Data dengan Pencilan 20 dari N5,0.01

 ∑ ∑ Berdasarkan hasil perhitungan MSE, dapat dlihat bahwa nilai MSE untuk Penduga-M lebih kecil dibandingkan dengan nilai MSE untuk MKT.

4.1.5 Data dengan Pencilan 20 dari N5,0.01

Berikut adalah hasil data bangkitan nilai galat pertama dari sebaran N0,1 dari data berukuran 20 dengan pencilan sebanyak 20 dari N5,0.01 dengan 10 kali ulangan. Tabel 10. Data bangkitan berukuran 20 pencilan 20 dari N5,0.01 x e y x e y 1 0.29396 1.29396 11 -1.47546 9.52454 2 -0.88221 1.11779 12 1.0311 13.0311 3 -0.47047 2.52953 13 -1.23545 11.76455 4 -0.40678 3.59322 14 0.14546 14.14546 5 -0.5943 4.4057 15 0.84981 15.84981 6 -0.38606 5.61394 16 -0.18937 15.81063 7 -1.24656 5.75344 17 5.0614647 22.061465 8 0.39842 8.39842 18 4.9315404 22.93154 9 1.07693 10.07693 19 5.11045 24.11045 10 -0.32393 9.67607 20 5.08587 25.08587 Data bangkitan pada Tabel 10 digunakan untuk membuat diagram pencar sebagai berikut: 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 25 20 15 10 5 x y Gambar 14. Diagram Pencar X dan Y data bangkitan berukuran 20 pencilan 20 dari N5,0.01 Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa terdapat pencilan pada data yang dibangkitan, yaitu adanya 4 pencilan pada data berukuran 20. Persamaan regresi dengan MKT data ulangan 1 adalah ̂ dan dengan Penduga-M adalah ̂ . Nilai dugaan b dan b 1 untuk 10 kali pengulangan dengan pencilan 20 diperlihatkan dalam Tabel 11. Tabel 11. Nilai b dan b 1 untuk MKT dan Penduga-M data berukuran 20 pencilan 20 dari N5,0.01 n=20 MKT M Estimate Ulangan b b 1 b b 1 1 -1.82005 1.05842 -1.7515 1.058 2 -2.09047 1.27779 -2.0954 1.2908 3 -1.33992 1.22393 -1.3019 1.2209 4 -0.99159 1.1864 -1.0223 1.1886 5 -2.06126 1.27443 -2.0527 1.2743 6 -1.18322 1.19671 -1.155 1.1964 7 -1.35786 1.22087 -1.376 1.2242 8 -1.06877 1.21513 -1.0329 1.2161 9 -1.1229 1.21293 -1.1206 1.2128 10 -2.30446 1.26493 -2.356 1.2708 Pada Tabel 11 terlihat bahwa Penduga-M menduga parameter dan lebih baik dari MKT. Diagram pencar dugaan b dan b 1 dengan MKT dan Penduga-M di atas sebagai berikut: 10 8 6 4 2 2 1 -1 -2 Ulangan b 10 8 6 4 2 2 1 -1 -2 Ulangan b Gambar 15. Grafik pencar b terhadap ulangan berukuran 20 pencilan 20 dari N5,0.01 pada MKT dan Penduga-M 10 8 6 4 2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 Ulangan b 1 1 10 8 6 4 2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 Ulangan b 1 1 Gambar 16. Grafik pencar b 1 terhadap ulangan berukuran 20 pencilan 20 dari N5,0.01 pada MKT dan Penduga-M Dari Gambar 15 dan 16 di atas dapat dilihat bahwa nilai dugaan koefisien regresi MKT dan Peduga-M tidak mendekati koefisien regresi sedangkan untuk koefisien regresi , nilai dugaan koefisien regresi MKT dan Penduga-M hampir mendekati. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Penduga-M dan nilai MKT tidak robust terhadap pencilan. Data pada Tabel 11 digunakan untuk menghitung nilai MSE sebagai berikut:  ∑ ∑  ∑ ∑ Berdasarkan hasil perhitungan MSE, dapat dilihat bahwa nilai MSE di mana nilai koefisien regresi untuk Penduga-M lebih kecil dibandingkan dengan nilai MSE untuk MKT. Sedangkan dengan nilai koefisien regresi untuk Penduga-M lebih besar daripada nilai MSE untuk MKT.

4.1.6 Data dengan Pencilan 30 dari N5,0.01