku serta memotongnya apabila panjang Azwar 1993. a Faktor Aspek Personal Higiene Perorangan Aspek personal higiene pada penelitian ini adalah aspek personal higiene yang berkaitan dengan kontaminasi telur cacing pada kotoran kuku.

1. Kebiasaan Mencuci Tangan Dengan Sabun

Anak-anak sering terserang kecacingan karena biasanya jari-jari tangan mereka dimasukkan ke dalam mulut atau makan nasi tanpa cuci tangan.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN KELAS VIII SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

11 33 64

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PANJANG UTARA BANDAR LAMPUNG

0 10 47

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 RAJABASA JAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011-2012

0 15 47

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG

0 14 55

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KECACINGAN DAN JENJANG KELAS DENGAN KEJADIAN KECACINGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA SISWA KELAS 4, 5, DAN 6 SD NEGERI 1 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG

4 40 53

HUBUNGAN ASPEK PERSONAL HIGIENE DAN ASPEK PERILAKU BERISIKO DENGAN KONTAMINASI TELUR CACING PADA KOTORAN KUKU SISWA KELAS 4, 5, DAN 6 SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

2 35 80

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII SMP TUNAS HARAPAN BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

1 11 89

PEMBELAJARAN MEMBACA ASPEK KEBAHASAAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

3 99 67

HUBUNGAN BUDAYA SEKOLAH DENGAN PEMBENTUKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

1 13 72

HUBUNGAN PERANAN GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DENGAN PEMBINAAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

0 13 53