Puri Prima Harapan Studi Banding Proyek Sejenis 1. Grha Atma

22 Gambar 2.6.6 Ruang Kamar Keluarga Sumber : www.primaharapan.com 5. Ruang Kebersamaan Ruang kebersamaan berfungsi sebagai ruang tempat diadakannya group therapy, dan juga sebagai tempat dimana pasien dapat saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. 6. Lapangan Olahraga Lapangan olahraga disediakan sebagai tempat dilaksanakannya terapi rekreasi dan juga tempat olah raga ringan bagi pasien, seperti senam, yoga dan sebagainya. Gambar 2.6.7 Lapangan Olahraga Puri Prima Harapan Sumber : www.primaharapan.com 23 . 7. Taman Taman berfungsi sebagai tempat yang memberikan efek relaksasi secara visual, sehingga memberikan kenyamanan bagi pasien yang sedang menjalani terapi. Gambar 2.6.8 Taman Puri Prima Harapan Sumber : www.primaharapan.com 8. Ruang periksa psikiatri Yaitu ruang yang disediakan khusus untuk memeriksa keadaan pasien dari sisi psikiatri. 9. Ruang Konseling Yaitu ruang yang disediakan khusus bagi pasien untuk menjalani konseling maupun terapi family. Gambar 2.6.9 Ruang Konseling Puri Prima Harapan Sumber : www.primaharapan.com 24 10. Ruang Karaoke Merupakan salah satu fasilitas untuk penerapan terapi musik bagi pasien. 11. Ruang Seminar Ruang seminar diadakan untuk memberikan motivasi dan pengarahan positif bagi pasien dalam menghadapi permasalahan. Gambar 2.6.10 Ruang Seminar Puri Prima Harapan Sumber : www.primaharapan.com Metode Penyembuhan Di Puri Prima Harapan metode penyembuhan yang digunakan bagi penderita gangguan jiwa, terbagi menjaid 2 tahap, yaitu : Tahap 1. Pemulihan Psikiatrik  Farmakoterapi oleh psikiater dengan dibantu jururawat suster dan mantri  Psikoterapi oleh psikiater, psikolog dan konselor  Siraman rohani  Evaluasi pasien oleh psikiater dan psikolog  Disajikan makanan dengan nutrisi yang tepat dan seimbang sesuai kebutuhan pasien 25 Tahap 2. Pemulihan Kualitas Hidup Dilakukan oleh konselor, pekerja sosial, keluarga, serta profesional lainnya :  Pendidikan pelatihan penyuluhan  Pemberian contoh  Pemberdayaan Pasien sesuai minat bakat  Pemberdayaan keluarga 26

BAB III ELABORASI TEMA

3.1. Pengertian

Psychosocial therapy center merupakan tempat penanganan dan pengobatan bagi pasien penderita gangguan kejiwaan ringan psikososial. Untuk membantu proses penyembuhan, maka dibutuhkan tema bangunan yang dapat menunjang fungsi dari bangunan tersebut. Untuk mendukung fungsi, tema yang diusung pada desain bangunan psychosocial therapy center adalah human senses. Secara bahasa kata human senses memiliki arti indra manusia.

3.2. Interpretasi Tema

Melalui tema human senses pada bangunan psychosocial therapy center berarti bangunan didesain secara khusus sehingga dapat menciptakan interaksi antara bangunan dengan panca indra manusia, sehingga menimbulkan perasaan positif terhadap pasien, yang dapat membantu jalannya terapi pengobatan bagi pasien. Diagram 3.2.1. Tema Bangunan Terhadap Indra Manusia Sumber : Data Pribadi 27

3.3. Studi Banding Tema Sejenis The Falling Water

The Falling Water merupakan salah satu karya Frank Lloyd Wright yang dibangun pada tahun 1930, yang berfungsi sebagai bangunan rumah tinggal keluarga Kaufmann. Gambar 3.3.1. Eksterior The Falling Water Sumber : www.fallingwater.org Gambar 3.3.2. Interior The Falling Water Sumber : www.fallingwater.org 28 Pada bangunan ini terjadi interaksi yang melibatkan bangunan dengan panca indra manusia, yang menimbulkan perasaan positif bagi manusia yang berada di dalamnya, seperti :  Indra Penglihatan Warna Hijau yang mendominasi lingkunan eksterior bangunan, dipadukan denagn warna oranye pada material interior bangunan, secara visual menimbulkan perasaan santai dan nyaman, perasaan tersebut sangat mendukung fungsi bangunan sebagai tempat tinggal.  Indra Pendengaran Suara gemericik air yang berasal dari sungai disekitar bangunan mampu menimbulkan suasana tenang dan damai.  Indra Penciuman dan Indra Perasa Aroma dedaunan, aroma bebatuan dan aroma tanah yang basah ditangkap oleh indra penciuman sehingga membangkitkan sensasi rasa di dalam mulut, yang dapat menimbulkan kesan dingin, alami dan menenangkan.  Indra Peraba Material bebatuan yang digunakan pada bagian eksterior dan interior bangunan dipadukan dengan keadaan iklim yang mendukung, menghasilkan temperatur bebatuan yang dingin, sehingga ditangkap oleh indra peraba manusia dan menimbulkan kesan sejuk dan santai.