1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat di identifikasi masalah pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya materi pokok“Wawancara dengan nara sumber petani,
pedagang, nelayan, karyawan, dan lain lain . ” adalah sebagai berikut
1. Kegiatan pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah yaitu
guru aktif memberikan penjelasan secara terperinci , sementara siswa cenderung pasif dalam belajar.
2. Aktifitas belajar siswa yang masih rendah.
3. Guru menguasai aktifitas pembelajaran, sementara siswa hanya menjadi
pendengar, tanpa ada interaksi antara guru dan siswa. 4.
Hasil belajar siswa belum mencapai KKM seperti yang di harapkan. 5.
Pembelajaran kontekstual memiliki hal penting untuk memperbaiki proses pembelajaran.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimanakah meningkatkan aktivitas belajar dengan teknik permodelan
di kelas V SDN 2 Bakauheni kecamatan Bakauheni Lampung Selatan? b.
Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar dengan teknik permodelan di kelas V SDN 2 Bakauheni kecamatan Bakauheni Lampung Selatan?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan kemampuan berwawancara melalui teknik permodelan pada siswa kelas V SDN 2 Bakauheni,
kecamatan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan tahun pelajaran 20122013 Secara khusus tujuan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh informasi efektifitas teknik permodelan dalam
peningkatkanaktivitas belajar siswa kelas V SDN 2 Bakauheni 2.
Untuk memperoleh informasi efektivitas teknik permodelan dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Bakauheni
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi : 1.
Siswa yaitu a.
Meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran sehingga lebih efektif b.
sebagai bahan evaluasi untuk dapat mengetahui bagaimana kemampuan mereka berwawancara.
2. Guru yaitu dapat meningkatkan wawasan guru dalam menggunakan
metode pembelajaran yang sesuai 3.
Sekolah yaitu dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah terutama pada bidang pembelajaran berwawancara
melalui teknik permodelan 4.
Peneliti yaitu dapat meningkatkan pengetahuan dalam upaya turut meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dasar
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan Emosional peserta didik, serta merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran Bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,
budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, partisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, baik secara lisan maupun secara tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia indonesia Depdiknas , 2006 : 124
2.2 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis 2.
Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan 4.
Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
6. Menghargai dan membanggakan sastra indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia Depdiknas, 2006 : 125
2.3 Aspek-aspek Pembelajaran Bahasa Indonesia
Aspek aspek pembelajaran bahasa Indonesia di SD terdiri dari empat aspek sebagai berikut :
1. Mendengarkan, seperti mendengarkan berita, petunjuk, pengumuman,
perintah, dan bunyi atau suara, bunyi bahasa lagu, kaset, pesan, penjelasan, laporan, ceramah, khotbah, pidato, pembicaraan nara sumber,
dialog atau percakapan, pengumuman serta perintah yang didengar dengan memberikan respon secara tepat serta mengapresiasi sastra berupa
dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun dan menonton drama anak.