∑
∑
Berdasarkan hasil perhitungan MSE, dapat dlihat bahwa nilai MSE untuk Penduga-M lebih besar dibandingkan dengan nilai MSE untuk MKT. Hal ini
menunjukkan bahwa Penduga-M dan MKT tidak robust terhadap pencilan.
4.1.7 Data dengan Pencilan 40 dari N5,0.01
Berikut adalah hasil data bangkitan nilai galat pertama dari sebaran N0,1
dari data berukuran 20 dengan pencilan sebanyak 40 dari N5,0.01 dengan 10 kali ulangan.
Tabel 14. Data bangkitan berukuran 20 pencilan 40 dari N5,0.01
x e
y x
e y
1 0.29396
1.29396 11
-1.47546 9.52454
2 -0.88221
1.11779 12
1.0311 13.0311
3 -0.47047
2.52953 13
5.0489837 18.048984
4 -0.40678
3.59322 14
4.9219441 18.921944
5 -0.5943
4.4057 15
5.0657784 20.065778
6 -0.38606
5.61394 16
4.9363518 20.936352
7 -1.24656
5.75344 17
5.0614647 22.061465
8 0.39842
8.39842 18
4.9315404 22.93154
9 1.07693
10.07693 19
5.11045 24.11045
10 -0.32393
9.67607 20
5.08587 25.08587
Data bangkitan pada Tabel 14 digunakan untuk membuat diagram pencar sebagai
berikut:
20 15
10 5
25 20
15 10
5
x y
Gambar 20. Diagram Pencar X dan Y data bangkitan berukuran 20 pencilan 40
dari N5,0.01 Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa terdapat pencilan pada data yang
dibangkitan, yaitu adanya 8 pencilan pada data berukuran 20. Persamaan regresi dengan MKT data ulangan 1 adalah
̂ dan dengan Penduga-M adalah
̂ . Nilai dugaan b dan b
1
untuk 10 kali pengulangan dengan pencilan 40 diperlihatkan dalam Tabel 15.
Tabel 15. Nilai b
dan b
1
untuk MKT dan Penduga-M data berukuran 20 pencilan 40 dari N5,0.01
n=20 MKT
M Estimate Ulangan
b b
1
b b
1
1 -2.24709
1.39104 -2.1384
1.3952 2
-2.37423 1.4073
-2.3136 1.4066
3 -1.62012
1.34372 -1.4742
1.3433 4
-1.31141 1.32252
-1.2466 1.3314
5 -2.35032
1.38876 -2.2791
1.3875 6
-1.49422 1.33267
-1.4019 1.3348
7 -1.64471
1.34847 -1.6771
1.3576 8
-1.34871 1.33443
-1.2575 1.339
9 -1.34227
1.33108 -1.3365
1.3323 10
-2.6621 1.40925
-2.7374 1.4213
Pada Tabel 15 terlihat bahwa Penduga-M menduga parameter dan
lebih baik dari MKT. Diagram pencar dugaan b
dan b
1
dengan MKT dan Penduga-M di atas sebagai berikut:
10 8
6 4
2 3
2 1
-1 -2
-3
Ulangan b
10 8
6 4
2 3
2 1
-1 -2
-3
Ulangan b
Gambar 21. Grafik pencar b
terhadap ulangan berukuran 20 pencilan 40 dari N5,0.01 pada MKT dan Penduga-M
10 8
6 4
2 2.0
1.5 1.0
0.5 0.0
Ulangan b
1
1
10 8
6 4
2 2.0
1.5 1.0
0.5 0.0
Ulangan b
1
1
Gambar 22.
Grafik pencar b
1
terhadap ulangan berukuran 20 pencilan 40 dari N5,0.01 pada MKT dan Penduga-M
Dari Gambar 21 dan 22 di atas dapat dilihat bahwa nilai dugaan koefisien regresi
MKT dan Peduga-M tidak mendekati koefisien regresi untuk masing-masing ulangan, di mana nilai koefisien regresi
dan . Hal ini menunjukkan
bahwa nilai Penduga-M sama baiknya dengan nilai MKT. Data pada Tabel 15 digunakan untuk menghitung nilai MSE sebagai berikut:
∑
∑
∑
∑
Berdasarkan hasil perhitungan MSE, dapat dilihat bahwa nilai MSE di mana nilai koefisien regresi
untuk Penduga-M lebih kecil dibandingkan dengan nilai MSE untuk MKT. Sedangkan dengan nilai koefisien regresi
untuk Penduga-M dan nilai MSE untuk MKT tidak robust terhadap pencilan.
4.1.8 Data dengan Pencilan 50 dari N5,0.01