104
menempatkan keterkaitannya dengan ilmu-ilmu sosial ekonomi, sosiologi, antropologi, hukum dan politik, sejarah serta geografi sebagai sumber keilmuan,
sumber materi teori, konsep, generalisasi disamping sumber kemasyarakatannya yang kemungkinan ada keterpaduan antara dimensi teoritik dengan realitas dalam
kehidupan kemasyarakatan. Dalam kaitannya dengan ilmu-ilmu sosial, kompetensi keahlian kewirausahaan
merupakan sub bagian dari ekonomi, dan ekonomi merupakan bagian dari ilmu- ilmu sosial. Pemahaman selanjutnya dari pengertian PIPS adalah disajikan secara
ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan. Kata ilmiah dan humanity menunjukkan keunggulan konseptual bahwa PIPS sebagai kajian ilmiah disiplin
ilmu pendidikan yang sarat dengan nilai.
2.9.2 Tujuan Pendidikan IPS
Tujuan studi sosial social studies yang dalam pendidikan di Indonesia adalah Pendidikan IPS Fenton dalam Alma, 2003 : 149,
menyatakan tujuan “Social studies prepare children how to be good citizens; social studies teach children
how to think, social studies pass on the cultural heritage”. Untuk mencapai tujuan dari PIPS yaitu menjadikan siswa sebagai warga Negara yang baik
diperlukan pembelajaran. Pada program pengajaran PIPS, maka pembelajaran difokuskan kepada penyediaan pengalaman belajar yang membantu siswa dalam
hal-hal sebagai berikut. a. Memahami bahwa lingkungan fisik menentukan bila dan bagaimana manusia
hidup. b. Memamami bagaimana manusia berusaha menyesuaikan, mempergunakan,
mengontrol tenaga, dan sumber daya lingkungan.
105
c. Memahami bahwa perubahan merupakan kondisi masyarakat yang selalu ada dan berkembang setiap waktu, mereka harus terlibat setiap waktu, mereka
harus terlibat didalamnya. d. Mengenal dan mengerti implikasi dari perkembangan saling ketergantungan
manusia satu sama lain dan dengan bangsa lain di dunia. e. Menghargai dan mengerti persamaan semua etnik-etnik, agama dan
kebudayaan. Bisa menempatkan diri dalam masyarakat yang pluralistik. f.
Menghargai hak-hak individu orang lain. g. Mengerti dan menghargai warisan leluhur sebagai aset bangsa
Alma, 2003 : 149-150.
Titik berat dari tujuan PIPS adalah perkembangan individu yang dapat memahami lingkungan sosialnya, serta manusia dengan kegiatan dan interaksi antara mereka.
Selain itu siswa diharapkan dapat menjadi anggota yang produktif dan berperan dalam masyarakat secara bebas dengan memiliki rasa tanggung jawab, saling
tolong menolong dengan sesamanya dan dapat mengembangkan nilia-nilai serta serta ide-ide dari masyarakatnya. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan
pembelajaran pada pendidikan IPS memiliki kesamaan bahwa kesiapan berwirausaha dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan serta sikap
dengan ditujukan pada pengembangan keterampilan kerja yang betul-betul berguna dan produktif. Karakteristik dan tujuan yang harus dicapai pada kedua
pendekatan pembelajaran di atas adalah merupakan potensi unggul dari manusia yang dapat menjadikan siswa sebagai warga negara yang baik.
Adapun untuk mencapai keterpaduan antara tujuan-tujuan di atas diperlukan adanya kemampuan dalam menentukan metode pembelajaran. Salah satu metode
dalam PIPS adalah metode field study, yaitu suatu metode pembelajaran yang dilakukan pada lingkungan yang sebenarnya. Mengacu pada hal itu, pembelajaran
kewirausahaan juga dilakukan pada lingkungan yang sebenarnya. Pada PIPS, kompetensi keahlian berwirausaha merupakan mata pelajaran dari pendidikan
106
ekonomi, sedangkan pada SMK merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri yang diajarkan dari kelas satu sampai kelas tiga, dan sebagai implementasinya
adalah dengan adanya kesiapan berwirausaha yang mantap.
Tujuan PIPS adalah mengembangkan kemampuan baik intelektual maupun emosional siswa untuk dapat memahami dan memecahkan masalah sosial dalam
rangka memperkuat partisipasi sebagai warga negara dalam kehidupan masyarakat. Dengan sangat jelas dapat dilihat, tujuan dilaksanakannya
pembelajaran kewirausahaan tersebut mengacu pada satu tujuan utama yaitu membentuk siswa agar menjadi warga negara yang baik, yang ikut berpartisipasi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berdasarkan kepada tujuan terbentuknya siswa sebagai warga negara yang baik, maka program pengajaran IPS memiliki klasifikasi tujuan sebagai berikut.
a. Understanding. Agar dapat mengerti maka anak didik harus memiliki latar belakang pengetahuan yang dibutuhkan dalam menghadapi masalah-masalah
sosial. Anak didik membutuhkan pengertian tentang informasi dunia, dan dia siap menyaring segala bentuk informasi tersebut, moral, cita-cita apresiasi
dan kepercayaan. Aspek-aspek ini membantu anak.
b. Attitudes. Termasuk ke dalam kategori ini adalah bersikap baik dan bertanggung jawab, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
c. Skill. Mencakup berbagai skill sebagai berikut. 1 Social skill. Keterampilan ini meliputi kehidupan dan bekerja sama, belajar
memberi dan menerima tanggung jawab, menghormati hak orang lain, membina kesadaran sosial. Pengembangan keterampilan kehidupan sosial ini
adalah penting dalam program IPS di tingkat dasar.
2 Study skill and work habits. Keterampilan belajar dan kebiasaan kerja harus dikembangkan pada anak didik, seperti keterampilan mengumpulkan data,
membuat laporan, merangkum dan sebagainya. 3 Group work skill. Ini maksudnya keterampilan bekerja kelompok seperti
menyusun rencana dan memimpin diskusi, menilai pekerjaan bersama. 4 Intellectual skill. Keterampilan ini disosialisasikan dengan berbagai aspek
pemikiran, meliputi penggunaan aplikasi dan pendekatan rasional dan pemecahan masalah Alma, 2003 : 150-151.
107
2.9.3 Fungsi dan Peran Pendidikan IPS